Home / Fantasi / King Of Universe / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of King Of Universe: Chapter 1 - Chapter 10

180 Chapters

Bab 1

Bumi pada tahun ini bukanlah bumi pada tahun-tahun sebelumnya, berbagai portal atau dongeon berisi ribuan monster dalam berbagai bentuk dan bermacam-macam ukuran serta kekuatan yang berbeda-beda.Awalnya kemunculan portal ini membuat bingung semua manusia di seluruh dunia, mereka kebingungan dengan bagaimana cara membunuh para monster ini. Karena semua senjata api maupun nuklir tak mempan sama sekali pada tubuh para monster.Hal ini terus terjadi sampai bertahun-tahun hingga menimbulkan ribuan nyawa hilang di makan oleh para monster. Sampai akhirnya seorang pria berjubah putih datang dari langit mengibaskan tangannya membuat puluhan ribu cahaya terbang dan masuk ke dalam tubuh para manusia terpilih.Cahaya ini lah yang menjadi cikal-bakal sebutan hunter untuk orang-orang yang memiliki kekuatan khusus. Hunter, seorang manusia yang memiliki bakat kekuatan luar biasa untuk menandingi para monster yang muncul.Manusia manusia yang mendapatkan kekuatan ini dengan cepat memiliki perasaan ba
Read more

Bab 2

Namun yang tidak mereka ketahui tentang ini semua adalah jiwa Bima yang di tarik ke sebuah hutan lebat yang mencekam."Dimana aku? kenapa aku disini?" gumam Bima bertanya tanya.Bima menengok kanan kiri dan menemukan satu gulungan kertas. Bima membukanya dan membaca isi gulungan itu yang berisikan tentang misi khusus untuk Bima."Aku harus kalahkan Raja Iblis? gimana bisa?! aku aja lemah begini!" gumam Bima heran."Tapi aku coba dululah kalau gitu, gak ada salahnya kan coba coba." gumam Bima memutuskan.Bima pun mulai langkahnya dengan berlatih sesuai apa yang dia ketahui selama ini. Bima berlatih sangat keras demi misi yang tidak tau apa imbalannya ini.Bertahun-tahun lamanya Bima berlatih sangat keras sampai dia mendapatkan hasil yang sangat memuaskan, yaitu kekuatan luar biasa. Dengan kekuatan itu Bima pun keluar dari hutan misterius ini dengan membawa berbagai hewan buruan untuk di jual.Bima pun terus menjalani hidupnya demi sebuah kekuatan dan menyelesaikan misinya. Puluhan tahu
Read more

Bab 3

Keduanya berjalan ke sebuah gedung setengah hancur yang di jaga ribuan malaikat tingkat tinggi. Bima bersama Dewa Aron masuk ke dalam gedung untuk menemui seseorang yang sudah ada janji dengan Dewa Aron.Saat memasuki gedung, betapa terkejutnya Bima ketika melihat sebuah bola energi yang sangat besar dengan mengeluarkan aura super dahsyat tanpa henti."Amon! dimana kau?! anaknya sudah datang!" teriak Dewa Aron memanggil seseorang.Woshhh....Tiba-tiba seorang pria tampan dan penuh wibawa muncul di samping Bima yang membuatnya kaget hingga reflek memeluk Dewa Aron."Woyy!" teriak Bima memeluk Dewa Aron sambil menunjuk pria yang muncul secara tiba-tiba itu."Maaf maaf hehehe..." ucap pria itu terkekeh melihat wajah kaget Bima."Lepas! ini Bima yang kemarin aku ceritakan, apa sudah bisa sekarang?" tanya Dewa Aron melepas pelukan Bima."Sudah, lebih cepat lebih baik kak." jawab pria bernama Amon itu."Kau serap bola energi itu, ini adalah salah satu imbalan dari berhasilnya misimu itu." u
Read more

Bab 4

Keesokan harinya, Bima bangun pagi pergi mandi lalu pergi ke Akademi untuk menjalani hari harinya seperti biasanya. Berangkat ke Akademi menaiki angkutan umum karena tak di beri izin mengendarai motor atau mobil oleh ibunya.Sesampainya di Akademi Bima nongkrong dulu di kantin sambil menunggu kedatangan Riski dan Rizal. Kantin Akademi ini modelnya bebas, boleh merokok boleh vape, asal tidak minum minuman keras. Jadi Bima bisa nongkrong sambil sebat dengan bebas tanpa larangan.Tak lama, Riski dan Rizal pun datang menghampiri Bima membawa segelas es kopi yang di beli di salah satu warung kantin. Keduanya duduk bersebelahan dan mengeluarkan rokoknya lalu menghidupkan nya sambil menghidupkan ponsel."Pulang dari sini mau masuk dongeon gak?" tanya Rizal."Enggak dulu Zal, aku mau rehat seminggu dulu." jawab Bima."Iya, masih capek." ucap Riski."Ya udah kalau gitu." ucap Rizal mangguk mangguk.Mereka berbincang-bincang santai sambil sesekali menengok jam di ponselnya, hingga akhirnya jam
Read more

Bab 5

Keesokan harinya, setelah mandi Bima turun ke bawah untuk mengambil makan."Kamu tidak sekolah nak?" tanya Alena yang masih tinggal di sana karena ingin melihat cucunya lebih lama lagi."Libur." jawab Bima cuek."Ohh sudah mau ujian kelulusan ya, pantas sudah mulai lenggang." ucap Alena senang pertanyaannya di jawab.Bima hanya menganggukkan kepala."Rencana mau liburan kemana nak?" tanya Alena."Latihan aja sih, liburan gak penting nek." jawab Bima tersenyum tipis.[Ayo bos! kau bisa bersikap lembut!]"Mau ke rumah nenek saja? di sana lebih lenggang buat kamu latihan." ucap Alena semakin senang karena melihat senyum Bima yang sudah lama tidak dia lihat."Aku enggak latihan di luar nek, aku mau latihan tertutup, jadi lagi milih tempat yang tenang. 2 atau 3 bulan." jawab Bima."Ada ruangan khusus di rumah nenek yang biasa di pakai pamanmu dulu, mau tidak?" tanya Alena menawarkan."Boleh deh, di sini semakin enggak nyaman, kapan nenek pulang?" jawab Bima setuju."Besok ya, kita pulang k
Read more

Bab 6

Keesokan harinya, Bima bersama kakek neneknya pun pergi ke kediaman keluarga besar Abraham walaupun sedikit terjadi beberapa drama dari Berliana yang memohon agar tidak pergi, sampai Berliana menangis histeris meminta maaf atas segala kelalaiannya.Namun Bima tetap pada pendiriannya, dia pun pergi bersama kakek dan neneknya tanpa menggubris Berliana yang terus memohon. Sesampainya di kediaman Abraham, mereka di sambut dengan baik oleh kedua kakak Berliana yang bernama Leon dan Wilson.Keduanya membantu Bima membereskan barang barang dan membantu Bima membereskan kamar yang akan dia pakai untuk latihan tertutup. Yang membantunya tentu saja Andi, kakak tertua Berliana yang rela pulang dari Inggris untuk menyambut Bima."Sudah sesuai?" tanya Andi."Sudah paman, nanti untuk penghalang aura dan energi biar aku yang urus. Terimakasih ya sudah mau membantu." jawab Bima tersenyum lebar."Sama sama, kalau begitu paman tunggu di meja makan ya." ucap Andi senang."Iya, sebentar lagi Bima ke sana
Read more

Bab 7

"Hahahaha....ayo kita makan dulu, setelah itu baru kita mulai latihannya." ucap William."Situasi apa ini tolong!!" teriak Zoya kebingungan mau bereaksi bagaimana.William hanya tertawa keras, lalu mengajak Bima dan Zoya makan bersama. Selesai makan, Bima dan William berjalan ke halaman belakang rumah yang sangat luas."Pertama tama, kita latihan fisik dulu! fisikmu terlalu sampah anakku! cupu sekali!" ucap William."Kekar gagah gini cupu! matamu buta ya!" ucap Bima tak terima."Kau menurut saja bodoh! mau kuat tidak!" ucap William kesal."Iya iya!" jawab Bima terpaksa.Bima pun mulai berlatih, dia di latih sangat keras oleh sang ayah. Dari pagi sampai malam Bima di push berlatih fisik supaya bisa membunuh musuh kelas Dewa hanya dengan kekuatan fisik saja.Latihan yang seperti penyiksaan di Neraka, setiap pagi Bima harus menggotong 20 galon dari atas gunung demi memenuhi sumur di rumah. Setelah istirahat 10 menit, Bima di suruh menggotong batu seberat 20kg naik turungunung sebanyak 50
Read more

Bab 8

"Aku akan tinggal bersama roh spiritual mu di ruang hampa sekaligus menata ulang energi energi di sana. Selamat menikmati latihanmu!" ucap Dewa Amral masuk ke dalam tubuh Bima.William tersenyum bangga lalu memegang pundak Bima untuk teleport kembali ke rumah."Istirahat dulu sehari, kau butuh penyesuaian terlebih dahulu." ucap William pergi masuk ke dalam rumah.Bima yang masih syok terduduk di bangku teras belakang rumah masih dengan mata melotot tak percaya.[StatusNama: Abimanyu Abraham (Ashura Neilson Nara)Usia: 20 TahunTitle: Pemilik Sistem, Sang MahaDewa Agung, Penguasa Jagat RayaJob: All MasteredKultivasi: Penguasa Jagat Raya (Max)Level Hunter: Max (Bebas memakai kelas apapun)STR: ∞AGI: ∞DEF: ∞VIT: ∞Elemen: Api, Air, Angin, Tanah, Petir, Kayu, Cahaya, KegelapanTeknik:-Karate-Taekwondo-Void Sword-Dual SwordSkill:-Death Stab-Wind Slash-Dragon Fire Of Death-Thunder Strom-Lighning Dragon-Black Fire Ball-Doubel Fire Slashes-Giant Wood Man-Spesial Giant Woo
Read more

Bab 9

Bima melamun di atap rumah sampai malam hari, karena lapar dan lelah Bima pun turun dari atap lalu berjalan memasuki rumah."Kamu dari mana nak?" tanya Alena memeluk Bima."Melamun di atas, pusing lihat ibu." jawab Bima membalas pelukan Alena."Ayo makan malam dulu, habis itu istirahat." ajak Alena.Bima hanya mengangguk setuju lalu berjalan menuju meja makan mengikuti Alena. Ternyata di meja makan, Billy dan keluarga besar lainnya sudah menunggu kedatangan Bima.Bima dengan terpaksa duduk di samping Andi karena rasa laparnya, Bima mengambil makanan yang sudah tersaji dan mulai makan menghiraukan tatapan penuh harap dari Berliana."Berlin, jangan menggangu!" ucap Alena penuh penekanan."Diakan anaku! terserah ku dong mah!" jawab Berliana dengan bangganya.Bima menghela nafas panjang karena tiba-tiba nafsu makannya hilang begitu saja."Hilang paman." ucap Bima pada Andi."Istirahat saja, ayo paman antar ke kamar, tak usah di paksakan." jawab Andi paham."Sudah istirahat saja nak, besok
Read more

Bab 10

Setelah puas rebahan, Bima pun pergi ke dapur untuk mengecek apakah sudah ada bahan bahan makanan di sana."Belum ada bahan makanan bob?" tanya Bima.[Stok kosong bos, terpaksa kau harus keluar untuk belanja]"Uang dari mana bodoh!" ucap Bima bingung karena tabungannya mulai menipis.[Kau kan ada inti core melimpah di inventaris Bos! tinggal jual padaku, terus bayaran! beres!]"Jual jual!!" ucap Bima semangat.[Mendapatkan 100 triliun! bersih setelah di potong pajak 50M]"Pajakmu mahal sekali bob!" ucap Bima protes.[Itu imbalan dari desain mahal rumah ini bos]"Dasar pemeras!" ucap Bima kesal.Setelah itu Bima mengambil sobekan kertas di kamarnya dan mencatat list belanjaan yang harus dia beli untuk melengkapi dapur yang masih kosong.Setelah lengkap, Bima pun langsung tancap gas menuju supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan bulanan. Bima membeli daging, ayam, ikan, beras, bumbu dapur, nugget ayam, sosis, mie instan, sayuran, buah buahan, makanan ringan, minuman berasa, minuman
Read more
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status