Share

Bab 8 || Perdebatan

Author: Aulshe Queen
last update Last Updated: 2024-06-30 00:20:30

Setelah kejadian di apartemen itu, Arabel merasa lebih tenang. Mereka dapat tinggal di tempat yang lebih aman sekarang setelah polisi memberikan perlindungan sementara kepada mereka. Terlepas dari itu, dia terus mengalami ketegangan dan kecemasan..

Malam itu, mereka berdua tidak bisa tidur dengan tenang. Anak-anaknya beberapa kali terbangun dan menangis, mungkin karena peristiwa yang baru terjadi secara alami . Arabel terus memeluknya, memberikan kehangatan dan keamanan yang dia butuhkan.

Arabel bangun dengan hati yang berat keesokan paginya. Dia masih bingung tentang tindakan selanjutnya. Dia tidak tahu apakah mereka benar-benar aman dari ancaman yang mengintai, dan mereka tidak dapat tinggal di tempat perlindungan polisi selamanya.

Namun, ponselnya berdering sebelum dia memikirkan opsi lain. Dia mengambilnya dengan cepat dan berharap dapat membantu mereka.

Suara yang tidak dikenal berkata, "Arabel, kami tahu di mana kamu berada." Kamu tidak dapat bersembunyi selamanya.

Hati Arabel berdegup kencang, dia menahan napas. Bagaimana mereka bisa terjadi dalam waktu singkat? Dia mencoba memeriksa nomor yang meneleponnya, tetapi itu hanyalah nomor yang dia tidak tahu.

Meskipun dia merasa gemetar di dalam, dia berkata dengan tegas, "Tinggalkan aku dan anakku sendiri!"

Suara itu berkata dengan nada yang marah, "Sialan, Arabel! Kau tidak akan bisa lolos dari kami," sebelum akhirnya mengakhiri komunikasi.

Arabel gemetar saat dia melepaskan ponselnya. Dia semakin terjebak. Mereka tidak bisa tinggal di sini lagi, tapi mereka juga tidak bisa pergi begitu saja tanpa memiliki rencana.

Di balik layar, pria misterius itu duduk di tempat yang jauh. Dia memerhatikan setiap gerakan Arabel dengan cermat dan mengawasi situasi dari jarak jauh.

"Kau masih belum bisa menghindar dariku, Arabel," gumamnya dengan suara yang tenang namun penuh tekad. Dia tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang dia mau.

Pria itu berdiri dengan tegas dari meja kerjanya. Dia mengenakan jas hitam ketat dan mengambil ponselnya dari meja. Dia puas tersenyum setelah memeriksa pesan terakhir yang dia terima.

Sementara itu, Arabel merasakan api yang menyala di dalam dirinya. Meskipun dia takut, dia sadar bahwa dia harus berjuang. Dia menyadari kekuatan yang selama ini terpendam dalam dirinya.

“Dia tidak akan pernah menemukan kami,” gumam Arabel pada dirinya sendiri. Dia merasakan energi aneh mulai mengalir melalui tubuhnya, memberikan keberanian yang dia butuhkan.

Arabel tertidur yang tertidur lelap . Dia tidak akan membiarkan anaknya dilecehkan atau diancam nyawanya. Dia harus menemukan cara untuk melindungi mereka berdua, dan dia akan melakukan segala yang dia bisa untuk melakukannya.

Arabel mendapatkan keberanian dan kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi ancaman yang akan datang.

***

Keesokan harinya, Arabel memberanikan diri untuk pergi ke rumah Frans. Dia dengan berani berjalan menuju ruang tamu yang tegang. Meningkatnya tajamnya melayang di seluruh keluarga Frans . Maxime tetap memegang tangan anak mereka erat-erat di tengah ruangan, menatap Arabel dengan campuran antara kekagetan dan ketakutan yang sulit disembunyikan.

Maura mendesis dengan kebencian, "Sudah cukup, Arabel. Kamu tidak memiliki hak untuk masuk ke sini."

Arabel tersenyum tipis. "Hak? Hak apa yang kamu bicarakan, Maura? Hak untuk melindungi anakku, atau hak untuk menutupi kebusukan yang kamu lakukan?"

