Home / Fantasi / Legenda Sang Phoenix Abadi / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Legenda Sang Phoenix Abadi: Chapter 11 - Chapter 20

296 Chapters

11. Perjanjian dua tahun.

"Ling'er tidak perlu kamu yang menjelaskannya..." Hua Long berdiri dari kursinya, dia berjalan sembari membawa surat perjodohan di masalalu dan berjalan ke arah Xiao Chen. "Dunia kultivator sangat keras Chen'er... Dulu ayahmu adalah penguasa Aula Langit, aku sebagai pengusaha besar tentu membutuhkan dukungan kekuasaan untuk menjaga usahaku... Tapi sekarang, ayahmu telah mati... Bahkan dia hanya meninggalkan pangeran sampah seperti mu? Apa penjelasan kecil ini sudah bisa kamu pahami?""Kamu benar... Aku adalah pangeran sampah, tidak layak bersanding dengan putrimu..." sedikit merendah, tapi roh jiwa bintang yang mendengar ungkapan ini mengetahui. Bahwa muridnya ini tengah menahan kemarahan besarnya. "Jika sudah tahu, tanda tangani perjanjian baru...""Tapi... Aku tidak perduli pada alasanmu... Aku hanya ingin mendengar, alasan dari mulut Hua Ling!" sedikit meninggi, sontak membuat pengawal yang ada diruangan itu akan bergerak. Namun Hua Ling mengeluarkan aura kematian yang telah ter
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

12. Meremehkan bakat murid ku?

"Qing San? Ka-kamu?" Pemuda berjubah biru itu segera berlari, tanpa memperdulikan statusnya, dia segera memeluk tubuh teman masa kecilnya dengan erat. "Xiao Chen... Aku turut berduka cita atas kepergian kedua orang tuamu..." Xiao Chen melepaskan pelukannya, dia menatap lekat pemuda yang dulu adalah rekan baiknya. Akan tetapi karena sesuatu hal, Qing San ini harus pergi dan mereka pun berpisah. "Bagaimana bisa kamu ada disini?" Qing San menggelengkan kepalanya, "bagaimana bisa aku membiarkanmu hidup sendiri? Karena itu aku sengaja ingin mencarimu..." 'Chen'er berhati hati... Aku merasakan praktisi bumi tengah mengawasi temanmu...' "Qing San, jika boleh tahu kamu membawa orang lain?" Qing San menggelengkan kepalanya, dia tersenyum hangat lalu berkata, "guru kenapa masih bersembunyi juga?" Swuuuuuuush! Wanita mengenakan jubah biru yang sama dikenakan oleh Qing San tiba tiba muncul di hadapan Xiao Chen. "San'er apa pemuda ini yang kamu maksud?" "Benar guru...
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

13. Menjadi murid sekte Awan Berkabut.

'Hahaha! Chen'er tidak hanya berhasil... Tapi kamu telah membuat guru dari Qing San kepanikan... Sekarang, tanyakan padanya, bisakah kamu menjadi murid sekte Awan Kabut?' Setelah pillar Baishan tidak beraksi lagi, Xiao Chen segera menemui guru Qing San yang kini tengah diam mematung. "Senior... Apa anda bisa menerimaku menjadi murid?" Menatap pemuda pemilik bakat emas, guru Qing San hanya bisa menganggukan kepalanya. Dia mengeluarkan token identitas untuk Xiao Chen. "Bakatmu sangat mengerikan, tentu sekte Awan Berkabut akan menerima mu dengan baik... Tapi kamu belum bisa datang ke sekte kami..." "Memang kenapa?" "Meski bakatmu adalah bakat paling mengerikan, akan tetapi kultivasimu sangat rendah. Di sekte Awan Berkabut, meski kamu adalah muridku, aku juga tidak bisa berbuat banyak... Bakat yang mengerikan, akan membuat banyak kecemburuan bagi para seniormu... Meski aku telah memberikan plat identitas, tapi sebelum tiba di sekte maksimalkan kultivasimu, tiga tahun lagi juga aka
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

