Semua Bab Legenda Sang Phoenix Abadi: Bab 41 - Bab 50

296 Bab

41. Menuju sekte Pedang Awan.

'Apa kamu bilang? Kutukan? Bukankah kamu sudah setuju bahwa guru akan meminjamkan energi, dan setelah dendam terbalas guru akan menambah beban berat gelang bintang?!' Roh jiwa bintang yang kesal memaki muridnya. Xiao Chen tahu akan hal itu, tapi dia tidak berpikir bahwa pelatihan fisik tambahan yang dimaksud adalah penambahan daya berat gelang bintang. "Tuan muda, sebenarnya apa yang terjadi? Atau gelang yang ada di tangan dan kaki penyebabnya?" "Senior... Kamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi aku akan terbiasa..." Xiao Chen berusaha bangkit, namun dia harus kembali jatuh berlutut. Kejadian ini terus terjadi hingga lebih dari lima ratus kali percobaan. Tentu melihat Xiao Chen yang berusaha keras, hal ini membuat Xie Lang Yan merasa kagum. "Tadi tuan muda mengatakan bahwa tuan muda memiliki guru? Jadi dimana beliau berada? Pasti dia sangat kuat kan?" Masih belum bisa berdiri tegak untuk menyeimbangkan tubuhnya, Xiao Chen membalas pertanyaan Xie Lang Yan dengan cepat. "Be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-05
Baca selengkapnya

42. Yao Yi? Fitnah yang terjadi di klan She.

* Didalam cabang Paviliun Pedang Langit klan She. Xiao Chen yang tengah menikmati arak melihat ke sudut luar timur dari jendela Paviliun. Tepat pandangannya tiba ke sosok gadis cantik yang secara diam diam juga telah mengintainya. "Guru apa aku harus mencari tahu kenapa dia menaruh sedikit pertikaian diantara aku dan klan She?" Roh Jiwa Bintang yang ada disisinya juga menatap kearah gadis bergaun hitam, dia sedikit merasa bakat gadis itu juga tidak kalah jauh dari Xiao Chen sebagai bakat emas. "Mungkin dia ada hubungannya dengan aliansi Tangan Iblis... Xiao Chen, apa kamu takut?" "Hahaha! Guru yang sekarang aku takutkan adalah kehilangan satu keluarga yang paling aku sayangi saat ini..." "Siapa itu?" "Tentu guruku! Oh iya sebenarnya siapa nama guru?" "Yao Yi..." Xiao Chen mengangguk, tiba tiba entah dia mabuk atau karena memang tulus, dia memberikan sumpahnya, "dihidup ini, aku Xiao Chen akan selalu bersama Yao Yi... Meski aku belum memiliki kultivasi setinggi Langit, tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-06
Baca selengkapnya

43. Mencari pelaku.

Memasukan pedang milik She Lai ke sarungnya, Xiao Chen kemudian berlutut, dan memandangi pria yang diduga kuat oleh She Lai adalah bukti penting. "Senior, apa kamu melihat sendiri aku adalah pembunuhnya?"Pria itu terlihat sangat ketakutan, sesaat memandang wajah She Lai, dia akhirnya menganggukan kepalanya. "Be-benar itu memang kamu, a-aku melihatnya sendiri?!"Merasa pria itu tidak bisa diajak berbicara yang benar. Xiao Chen kembali duduk tenang di kursi awalnya, dia memandangi sosok gadis yang ada di kedai arak sebelah Paviliun. Namun, gadis itu sudah pergi, hingga Xiao Chen memandang She Lai. "Masalah ini sedikit rumit... Tapi, bagaimana jika kalian membiarkan aku melihat luka pada tubuh She An?"She Lai memandangi dua tetuanya, dia tidak ada pilihan lain. Apalagi mengingat patriak klan tengah melakukan pelatihan tertutup. "Baiklah..."Mengikuti mereka ke tempat jasad She An berada. Seketika semua pandangan mata semua anggota klan She tertuju kearahnya dengan perasaan kesal. N
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-06
Baca selengkapnya

44. Ini hanya rencana.

Gadis itu memutarkan tubuh untuk menghindari setiap serangan yang dimiliki oleh Xiao Chen. Namun yang membuatnya heran adalah kecepatan yang ditunjukan. 'Kakak memang benar... Bocah ini tidak bisa di remehkan sama sekali?!' berkata dalam hati, dia akhirnya mengeluarkan sebuah kipas dari dalam cincin ruangnya. Awal yang tertekan, kini membuat kondisi pertempuran berubah menjadi sangat sengit. Kipas ditangan wanita itu berputar putar, lalu bergerak memberi serangan balasan kearah Xiao Chen. 'Guru... Dia bukan pembunuhnya, tapi mengapa dia mengintai ku sedemikian jauh?' berkata didalam pikirannya, Roh Jiwa Bintang hanya diam tidak membalas. Hal ini tentu membuat Xiao Chen menurunkan tempo serangannya. Meski dia penasaran kenapa gadis pengguna kipas mengintainya, tapi dia tidak memiliki permusuhan sama sekali. Hingga gadis itu yang menyadari mulai mundur dari pertempuran. "Kenapa menurunkan tempo serangan mu? Apa kamu berniat mengasihani aku?" Xiao Chen tersenyum tipis, "aku t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-06
Baca selengkapnya

45. Menjadi kambing hitam? Ooh anda salah besar!

She Lai menaikan salah satu alisnya, dia yang masih belum mengerti bahwa Xiao Chen ingin menangkap dalang pembunuh She An yang sebenarnya hanya terdiam. Hingga enam guci arak telah ada di atas meja. Saat para tetua klan She menuangkan arak pada gelas masing masing. Xiao Chen menatap kearah ruangan didalam kedai secara diam diam. 'Chen'er kamu memang pemuda yang sangat pintar... Bisa bisanya kamu berpikir pembunuh itu berada di dalam kedai arak ini?' Yao Yi yang sejak awal diam mulai memuji. 'Guru ini hanya hal sepele. Selagi kabar tentang pembunuh terungkap, dan aku tidak terkena masalah. Pasti sang pembunuh akan kembali menunjukan taringnya, dan karena ketidak puasannya, dia pasti akan bertindak lebih gila...' membalas pujian gurunya, Xiao Chen mulai menuangkan arak yang ada di salah satu guci diatas meja. "Mari kita bersulang?!" Xiao Chen mengangguk, dan saat mereka meneguk arak kedalam mulut. Secara diam diam, Xiao Chen membuangnya kearah samping. Dan apa yang dilaku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-07
Baca selengkapnya

46. Menyelesaikan masalah.

Dengan cepat, patriak klan She Yang keluar dari kediaman, lalu terbang dengan sayap Qi menuju kearah tempat pertempuran berada. Setelah tiba. "Patriak She Yang..." semua orang menyapa dengan hormat, wajah mereka terlihat ketakutan karena tidak dapat menjaga ketenangan, serta kedamaian klan. "Yaa, sebenarnya apa yang terjadi?" She Yang sesekali melihat pertempuran, lalu melihat prajurit yang ada di bawahnya. Mereka semua menggelengkan kepala, namun hanya berani menunjuk kearah tiga tetua yang tergeletak di atas meja yang penuh dengan guci arak. "Sial... Bisa bisanya mereka malah mabuk?!"Swuuuuuush! Plaaaaak! Plaaaaak! Plaaaaak! Menampar tiga tetua kepercayaannya, She Yang yang ingin mengetahui kejadian pertempuran saat ini membuat ketiganya terbangun. Ketiganya terlihat ling lung, namun saat melihat pemuda tergeletak bersama pria paruh baya, dan kearah pertempuran, She Lai membelalakan matanya. "Ba-bagaimana ada dua Xiao Chen?!""Xiao Chen? Klan Xiao? Bukankah Kekaisaran Phoe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-07
Baca selengkapnya

47. Menuju ke Gunung Abadi.

Paginya setelah terbangun dari peristirahatan singkat untuk memulihkan tenaga fisiknya. Xiao Chen perlahan membuka mata. "Guru? Bisa bisanya kamu tertidur di samping ranjang ku?" berkata dalam hati, Xiao Chen yang tidak tega membangunkan guru dari tidurnya hanya diam memandangi wajah cantik itu dengan seksama. 'Xiao Chen, Xiao Chen dia itu gurumu kenapa kamu malah tertarik padanya?!' berkata terus dalam hati, hingga tiba tiba Yao Yi terbangun, sekilas dia terkejut karena dia telah tertidur disamping ranjang muridnya. "Chen'er..." "Guru tetaplah diam... Ku lihat..." Xiao Chen memelototkan matanya, dia hampir saja mengatakan hal yang tidak semestinya dia katakan. "Apa yang kamu katakan?" Yao Yi terbangun, dan kemudian menyentil kening Xiao Chen. "Hari sudah pagi... Sudah saatnya kamu melanjutkan perjalananmu!" kembali berkata dengan cepat. Xiao Chen mengangguk mengerti, setelah menyiapkan diri, dia segera menemui Xie Lang Yan diruangan yang berbeda. "Tuan muda... Mari kit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-07
Baca selengkapnya

