"Aku akan tinggal bersama roh spiritual mu di ruang hampa sekaligus menata ulang energi energi di sana. Selamat menikmati latihanmu!" ucap Dewa Amral masuk ke dalam tubuh Bima.
William tersenyum bangga lalu memegang pundak Bima untuk teleport kembali ke rumah."Istirahat dulu sehari, kau butuh penyesuaian terlebih dahulu." ucap William pergi masuk ke dalam rumah.Bima yang masih syok terduduk di bangku teras belakang rumah masih dengan mata melotot tak percaya.[StatusNama: Abimanyu Abraham (Ashura Neilson Nara)Usia: 20 TahunTitle: Pemilik Sistem, Sang MahaDewa Agung, Penguasa Jagat RayaJob: All MasteredKultivasi: Penguasa Jagat Raya (Max)Level Hunter: Max (Bebas memakai kelas apapun)STR: ∞AGI: ∞DEF: ∞VIT: ∞Elemen: Api, Air, Angin, Tanah, Petir, Kayu, Cahaya, KegelapanTeknik:-Karate-Taekwondo-Void Sword-Dual SwordSkill:-Death Stab-Wind Slash-Dragon Fire Of Death-Thunder Strom-Lighning Dragon-Black Fire Ball-Doubel Fire Slashes-Giant Wood Man-Spesial Giant Wood Man-Destroyer Giant-Susano'o-Perfect Susano'o-Special Susano'o-Ashura Susano'o-Indra Susano'oBeast Spirit:-Rubah ekor 9-Gorilla Putih-Naga AzureRaksasa:-Grock-Deku-LexsusMode:-Mode Chakra (Energi)-Mode Six Path-Mode Abyss-Mode Penguasa-Mode Dewa (Wujud asli Bima)Roh Spiritual:-Naga Emas Penguasa Langit ke-7Total persentase kekuatan: 10000%Kekayaan: Rp 0Inventori:-Pedang Kaisar Neraka-Pedang Raja Surgawi-Trisula Naga Azure-1 juta inti core monster=>Shop=>Gacha]Tentu saja melihat statistik terkini dari tubuhnya ini membuat Bima semakin syok dan akhirnya pingsan tak sadarkan diri.[Hahahaha....dia pingsan!]Sorenya, Bima terbangun karena belaian lembut di wajahnya yang membuat Bima terkejut. Saat membuka mata, Bima melihat seorang wanita asing yang sangat cantik, sexy, pokoknya sesuai dengan gadis impian Bima."S-siapa kau?!" teriak Bima berlari menjauh."M-maaf aku lancang!" ucap wanita itu menghilang begitu saja."Hiiii! ngeri anj*ng!!!" ucap Bima merinding.'Hahahahaha....cewek cantik begitu kenapa kau takut bos! hahahaha....' ucap Kong tertawa keras.'Ngeri Kong! kalau di culik terus di jadikan boneka sex kan mengerikan!' ucap Bima kabur masuk ke dalam rumah.'Hahahaha...pemikiranmu terlalu buruk bos!' ucap Kong tertawa terbahak-bahak."Ada apa nak?" tanya Zoya aneh."Bima tadi di belai tante tante! hiiii! ngeri!" jawab Bima merinding sekujur tubuh dan berlalu masuk ke dalam kamar."Tadi kau apakan anakku?!" tanya Zoya pada William yang tertawa terbahak-bahak."Dia mungkin hanya mimpi sayang, dia syok melihat wujud aslinya dalam mode dewa murninya. Ini mungkin efek sampingnya." jawab William terkekeh."Eh? sudah evolusi? jadi aku bisa melatihnya dong?!" ucap Zoya semangat."Tak perlu, dia sudah menguasai Neraka sejak lama, bahkan bakatnya melebihimu, dia berhasil menundukan Hades dan Lexsus dengan pertarungan tanpa kekalahan. Jadi mode Abyss nya tidak bisa di ragukan lagi, tinggal aku poles sedikit saja pasti sudah perfecto." jawab William."Yaahhh...." ucap Zoya kecewa."Lain kali saja, ini juga cuma permulaan." ucap William."Maksud kamu?" tanya Zoya bingung."Tunggu waktu yang akan datang." jawab William.Zoya menghela nafas panjang lalu pergi ke kamar untuk mandi sebelum makan