"Tenanglah, Arabel. Kami tidak ingin ada kekacauan di sini. Kamu harus pergi sekarang juga," Frans berusaha memediasi.

Meski begitu, Arabel tetap tenang, berkata, "Anak ini adalah hak saya, bukan milik siapa-siapa untuk diperjualbelikan!"

"Kamu tidak tahu apa-apa, Arabel. Kamu hanyalah seorang wanita kotor yang tidak pantas mendekati keluarga kami," kata Siska dengan marah. Anak ini sekarang menjadi bagian dari keluarga Frans.

Arabel tidak pergi. "Kalian semua tahu bahwa saya tidak akan pernah berhenti untuk anak saya. Kalian mungkin memiliki kekuasaan dan uang, tetapi saya memiliki cinta dan keputusan untuk melindungi anak saya dari siapa pun yang ingin menyakitinya," katanya sambil menghela nafas dalam-dalam.

"Kamu tidak akan pernah bisa menyingkirkanku dari kehidupan Maxime dan anak ini," kata Maura sambil menatap Arabel dengan pandangan penuh kebencian. Kami akan mempertahankan hak-hak keluarga kami.

Ruangan tiba-tiba menjadi lebih tegang. Arabel merasakan kekuatan dan semangat yang lebih besar dari sebelumnya saat menghadapi tantangan ini. Meskipun dia tidak mengetahui apa yang terjadi, dia percaya bahwa kebenaran akan memperkuat setiap langkahnya.

Dengan suara yang bergetar tetapi penuh keyakinan, Arabel berkata, "Saya tidak akan pernah membiarkan anak saya berada di bawah perawatan orang yang tidak memiliki hati nurani dan moralitas. Kalian bisa mencoba melindunginya, tetapi saya akan membuktikan bahwa seorang ibu memiliki kekuatan yang lebih besar dari segalanya."

Maxime, yang sebelumnya diam, akhirnya berbicara dengan nada yang berat, berkata, "Kalian semua harus mengerti bahwa ini adalah anak saya juga. Saya memiliki hak untuk melindunginya."

Arabel tetap tenang, berkata, "Hak Anda sebagai ayah adalah memberikan perlindungan dan cinta, bukan untuk menjual kehidupannya kepada kepentingan pribadi dan egois."

Siska mengambil inisiatif saat suasana semakin tegang, berkata, "Cukup! Arabel, kamu tidak akan pernah mengubah keputusan kami. Kamu adalah bagian dari masa lalu yang tidak boleh dihilangkan."

Arabel membuat senyuman yang pahit. Dia melihat wajah-wajah yang penuh dengan kebencian dan penolakan di sekitarnya. Namun, kebencian mereka tidak dapat menghancurkan kekuatan di dalam hatinya.

"Mungkin saat ini kalian memegang kendali," kata Arabel perlahan, suaranya penuh dengan keputusasaan tetapi juga tekad yang kuat. Anak saya adalah inti dari hidup saya, dan saya akan berjuang sampai akhir untuk memastikan dia bahagia dan aman.

Setelah itu, Arabel berbalik dan keluar dari ruangan itu, meninggalkan mereka yang masih merasa marah dan kebingungan. Dia menyadari bahwa perang belum berakhir. Dia harus menghadapi banyak tantangan. Dia tetap siap menghadapinya dengan cinta dan kekuatan.

Di luar, hujan mulai turun. Setelah menghela napas lega, Arabel keluar dari kompleks rumah keluarga Frans. Langkahnya tegas, hatinya teguh, karena dia menyadari bahwa perjalanan ini akan membawa anaknya ke arah kebenaran dan keadilan.

Namun, ada sesuatu di tengah yang merencanakan langkah berikutnya. seseorang yang terus berusaha untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Suatu ancaman yang mungkin jauh lebih besar dari yang pernah diantisipasi Arabel.

Related chapters

  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 9 || Membuat Rencana

    Rakha adalah mantan anggota sindikat yang sekarang berusaha membongkar kejahatan mereka dari dalam. Dia pernah bekerja di bawah perintah Frans, kepala keluarga Frans yang kaya dan berkuasa, yang terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal. Ketika Rakha mengetahui rencana Frans yang melibatkan ancaman terhadap Arabel dan anak-anaknya, dia merasa bersalah dan memutuskan untuk keluar dari sindikat tersebut. Namun, keluar dari sindikat bukanlah perkara mudah. Rakha tahu terlalu banyak, dan nyawanya juga terancam. Oleh karena itu, dia bersembunyi dan mengumpulkan bukti sebanyak mungkin untuk dapat melawan sindikat tersebut. Ketika dia mengetahui tentang situasi Arabel, dia melihat kesempatan untuk menebus kesalahannya dengan membantunya. Rakha tidak hanya memiliki bukti yang dapat mengungkap sindikat, tetapi dia juga mengetahui banyak rahasia internal keluarga Frans. Keputusannya untuk membantu Arabel adalah upaya terakhirnya untuk menghancurkan sindikat dan membawa keadilan bagi mereka yan

    Last Updated : 2024-07-26
  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 10 || Ancaman Jahat Maura

    Setelah memastikan mereka mendapatkan semua yang mereka butuhkan, Arabel dan Rakha bergegas keluar dari vila. Mereka berhasil keluar tanpa terdeteksi, berkat bantuan Dina yang mengalihkan perhatian penjaga keamanan.Kembali di tempat aman, mereka menyerahkan semua bukti tersebut kepada Reza. "Ini akan cukup untuk menjatuhkan Frans," kata Reza dengan kepuasan. "Kita harus segera menyerahkan ini kepada pihak berwenang dan memastikan perlindungan bagi kalian semua."Namun, Arabel tahu bahwa ini belum berakhir. Frans pasti akan melakukan segala cara untuk membalas dendam. Tetapi dengan bukti yang mereka miliki, mereka memiliki kesempatan nyata untuk mengakhiri teror ini.Malam itu, Arabel tidur dengan perasaan lega namun tetap waspada. Dia tahu bahwa pertarungan ini belum selesai, tetapi dia merasa lebih kuat dan lebih yakin daripada sebelumnya. Dengan dukungan Rakha dan Reza, dia siap menghadapi apa pun yang datang.Di tempat lain, Frans menerima kabar buruk tentang penyusupan di vilanya

    Last Updated : 2024-07-26
  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 11 || Ayah Berhati Iblis

    Arabel menggertakkan giginya. "Kamu tidak bisa mengancamku, Maura. Aku akan melakukan apa pun untuk melindungi anak-anakku."Maura mendekat lebih dekat, suaranya menjadi lebih dingin. "Dan aku akan melakukan apa pun untuk mempertahankan posisiku. Kamu pikir aku tidak punya cara untuk menghancurkanmu? Aku bisa membuat hidupmu jauh lebih sulit daripada yang bisa kamu bayangkan."Arabel merasa ketakutan, tapi dia tahu dia tidak bisa menyerah. "Apa yang kamu inginkan, Maura?"Maura menatap Arabel dengan penuh kebencian. "Aku ingin kamu diam. Jangan beritahu siapa pun tentang identitas asliku. Jangan pernah mencoba untuk menghubungi keluarga Frans atau Maxime tentang ini. Jika kamu melakukannya, aku akan memastikan kamu menderita."Arabel tahu bahwa dia harus berhati-hati. Maura sangat berbahaya dan memiliki banyak cara untuk menyakiti mereka. "Baiklah, Maura. Aku akan merahasiakan ini. Tapi ingat, aku tidak akan pernah berhenti melawan Frans dan Maxime."Maura tersenyum puas. "Bagus. Inga

    Last Updated : 2024-07-26
  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 12 || Pilihan Yang Sulit

    Arabel merasakan tekanan yang luar biasa, tetapi dia tahu bahwa keselamatan anaknya harus menjadi prioritas utama. Dengan hati-hati, mereka mengelilingi gudang dan mencari cara untuk memasuki area yang dijaga.Ketika mereka akhirnya berhasil memasuki gudang, mereka menemukan Prince dalam kondisi yang menyedihkan. Hati Arabel hancur melihat anaknya terluka. Dia segera memeluk Prince dan menghiburnya, berjanji akan melindunginya.Maxime tiba-tiba muncul di pintu gudang, mengamati situasi dengan senyum sinis. "Kau harus membayar untuk tindakanmu, Arabel. Dan ini adalah harga yang harus kau bayar."Arabel merasa kemarahan yang tak tertahan. "Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti anak-anakku lagi, Maxime! Ini adalah batas terakhir!"Rakha dan Reza segera bertindak, menghadapi penjaga-penjaga yang ada dan memastikan bahwa mereka tidak tertangkap. Sementara itu, Arabel mengumpulkan keberanian untuk menghadapi Maxime dan memastikan bahwa dia tidak akan pernah menyakiti keluarganya lagi.Denga

    Last Updated : 2024-07-26
  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 13 || Tipuan Untuk Maxime

    Arabel menggenggam tangan di samping tempat tidur Prince. "Aku ingin anakku selamat, tetapi aku tidak bisa membiarkan kalian melanjutkan kejahatan ini tanpa konsekuensi."Maxime mendekat, matanya berkilat tajam. "Waktumu tidak banyak. Jika kamu memilih untuk tidak bekerja sama, kami bisa menarik tawaran ini, dan anakmu akan menghadapi konsekuensinya."Maura menambahkan dengan penuh kepuasan, "Kami tahu betapa besar risiko yang kamu hadapi. Tapi ingat, Maxime tidak akan mentolerir kegagalan."Arabel merasa terjebak dan matanya mulai berkaca-kaca. "Apa yang harus aku lakukan untuk memastikan keselamatan Prince?""Ini sangat sederhana," kata Maxime, "kamu serahkan bukti itu kepada kami dan berjanji untuk tidak melaporkannya. Kami akan menyediakan semua uang yang diperlukan untuk operasi."Arabel merasa hatinya hancur. Dia berusaha menahan air mata sambil berbisik, "Aku perlu waktu untuk berpikir.""Beerapa lama?" tanya Maxime dengan nada yang tidak sabar. "Kami tidak punya banyak waktu.

    Last Updated : 2024-07-27
  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 14 || Kedatangan Adrian

    Ketika bayangan itu semakin jelas, Arabel terkejut melihat siapa sosok tersebut: Adrian, seorang mantan tangan kanan Maxime yang telah bersumpah untuk menghancurkan kejahatan yang pernah dia bantu bangun. Adrian dikenal sebagai orang yang sangat licik dan berbahaya, tetapi kini dia berdiri di sisi Arabel."Adrian?" Arabel hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Apa yang kamu lakukan di sini?"Adrian mengangguk singkat, matanya penuh determinasi. "Aku tahu apa yang Maxime dan Maura lakukan. Aku tidak bisa membiarkan mereka terus berbuat jahat. Kita punya musuh yang sama, dan aku datang untuk membantu."Rakha dan Reza memandang Adrian dengan rasa curiga, tetapi Arabel merasakan secercah harapan. "Bagaimana kita bisa mempercayaimu?" tanya Reza.Adrian menatap mereka dengan serius. "Aku punya informasi dan akses yang bisa membantu kita mengungkap semua kejahatan Maxime dan Maura. Tapi kita harus bergerak cepat sebelum mereka menyadari kita di sini."Arabel mengangguk pelan. "Bai

    Last Updated : 2024-07-27
  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 15 : Pertarungan Sengit

    Maxime menatap dokumen di tangannya dengan kemarahan yang membara. "Ini tidak mungkin," gumamnya, merobek lembaran itu dan melemparkannya ke lantai. "Ini semua dokumen palsu!"Maura, yang duduk di sebelahnya, mengangkat alisnya. "Apa maksudmu, Maxime? Bukankah itu dokumen-dokumen yang mereka curi dari kita?"Maxime menggelengkan kepalanya dengan frustrasi. "Tidak. Mereka berhasil menipu kita. Arabel telah memberikan kita dokumen palsu. Yang asli pasti ada di tangan mereka sekarang."Maura mengatupkan rahangnya. "Kita tidak bisa membiarkan ini terjadi. Kita harus menemukan mereka dan mengambil kembali yang menjadi milik kita."Maxime berpikir sejenak sebelum mengangguk. "Aku akan memanggil anak buahku. Kita akan mengejar mereka sampai dapat."***Di sebuah ruangan gelap, Frans, ayah Maxime, menerima telepon dari anaknya. "Maxime, ada apa? Kau terdengar marah.""Ayah, Arabel dan timnya telah menipu kita. Mereka memberi kita dokumen palsu. Mereka punya yang asli, dan kita harus mendapatk

    Last Updated : 2024-07-27
  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 16: Berhasil Lolos

    Keesokan harinya, setelah pertempuran yang sengit, Arabel, Adrian, Rakha, dan Reza berkumpul di tempat aman yang baru. Mereka duduk di sekitar meja, menyusun rencana baru untuk menghadapi Maxime dan Frans. Wajah-wajah mereka menunjukkan tekad yang tak tergoyahkan meskipun lelah. "Aku sudah tidak tahan lagi dengan permainan kotor mereka," kata Arabel dengan tegas. "Kita harus menemukan cara untuk mendapatkan bukti tambahan yang bisa memperkuat bukti kejahatan Maxime dan Frans." Rakha mengangguk. "Aku setuju. Tapi kita perlu lebih berhati-hati kali ini. Mereka pasti tidak akan melepaskan kita begitu saja." Reza mengeluarkan sebuah peta dan meletakkannya di meja. "Aku telah menemukan beberapa lokasi yang mungkin menjadi tempat mereka menyembunyikan bukti lain. Kita bisa mulai dari sini." Adrian memandang peta tersebut dengan seksama. "Kita butuh rencana yang matang. Setiap langkah harus diperhitungkan dengan baik. Kita tidak bisa membuat kesalahan lagi." Saat mereka merencanakan

    Last Updated : 2024-08-14

Latest chapter

  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 25: Dituduh Sebagai Wanita Kotor

    Arabel terisak. "Aku difitnah di kantor, Bu. Mereka mengatakan aku menggoda atasanku dan sekarang aku dipecat."Alice memeluk Arabel dengan erat. "Kita akan menemukan jalan keluar, sayang. Kita akan menghadapi ini bersama."Namun, di sisi lain, Maxime merasa puas dengan apa yang telah dia lakukan. Dia merasa bahwa dia telah berhasil memberi pelajaran kepada Arabel, tanpa menyadari bahwa tindakan ini hanya akan memperkeruh hubungan mereka dan memperburuk situasi bagi Prince. Dengan ketegangan yang terus meningkat, Arabel harus mencari cara untuk bangkit kembali dan melawan ketidakadilan yang dia alami. Di tengah semua kekacauan ini, hanya ketekunan dan keberanian yang akan membantunya melindungi masa depan Prince dan dirinya sendiri.Arabel merasa ada yang janggal dengan pemecatannya. Setelah beberapa minggu menyelidiki, dia menemukan bukti bahwa Maxime berada di balik fitnah tersebut. Meskipun hancur, Arabel tahu dia harus terus maju untuk Prince. Dia berhasil mendapatkan pekerjaan

  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 24: Hinaan Untuk Arabel Kembali

    Maxime mengangguk, menyadari bahwa dia harus berjuang lebih keras untuk melindungi keluarganya. Dengan dukungan Maura dan Siska, dia tahu bahwa mereka bisa menemukan cara yang lebih baik untuk mendukung Prince tanpa melibatkan uang kotor.Di sisi lain, Arabel merasa lega karena berhasil menolak uang Maxime lagi. Dia tahu bahwa ini adalah keputusan yang tepat demi masa depan Prince. Namun, dia juga tahu bahwa ancaman dari Maxime masih ada.Adrian datang untuk memberikan kabar terbaru. "Arabel, kita harus bergerak cepat. Maxime sedang dalam tekanan besar. Kita bisa menggunakan ini untuk keuntungan kita."Arabel mengangguk. "Aku tahu. Kita harus berhati-hati dan memastikan setiap langkah kita tepat. Maxime tidak akan tinggal diam."Dengan tekad yang kuat, Arabel dan Adrian terus merencanakan langkah mereka berikutnya, sementara Maxime, Maura, dan Siska mencari cara untuk melindungi Prince dan menghadapi ancaman yang ada. Pertarungan mereka semakin sengit, dan hanya waktu yang akan menunj

  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire    Bab 23: Menolak Pemberian Maxime

    Arabel menatap Maxime dengan mata yang penuh ketegasan. "Kalau begitu, berhenti melakukan hal-hal ilegal. Uang ini hanya akan membawa masalah bagi kita semua." Maxime terdiam, merenungkan kata-kata Arabel. Dia tahu bahwa hidupnya penuh dengan kejahatan dan intrik, tetapi melihat dampaknya pada anaknya membuatnya berpikir ulang. "Aku akan mempertimbangkan apa yang kau katakan, Arabel." Arabel berdiri, siap untuk pergi. "Pertimbangkan baik-baik, Maxime. Karena ini bukan hanya tentang kita, ini tentang masa depan Prince." Maxime melihat Arabel pergi dengan perasaan campur aduk. Dia tahu bahwa keputusan-keputusan yang dia buat ke depan akan menentukan nasib banyak orang, termasuk anaknya sendiri. Pertarungan besar antara mereka dan Arabel semakin dekat, tetapi di balik semua itu, ada seorang anak yang membutuhkan masa depan yang lebih baik. Maxime kembali ke rumah dengan pikiran yang berat. Dia harus menemukan cara untuk menyeimbangkan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah dengan

  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 22: Cinta yang Mematikan

    Arabel tersenyum lebih lebar. "Baik. Kita akan memainkan permainan ini dengan hati-hati."Sementara itu Maura, mencoba mencari cara untuk mendapatkan lebih banyak informasi tanpa mengandalkan siapa pun. Dia tahu bahwa dia harus bertindak hati-hati, karena Maxime semakin curiga. Dia memutuskan untuk mencari bantuan dari luar lingkaran mereka, seseorang yang tidak terlibat dalam intrik ini.Dia menghubungi seorang mantan detektif swasta, Daniel, yang sekarang bekerja sebagai konsultan keamanan. Mereka bertemu di sebuah tempat rahasia untuk membahas rencananya."Daniel aku butuh bantuan Anda," kata Maura langsung. "Aku dalam situasi yang sangat rumit. Ada ancaman dari Arabel, dan Maxime semakin curiga. Aku perlu informasi lebih banyak tanpa menarik perhatian mereka."Daniel mendengarkan dengan serius. "Baik, Maura. Aku akan membantu sebaik mungkin. Kita harus bekerja dengan hati-hati dan memastikan tidak ada yang mengetahui kerjasama kita."Di sisi lain, Maxime terus meningkatkan pengawa

  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 21: Kecurigaan Maxime

    Maura menoleh kepada Maxime dengan ekspresi terkejut dan sedikit panik. "Maxime, aku sedang berbicara dengan Arabel tentang beberapa masalah pribadi."Arabel segera memanfaatkan kesempatan ini untuk memperjelas situasi. “Kami baru saja membahas beberapa hal yang penting. Sepertinya Anda datang di waktu yang kurang tepat.”Maxime tidak menunjukkan tanda-tanda memahami sepenuhnya percakapan mereka, tetapi dia dapat merasakan adanya ketegangan di udara. “Apa pun yang kalian bicarakan, aku tidak suka rahasia,” katanya dengan nada menuduh.Maura berusaha keras untuk tetap tenang. “Maxime, aku bisa menjelaskan ini. Ini adalah masalah yang berkaitan dengan Arabel dan timnya. Aku hanya mencoba untuk menyelesaikan beberapa hal.”Arabel, melihat kesempatan untuk menambah tekanan, berkata, “Mungkin ini saat yang tepat untuk mengungkapkan semuanya, Maura. Aku yakin Maxime akan tertarik untuk tahu mengapa kamu begitu tertekan.”Maxime menatap Arabel dengan tatapan tajam. “Apa yang kau bicarakan, A

  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 20|| Rahasia Tersembunyi

    Maura mengangguk, merencanakan langkah-langkah strategis untuk melindungi lokasi-lokasi penting dan memastikan tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh lawan mereka.Pada malam hari, tim Arabel berhasil menemukan lokasi yang tampaknya sangat mencurigakan—a sebuah bangunan tua yang terlupakan di pinggiran kota. Bangunan itu tampaknya tidak digunakan dan sangat terjaga. Mereka memutuskan untuk menyelidiki tempat itu dengan hati-hati.“Ini mungkin lokasi yang kita cari,” kata Arabel dengan suara berbisik. “Kita harus memeriksa setiap sudut dan memastikan tidak ada yang terlewat.”Mereka menyusup masuk ke dalam bangunan dengan hati-hati, menggunakan peralatan canggih untuk memastikan mereka tidak terdeteksi. Di dalam, mereka menemukan beberapa petunjuk penting: dokumen rahasia dan beberapa barang berharga yang tampaknya berhubungan dengan operasi Maxime dan Maura.Saat mereka memeriksa lebih lanjut, mereka menemukan sebuah ruang penyimpanan tersembunyi di balik dinding yang dipasang de