48. Masalah lorong dimensi.

"Aku ingin menggunakan altar teleportasi untuk menuju ke gunung Abadi..." Xiao Chen tersenyum tipis, "kebetulan tujuan kita sama... Nona bagaimana jika aku ikut bersama rombongan mu? Jika di pahami, maka hutang mu kepadaku lunas lo?" Gadis itu terdiam, hingga tak berselang lama dia menganggukan kepalanya dan berkata, "baiklah kamu bisa ikut dengan kami... Setelah ini, kita berdua tidak memiliki hubungan sedikitpun mengerti?" Xiao Chen menganggukan kepala untuk tidak mempersalahkannya, hingga dia memanggil Xie Lang Yan. Dan kini mereka semua menuju ke kediaman wali kota secara bersamaan. Setelah tiba. "Li Na, keluarlah..." Seorang wanita dengan rambut panjang memutih keluar dari kediamannya. Melihat sosok yang dikenali dia segera berlutut, lalu berkata dengan hormat, "tuan putri..." "Bisakah kamu memberi tumpangan untuk menggunakan altar teleportasi milikmu?" "Li Na tentu tidak akan menolak, tapi sebelumnya altar teleportasi memiliki sedikit masalah. Membawa banyak orang sepert
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-08
Baca selengkapnya

49. Gunung Abadi 1.

"Apa kamu takut?" saat mencoba meningkatkan kecepatan terbangnya, Xiao Chen merasa usahanya sia sia. Bagaimanapun, daya hisap dari energi diluar penghalang mencoba terus menarik tubuhnya kedalam angin kekacauan. "Ti-tidak... Bahkan saat ini, aku tidak ada pilihan lain selain mengandalkan mu?!" gadis itu mencoba untuk tenang. Namun daya hisap semakin kuat, dan retakan yang ada di belakang tubuhnya terus meluas. Hal ini membuat daya serap menjadi lebih gila dari sebelumnya. 'Chen'er untuk apa terus mempertahankannya?! Jika kamu masih keras kepala, kalian berdua akan mati?!' 'Guru, jika boleh turunkan beban berat pada gelang bintang.. A-aku pasti dapat melewati rintangan ini...' Yao Yi mengangguk, dia tidak menurunkan beban berat gelang bintang. Melainkan dia menghapus beban beratnya, hingga Xiao Chen merasa tubuhnya sangat ringan bagaikan kipas. 'Terima kasih guru...' saat akan terbang ke ujung titik cahaya, tiba tiba Xiao Chen memelototkan kedua matanya. Nyatanya, meski
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-09
Baca selengkapnya

50. Gunung Abadi 2. Zhou Qin? Gadis Rubah.

Tiga hari kemudian, Xiao Chen yang tidak dapat menghubungi gurunya semakin panik. Hal ini sempat di sedari oleh pria paruh baya yang merawatnya selama beberapa hari.. "Kenapa? Apa ada masalah? Bukankah kamu sudah bisa menggerakan tubuh?" "Tidak ada masalah senior," ucap Xiao Chen ramah. Pria itu menganggukan kepalanya, "kamu sudah pulih dalam waktu secepat ini... Nak, jika kamu menaiki gunung ini berhati hatilah," "Memang kenapa senior?" "Kolam darah sepiritual sangat bermanfaat bagi kultivator yang bisa menemukannya. Namun bukan bearti lawanmu adalah mereka, jika tidak salah di gunung Abadi terdapat banyak hewan iblis tingkat empat yang menjaga kolam darah itu..." Terdiam, Xiao Chen mengangguk kemudian berterimakasih atas peringatan pria itu. "Senior sudah enam hari kita bersama, sebenarnya siapa nama senior?" "Zhou Qin..." "Senior Zhou Qin, Xiao Chen kembali berterimakasih..." "Hahaha! Baiklah, sekarang aku juga ada urusan... Berhati hatilah nak!" Pria itu t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
30
DMCA.com Protection Status