"Hahahaha....ayo kita makan dulu, setelah itu baru kita mulai latihannya." ucap William.
"Situasi apa ini tolong!!" teriak Zoya kebingungan mau bereaksi bagaimana.William hanya tertawa keras, lalu mengajak Bima dan Zoya makan bersama. Selesai makan, Bima dan William berjalan ke halaman belakang rumah yang sangat luas."Pertama tama, kita latihan fisik dulu! fisikmu terlalu sampah anakku! cupu sekali!" ucap William."Kekar gagah gini cupu! matamu buta ya!" ucap Bima tak terima."Kau menurut saja bodoh! mau kuat tidak!" ucap William kesal."Iya iya!" jawab Bima terpaksa.Bima pun mulai berlatih, dia di latih sangat keras oleh sang ayah. Dari pagi sampai malam Bima di push berlatih fisik supaya bisa membunuh musuh kelas Dewa hanya dengan kekuatan fisik saja.Latihan yang seperti penyiksaan di Neraka, setiap pagi Bima harus menggotong 20 galon dari atas gunung demi memenuhi sumur di rumah. Setelah istirahat 10 menit, Bima di suruh menggotong batu seberat 20kg naik turungunung sebanyak 50 putaran.Jeda istirahat 15 menit di sore hari sembari ngobrol dengan sang ibu untuk mengeratkan hubungan mereka. Setelah itu Bima di ajak latih tanding tangan kosong oleh sang ayah, kalau kalah Bima harus pushup 500x, kalau menang 200x.Ini berjalan selama 10 juta tahun yang jika di waktu bumi adalah 1 bulan. Dan waktu inilah dimana rumah Billy sedang terjadi pesta besar perayaan pernikahan Berliana dengan Bram yang di hadiri banyak tamu penting dari pemerintahan.Namun Andi dan kedua adiknya tetap mengawasi kamar Bima yang semakin lama mengeluarkan aura yang sangat luar biasa kuatnya."Bima di mana kak? aku mau bertemu!" tanya Berliana."Dia sedang latihan tertutup, jangan di ganggu dulu." jawab Andi."Dia anakku! jadi aku berhak melakukan apapun untuk menemui buah hatiku!" teriak Berliana memaksa masuk ke dalam rumah menghiraukan tamu-tamu yang kebingungan."Berlin! jangan nekat! diam di sini dan sambut para tamu!" ucap Billy tegas.Namun bukanya menurut, Berliana malah menerobos masuk kedalam rumah dan mendobrak pintu kamar dengan kekuatannya. Sehingga membuat Ben yang sedang menjaga raga Bima terbangun dan mengamuk.Groahhhhhh...."Bajingan mana yang berani menerobos!!!" teriak Ben dengan suara berat dan wujud aslinya yang dalam sekejap meluluhlantakkan rumah Billy namun tidak dengan kamar Bima.Duarrrr....Seketika jagat raya di kagetkan dengan kemunculan Naga Emas penguasa langit ketujuh yang rela merendahkan derajatnya demi menjaga sang tuan."M-maafkan kelancangan putri hamba yang mulia!" ucap Billy bersujud."Kau wanita sialan! bajingan! lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan kehidupan anakmu yang menderita! groahhhhh..." teriak Ben penuh amarah."Apa pedulimu! dia anakku! kau tak ada kepentingan menjaganya!" teriak Berliana."Masih berani menganggapnya anak! dasar tak tau malu! kepentingan ku di sini adalah menjaga yang mulia tuan besar Ashura Neilson Nara yang memiliki tahta tertinggi di jagat raya ini! kau manusia biadab tak sederajat dengan yang mulia!" teriak Ben."Mohon ampunanmu yang mulia! adikku terlalu ceroboh!" ucap Andi."Berani kau menyentuh tuanku, mati kau bajingan!" ucap Ben mengeluarkan aura super dahsyat yang langsung mementalkan tubuh Berliana."Ajari adikmu adab! aku masih memandangmu sebagai pemilik darah keturunan adiku! aku percayakan wanita sialan itu padamu!" ucap Ben lalu masuk ke dalam ruangan."Sial! untung dia masih memberi ampun!" gumam Andi dengan tubuh bergetar ketakutan."Anda tidak apa apa tuan muda?" tanya kepala Akademi."Aku baik baik saja, ayo bantu Berlin." jawab Andi."Mohon maaf saudara saudari sekalian, pesta akan dilanjut bulan Mei! kami akan mengadakan pesta yang lebih meriah! mohon maaf atas ketidaknyamanannya!" ucap Billy."Tak apa, ini musibah, semoga di bulan Mei semuanya lancar." ucap kepala Asosiasi pusat.(Di tahun tahun ini pemerintahan tertinggi ada di kepala Asosiasi, presiden dan bawahannya masih memiliki kuasa yang sama, namun semua keputusan ada di kepala Asosiasi)"Mohon maaf tuan atas ketidaknyamanannya." ucap Billy."Santai saja, kalau begitu kami pamit, terimakasih jamuannya tadi." ucap Kepala Asosiasi."Baik tuan, sama sama." jawab Billy.Setelah para tamu pulang ke kediamannya masing-masing, Billy dan keluarganya langsung menggunakan skill Resoster yang langsung mengembalikan rumah megah yang hancur walaupun harus mengorbankan beberapa inti core berharga."Kenapa kamu sekeras ini sih! lihat apa yang terjadi! untung kamu tidak mati konyol!" ucap Billy kesal."T-tapi aku hanya ingin bertemu Bima pah!" ucap Berlin membela diri."Ada waktunya! semua ada waktunya! kenapa kamu jadi sebodoh ini?! apa otakmu sudah sesempit itu!" teriak Billy sangat marah."Kau masih selamat Berlin! yang mulia masih memandang ku sebagai pemilik darah murni keturunan Naga Azure! kalau dia sudah di liputi amarah, mati kau saat itu juga! konyol!" ucap Andi sangat marah karena kebodohan adiknya yang sudah keterlaluan ini."Maaf kak..." ucap Berliana menyesal."Kamu terlalu bodoh dek, tolong belajar dari kesalahan yang ada." ucap Leon."Bodohnya memang sudah menjamur di otaknya kak, mana bisa dia belajar." ucap Wilson."Iya juga, benar katamu." ucap Leon setuju."Sudah sudah! semua istirahat! mulai besok mamah gak mau tau Berlin harus bisa berpikir jernih! kalian para kakak pikirkan bagaimana caranya!" teriak Alena."Merepotkan!" ucap Andi berlalu pergi.Di alam Surgawi, Bima masih di push pada kekuatan fisiknya yang sudah mendekati sempurna dan tubuhnya yang sudah atletis seperti sang ayah, wajahnya juga semakin tampan walaupun tidak setampan ayahnya.Setelah genap 20 juta tahun, William pun mulai mengganti porsi latihan Bima, kini Bima mulai dilatih menggunakan skill skillnya. Pelatihan kali ini tidak terlalu memakan waktu banyak, hanya 5 juta tahun saja Bima sudah sempurna menguasai semua skill pemberian sang ayah."Sebelum melatih kekuatan, ayo kita serap bola energi yang akan aku wariskan padamu. Kau juga harus menyerap energi dari Amral supaya sah menjadi wadahnya." ucap William."Dimana?" tanya Bima."Ayo ikut aku." ajak William.Keduanya terbang ke sebuah tempat terpencil, sebuah gubuk tua yang berisi pintu menuju suatu tempat.Woshhhhhh....Keduanya berpindah ke sebuah dimensi antah berantah yang isinya hanya dua bola energi yang besarnya 3x matahari dan seorang pria yang fisiknya 100% mirip dengan susano'o Bima."Bagaimana guru?" tanya pria itu semangat."Dia kan yang kau pilih?" tanya William."Hahahaha....guru tau saja!" jawab pria itu tertawa keras."Ya sudah, cepat lakukan." ucap William."Nak, aku adalah Dewa Amral, murid satu satunya ayahmu, bersediakah kau menjadi wadah kekuatanku dan meneruskan perjuangan kami berdua?" tanya Dewa Amral."Tentu saja! ayo lakukan!" jawab Bima penuh ketegasan."Mari, pertama serap bola biru itu dulu, supaya aku bisa membantumu menyerap energi dahsyat berwarna ungu itu." ucap Dewa Amral."Baik!" jawab Bima berjalan ke arah bola energi berwarna biru laut itu dan menempelkan tangannya ke permukaan energinya.Bima memulai tahap penyerapan secara perlahan namun pasti, hal ini di lakukan supaya tubuh dan ruang hampa Bima memiliki waktu untuk adaptasi. Setelah 30%, barulah Bima menyerap habis semua energi yang tersisa sekaligus.Woshhhh....Tubuh Bima bersinar terang dengan aura super dahsyat yang menyebar ke semua sudut. Aura penguasa yang sebenarnya, aura murni 100% yang mampu menghanguskan seekor iblis kelas SS."Sesuaikan tubuhmu terlebih dahulu! jangan buru buru! waktu kita masih sangat banyak!" teriak William tersenyum bangga melihat