  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 19 || Bukti Kepulangan

    “Ada jalan keluar darurat di ruang bawah tanah. Kita harus bergerak cepat!” kata Rakha, menunjuk ke arah pintu rahasia yang tersembunyi.Mereka memutuskan untuk mengikuti instruksi tersebut dan melarikan diri melalui jalur darurat. Dengan kecepatan tinggi, mereka turun ke ruang bawah tanah, berusaha untuk tetap diam dan tidak menarik perhatian pria-pria bersenjata.Saat mereka tiba di ruang bawah tanah, Arabel merasa tercekik oleh ketegangan dan rasa sakit. Mereka bersembunyi di balik rak penyimpanan, berusaha mendengar apa yang sedang terjadi di atas.Tidak lama kemudian, mereka mendengar suara langkah kaki dan obrolan dari pria-pria bersenjata. “Kami sudah memeriksa seluruh rumah. Tidak ada tanda-tanda mereka di sini,” salah satu dari mereka melaporkan.Salah satu pria lain menjawab, “Jika mereka tidak ada di sini, cari mereka di sekitar kawasan. Kami harus menemukan mereka sebelum mereka melarikan diri.”Arabel dan timnya tahu bahwa mereka tidak bisa tinggal di ruang bawah tanah se

  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 18 || Penculikan Sang Pangeran

    “Kita harus menemukan Prince,” kata Arabel dengan nada putus asa. “Maxime dan Maura telah menculiknya.”Adrian mencoba menenangkan Arabel. “Kita perlu merencanakan dengan hati-hati. Mereka tidak akan membiarkan kita menemukannya dengan mudah.”Mereka segera memulai pencarian untuk menemukan jejak Maxime dan Maura. Dengan bantuan dari jaringan mereka, mereka melacak lokasi-lokasi yang mungkin digunakan oleh Maxime dan Maura.Sementara itu, Maxime dan Maura merencanakan langkah berikutnya. Mereka tahu bahwa dengan menculik Prince, mereka memiliki kekuatan tawar yang besar. Mereka memutuskan untuk menghubungi Arabel dengan ancaman untuk menuntut sesuatu sebagai tebusan, sambil memastikan bahwa Prince berada di tempat yang sangat aman."Berikan kami semua bukti yang kalian miliki terhadap kami, atau Prince akan berada dalam bahaya," kata Maxime melalui pesan yang dikirimkan kepada Arabel.Arabel merasa tertekan dan berjuang untuk tetap tenang. “Kita harus bertindak cepat. Jika kita tidak

  • Pembalasan Mantan Istri Billionaire   Bab 17 || Serangan Balik

    Setelah pertempuran sengit di pabrik, Maxime dan Maura kembali ke markas mereka dengan kekalahan yang membara di hati mereka. Kekalahan tersebut membuat mereka semakin bertekad untuk menghancurkan Arabel dan timnya. Mereka tahu bahwa mereka perlu merancang rencana yang lebih kejam dan licik untuk memastikan kemenangan."Arabel berhasil menyelamatkan Reza," kata Maxime dengan wajah penuh kebencian. "Kita tidak bisa membiarkan mereka terus lolos dari kita."Maura mengangguk setuju. "Kita harus memukul mereka di tempat yang paling sakit. Sesuatu yang akan menghancurkan mereka secara emosional dan mental."Maxime berpikir sejenak, kemudian sebuah senyum kejam muncul di wajahnya. "Prince," katanya dengan suara rendah. "Anak kita dengan Arabel. Kita akan menculiknya dan membuat Arabel menderita. Kita akan mencelakakan Prince untuk memancing Arabel ke dalam perangkap kita."Maura mengangkat alisnya. "Prince masih sangat kecil. Bagaimana kita bisa memastikan rencana ini berhasil?""Kita akan

DMCA.com Protection Status