Share

Bab 159

Walaupun tenggorokannya terasa terbakar Bima terus saja meminum alkohol sambil bernyanyi nyanyi di atas muntahan darahnya sendiri.

Sistem yang tidak tega pun memanggil Howard, Fergie, Smith, dan Adrian dengan panggilan darurat. Mereka berempat dengan cepat datang dan di buat kaget dengan kondisi Bima yang sudah benar-benar di ambang hidup dan mati.

"Masih bisa! bertahanlah nak! ayo!" teriak Smith melakukan penanganan pertama di bantu Adrian kakaknya.

"Arghhhh! bodoh!" teriak Howard penuh amarah dan dendam.

[Adikmu itu sudah buta atau bagaimana bodoh! apa dia tidak paham sikap bos? apa dia tidak paham dengan semua cerita Kong? apa dia benar-benar sebodoh dan setolol itu?!]

"Aku tidak tau!" teriak Howard menutup wajahnya sembari menangis frustasi.

"Nak! bangun!" teriak Adrian saat merasakan detak jantung Bima yang mulai melemah.

"Bima! ayo nak! paman mohon!" teriak Smith meneteskan air mata.

Namun sayang, usaha me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status