14. Penyiksaan.

Melihat pangeran Phoenix terus diam memandangi pedang balok hitam yang besar. Pria paruh baya itu tersenyum, lalu berkata, "apa tuan muda tertarik? Begini saja, karena kita baru bertemu, maka paviliun Pedang Langit akan memberikan pedang ini secara gratis..." Senyum lebar terukir di kedua sudut bibirnya, dengan cepat Xiao Chen berkata, "benarkah?" "Hahaha... Paviliun Pedang Langit tidak sepelit itu... Bahkan jika Pangeran menginginkan yang lain, aku juga tidak akan menolaknya..." 'Dia sudah menunjukan sifatnya, ingin memanfaatkan mu, maka kamu juga jangan sungkan untuk memanfaatkannya... Chen'er lihat pedang tingkat Kaisar yang tidak sempurna itu, pilih juga pedang itu...' 'Kenapa dua pedang guru? Bukankah aku terlalu serakah?!' 'Aiish kamu tahu apa... Jalani saja perintah gurumu ini...' "Ehem... Senior, jika boleh, aku juga menginginkan pedang tingkat Kaisar itu?" Sedikit terkejut, tapi pria itu segera menyembunyikan raut wajahnya dengan baik. 'Selera pangeran Phoeni
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more

15. Hutan Shao Yang 1.

Tidak mendengar jawaban apapun dari gurunya, Xiao Chen ingin melepaskan semua gelang bintang di kedua tangannya. Namun semua usahanya sia sia. "Muridku untuk apa terus mengeluh..." "Ta-tapi guru, beban ini membuat kecepatan ku tertekan... Sialan, bukan tertekan lagi! Aku bahkan tidak bisa bergerak!" "Ckckck! Lagi pula aku telah menekan beratnya hingga dua ratus kilogram... Jika tidak ada formasi ku, mungkin tanganmu akan lepas dari tubuhmu... Dari pada banyak mengeluh, lebih baik kamu biasakan tubuhmu menerima tekanan itu... Ooh, guru juga merasakan disekitarmu ada beberapa hewan buas biasa... Jika tidak membiasakan diri, bisa mati konyol lo?" Xiao Chen mengeraskan rahangnya, perlahan tapi pasti dia mencoba untuk bangkit. Namun tekanan berat ini cukup membuat keseimbangan tubuhnya goyah, dan akhirnya harus jatuh tersungkur. Hal ini terjadi hingga ratusan kali. Namun setelah perjuangan yang melelahkan, akhirnya dia mulai terbiasa. "Haaah..." lelah hanya untuk menyeimban
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

16. Hutan Shao Yang 2.

Beberapa saat bergumam pada dirinya sendiri, roh jiwa bintang mengulurkan tangannya. Asap biru, yang terbentuk dari energi Qi keluar, lalu secara perlahan asap itu menghentikan peredaran darah yang terus keluar dari dalam tubuh Xiao Chen. * Enam hari kemudian. Setelah menyerap banyaknya energi mutiara jiwa, Xiao Chen merasakan bahwa energi didalam meridiannya terasa penuh. Sesaat menyadari dia harus melewati penghalang pembatas. Akhirnya suara seperti tulang retak terdengar, hal ini di ikuti oleh suara ledakan kecil yang teredam didalam tubuhnya. Kraaack! Boooooom! Akhirnya, Xiao Chen berhasil naik tingkat lagi. Saat ini dia telah mencapai tahap Roh Awal bintang lima. 'Tidak hanya pemahamannya yang begitu mengerikan... Meski menggunakan teknik milik klan Naga, berhasil menyerap energi sebesar ini dalam waktu kurang dari seminggu adalah hal yang sangat luar biasa... Chen'er aku menantikan kejutan lainnya di masa depan nanti.' Setelah perkataan roh jiwa bintang sel
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

17. Hutan Shao Yang 3.

Huan Le memincingkan matanya sejenak, lalu dia berkata, "Xiao Chen dari pangeran Phoenix itu hanya pemuda yang tidak berkultivasi... Mungkin nama dan marganya saja yang sama..." Meski kesal sosoknya diremehkan, akan tetapi roh jiwa bintang mengingatkan Xiao Chen tentang identitasnya yang harus dirahasiakan. "Le jangan seperti itu, meski dia tidak berkultivasi... Tapi Kaisar Phoenix adalah orang yang sangat baik." Huan Le terdiam, hingga ditengah perbincangan mereka. Kawanan monyet Yeye tiba mengerumuni rombongan mereka. Tindakan ini membuat mata Huan Le terbelalak. "Si-sial kawanan monyet ini lagi?!" Huan Le langsung menyatukan kedua rahangnya. Wajah Yang Nan, bahkan Lie Du juga berubah menjadi buruk. Meski mereka praktisi Roh Menengah bintang tiga, menghadapi kawanan monyet Yeye, yang merupakan hewan iblis tingkat dua ini sangat merepotkan. "Saudara Chen, berhati hatilah... Selain kecepatannya yang sangat cepat, mereka juga lihai dalam menghindari serangan jarak jauh.
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

18. Hutan Shao Yang 4.

Hingga tersisa satu pohon yang ada didekatnya. Monyet Yeye langsung mencabut batang pohon itu dengan tangan kekarnya. Seketika dia melesat, lalu mengayunkan batang pohon itu kearah Xiao Chen yang baru saja berhasil menghindari semua lesatan batang pohon kearah tubuhnya. Booooooooom! "Ughhhhh!" Batang pohon itu mengenai tubuh Xiao Chen dengan telak. Saat ini Xiao Chen terlempar, lalu menabrak pohon besar yang ada dibelakang tubuhnya. Memuntahkan seteguk darah akibat serangan barusan. Tiga murid sekte Laut Timur yang tidak ingin berdiam diri membentuk formasi pedang. Apa yang dilakukan mereka, membuat Xiao Chen mampu bangkit, dan memulihkan staminanya yang terkuras cukup banyak. "Saudara Chen... Kamu pergilah dulu, kami akan menahan... Formasi kami setidaknya dapat menahan mereka selama lima menit?!" Xiao Chen tersenyum tipis, dia memasukan pedang kedalam cincin ruangnya. Setelah itu dia berkata, "lima menit ya? Waktu yang cukup untuk membunuhnya dalam sekali serangan... R
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

19. Hutan Shao Yang 5.

Sepuluh menit kemudian, Lie Du akhirnya memberi pelajaran telak kepada Huan Le. Dengan meninggalkan luka tapak tangan yang membekas di pipi kirinya. Hal ini dibarengi dengan kesadaran Xiao Chen yang mulai kembali. "Saudara Chen... Akhirnya kamu tersadar." Bangkit, dan berterimakasih telah memberikan energi Qi untuk mengembalikan kesadaran tubuhnya. Tiba tiba Lie Du menghampirinya, dan berkata, "ratusan mutiara jiwa monyet Yeye bintang dua, dan mutiara raja monyet Yeye bintang tiga milikmu... Terimakasih telah membantu kami." Xiao Chen mengangguk, kemudian dia memisahkan enam puluh mutiara jiwa monyet yeye bintang dua menjadi bagian lain. "Saudara Chen, apa maksudmu?" Yang Nan mengetahui maksud Xiao Chen, namun dia segera menolaknya. Swuuuuuuush! Memasukan semua sisanya, Xiao Chen tersenyum hangat. "Meski aku yang membunuh kawanan monyet yeye, tapi dalam pertempuran tadi. Kalian mengambil beberapa bagian penting, seperti menahan beberapa gerombolannya, dan raja mon
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

20. Hutan Shao Yang 6.

"Guru lalu bagaimana?" "Rebut api Hati Naga, api itu berada didalam jurang tanpa dasar... Sebelum merebutnya, kamu menyusuplah kedalam. Bagaimana caranya? Bukankah kamu pintar, cepat pikirkan rencananya!" Xiao Chen menelan ludahnya sendiri, saat ini firasat buruk dia rasakan dengan begitu jelas. Namun gurunya hanya bisa tersenyum misterius, dia berkata, "setelah mendapatkan Hati Naga, mungkin peluang mu naik tingkat akan semakin tinggi... Apalagi yang kamu tunggu? Bukankah kamu ingin mengetahui tempat apa itu Aula Langit?" "Lihat pria bertopeng itu, sasaranmu adalah dia... Nanti, ketika dia lengah, atau tengah keluar untuk melakukan patroli bunuh saja!" Roh jiwa bintang kembali berkata. Menganggukan kepalanya, Xiao Chen menunggu hal yang diungkapkan terjadi. Akan tetapi, pria bertopeng yang dimaksud belum juga melakukan apa yang dikatakan oleh gurunya. "Guru kenapa guru memilih pria itu sebagai sasaran?" "Selain menggunakan topeng, pria itu terlihat seperti pemimpin pasu
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more
PREV
123456
...
30
DMCA.com Protection Status