Keesokan harinya, Bima bersama kakek neneknya pun pergi ke kediaman keluarga besar Abraham walaupun sedikit terjadi beberapa drama dari Berliana yang memohon agar tidak pergi, sampai Berliana menangis histeris meminta maaf atas segala kelalaiannya.
Namun Bima tetap pada pendiriannya, dia pun pergi bersama kakek dan neneknya tanpa menggubris Berliana yang terus memohon. Sesampainya di kediaman Abraham, mereka di sambut dengan baik oleh kedua kakak Berliana yang bernama Leon dan Wilson.Keduanya membantu Bima membereskan barang barang dan membantu Bima membereskan kamar yang akan dia pakai untuk latihan tertutup. Yang membantunya tentu saja Andi, kakak tertua Berliana yang rela pulang dari Inggris untuk menyambut Bima."Sudah sesuai?" tanya Andi."Sudah paman, nanti untuk penghalang aura dan energi biar aku yang urus. Terimakasih ya sudah mau membantu." jawab Bima tersenyum lebar."Sama sama, kalau begitu paman tunggu di meja makan ya." ucap Andi senang."Iya, sebentar lagi Bima ke sana." jawab Bima.Andi mengangguk lalu pergi keluar ruangan meninggalkan Bima."Gimana nih bob?" tanya Bima melihat sekeliling kamar.[Bos masuk ke alam Surgawi yang sudah saya buat, nanti kita bicarakan di sana]"Aku makan dulu kalau gitu, di sini suasananya lebih hidup dari pada rumah sana." ucap Bima.[Baiklah bos]Bima tersenyum senang, lalu berjalan keluar kamar menuju ruang makan. Sesampainya di ruang makan, Bima langsung duduk di samping Leon dan mengambil makanan yang sudah tersedia."Mau mulai latihan kapan?" tanya Wilson."Siang ini paman." jawab Bima."Kalau gitu nanti kamu kunci pintunya dari dalam biar gak ada yang ganggu." ucap Wilson."Iya, nanti sekalian Bima kasih Array pengunci." jawab Bima."Itu lebih bagus biar latihan mu tidak terganggu." ucap Wilson.Selesai makan, Bima langsung masuk ke kamar khususnya dan mengunci pintu dari dalam. Tak lupa Bima memasang Array pengunci dan Array penghalang tingkat dewa kasta tertinggi 3 lapis supaya mampu menahan aura yang keluar dari tubuhnya.Bima duduk di tengah altar yang sudah dia buat bersama Andi tadi, setelah itu jiwa Bima masuk ke alam Surgawi buatan sistem.Bima muncul di sebuah padang rumput yang sangat luas dengan pegunungan besar dan hutan lebat di belakang sebuah rumah minimalis yang terlihat elegant. Terdapat 4 Goa raksasa di pegunungan yang berjajar, Goa yang akan di huni para beast milik Bima."Indahnya!!" teriak Bima sangat senang.[Rumahnya bagaimana bos? kalau kau suka aku akan konfirmasikan pada Dewa Aron supaya rumah permintaanmu itu segera di realisasikan sesuai dengan desain rumah ini]"Kurang bob, dua lantai, garasi gak luas gak papa, yang penting muat 2 mobil." ucap Bima.[Baiklah bos, nanti aku adukan komplain mu pada Dewa Aron]"Bagus!" ucap Bima.[Sekarang aktifkan kembali kekuatanmu yang dulu bos, di alatar itu]"Itu?" tanya Bima menunjuk sebuah altar serbaguna di dekat Goa terbesar di sana.[Benar bos, setelah itu kau juga harus menemui ayahmu di dimensi Surgawi untuk mengetahui semuanya]"Baiklah.." jawab Bima menurut saja.Bima duduk di tengah altar lalu merapalkan mantra untuk membangkitkan kekuatannya yang sebenarnya."Bangkitlah!!!" teriak Bima meregangkan tangannya.Woshhhhh....Sebuah kekuatan super dahsyat masuk dengan cepat ke dalam tubuh Bima dan menggeser keberadaan energi emas yang menjadi energi utama Bima beberapa hari kebelakang.Energi berwarna merah dengan aura hitam pekat yang mengelilingi bola energi sebesar matahari itu. Energi yang langsung menundukan bola energi emas yang memiliki kepribadian tak mau kalah itu.Aura Bima meledak keluar dari raganya sampai menggetarkan rumah kediaman kepala keluarga Abraham."Gempa!!" teriak Alena panik."Mah! tenang!" ucap Andi menenangkan Alena."Ada apa? apa yang terjadi?" tanya Billy panik."Bima sedang membangkitkan kekuatannya, kalian santai saja. Ini masih belum seberapa! tenang!" jawab Andi."Kekuatan asli? apa maksud kakak?" tanya Wilson kebingungan."Bima itu punya darah murni dari klan Nara, jadi kekuatannya tak mungkin sereceh itu. Kalian tenang saja, dan jangan sampai ada yang berani mendobrak pintu kamarnya! sesuatu yang mengerikan akan bangkit!" jawab Andi."Peringatkan adik perempuan mu itu! dia keras kepala sekali! mamah sampai stress mengurusnya!" ucap Alena."Andi bakal menetap disini mah, tenang saja, Berliana biar Andi yang urus." jawab Andi."Mamah percayakan padamu nak." ucap Alena lega.Di alam Surgawi, Bima berdiri tegap dengan senyum merekah.[Dahsyat bos! ayo bangkitkan roh spiritual, beast spiritual, dan para titanmu!]Bima menyentuh tanah dan berteriak."Datanglah! tuanku telah kembali!" teriak Bima menengok ke atas.Woshhh...Boomm..Boomm..Boomm...3 hewan dewa penjaga dunia Kultivator, dua titan penguasa, satu patung penyegel, dan seekor naga emas dengan ukuran di luar nalar manusia muncul menghadap pada Bima dengan senyum merekah."Para bawahan bodoh! selamat datang kembali!" teriak Bima senang bukan main."Bossss!!!!" teriak Kong melompat kesana-sini merasa sangat gembira."Hahahaha....bekantan bodoh! bagaimana kabarmu!" teriak Bima sangat senang bisa melihat kera bodoh itu lagi."Baik boss! aku sangat merindukanmu! hahahaha...." jawab Kong tak kalah hebohnya."Salam bos..." ucap Dexter si dewa rubah putih ekor 10 bermata enam."Wahhh kau sehat ya! bagaimana? masih melajang? hahaha..." tanya Bima tertawa keras."Cih! terus saja mengejek! menjengkelkan!" ucap Dexter kesal."Hahahahaha....." Bima tertawa keras mendengar ucapan Dexter."Bao menghadap bos..." ucap Bao si Naga Azure."Trisula pemberianmu kemana ya? di tempatku hilang." tanya Bima heran."Kembali ke saya bos." jawab Bao."Ohh, syukurlah kalau begitu." ucap Bima lega."Lexsus menghadap yang mulia tuan besar kaisar Neraka!" ucap seorang pria raksasa berlapis api abadi yang memegang tali seekor kuda raksasa berlapis api neraka abadi."Gimana Hades? masih hidup dia?" tanya Bima."Tuan Hades abadi bos." jawab Lexsus."Iya juga." ucap Bima baru sadar."Grock menghadap bos!" ucap Grock si titan penguasa galaxy."Kita bertemu lagi! hahaha....senang bisa bertarung bersama kemarin!" ucap Bima."Terimakasih bos..." jawab Grock menunduk senang."Ben menghadap tuan besar!" ucap Ben si Naga Emas penguasa langit ke tujuh."Sudah lama kita tidak bertatap muka seperti ini, kemana saja kau?" tanya Bima heran."Aku menghuni ruang hampa mu bos, kalau di butuhkan aku pasti datang." jawab Ben."Oooo....baru tau aku." ucap Bima tersadar."Terus gimana bob?" tanya Bima pada Sistem.[Ben akan menjaga ragamu selama kau berlatih di dimensi Surgawi bos]"Kau mau Ben?" tanya Bima."Saya siap bos." jawab Ben tegas."Aku titip raga ku ya." ucap Bima."Baik bos, kalau begitu aku pamit." jawab Ben memberi hormat lalu menghilang begitu saja."Lexsus, kau boleh kembali ke habitatmu, kalau tinggal di sini nanti kekuatanmu pasti menurun drastis." ucap Bima."Baik bos, terimakasih." ucap Lexsus lalu pergi menghilang begitu saja."Yang lain bisa tinggal di sini, di Goa yang sudah tersedia." ucap Bima."Itu Goa siapa bos? perasaan tubuh kita tidak sebesar itu." tanya Kong heran pada Goa terbesar di antara 3 Goa lainnya.[Setelah latihan kita akan tau]"Baiklah kalau begitu." ucap Kong berjalan dengan gembira ke Goa favoritnya yang sudah dia incar dari tadi.Sedangkan Bima masuk ke dalam portal yang sudah sistem siapkan. Seketika Bima berpindah ke depan sebuah rumah sederhana namun mengeluarkan aura yang membuat Bima terpental setiap mendekati rumah itu."Gimana ini bob?" tanya Bima keheranan.[Coba aku tanyakan dulu bos]10 menit kemudian aura yang sangat kuat tadi menghilang begitu saja dan keluarlah seorang pria tampan dan penuh wibawa dari dalam rumah."Masuk." ucap pria itu.Bima hanya menurut saja, dia masuk ke dalam rumah mengikuti pria itu. Keduanya pun duduk di ruang tamu, saling pandang satu sama lain."Apa?" tanya Bima aneh."Kau Bima?" tanya pria itu aneh."Iya, aku Bima Abraham." jawab Bima."Dapat dari mana tato itu?" tanya pria itu."Entah, waktu aku sadar, tiba-tiba tato ini ada saja." jawab Bima."Coba buka bajumu." ucap pria itu."Aku normal ya! kau om om cabul ternyata!" teriak Bima ketakutan"Aku juga normal bodoh! aku doyan wanita! bukan pria! cepat buka bajumu dulu!" ucap pria itu kesal.Bima membuka bajunya agak ragu, setelah terbuka seluruhnya pria itu pun melihat punggung Bima yang ternyata sesuai dugaannya."Mahh! kemari cepat!" teriak pria itu.Bima memakai kembali bajunya dan tak lama seorang wanita cantik yang masih terlihat sangat muda datang."Ada apa?" tanya wanita itu."Dia Ashura yang dulu kita lihat bertarung melawan 3 hewan dewa penjaga dunia Kultivator." jawab pria itu.'Ashura siapa bob?' tanya Bima heran.[Kau bos, namamu di dunia Kultivator yang sangat terkenal. Ashura Neilson Nara, anak dari Ratu Neraka yang menikah dengan Raja Surgawi]'Takdir aneh!' ucap Bima kesal."Nak, perkenalkan, aku William Neilson, Raja Surgawi, Dewa terkuat sepanjang sejarah yang menjadi ayah kandungmu. Dia adalah Zoya Nara, Ratu Neraka, ibu yang melahirkan jiwamu." ucap pria bernama William itu."Terus ibuku di bumi?" tanya Bima bingung."Mereka memang orangtuamu yang melahirkan raga, sedangkan kami orangtua yang melahirkan jiwa." jawab William."Terus tato tato ini?" tanya Bima."Tato di tanganmu itu melambangkan kalau kau adalah satu-satunya keturunan dari elemen yang berlawanan dan bisa hidup sampai selama ini. Sedangkan tato di punggungmu itu adalah tato yang melambangkan bahwa kau adalah pewaris dari sebuah kekuatan luar biasa yang mampu menundukkan semua penghuni neraka yang kejam. Kekuatan yang melambangkan keturunanku dan gambaran Neraka yang melambangkan keturunan istriku." jawab William menjelaskan."Terus aku kesini buat apa?" tanya Bima bingung."Untuk mengetahui asal usul dirimu yang sebenarnya sekaligus akan aku latih secara pribadi. Kau juga akan menjadi wadah muridku yang masih belum memiliki pewaris yang cocok." jawab William."Siapa?" tanya Bima bingung."Dewa Amral, satu-satunya murid yang aku miliki sekaligus yang meneruskan perjuangan ku dalam memimpin alam semesta ini." jawab William."Pemilik Susano'o milikku?" tanya Bima."Ohh, kau sudah sedikit menerima warisannya? baguslah! jadi lebih mudah untuk menjadi wadahnya." ucap William senang."Entahlah, aku bingung!" ucap Bima sangat pusing.Bersambung...."Hahahaha....ayo kita makan dulu, setelah itu baru kita mulai latihannya." ucap William."Situasi apa ini tolong!!" teriak Zoya kebingungan mau bereaksi bagaimana.William hanya tertawa keras, lalu mengajak Bima dan Zoya makan bersama. Selesai makan, Bima dan William berjalan ke halaman belakang rumah yang sangat luas."Pertama tama, kita latihan fisik dulu! fisikmu terlalu sampah anakku! cupu sekali!" ucap William."Kekar gagah gini cupu! matamu buta ya!" ucap Bima tak terima."Kau menurut saja bodoh! mau kuat tidak!" ucap William kesal."Iya iya!" jawab Bima terpaksa.Bima pun mulai berlatih, dia di latih sangat keras oleh sang ayah. Dari pagi sampai malam Bima di push berlatih fisik supaya bisa membunuh musuh kelas Dewa hanya dengan kekuatan fisik saja.Latihan yang seperti penyiksaan di Neraka, setiap pagi Bima harus menggotong 20 galon dari atas gunung demi memenuhi sumur di rumah. Setelah istirahat 10 menit, Bima di suruh menggotong batu seberat 20kg naik turungunung sebanyak 50
"Aku akan tinggal bersama roh spiritual mu di ruang hampa sekaligus menata ulang energi energi di sana. Selamat menikmati latihanmu!" ucap Dewa Amral masuk ke dalam tubuh Bima.William tersenyum bangga lalu memegang pundak Bima untuk teleport kembali ke rumah."Istirahat dulu sehari, kau butuh penyesuaian terlebih dahulu." ucap William pergi masuk ke dalam rumah.Bima yang masih syok terduduk di bangku teras belakang rumah masih dengan mata melotot tak percaya.[StatusNama: Abimanyu Abraham (Ashura Neilson Nara)Usia: 20 TahunTitle: Pemilik Sistem, Sang MahaDewa Agung, Penguasa Jagat RayaJob: All MasteredKultivasi: Penguasa Jagat Raya (Max)Level Hunter: Max (Bebas memakai kelas apapun)STR: ∞AGI: ∞DEF: ∞VIT: ∞Elemen: Api, Air, Angin, Tanah, Petir, Kayu, Cahaya, KegelapanTeknik:-Karate-Taekwondo-Void Sword-Dual SwordSkill:-Death Stab-Wind Slash-Dragon Fire Of Death-Thunder Strom-Lighning Dragon-Black Fire Ball-Doubel Fire Slashes-Giant Wood Man-Spesial Giant Woo
Bima melamun di atap rumah sampai malam hari, karena lapar dan lelah Bima pun turun dari atap lalu berjalan memasuki rumah."Kamu dari mana nak?" tanya Alena memeluk Bima."Melamun di atas, pusing lihat ibu." jawab Bima membalas pelukan Alena."Ayo makan malam dulu, habis itu istirahat." ajak Alena.Bima hanya mengangguk setuju lalu berjalan menuju meja makan mengikuti Alena. Ternyata di meja makan, Billy dan keluarga besar lainnya sudah menunggu kedatangan Bima.Bima dengan terpaksa duduk di samping Andi karena rasa laparnya, Bima mengambil makanan yang sudah tersaji dan mulai makan menghiraukan tatapan penuh harap dari Berliana."Berlin, jangan menggangu!" ucap Alena penuh penekanan."Diakan anaku! terserah ku dong mah!" jawab Berliana dengan bangganya.Bima menghela nafas panjang karena tiba-tiba nafsu makannya hilang begitu saja."Hilang paman." ucap Bima pada Andi."Istirahat saja, ayo paman antar ke kamar, tak usah di paksakan." jawab Andi paham."Sudah istirahat saja nak, besok
Setelah puas rebahan, Bima pun pergi ke dapur untuk mengecek apakah sudah ada bahan bahan makanan di sana."Belum ada bahan makanan bob?" tanya Bima.[Stok kosong bos, terpaksa kau harus keluar untuk belanja]"Uang dari mana bodoh!" ucap Bima bingung karena tabungannya mulai menipis.[Kau kan ada inti core melimpah di inventaris Bos! tinggal jual padaku, terus bayaran! beres!]"Jual jual!!" ucap Bima semangat.[Mendapatkan 100 triliun! bersih setelah di potong pajak 50M]"Pajakmu mahal sekali bob!" ucap Bima protes.[Itu imbalan dari desain mahal rumah ini bos]"Dasar pemeras!" ucap Bima kesal.Setelah itu Bima mengambil sobekan kertas di kamarnya dan mencatat list belanjaan yang harus dia beli untuk melengkapi dapur yang masih kosong.Setelah lengkap, Bima pun langsung tancap gas menuju supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan bulanan. Bima membeli daging, ayam, ikan, beras, bumbu dapur, nugget ayam, sosis, mie instan, sayuran, buah buahan, makanan ringan, minuman berasa, minuman
"Cih! lebih baik aku menikahi Bima dari pada harus hidup serumah dengan pasangan ini!" ucap Zoya sinis."Weettt! tidak bisa! walaupun bunda cantik dan menggoda nafsu pria, aku tetap tidak akan mau! TIDAK!" ucap Bima.Zoya mencengkram kerah baju Bima dan menatapnya tajam seperti ingin membunuhnya."Kenapa? bunda tak terima? ayo bunuh aku, aku juga sudah lelah hidup seperti ini." ucap Bima menatap mata Zoya tanpa kedip.Zoya mendorong tubuh Bima dan pergi begitu saja meninggalkan mereka."Ayah jalani hidup seperti biasanya saja, bunda tak usah di pikirkan, biar dua orang tua ini yang urus." ucap Bima menepuk pundak William.Pletak..."Enak aja! kami tak ada urusan ya!" ucap Dewa Aron menjitak Bima keras."Aku adukan pada orang pusat!" ucap Bima dengan wajah sombongnya.[Kau ada kenalan di sana bos?]'Gak.' jawab Bima.'Ini namanya teknik ancaman! lanjutkan bos! aku bangga teknik warisan ku kau realisasikan!' ucap Kong bangga.'Yoii! teknik ancaman!' ucap Bima."Ck! sialan! baiklah! kami
Ledakan energi super dahsyat dari ketiga pemuda itu membuat para monster kewalahan karena tak bisa bebas bergerak. Belum lagi efek slow dari serangan Riski dan Rizal."Cover jul!" teriak Kevin menusuk lebih dalam gerombolan monster diikuti Julian dari belakang."Brengsek!!!" teriak Bima meluapkan emosinya dengan melempar cakram api hitam yang langsung membunuh ribuan monster.Bima bergerak menari nari menggunakan pedangnya sangat bringas, semua kemampuan dia kerahkan. Amarah, kesedihan, kegembiraan, semua Bima luapkan dalam pertarungan kali ini.Saking beringas nya, Bima tak lagi melihat siapa yang di lawan. Bima membunuh semua makhluk yang berani menghalangi jalannya."Arghhhhh!!!! bajingannn!!!!!!" teriak Bima penuh rasa emosional.Boomm...Boomm...Boomm...Duarrrrrrr......"Mati kalian semua bajingan!!!! brengsek!!!!!" teriak Bima mengeluarkan semua skillnya sampai tak sadar kalau topengnya hancur menjadi debu.[Luapkan bos! marahlah! luapkan semua emosimu!!!]'Mengamuklah boss!!!!
Di alam bawah sadarnya, Bima sedang melamun di bawah pohon rindang yang sangat sejuk dan menenangkan pikirannya. Sampai seorang pria tampan penuh wibawa dengan pakaian serba hitam datang menghampiri Bima."Ada orang lain ternyata." ucap Bima tersenyum."Iya, kamu Bima?" tanya pria itu tersenyum dan duduk di samping Bima."Iya paman, nama paman siapa? kok bisa ada di sini?" tanya Bima."Aku Adrian, ini dimensi milikku, harusnya aku yang bertanya begitu hahaha...." jawab pria bernama Adrian itu."Oh? iyakah? aku tidak tau paman, tiba tiba aku ketarik kesini aja hehehe...." ucap Bima terkekeh."Kamu tau kenapa aku menarikmu?" tanya Adrian."Tidak paman." jawab Bima."Aku mau mempererat hubungan antara ayah dan anak, kau pasti bingung pada ucapanku barusan hahaha..... Begini nak, kamu itu keturunan asli ku, ayah yang mengaku sebagai ayah kandungmu di dimensi Surgawi itu hanya bawahan ku saja. Akulah ayah kandungmu, Raja Surgawi yang sebenarnya, penguasa jagat raya yang sebenarnya." ucap Ad
Satu minggu berlalu, tubuh Bima sudah kembali Vit seperti dahulu kala, semua luka di tubuhnya sudah sembuh total tanpa bekas. Kini Bima sudah bisa pulang ke rumahnya dan bisa lanjut istirahat yang cukup di rumah.Berita tentang kehebatan Bima dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, banyak orang yang dari benci jadi respect, tapi tak sedikit pula yang dari benci jadi lebih benci melihat perkembangan Bima.Banyak anak anak kecil yang mengidolakan Bima, bahkan topeng yang di pakai Bima sebelumnya menjadi barang paling di cari replikanya...Kini Bima sudah berada di rumahnya setelah di antar oleh Austin guna mengetahui tempat tinggal Bima."Istirahat ya, jangan ambil misi dulu biar badan kamu istirahat." ucap Diana."Iya mah." jawab Bima."Ya udah, kita pamit ya, besok kapan kapan kita datang lagi." ucap Austin."Iya pah, hati hati di jalan ya." jawab Bima.Austin dan Diana memeluk Bima lalu setelah itu mereka
Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m
Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam
Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"
"Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be
Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap
Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang
Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru
Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.
Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem