All Chapters of King Of Universe: Chapter 151 - Chapter 160

180 Chapters

Babb 151

Berjam jam Bima duduk di sana tanpa menggubris Silvia atau yang lainnya yang berusaha untuk mengajak berbicara di luar. Bima terus berkonsentrasi secara penuh, dia menahan semua rasa sakit yang berasal dari efek samping penyembuhan ini.[Sudah 80% bos, sisanya aku serahkan pada pak Smith! aku mau off untuk memulihkan semua kekuatanku! mungkin beberapa minggu bos!]"Baiklah, kau pulihkan kekuatanmu! cuti sekalian bob! berliburlah!" ucap Bima tersenyum.[Terimakasih bos! aku akan kembali dengan kekuatan penuh!]"Ya, terimakasih." jawab Bima.'Kemari nak! serahkan pada pandai obat ini!' ucap Smith.Bima pun masuk ke alam Surgawi dan langsung menghampiri Smith yang duduk menyiapkan berbagai ramuan dan potion."Bagaimana perasaan mu?" tanya Smith sembari mengobati Bima dari belakang."Seperti biasanya paman." jawab Bima."Tunggu, sebentar lagi ada yang datang." ucap Smith menghentikan pekerjaannya.Woshhhh....Benar saja, beberapa detik kemudian Adrian dan yang lainnya datang dengan wajah
Read more

Babb 152

Bima melatih mereka semua dengan sangat keras, dia benar-benar memeras hebat kawan-kawan supaya bakat mereka keluar. Dia tidak hanya fokus melatih kawan-kawan nya, Bima juga terus berlatih setiap hari setelah melakukan gym.Bima berlatih dengan serius walaupun di Alam Surgawi tidak ada orang satupun karena Bima menyuruh mereka semua pergi berlibur menikmati hidupnya.Bima melatih fisik, reflek, insting, skill, teknik bertarung, kombinasi skill, kombinasi tim, dan lain sebagainya. Bima juga melatih dengan sangat sangat keras Albert dan Henry. Dia sama sekali tidak memberikan keringanan pada mereka walaupun mereka berdua adalah kakak dan adiknya.Bima tidak hanya melatih, tapi dia juga ikut serta dalam mengambil misi Tim Junior maupun Senior. Bima tidak ikut bertarung, dia hanya mengamati dari jauh dan mencatat semua kekurangan anak didiknya.Jadwal guild juga di ubah total, tim Junior dan Senior di selang seling dalam pengambilan misi. Jadwal ini t
Read more

Babb 153

Bima mengupas buah untuk Silvia yang sedang menyusui kedua putranya sembari menonton TV. Setelah selesai, Bima menyuapi Silvia dengan sangat telaten.Tok..tok..tok.."Siapa tuh bi?" tanya Silvia menengok."Tutup dulu, lanjut nanti." ucap Bima."Iya iya." jawab Silvia tersenyum geli sembari membetulkan bajunya.Bima membuka pintu dan terpampang lah wajah teman-temannya yang terlihat gugup masih dengan pakaian hunter nya."Cok! ganti dulu bang*at!" ucap Bima kesal."Di bilangin apa anjink! ngeyel cok Riski!" ucap Kevin kesal."Tolol Riski!" ucap Rizal ketus."Mandi sekalian satt! darah masih nempel gitu anyink!" ucap Bima."Hehewhe...." Riski nyengir lalu segera pergi ke kamarnya untuk bersih bersih.Setelah itu Bima kembali menutup pintu dan menyuapi Silvia sambil menonton TV."Ambilin pompa yang kemarin aku suruh beli itu bi." ucap Silvia.Bima bergegas mengambil alat
Read more

