Share

Bab 110

Serena duduk diam di atas ranjang sempitnya, tubuhnya tegak namun lemah, seolah beban berat menekan pundaknya. Matanya menatap kosong jendela kecil di atas ruangan, hanya sedikit sinar matahari yang masuk, membentuk garis-garis tipis di lantai beton yang dingin.

Terkadang, suara langkah kaki sipir terdengar bergema di sepanjang koridor, menciptakan ritme yang monoton dan menyiksa.

Suasana di dalam penjara penuh dengan ketegangan dan kesunyian yang tak nyaman. Dinding-dindingnya kusam dan berbau lembab, sebuah pengingat tak henti akan kerasnya kehidupan di sana.

Di sekitar Serena, napi wanita lainnya bergerak dengan langkah berat, beberapa terlibat dalam obrolan singkat, sementara yang lain sibuk dengan pekerjaan kecil mereka.

Ada yang ramah kepada Serena, seperti Nina, yang duduk di ranjang sebelahnya dan sering memberikan senyuman penuh pengertian.

"Semangat Serena, perjalanan masih panjang. kenapa murung begitu?" tanya Nina dengan sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status