malam. Saat makan malam, Bima mulai bersikap seperti biasanya karena sudah di ceramahi oleh sistem berjam-jam."Besok kita mulai latihan tentang susano'o, mode mode, dan pelatihan energi supaya kau bisa mengendalikan energi besar di tubuhmu itu. Oh iya, kita juga akan latihan tentang emosi, emosimu mudah terpancing, aku sangat risi dengan itu." ucap William."Kau bisa latih emosi? aku memang mencoba melatih emosiku ini." tanya Bima."Itu bisa kita urus besok." jawab William.Keesokan harinya, Bima bersama William pun kembali berlatih dengan lebih serius karena ini menyangkut masalah kekuatan yang sebenarnya. Bima di latih penuh dengan kekasaran, ini dilakukan supaya Bima bisa meredam amarahnya dan menghadapi semua masalah dengan ketenangan jiwa.Tanpa Bima sadari, dia sudah latihan selama 6 bulan di waktu bumi. Hal ini tentu saja membuat Andi bingung kenapa Bima bisa Los sampai 3 bulan lebih tidak sesuai ucapannya.Akademi juga terpaksa mengeluarkan Bima karena dia sudah 3 bulan tidak masuk kelas dan tidak mengikuti ujian kelulusan. Bima kembali di cap sampah setelah namanya bersih beberapa minggu, Bima hilang dari peradaban karena di anggap sedang berlatih bersama para iblis demi mendapatkan kekuatan super dahsyat.Riski dan Rizal dibuat bingung dengan sifat Bima yang aneh ini, di hubungi tak pernah di angkot, di kunjungi ke kediaman Abraham juga mereka tidak mendapatkan jawaban yang cocok. Muncul tanda tanya besar di benak mereka soal hilangnya Bima seperti di telan bumi."Bagaimana ndi? ada perkembangan?" tanya Billy sedikit khawatir akan keadaan Bima."Tidak ada pah, di kamarnya juga seperti tidak ada tanda kehidupan. Energi kehidupan Bima hilang begitu saja tanpa ada alasan yang jelas." jawab Andi."Ada apa ini?!" gumam Billy kebingungan."Papah!" panggil Berliana yang datang dengan wajah gembira bersama Bram dan anak-anak nya."Ada apa?" tanya Billy."Aku cuma mau melihat perkembangan Bima saja ayah, bagaimana?" tanya Berliana."Tak ada perkembangan apa apa." jawab Billy."Apa ada masalah kak?" tanya Berliana."Entah." jawab Andi juga bingung."Kakak tidak bisa berkomunikasi dengan Naga emas itu?" tanya Berliana."Tidak sembarangan kita bisa berkomunikasi dengan beliau." jawab Andi."Haihhh....padahal aku sudah sangat siap menyambut anak itu." ucap Berliana murung.Di dimensi Surgawi, Bima sedang mencoba semua patung yang sudah dia latih berjuta-juta tahun lamanya. Susano'o yang digunakan Bima di pertarungan biasanya berbeda dengan Ashura susano'o, Perfect Susano'o atau Special Susano'o ini berbentuk seorang pria bertangan empat memegang sepasang pedang cahaya, Cakram api ungu, dan tombak dewa perang. Itu perfect susano'o, kalau yang sepesial bedanya hanya di lapisi energi berwarna ungu.Setelah semuanya sudah sempurna menurut William, Bima pun di perbolehkan untuk kembali. Tak lupa dia juga menyuruh Bima membawa dia sahabat baru yang menjadi murid pertama Bima.Kevin Gideon dan Julian Gates, dua pemuda dari kalangan dewa kasta rendah yang di sulap Bima menjadi dua Dewa penguasa terkuat saat ini. Dewa Samudera yang di pegang Kevin dan Dewa Galaxy yang di pegang erat oleh Julian."Kita bertemu di alun-alun kota! pakai ini untuk komunikasi!" ucap Bima."Waahh ponsel! wuuuu! bisa main game!" teriak Julian gembira."Cepat pergi, aku harus kembali ke ragaku dulu." ucap Bima."Baiklah! sampai jumpa di bumi ya!" ucap Julian membuka portal dan memasukinya bersama Kevin."Bunda, aku pulang dulu ya!" ucap Bima berpamitan."Jaga diri kamu ya nak, jangan lupakan bunda di sini." jawab Zoya memeluk Bima erat."Tidak akan bunda! bunda selalu ada di hati Bima sebagai seorang ibu!" ucap Bima."Iya, bunda senang mendengarnya." jawab Zoya tersenyum lebar."Hey tua bangka! aku pergi dulu ya!" ucap Bima menjabat tangan William."Cih! panggil aku ayah dasar bodoh!" ucap William kesal."Tak sudi! sudah aku mau pulang dulu! sampai jumpa semua!" ucap Bima melambaikan tangan lalu menghilang begitu saja.Bima muncul di alam Surgawi untuk kembali menyapa para bawahannya yang sudah lama tidak dia lihat. Setelah menyapa mereka, Bima pun akhirnya kembali raganya dan berterimakasih pada Ben sudah mau menjaga raganya."Terimakasih ya sudah jaga raga ini." ucap Bima."Sama sama bos, kalau begitu aku kembali ke tubuhmu dulu." jawab Ben menghilang dari hadapan Bima.Bima berdiri meregangkan tubuhnya yang kurus kerempeng tak punya daging. Bima memulihkan tubuhnya dengan energi alam, setelah itu dia menghapus semua Array yang ada di dalam kamar.Setelah itu Bima pun berjalan keluar ruangan menghirup udara khas rumah orang kaya.[Aku segel kekuatanmu 9999% ya bos, 1% kekuatanmu sudah cukup membunuh monster kelas Dewa Neraka]'Baiklah.' jawab Bima sambil berjalan santai.Bima berjalan ke ruang keluarga untuk menyapa anggota keluarga lainnya yang sudah menunggu sangat lama. Sesampainya di ruang keluarga, rasa gugup Bima berubah menjadi badmood karena melihat ibunya yang datang bersama keluarga barunya."Bima!!!!" teriak Berliana berlari memeluk Bima namun dalam sekejap mata Bima menghilang begitu saja sehingga membuat mereka kaget."Kecepatan cahaya! luar biasa!" ucap Andi takjub."Berlin, kedatanganmu membuat Bima kembali mengurung diri nak, bisakah kamu pulang dulu? biar Bima kembali nyaman di sini. Dia masih terlihat benci saat melihatmu." ucap Alena."Tidak! aku akan tinggal di sini selama mungkin sampai Bima mau bicara dengan ibunya!" jawab Berliana kembali ke sifat aslinya."Terserah." ucap Alena kesal dan pergi begitu saja.Saat ini Bima sedang duduk di atap rumah melamun sambil sebat untuk menenangkan pikiran.Bersambung.....Bima melamun di atap rumah sampai malam hari, karena lapar dan lelah Bima pun turun dari atap lalu berjalan memasuki rumah."Kamu dari mana nak?" tanya Alena memeluk Bima."Melamun di atas, pusing lihat ibu." jawab Bima membalas pelukan Alena."Ayo makan malam dulu, habis itu istirahat." ajak Alena.Bima hanya mengangguk setuju lalu berjalan menuju meja makan mengikuti Alena. Ternyata di meja makan, Billy dan keluarga besar lainnya sudah menunggu kedatangan Bima.Bima dengan terpaksa duduk di samping Andi karena rasa laparnya, Bima mengambil makanan yang sudah tersaji dan mulai makan menghiraukan tatapan penuh harap dari Berliana."Berlin, jangan menggangu!" ucap Alena penuh penekanan."Diakan anaku! terserah ku dong mah!" jawab Berliana dengan bangganya.Bima menghela nafas panjang karena tiba-tiba nafsu makannya hilang begitu saja."Hilang paman." ucap Bima pada Andi."Istirahat saja, ayo paman antar ke kamar, tak usah di paksakan." jawab Andi paham."Sudah istirahat saja nak, besok
Setelah puas rebahan, Bima pun pergi ke dapur untuk mengecek apakah sudah ada bahan bahan makanan di sana."Belum ada bahan makanan bob?" tanya Bima.[Stok kosong bos, terpaksa kau harus keluar untuk belanja]"Uang dari mana bodoh!" ucap Bima bingung karena tabungannya mulai menipis.[Kau kan ada inti core melimpah di inventaris Bos! tinggal jual padaku, terus bayaran! beres!]"Jual jual!!" ucap Bima semangat.[Mendapatkan 100 triliun! bersih setelah di potong pajak 50M]"Pajakmu mahal sekali bob!" ucap Bima protes.[Itu imbalan dari desain mahal rumah ini bos]"Dasar pemeras!" ucap Bima kesal.Setelah itu Bima mengambil sobekan kertas di kamarnya dan mencatat list belanjaan yang harus dia beli untuk melengkapi dapur yang masih kosong.Setelah lengkap, Bima pun langsung tancap gas menuju supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan bulanan. Bima membeli daging, ayam, ikan, beras, bumbu dapur, nugget ayam, sosis, mie instan, sayuran, buah buahan, makanan ringan, minuman berasa, minuman
"Cih! lebih baik aku menikahi Bima dari pada harus hidup serumah dengan pasangan ini!" ucap Zoya sinis."Weettt! tidak bisa! walaupun bunda cantik dan menggoda nafsu pria, aku tetap tidak akan mau! TIDAK!" ucap Bima.Zoya mencengkram kerah baju Bima dan menatapnya tajam seperti ingin membunuhnya."Kenapa? bunda tak terima? ayo bunuh aku, aku juga sudah lelah hidup seperti ini." ucap Bima menatap mata Zoya tanpa kedip.Zoya mendorong tubuh Bima dan pergi begitu saja meninggalkan mereka."Ayah jalani hidup seperti biasanya saja, bunda tak usah di pikirkan, biar dua orang tua ini yang urus." ucap Bima menepuk pundak William.Pletak..."Enak aja! kami tak ada urusan ya!" ucap Dewa Aron menjitak Bima keras."Aku adukan pada orang pusat!" ucap Bima dengan wajah sombongnya.[Kau ada kenalan di sana bos?]'Gak.' jawab Bima.'Ini namanya teknik ancaman! lanjutkan bos! aku bangga teknik warisan ku kau realisasikan!' ucap Kong bangga.'Yoii! teknik ancaman!' ucap Bima."Ck! sialan! baiklah! kami
Ledakan energi super dahsyat dari ketiga pemuda itu membuat para monster kewalahan karena tak bisa bebas bergerak. Belum lagi efek slow dari serangan Riski dan Rizal."Cover jul!" teriak Kevin menusuk lebih dalam gerombolan monster diikuti Julian dari belakang."Brengsek!!!" teriak Bima meluapkan emosinya dengan melempar cakram api hitam yang langsung membunuh ribuan monster.Bima bergerak menari nari menggunakan pedangnya sangat bringas, semua kemampuan dia kerahkan. Amarah, kesedihan, kegembiraan, semua Bima luapkan dalam pertarungan kali ini.Saking beringas nya, Bima tak lagi melihat siapa yang di lawan. Bima membunuh semua makhluk yang berani menghalangi jalannya."Arghhhhh!!!! bajingannn!!!!!!" teriak Bima penuh rasa emosional.Boomm...Boomm...Boomm...Duarrrrrrr......"Mati kalian semua bajingan!!!! brengsek!!!!!" teriak Bima mengeluarkan semua skillnya sampai tak sadar kalau topengnya hancur menjadi debu.[Luapkan bos! marahlah! luapkan semua emosimu!!!]'Mengamuklah boss!!!!
Di alam bawah sadarnya, Bima sedang melamun di bawah pohon rindang yang sangat sejuk dan menenangkan pikirannya. Sampai seorang pria tampan penuh wibawa dengan pakaian serba hitam datang menghampiri Bima."Ada orang lain ternyata." ucap Bima tersenyum."Iya, kamu Bima?" tanya pria itu tersenyum dan duduk di samping Bima."Iya paman, nama paman siapa? kok bisa ada di sini?" tanya Bima."Aku Adrian, ini dimensi milikku, harusnya aku yang bertanya begitu hahaha...." jawab pria bernama Adrian itu."Oh? iyakah? aku tidak tau paman, tiba tiba aku ketarik kesini aja hehehe...." ucap Bima terkekeh."Kamu tau kenapa aku menarikmu?" tanya Adrian."Tidak paman." jawab Bima."Aku mau mempererat hubungan antara ayah dan anak, kau pasti bingung pada ucapanku barusan hahaha..... Begini nak, kamu itu keturunan asli ku, ayah yang mengaku sebagai ayah kandungmu di dimensi Surgawi itu hanya bawahan ku saja. Akulah ayah kandungmu, Raja Surgawi yang sebenarnya, penguasa jagat raya yang sebenarnya." ucap Ad
Satu minggu berlalu, tubuh Bima sudah kembali Vit seperti dahulu kala, semua luka di tubuhnya sudah sembuh total tanpa bekas. Kini Bima sudah bisa pulang ke rumahnya dan bisa lanjut istirahat yang cukup di rumah.Berita tentang kehebatan Bima dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, banyak orang yang dari benci jadi respect, tapi tak sedikit pula yang dari benci jadi lebih benci melihat perkembangan Bima.Banyak anak anak kecil yang mengidolakan Bima, bahkan topeng yang di pakai Bima sebelumnya menjadi barang paling di cari replikanya...Kini Bima sudah berada di rumahnya setelah di antar oleh Austin guna mengetahui tempat tinggal Bima."Istirahat ya, jangan ambil misi dulu biar badan kamu istirahat." ucap Diana."Iya mah." jawab Bima."Ya udah, kita pamit ya, besok kapan kapan kita datang lagi." ucap Austin."Iya pah, hati hati di jalan ya." jawab Bima.Austin dan Diana memeluk Bima lalu setelah itu mereka
2 bulan berlalu begitu cepat, hubungan Bima dengan Julia juga sudah sangat dekat, karenanya Julia bisa naik kelas lebih cepat dan kini sudah di level 2500 kelas Kaisar. Riski dan Rizal sudah naik ke kelas yang jauh lebih tinggi yaitu kelas Dewa Putih, hasil dari pelatihan Kevin dan Julian.Namun berbeda dengan Zoya, hubungan Bima dengan Zoya malah jadi seperti orang asing yang tinggal di satu rumah. Bima setiap pagi tidak pernah memakan sarapan yang sudah di siapkan Zoya dan langsung pergi. Saat pulang pun Bima langsung tidur tanpa memakan makanan yang sudah Zoya siapkan.Naga penguasa juga masih tersegel di alam Surgawi tanpa Bima sentuh sedikitpun, Adrian? dia juga belum datang entah ada masalah apa di sana. Namun Bima tetap positif thinking saja dan melanjutkan aktivitas nya seperti biasa.Sampai akhirnya saat datang ke basecamp, Bima melihat Angel, Dion, dan Syila sudah siap dengan pakaian hunter di sana."Bim, sini aku mau bicara!" panggil Ke
Keesokan harinya, Bima bangun pagi dengan pemandangan indah wajah cantik Zoya yang baru dia sadari, belum lagi bodynya yang tercetak dari baju tidur tipisnya membuat Bima menyesal, kenapa dia baru sadar sekarang.[Demi kebaikan bersama, aku punya minyak lintah super bos, kau mau beli? 100 ribu saja, sudah sama pajak]Tititku kecil, mana mungkin ayang puas, beli bob!' batin Bima berpikir dulu.[Sudah di inventaris bos, cara pakaiannya adalah teteskan 3 tetes minyak ke batang dan satu tetes ke biji mulia mu. Tunggu sehari, besoknya pasti tititmu sudah berukuran 19cm dengan diameter 3,5cm yang berurat! ingat, pakai setelah mandi malam!]'Baik!' jawab Bima gembira.Bima masih berdiam di tempatnya memandangi wajah cantik natural Zoya yang membuat hatinya berbunga-bunga. Bima membelai pipi Zoya yang sangat halus dan chubby penuh kelembutan."Hemphh..." Zoya ngulet, memegang tangan Bima dan memeluk tubuh Bima menyembunyikan wajahnya di
Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m
Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam
Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"
"Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be
Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap
Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang
Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru
Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.
Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem