Di rumah Bu Najiah, suasana sore yang tenang menyelimuti. Bintara dengan penuh kasih sayang membantu Rohana yang baru belajar berjalan, membimbing langkah-langkah kecilnya dengan hati-hati. Di samping mereka, Aruna berdiri mendampingi, senyum manis menghiasi wajahnya melihat momen kebahagiaan kecil ini.Sambil terus menjaga agar Rohana tidak terjatuh, Bintara mendekatkan diri pada Aruna. Dengan nada hampir berbisik, ia berbicara, "Sayang, ayahku ingin menemuimu untuk minta maaf." Kata-katanya lembut, penuh dengan harapan dan kehati-hatian, agar ibunya yang sedang berada di dapur tidak mendengar.Aruna tertegun sejenak, pandangannya tertuju pada Rohana, tapi pikirannya melayang pada kata-kata Bintara. Perasaannya campur aduk, antara gugup dan tidak siap menghadapi pertemuan tersebut.Ia tahu bahwa ayah Bintara, Adi Jaya, pernah merendahkannya dan bahkan menentang pernikahan mereka. Mendengar permintaan maaf itu, ia merasa seperti membuka kembali luka lama y
Baca selengkapnya