All Chapters of Pembalasan Mantan Istri Billionaire: Chapter 1 - Chapter 10

25 Chapters

Bab 1 | Cinta Satu Malam

Keesokan paginya, sebelum matahari terbit. Arabel terbangun lebih dulu dibandingkan Maxime yang masih tidur nyenyak. Wanita itu merasa ada yang aneh dari dirinya. Arabel perlahan mulai sadar saat selimut yang menutupi setengah tubuhnya terbuka. Dia melihat pakaian yang dikenakan sudah berantakan. "Astaga! Apa yang terjadi padaku?" ucap Arabel keras. Hal itu membangunkan Maxime yang masih pulas. "Maxime, apa yang terjadi? Kenapa...?" Maxime ikut terkejut. Lelaki itu sudah sedikit terbuka. Kancing kemejanya tidak terpasang lagi. "Apa yang sudah kita lakukan, Arabel?" lanjut Maxime yang memutar pertanyaan Arabel. Seprei ranjang sudah berantakan, beberapa pakaian mereka tergeletak berserakan di sana. Ada noda darah di atas sprei berwarna putih dan membuat Arabel teriak. "Maxime, ini tidak mungkin terjadi!" teriakan. Maxime meletakkan tangannya di kepala dan terdiam tanpa kata. Pandangannya lurus ke depan, matanya seperti penuh penyesalan. Dia berpikir, mengapa melakukan semua ini ke
Read more

Bab 2 | Pernikahan Hina

Frans mulai paham apa maksudnya, begitu pula dengan Siska. Mereka berdua menatap Maxime di sebelahnya. "Siapa wanita ini dan ada hubungan spesial apa kalian?" ujar Siska, ketus. Suasana rumah mulai tidak enak, Siska meminta jawaban dari putranya atas apa yang sudah terjadi. "Kamu kenal dekat dengan dia, Maxime?qissssssw Maxime terdiam. Pada akhirnya dia menjawab dan menjelaskan sedikit mengenai kejadian malam itu yang dianggap sebagai kecelakaan. Maxime mengatakan bahwa Arabel adalah rekan kerjanya di kantor. Namun, malam itu Maxime mengajak Arabel ngedate di sebuah club. Di sana terjadi hal yang tidak diinginkan dan Arabel hilang kesuciannya untuk pertama kali. "Itu artinya, kau dan gadis ini...." Siska hampir marah besar. Namun, Frans menghalangi. Di satu sisi, Arabel tidak tinggal diam untuk terus meminta tanggung jawab dari keluarga Frans atas apa yang sudah dilakukan putra mereka terhadapnya. "Saya mohon tanggung jawab. Ini anak Maxime, ini darah dagingnya." Siska mered
Read more

Bab 3 | Lahirnya Sang Waris

Arabel berhenti berjalan. “Jangan memasang wajah sedih, kami tidak akan peduli,” Siska menimpali, Arabel memasang wajah sedih ke arah Frans. "Apa yang harus aku lakukan, Pah?” Saya juga ingin tidur. Bagaimanapun, aku berhak untuk tidur bersama suamiku. "Maxime telah menutup pintu dalamnya, dan tidak mengizinkan kamu masuk. Wanita kotor, pikirkan nasibmu sendiri." Seiring dengan Frans, Siska tersenyum jahat dan memasuki kamarnya. Arabel terdiam di ruang tamu. Dia meringkuk menangisi nasibnya. Seperti inikah pernikahan yang dibayangkan akan bahagia? Bukan menjadi nyonya, Arabel mentah-mentah harus menelan luka dari perlakuan tidak baik keluarga suaminya. Tidak lama kemudian datang seorang pembantu rumah tangga. Dia mengarahkan Arabel untuk tidur di kamar pembantu yang kosong. Arabel setuju, dari pada tidur di sofa. Malam itu Arabel tidur di kamar pembantu. Harusnya dia tidur bersama Maxime. Malam pertama setelah pernikahan terasa menyakitkan. Arabel tidak pernah membayangkan hal it
Read more

Bab 4 | Demi Anakku

Pembantu dan sopir diminta pulang oleh Siska, karena Arabel sudah ada yang menemani. "Apa ini, Papa?" Arabel membaca surat itu dan syok melihat pernyataannya. "Apa-apaan ini, Mama, Papa? Haruskah sekarang aku bercerai dengan Maxime?" tanya Arabel sambil menangis. Siska mengatakan sudah tidak ada alasan untuk menahan, ini sudah sembilan bulan lamanya dan sesuai perjanjian awal, Arabel harus meninggalkan Maxime ketika anaknya lahir. "Ingat janjimu. Kamu bukan bagian dari keluarga Frans lagi setelah anak ini lahir. Mengerti?" Arabel menggeleng tidak rela. Dia masih membaca isi surat itu dan tambah terkejutnya dia, saat ada pernyataan bahwa anak yang dilahirkan Arabel akan menjadi hak milik keluarga Frans dan Arabel tidak berhak menentang. "Sekarang anak ini jadi milik keluarga saya. Kamu bukan siapa-siapa lagi untuk keluarga kami," kata Siska. Siska mengeluarkan uang dari dalam tas besarnya dan menyerahkan kepada Arabel. "Ini uang 1 milyar, saya rasa cukup untuk menghidupimu. Jang
Read more

Bab 5 | Hak Asuh Prince

Keluarga Frans kebetulan berkumpul di sofa ruang tamu. Maura dan Maxime juga ada di sana. Maxime memeluk anaknya. Mereka pertama kali masuk ke rumah keluarga Frans setelah bersembunyi selama satu bulan . Arabel melihat suasananya dengan cara yang berbeda. Tidak seperti sebelumnya, Siska dan Frans melihat Maura dengan baik. "Mereka sangat bahagia ya Bibi, kata Arabel kepada pembantu." Arabel berdiri di tengah-tengah semua orang. Dia menyapa mantan suaminya dan mantan mertuanya. Tidak lupa, Arabel menyapa Maura. "Hai semua aku kembali ke rumah ini, untuk melihat anakku, bukan orang lain." Frans, Maxime, dan Siska tidak berkata apa-apa. Maura menunjukkan bahwa dia tidak mengenal Arabel . "Saya adalah mantan istri Maxime, apa kamu adalah istri barunya? Selamat. Kamu pantas dengan Maxime." Mereka bermain mata saat Arabel menjabat tangan Maura. Meskipun hatinya terganggu dengan kehadiran Arabel, Maura tersenyum tipis, mencoba mempertahankan ketenangannya. Dia benar-benar mengenal Ar
Read more

Bab 6 || Teror Untuk Arabel

Arabel menjalani kehidupan barunya bersama anaknya di sudut kota jauh dari kehidupan glamor Maxime dan Maura. Sekarang mereka tinggal di apartemen kecil yang sederhana, namun penuh dengan kasih sayang dan kehangatan. Arabel sangat senang dapat tinggal bersama Prince setiap hari, mengurusnya, dan melihat bagaimana dia berkembang. Arabel sibuk menyiapkan makan malam untuk mereka berdua hari itu. Anaknya semakin ceria dan lincah, dan mereka tertawa riang saat mengejar bola di ruang tamu kecil mereka. Telpon rumah tiba-tiba berbunyi. Arabel menutupi tangannya yang basah dengan kain lap dan mengambil gagang telepon. Layar menampilkan nomor yang tidak dikenal. Ingatlah ini, Arabel. Di seberang telepon, suara pria dengan nada dingin berkata, "Meskipun kamu mungkin menerima hak asuh anakmu, jangan berpikir bahwa kamu dapat menghancurkan keluarga Frans begitu saja." Jantung Arabel berdegup kencang saat dia menelan ludah. Dia tidak yakin siapa yang berbicara, tetapi dia mengenal suara ini
Read more

Bab 7 || Orang Misterius

Arabel menuntun anaknya yang masih kecil menuju apartemennya dengan cepat. Dia semakin gelisah karena kehadiran pria itu, dan setiap detik terasa seperti waktu yang terlalu lambat. Bahaya yang mengancam membuat jantung berdegup kencang. Perasaan marah yang memuncak di dalamnya juga membuatnya berdegup kencang. Saat Arabel menariknya melewati lorong-lorong yang sempit menuju pintu masuk apartemen, putranya, yang masih belum sepenuhnya memahami keadaan, menangis kecil. Suasana semakin mencekam karena cahaya redup dan kenyamanan malam. Setelah mereka masuk, Arabel mengunci pintu dengan ketat dan menarik napas dalam-dalam. Dia mencoba menenangkan anaknya, yang masih menangis, dan dirinya sendiri. Arabel memeluk anaknya dengan hangat dan berkata, "Mama di sini, Nak. Kita aman sekarang." Berusaha memberikan rasa aman, dia mencium kening kecil anaknya. Tapi mereka tidak tenang lama. Mereka masih terkejut oleh suara keras dari luar. Seseorang mencoba masuk ke dalam pintu mereka. Arabel m
Read more

