Share

Bab 2 | Pernikahan Hina

Frans mulai paham apa maksudnya, begitu pula dengan Siska. Mereka berdua menatap Maxime di sebelahnya.

"Siapa wanita ini dan ada hubungan spesial apa kalian?" ujar Siska, ketus.

Suasana rumah mulai tidak enak, Siska meminta jawaban dari putranya atas apa yang sudah terjadi.

"Kamu kenal dekat dengan dia, Maxime?qissssssw

Maxime terdiam. Pada akhirnya dia menjawab dan menjelaskan sedikit mengenai kejadian malam itu yang dianggap sebagai kecelakaan.

Maxime mengatakan bahwa Arabel adalah rekan kerjanya di kantor. Namun, malam itu Maxime mengajak Arabel ngedate di sebuah club. Di sana terjadi hal yang tidak diinginkan dan Arabel hilang kesuciannya untuk pertama kali.

"Itu artinya, kau dan gadis ini...."

Siska hampir marah besar. Namun, Frans menghalangi. Di satu sisi, Arabel tidak tinggal diam untuk terus meminta tanggung jawab dari keluarga Frans atas apa yang sudah dilakukan putra mereka terhadapnya.

"Saya mohon tanggung jawab. Ini anak Maxime, ini darah dagingnya."

Siska meredam amarahnya. Dia meminta Arabel meyakinkan dirinya jika anak dalam kandungan Arabel benar-benar darah daging Maxime.

"Buktikan padaku jika itu memang anaknya Maxime. Bagaimana caranya saya bisa percaya? Banyak wanita yang ingin dinikahi putra saya, bisa saja kamu membuat cerita yang bukan-bukan." Siska menuduh.

"Mohon maaf, Nyonya. Saya tidak akan membuang-buang waktu untuk melakukan ini semua jika Maxime tidak ada hubungannya dengan saya. Ini adalah anaknya dan dia yang sudah melakukan."

Pembicaraan dibuat lebih rileks. Frans yang ambil alih bicara. Laki-laki paruh baya itu bertanya lagi kepada Arabel tentang hubungannya dengan Maxime.

Arabel menceritakan dengan sangat runtun, dia juga mengaku jika kejadian malam itu tanpa kesengajaan bersama. Mereka sudah berada di bawah pengaruh minuman memabukkan, sehingga menyebabkan hal buruk terjadi. Walaupun begitu, Siska tidak mau mengalah.

"Ini salahmu sebagai seorang perempuan. Kenapa kau tidak bisa menjaga diri? Ini akibatnya," bentak Siska. Dia marah-marah. Merasa nama baik keluarganya tercoreng akan adanya peristiwa ini.

"Sudah, mama jangan emosi, nanti sakit." Frans mengayomi istrinya.

Mereka terdiam semua. Keluarga Frans meminta waktu setengah jam untuk berbicara rahasia, mereka harus berunding dalam menemukan keputusan.

Setengah jam kemudian, Siska kembali bersama Frans. Mereka memasang wajah datar dan menghampiri Arabel yang masih duduk di sofa. Arabel sudah berdoa supaya mendapatkan keadilan atas anaknya.

"Oke. Saya sudah menemukan keputusan untuk masalah kamu ini." Siska buka obrolan kembali.

Maxime terima beres. Dia hanya diam dan menunggu jawaban mama serta papanya.

"Besok kamu dan Maxime akan menikah. Kamu menginap malam ini di sini, karena besok adalah hari bahagia yang ditunggu-tunggu."

Arabel melebarkan matanya. Dia senang mendengar jawaban Siska yang dari awal sangat diharapkannya.

"Apakah Nyonya serius? Tuan serius?" tanya Arabel.

Siska tersenyum miring. Dia melipat tangannya di dada, kemudian melangkah ke arah jendela.

"Kamu akan menikah dengan putra saya, putra semata wayang keluarga Frans yang kaya raya. Tapi, ada syaratnya."

Arabel mengerutkan keningnya. Senyumnya hilang.

"Syarat apa itu, Nyonya?" tanya Arabel dengan polos.

"Kontrak pernikahan. Pernikahan itu hanya akan berlangsung selama sekitar sembilan bulan sampai anak itu lahir. Pernikahan kamu dengan Maxime akan cerai setelah lahirnya anak. Kamu tidak perlu khawatir karena saya akan menangani semua urusannya."

"Pernikahan tidak boleh dipermainkan karena itu sakral. Arabel dengan tegas menolak tawaran Siska.

"Tidak maukah kamu melakukan ini? Kamu ingin anakmu lahir tanpa ayah? Bagaimana jika keluarga kamu mengetahui bahwa kamu hamil di luar nikah? Mereka pasti malu, dan mungkin tidak akan mengakui kamu lagi sebagai anak!" jawab Siska sambil tersenyum licik.

"Ada benarnya juga ucapan Siska. Ayah punya penyakit jantung. Gimana kalau sampai Ayah tahu? Aku gak mau keluargaku tahu soal ini," batin Arabel.

"Saya akan mengikuti semuanya. Tapi, Nyonya, tolong jangan beritahu keluarga saya soal ini," kata Arabel dengan terpaksa menerima perjanjian itu adalah satu-satunya pilihan yang ada.

Siska dan Frans pergi bersama. Arabel terpelongo di tempat dalam keadaan sakit. Rasanya sesak saat pernikahannya dijadikan permainan semata keluarga kaya raya.

***

Saat hari pernikahan tiba, Arabel dan Maxime resmi menjadi sepasang suami istri, seperti yang dilakukan orang lain di sana. Keluarga Frans mengadakan pernikahan yang sangat mewah di sebuah hotel mewah. Arabel sangat senang. Dia sangat bersyukur karena Maxime menerima anaknya dan kehamilannya tidak sia-sia. Arabel percaya bahwa ini akan mengubah hidupnya dan meningkatkan status sosialnya. Nanti Arabel akan merasakan bahwa menjadi Nyonya adalah impian setiap wanita. Gelar nyonya Maxime sudah di depan mata dan Arabel tidak sabar akan hal tersebut.

"Kamu terlihat sangat tampan hari ini, Maxime," puji Arabel dengan senyuman.

"Terima kasih." Maxime membalasnya acuh tak acuh.

"Kamu kenapa tidak semangat dengan pernikahan ini? Bukannya semua ini karena salahmu?" kata Arabel. Dia mengorek kejadian itu lagi.

"Harusnya kamu juga sadar, menjadi seorang perempuan harus jaga diri baik-baik. Paham?" balas Maxime. Keributan kecil terjadi.

Selain itu, para tamu undangan secara rahasia berbicara tentang Arabel, mengatakan.

"Wanita itu dulunya asisten pribadi Pak Maxime di kantor, tampak dia biasa saja, dan dari keluarga sederhana. Mungkinkah Pak Maxime ingin menikah dengan wanita yang tidak setara dengannya?" Keluarga Frans dan Arabel secara tidak sengaja mendengar sindiran dari para tamu undangan yang hadir.

"Jika bukan karena memikirkan nama baik keluargaku, aku tidak mau menikah denganmu!" Maxime bisik di telinga Arabel, dan wanita itu langsung menjawab dengan sedih.

Di pesta itu, banyak orang memberikan ucapan selamat kepada Maxime, termasuk mantan kekasihnya. Tidak sedikit orang yang bertanya tentang keluarga Arabel hingga mereka mendengarkan sindiran pedas.

Beberapa dari tamu yang datang, menceritakan Arabel, heran dengan pernikahan yang tidak didatangi oleh keluarga mempelai wanita.

Resepsi berjalan satu hari, malam harinya acara berakhir. Arabel dan Maxime terlihat turun dari singgasana pelaminan dan bersiap-siap pulang ke rumah untuk istirahat.

"Puas kamu mencoreng nama baik keluarga kami?" tanya ketus Siska. Tidak ada siapa-siapa lagi di sekitar tempat, kecuali wedding organizer dan pengurus acara lainnya.

"Maksudnya apa, Mah?" Arabel bingung.

"Para tamu menanyakan keluargamu dan kamu tidak tahu di mana mereka? Pernikahan macam apa ini?" bentak Siska.

Arabel terdiam. Dia hanya menundukkan kepala, karena sebenarnya memang tidak ada satu orang keluarganya yang tahu akan pernikahan tersebut.

"Maxime, mari kita pulang. Tugas kita sudah selesai dan biarkan wanita ini." Setelah menarik tangan Maxime, Siska masuk ke dalam mobil. Arabel menatap tajam Frans, dan dia tidak mengizinkannya masuk ke mobil keluarga. Akibatnya, Arabel menggunakan taksi untuk pulang ke rumah Maxime.

***

Semua anggota keluarga Frans masih terlihat duduk di sofa ruang tamu. Sementara Frans berada di sebelahnya, Siska meletakkan tangannya di kepalanya. Maxime bermain game dengan senang hati, dan beberapa keluarga lainnya ikut serta. Sementara Arabel baru saja tiba di rumah.

"Mau apa kamu pulang kemari?" Frans bertanya.

"Ini juga rumahku, aku sudah resmi menjadi istri Maxime." balas Arabel.

Siska bangkit dari kursinya. Ingatlah janji Anda! Tidak ada hak untuk anak saya karena Anda hanya istri kontrak. Kamu bukan siapa-siapanya Maxime setelah anakmu lahir, bukan?"

Arabel menunduk. Dia masih percaya bahwa Siska akan mengubah perspektifnya setelah kelahirannya . Hati keluarga Maxime pasti akan luluh saat melihat bayi kecil itu.

Maxime menutup ponselnya dan berjalan menuju kamar. Dia tidak melirik Arabel, yang jelas istrinya.

"Permisi Mama, Papa, aku juga mau istirahat. Kita lanjutkan besok ya pembahasan ini." Arabel melangkah mengikuti Maxime. Namun, Frans melarang.

"Mau ke mana kamu? Wanita kotor sepertimu tidak pantas tidur di kamar anak saya. Berhenti melangkah!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status