Bab 154

Silvia tersenyum manis setelah mencerna semua yang Bima ceritakan tentang guild dan portal."Kamu terlalu cepat menilai sayang, ayo coba hal baru. Lagi pula tim Junior kan sudah kamu latih dengan keras. Dengan Job ini juga, mereka bisa merasakan dengan langsung bagaimana mencekamnya suasana peperangan yang sebenarnya." ucap Silvia."Kamu terlalu berlebihan mengkhawatirkan mereka, manusia itu memiliki insting bertahan hidup yang tinggi. Kalau mereka merasa sudah tidak kuat, mereka pasti langsung kabur dan sebagainya. Ayo, buka lebar lebar mata kamu sayang, cari hal baru yang belum kamu lakukan selama ini." ucap Silvia lagi.[Lepaskan bos, dengan pekerjaan ini kau bisa tau kekurangan mereka dalam pertempuran yang sebenarnya]"Bagaimana? sudah paham?" tanya Silvia mencium mesra pipi Bima."Baiklah, aku akan coba hal baru." jawab Bima tersenyum lega."Ya, lakukanlah, istri dan anakmu senantiasa mendukung dari rumah dengan do'a do'a."
Read more

Bab 155

Bima berendam di bathtub, dia memikirkan kegelisahan nya yang menurut dirinya sendiri sangat berlebihan. "Kenapa ini? baru kali ini aku ngerasain gelisah kayak gini!" gumam Bima menutupi wajahnya. [Karena kau tidak mau kehilangannya bos! simple tapi penting! ini menandakan bahwa perasaanmu sudah kembali hidup!] 'Wowww! ini pencapaian langka!' ucap Kong. "Entahlah! aku cuma mau tenang bob! gimana caranya anjink!" teriak Bima memukul tembok. [Santai bos! rileks! jangan teriak teriak! kau sudah punya anak bodoh!] Bima mengusap wajahnya berkali-kali dengan kasar, Bima benar-benar bingung kenapa dirinya bisa jadi seperti ini. Perasaan gelisah apa ini! Bima segera menyelesaikan mandinya lalu pergi keluar untuk menenangkan dirinya. Bima duduk di gazebo, merokok sembari melamun seperti kebiasaannya ketika terkena masalah. Teman-temannya ingin sekali bertanya pada Bima, tap
Read more

Bab 156

Ledakan ledakan dahsyat pun mulai terdengar nyaring sampai beberapa kilo meter jauhnya. Siaran live dari berbagai stasiun televisi mulai ramai di kunjungi masyarakat luas. Peperangan sengit yang di tunggu tunggu semua orang adalah pertarungan antara Bos monster melawan ketua guild nomor satu dunia. Namun momen itu tidak kunjung datang, bukannya melihat pembantaian yang di lakukan guild itu, mereka malah melihat guild The Devil's Crew kewalahan dan terkena beberapa kali serangan monster. Beberapa orang memang kecewa, tapi banyak juga yang masih menunggu kejutan dari guild itu. Sudah 30 menit berlalu, tapi masih tidak ada tanda tanda kejutan dari guild The Devil's Crew. Bukannya kejutan yang luar biasa hebat, mereka malah melihat guild The Devil's Crew di kepung puluhan ribu monster. Hal ini tentu saja membuat banyak orang kebingungan dengan guild itu, tidak biasanya mereka selemah ini. "Bim! ayo bim! brengsek!" teriak Riski
Read more

Bab 157

Sesampainya di basecamp Bima langsung pergi ke kamar kosong untuk mandi membersihkan sisa darah yang mengering di tubuhnya. "Halo, kau sudah lihat live tadi kan?" ucap Bima dengan telepon di telinganya. "Lakukan, jangan sisakan satu keturunan pun! sesuai perkataanku tadi ya, gantung terbalik dan tebas kepalanya!" ucap Bima lagi. "Aku tunggu hasilnya." ucap Bima menutup telepon. [Wooo! pembunuhan yang seru!] 'Sudah lama aku tidak menghirup aroma amis ini bos!' ucap Kong. Bima tidak menggubris mereka, Bima berendam di air hangat supaya otot-otot nya tidak keram sekaligus supaya dirinya tenang. Tok...tok...tok... "Sayang, kamu di dalam?" panggil seseorang yang sangat Bima sayangi sampai kapanpun. "Iya." jawab Bima. "Cepetan ya, aku mau ngomong." ucap orang itu. Bima bergegas menyelesaikan mandinya, berpakaian lalu keluar da
Read more

Bab 158

Pukul 07.00 pagi, Bima pergi ke ruang gym setelah ganti baju dan makan roti tawar. Bima melakukan olahraga rutin yang sudah menjadi kebiasaan barunya. Puas dengan gym, Bima pergi ke alam Surgawi untuk lanjut berlatih beberapa teknik dan pengendalian energi. Selesai berlatih Bima pun keluar dari Alam Surgawi, sengaja Bima berlatih lebih lama dari sebelumnya karena latihan rutin guild sedang libur. Jadi Bima berlatih dengan Sistem bisa los sampai jam makan siang atau bahkan bisa sampai sore hari. Bima keluar dari Alam Surgawi dan langsung pergi ke kamar kosong tempatnya kemarin tidur untuk bersih bersih. Selesai mandi Bima pun pergi ke kamarnya untuk menengok kedua putranya. "Lah, kemana dua bocilku?" gumam Bima bingung. [Mungkin ke bawah bos, nyonya Silvia juga butuh teman ngobrol] "Benar juga, aku juga mau makan lah." ucap Bima pergi ke lantai bawah. Benar saja, ternyata Silvia s
Read more

Bab 159

Walaupun tenggorokannya terasa terbakar Bima terus saja meminum alkohol sambil bernyanyi nyanyi di atas muntahan darahnya sendiri.Sistem yang tidak tega pun memanggil Howard, Fergie, Smith, dan Adrian dengan panggilan darurat. Mereka berempat dengan cepat datang dan di buat kaget dengan kondisi Bima yang sudah benar-benar di ambang hidup dan mati."Masih bisa! bertahanlah nak! ayo!" teriak Smith melakukan penanganan pertama di bantu Adrian kakaknya."Arghhhh! bodoh!" teriak Howard penuh amarah dan dendam.[Adikmu itu sudah buta atau bagaimana bodoh! apa dia tidak paham sikap bos? apa dia tidak paham dengan semua cerita Kong? apa dia benar-benar sebodoh dan setolol itu?!]"Aku tidak tau!" teriak Howard menutup wajahnya sembari menangis frustasi."Nak! bangun!" teriak Adrian saat merasakan detak jantung Bima yang mulai melemah."Bima! ayo nak! paman mohon!" teriak Smith meneteskan air mata.Namun sayang, usaha me
Read more

Bab 160

Bima mengunci kamar kosong tempatnya tidur kemarin, setelah itu dia rebahan di kasur dengan rasa sakit hati yang tidak bisa di hilangkan.[Bos, soal jadwal latihan? kau mau bagaimana?]"Pokoknya full setiap hari, 2 hari sekali masuk dungeon." jawab Bima.[Baiklah, aku akan persiapkan]Bim beranjak dari kasur dan duduk di balkon kamar, menyulut rokoknya dan kembali melamun menatap pemandangan sore hari dari sana."Makin di pikir makin bundet!" gumam Bima memijat dahinya.Pukul 19.00, pintu kamar di ketuk, Bima yang masih asik melamun tidak memperdulikan ketukan itu."Bim, ayo makan nak." panggil Jhon.Bima pun membuka pintu kamar dan menatap Jhon dengan tatapan sayu."Makan malam, aku tau kamu lapar. Sudah tidak perlu di jawab jika mereka menasehatimu atau memintamu baikan. Aku tau rasanya, mari makan dulu, setelah itu lanjutkan galaumu." ucap Jhon merangkul Bima.Bima hanya nurut saja, dia berj
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status