Bab 8 || Perdebatan

Setelah kejadian di apartemen itu, Arabel merasa lebih tenang. Mereka dapat tinggal di tempat yang lebih aman sekarang setelah polisi memberikan perlindungan sementara kepada mereka. Terlepas dari itu, dia terus mengalami ketegangan dan kecemasan..Malam itu, mereka berdua tidak bisa tidur dengan tenang. Anak-anaknya beberapa kali terbangun dan menangis, mungkin karena peristiwa yang baru terjadi secara alami . Arabel terus memeluknya, memberikan kehangatan dan keamanan yang dia butuhkan.Arabel bangun dengan hati yang berat keesokan paginya. Dia masih bingung tentang tindakan selanjutnya. Dia tidak tahu apakah mereka benar-benar aman dari ancaman yang mengintai, dan mereka tidak dapat tinggal di tempat perlindungan polisi selamanya.Namun, ponselnya berdering sebelum dia memikirkan opsi lain. Dia mengambilnya dengan cepat dan berharap dapat membantu mereka.Suara yang tidak dikenal berkata, "Arabel, kami tahu di mana kamu berada." Kamu tidak dapat bersembunyi selamanya.Hati Arabel b
Read more

Bab 9 || Membuat Rencana

Rakha adalah mantan anggota sindikat yang sekarang berusaha membongkar kejahatan mereka dari dalam. Dia pernah bekerja di bawah perintah Frans, kepala keluarga Frans yang kaya dan berkuasa, yang terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal. Ketika Rakha mengetahui rencana Frans yang melibatkan ancaman terhadap Arabel dan anak-anaknya, dia merasa bersalah dan memutuskan untuk keluar dari sindikat tersebut. Namun, keluar dari sindikat bukanlah perkara mudah. Rakha tahu terlalu banyak, dan nyawanya juga terancam. Oleh karena itu, dia bersembunyi dan mengumpulkan bukti sebanyak mungkin untuk dapat melawan sindikat tersebut. Ketika dia mengetahui tentang situasi Arabel, dia melihat kesempatan untuk menebus kesalahannya dengan membantunya. Rakha tidak hanya memiliki bukti yang dapat mengungkap sindikat, tetapi dia juga mengetahui banyak rahasia internal keluarga Frans. Keputusannya untuk membantu Arabel adalah upaya terakhirnya untuk menghancurkan sindikat dan membawa keadilan bagi mereka yan
Read more

Bab 10 || Ancaman Jahat Maura

Setelah memastikan mereka mendapatkan semua yang mereka butuhkan, Arabel dan Rakha bergegas keluar dari vila. Mereka berhasil keluar tanpa terdeteksi, berkat bantuan Dina yang mengalihkan perhatian penjaga keamanan.Kembali di tempat aman, mereka menyerahkan semua bukti tersebut kepada Reza. "Ini akan cukup untuk menjatuhkan Frans," kata Reza dengan kepuasan. "Kita harus segera menyerahkan ini kepada pihak berwenang dan memastikan perlindungan bagi kalian semua."Namun, Arabel tahu bahwa ini belum berakhir. Frans pasti akan melakukan segala cara untuk membalas dendam. Tetapi dengan bukti yang mereka miliki, mereka memiliki kesempatan nyata untuk mengakhiri teror ini.Malam itu, Arabel tidur dengan perasaan lega namun tetap waspada. Dia tahu bahwa pertarungan ini belum selesai, tetapi dia merasa lebih kuat dan lebih yakin daripada sebelumnya. Dengan dukungan Rakha dan Reza, dia siap menghadapi apa pun yang datang.Di tempat lain, Frans menerima kabar buruk tentang penyusupan di vilanya
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status