Share

Bab 160

Bima mengunci kamar kosong tempatnya tidur kemarin, setelah itu dia rebahan di kasur dengan rasa sakit hati yang tidak bisa di hilangkan.

[Bos, soal jadwal latihan? kau mau bagaimana?]

"Pokoknya full setiap hari, 2 hari sekali masuk dungeon." jawab Bima.

[Baiklah, aku akan persiapkan]

Bim beranjak dari kasur dan duduk di balkon kamar, menyulut rokoknya dan kembali melamun menatap pemandangan sore hari dari sana.

"Makin di pikir makin bundet!" gumam Bima memijat dahinya.

Pukul 19.00, pintu kamar di ketuk, Bima yang masih asik melamun tidak memperdulikan ketukan itu.

"Bim, ayo makan nak." panggil Jhon.

Bima pun membuka pintu kamar dan menatap Jhon dengan tatapan sayu.

"Makan malam, aku tau kamu lapar. Sudah tidak perlu di jawab jika mereka menasehatimu atau memintamu baikan. Aku tau rasanya, mari makan dulu, setelah itu lanjutkan galaumu." ucap Jhon merangkul Bima.

Bima hanya nurut saja, dia berj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status