trik super cerdas yang di gunakan Bima.Bima duduk bertapa untuk menyesuaikan tubuhnya dengan energi super besar yang masuk ke dalam ruang hampa nya barusan. Butuh 2 juta tahun bagi Bima untuk menyeimbangkan energi di tubuhnya itu."Sudah?" tanya William setelah melihat Bima yang berdiri tegap penuh kewibawaan."Sudah! aku sudah siap!" jawab Bima tegas."Ayo lakukan! lepaskan! kalau ada yang ganjal langsung lepaskan! jangan di tahan! kau akan melakukan evolusi setelah menyerap energi ini! Energi penguasa terkuat sepanjang sejarah!" ucap William."Baik! aku paham!" jawab Bima tegas."Ayo!" ajak William.Bima duduk di depan bola energi ungu yang terus bergejolak seperti meminta untuk bebas. Bima menaruh telapak tangannya di permukaan bola energi itu dan menyerapnya secara perlahan setelah di bukakan segel oleh William.Namun hal yang tidak di duga adalah seluruh energi itu langsung masuk kedalam tubuh Bima dan mengacak acak tubuh Bima sangat bringas seperti harimau yang kelaparan.Bima yang merasakannya langsung berteriak kesakitan, dia berteriak sekencang mungkin menggambarkan rasa sakit yang dia rasakan saat itu."Argggghhhhhhhh....." teriak Bima sangat keras sampai menggetarkan hati William dan Zoya yang sedang di tempat berbeda.[Lepaskan bos! jangan di tahan bodoh! kau bisa mati meledak!!! biarkan energi itu menetralisir semua bagian tubuhmu!]Bima yang mendengarnya pun pasrah dan melepas semua tekadnya membiarkan takdir yang mengeksekusi.Boommm......Woshhhhh.....Tiba tiba Bima berubah wujud menjadi seorang pria berwajah tiga, bertangan tujuh memegang sepasang pedang clone Yin Yang, Rantai penyegel dua warna, cakram api 6 warna, trisula Naga Azure, Tombak petir 4 warna, dan bunga Teratai lambang ketenangan jiwa raga.Tubuh Bima besarnya 3x ukuran Kong yang mencapai 400meter itu, tubuhnya di balut kain sutra berwarna emas dan di kelilingi 10 bola hitam elastis yang sangat kuat. Mata Bima menjadi tiga dengan warna yang berbeda-beda, mata kiri Bima berubah menjadi Rinne Sharingan berwarna kuning, mata kanan Bima juga Rinne Sharingan namun berwarna ungu, sedangkan di dahi Bima terdapat mata Rinne Sharingan 8 titik yang mampu menghancurkan tubuh sebuah makhluk hidup dalam sekali tatap.'Di luar perkiraan!' batin William merinding.[Kalau mau berubah, bos tinggal bilang semula. Tapi bola hitam bernama Gudodama itu tak bisa hilang bos, jadi aku variasi kan menjadi tato naga melingkar di tangan kirimu]Bima menganggukkan kepalanya lalu kembali ke wujud manusianya. Terlihat wajah Bima yang sangat syok dengan evolusi barusan.Bersambung...."Aku akan tinggal bersama roh spiritual mu di ruang hampa sekaligus menata ulang energi energi di sana. Selamat menikmati latihanmu!" ucap Dewa Amral masuk ke dalam tubuh Bima.William tersenyum bangga lalu memegang pundak Bima untuk teleport kembali ke rumah."Istirahat dulu sehari, kau butuh penyesuaian terlebih dahulu." ucap William pergi masuk ke dalam rumah.Bima yang masih syok terduduk di bangku teras belakang rumah masih dengan mata melotot tak percaya.[StatusNama: Abimanyu Abraham (Ashura Neilson Nara)Usia: 20 TahunTitle: Pemilik Sistem, Sang MahaDewa Agung, Penguasa Jagat RayaJob: All MasteredKultivasi: Penguasa Jagat Raya (Max)Level Hunter: Max (Bebas memakai kelas apapun)STR: ∞AGI: ∞DEF: ∞VIT: ∞Elemen: Api, Air, Angin, Tanah, Petir, Kayu, Cahaya, KegelapanTeknik:-Karate-Taekwondo-Void Sword-Dual SwordSkill:-Death Stab-Wind Slash-Dragon Fire Of Death-Thunder Strom-Lighning Dragon-Black Fire Ball-Doubel Fire Slashes-Giant Wood Man-Spesial Giant Woo
Bima melamun di atap rumah sampai malam hari, karena lapar dan lelah Bima pun turun dari atap lalu berjalan memasuki rumah."Kamu dari mana nak?" tanya Alena memeluk Bima."Melamun di atas, pusing lihat ibu." jawab Bima membalas pelukan Alena."Ayo makan malam dulu, habis itu istirahat." ajak Alena.Bima hanya mengangguk setuju lalu berjalan menuju meja makan mengikuti Alena. Ternyata di meja makan, Billy dan keluarga besar lainnya sudah menunggu kedatangan Bima.Bima dengan terpaksa duduk di samping Andi karena rasa laparnya, Bima mengambil makanan yang sudah tersaji dan mulai makan menghiraukan tatapan penuh harap dari Berliana."Berlin, jangan menggangu!" ucap Alena penuh penekanan."Diakan anaku! terserah ku dong mah!" jawab Berliana dengan bangganya.Bima menghela nafas panjang karena tiba-tiba nafsu makannya hilang begitu saja."Hilang paman." ucap Bima pada Andi."Istirahat saja, ayo paman antar ke kamar, tak usah di paksakan." jawab Andi paham."Sudah istirahat saja nak, besok
Setelah puas rebahan, Bima pun pergi ke dapur untuk mengecek apakah sudah ada bahan bahan makanan di sana."Belum ada bahan makanan bob?" tanya Bima.[Stok kosong bos, terpaksa kau harus keluar untuk belanja]"Uang dari mana bodoh!" ucap Bima bingung karena tabungannya mulai menipis.[Kau kan ada inti core melimpah di inventaris Bos! tinggal jual padaku, terus bayaran! beres!]"Jual jual!!" ucap Bima semangat.[Mendapatkan 100 triliun! bersih setelah di potong pajak 50M]"Pajakmu mahal sekali bob!" ucap Bima protes.[Itu imbalan dari desain mahal rumah ini bos]"Dasar pemeras!" ucap Bima kesal.Setelah itu Bima mengambil sobekan kertas di kamarnya dan mencatat list belanjaan yang harus dia beli untuk melengkapi dapur yang masih kosong.Setelah lengkap, Bima pun langsung tancap gas menuju supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan bulanan. Bima membeli daging, ayam, ikan, beras, bumbu dapur, nugget ayam, sosis, mie instan, sayuran, buah buahan, makanan ringan, minuman berasa, minuman
"Cih! lebih baik aku menikahi Bima dari pada harus hidup serumah dengan pasangan ini!" ucap Zoya sinis."Weettt! tidak bisa! walaupun bunda cantik dan menggoda nafsu pria, aku tetap tidak akan mau! TIDAK!" ucap Bima.Zoya mencengkram kerah baju Bima dan menatapnya tajam seperti ingin membunuhnya."Kenapa? bunda tak terima? ayo bunuh aku, aku juga sudah lelah hidup seperti ini." ucap Bima menatap mata Zoya tanpa kedip.Zoya mendorong tubuh Bima dan pergi begitu saja meninggalkan mereka."Ayah jalani hidup seperti biasanya saja, bunda tak usah di pikirkan, biar dua orang tua ini yang urus." ucap Bima menepuk pundak William.Pletak..."Enak aja! kami tak ada urusan ya!" ucap Dewa Aron menjitak Bima keras."Aku adukan pada orang pusat!" ucap Bima dengan wajah sombongnya.[Kau ada kenalan di sana bos?]'Gak.' jawab Bima.'Ini namanya teknik ancaman! lanjutkan bos! aku bangga teknik warisan ku kau realisasikan!' ucap Kong bangga.'Yoii! teknik ancaman!' ucap Bima."Ck! sialan! baiklah! kami
Ledakan energi super dahsyat dari ketiga pemuda itu membuat para monster kewalahan karena tak bisa bebas bergerak. Belum lagi efek slow dari serangan Riski dan Rizal."Cover jul!" teriak Kevin menusuk lebih dalam gerombolan monster diikuti Julian dari belakang."Brengsek!!!" teriak Bima meluapkan emosinya dengan melempar cakram api hitam yang langsung membunuh ribuan monster.Bima bergerak menari nari menggunakan pedangnya sangat bringas, semua kemampuan dia kerahkan. Amarah, kesedihan, kegembiraan, semua Bima luapkan dalam pertarungan kali ini.Saking beringas nya, Bima tak lagi melihat siapa yang di lawan. Bima membunuh semua makhluk yang berani menghalangi jalannya."Arghhhhh!!!! bajingannn!!!!!!" teriak Bima penuh rasa emosional.Boomm...Boomm...Boomm...Duarrrrrrr......"Mati kalian semua bajingan!!!! brengsek!!!!!" teriak Bima mengeluarkan semua skillnya sampai tak sadar kalau topengnya hancur menjadi debu.[Luapkan bos! marahlah! luapkan semua emosimu!!!]'Mengamuklah boss!!!!
Di alam bawah sadarnya, Bima sedang melamun di bawah pohon rindang yang sangat sejuk dan menenangkan pikirannya. Sampai seorang pria tampan penuh wibawa dengan pakaian serba hitam datang menghampiri Bima."Ada orang lain ternyata." ucap Bima tersenyum."Iya, kamu Bima?" tanya pria itu tersenyum dan duduk di samping Bima."Iya paman, nama paman siapa? kok bisa ada di sini?" tanya Bima."Aku Adrian, ini dimensi milikku, harusnya aku yang bertanya begitu hahaha...." jawab pria bernama Adrian itu."Oh? iyakah? aku tidak tau paman, tiba tiba aku ketarik kesini aja hehehe...." ucap Bima terkekeh."Kamu tau kenapa aku menarikmu?" tanya Adrian."Tidak paman." jawab Bima."Aku mau mempererat hubungan antara ayah dan anak, kau pasti bingung pada ucapanku barusan hahaha..... Begini nak, kamu itu keturunan asli ku, ayah yang mengaku sebagai ayah kandungmu di dimensi Surgawi itu hanya bawahan ku saja. Akulah ayah kandungmu, Raja Surgawi yang sebenarnya, penguasa jagat raya yang sebenarnya." ucap Ad
Satu minggu berlalu, tubuh Bima sudah kembali Vit seperti dahulu kala, semua luka di tubuhnya sudah sembuh total tanpa bekas. Kini Bima sudah bisa pulang ke rumahnya dan bisa lanjut istirahat yang cukup di rumah.Berita tentang kehebatan Bima dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, banyak orang yang dari benci jadi respect, tapi tak sedikit pula yang dari benci jadi lebih benci melihat perkembangan Bima.Banyak anak anak kecil yang mengidolakan Bima, bahkan topeng yang di pakai Bima sebelumnya menjadi barang paling di cari replikanya...Kini Bima sudah berada di rumahnya setelah di antar oleh Austin guna mengetahui tempat tinggal Bima."Istirahat ya, jangan ambil misi dulu biar badan kamu istirahat." ucap Diana."Iya mah." jawab Bima."Ya udah, kita pamit ya, besok kapan kapan kita datang lagi." ucap Austin."Iya pah, hati hati di jalan ya." jawab Bima.Austin dan Diana memeluk Bima lalu setelah itu mereka
2 bulan berlalu begitu cepat, hubungan Bima dengan Julia juga sudah sangat dekat, karenanya Julia bisa naik kelas lebih cepat dan kini sudah di level 2500 kelas Kaisar. Riski dan Rizal sudah naik ke kelas yang jauh lebih tinggi yaitu kelas Dewa Putih, hasil dari pelatihan Kevin dan Julian.Namun berbeda dengan Zoya, hubungan Bima dengan Zoya malah jadi seperti orang asing yang tinggal di satu rumah. Bima setiap pagi tidak pernah memakan sarapan yang sudah di siapkan Zoya dan langsung pergi. Saat pulang pun Bima langsung tidur tanpa memakan makanan yang sudah Zoya siapkan.Naga penguasa juga masih tersegel di alam Surgawi tanpa Bima sentuh sedikitpun, Adrian? dia juga belum datang entah ada masalah apa di sana. Namun Bima tetap positif thinking saja dan melanjutkan aktivitas nya seperti biasa.Sampai akhirnya saat datang ke basecamp, Bima melihat Angel, Dion, dan Syila sudah siap dengan pakaian hunter di sana."Bim, sini aku mau bicara!" panggil Ke
Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m
Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam
Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"
"Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be
Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap
Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang
Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru
Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.
Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem