Share

Bab 9

Penulis: Irvan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-08 19:12:46

Bima melamun di atap rumah sampai malam hari, karena lapar dan lelah Bima pun turun dari atap lalu berjalan memasuki rumah.

"Kamu dari mana nak?" tanya Alena memeluk Bima.

"Melamun di atas, pusing lihat ibu." jawab Bima membalas pelukan Alena.

"Ayo makan malam dulu, habis itu istirahat." ajak Alena.

Bima hanya mengangguk setuju lalu berjalan menuju meja makan mengikuti Alena. Ternyata di meja makan, Billy dan keluarga besar lainnya sudah menunggu kedatangan Bima.

Bima dengan terpaksa duduk di samping Andi karena rasa laparnya, Bima mengambil makanan yang sudah tersaji dan mulai makan menghiraukan tatapan penuh harap dari Berliana.

"Berlin, jangan menggangu!" ucap Alena penuh penekanan.

"Diakan anaku! terserah ku dong mah!" jawab Berliana dengan bangganya.

Bima menghela nafas panjang karena tiba-tiba nafsu makannya hilang begitu saja.

"Hilang paman." ucap Bima pada Andi.

"Istirahat saja, ayo paman antar ke kamar, tak usah di paksakan." jawab Andi paham.

"Sudah istirahat saja nak, besok pagi nenek bawakan makanan ke kamar kamu." ucap Alena.

Bima hanya tersenyum kecil lalu berjalan pergi bersama Andi menuju kamarnya. Sesampainya di kamar, Bima langsung tertidur pulas setelah mandi.

Keesokan harinya, setelah mandi niatnya Bima mau turun untuk mengambil sarapan, namun ternyata di depan kamar sudah tersedia sepiring makanan lengkap dengan lauknya dan segelas air putih.

Bima tersenyum senang dan membawa makanan itu masuk ke dalam kamarnya. Bima sarapan dengan lahap karena dari semalam dia belum makan. Setelah sarapan, Bima ganti pakaian lalu pergi mengembalikan piring ke dapur.

"Mau kemana bim?" tanya Leon.

"Ke kost Rizal, dah lama gak ketemu." jawab Bima.

"Ada uang jajan gak? nih mamah kasih." tanya Berliana.

"Bima masih punya banyak tabungan kok, gak terlalu perlu uang juga kalau ke tempat Rizal." jawab Bima menolak.

"Mau di anter apa mau pake mobil sendiri?" tanya Billy.

"Naik angkutan umum aja kek, nanti Bima beli sendiri kendaraannya. Takut ngerepotin." jawab Bima tersenyum canggung.

"Enggak kok, pakai dulu aja, nanti kalau kamu udah beli, tinggal balikin ke kakek deh mobilnya." ucap Billy.

"Kalau itu Bima setuju! pinjam dulu ya kek!" ucap Bima tersenyum senang lalu pergi sambil nyanyi nyanyi tidak jelas.

"Papah latih dia mandiri sejak kecil?" tanya Andi heran.

"Gak ada yang ngajarin, dia belajar sendiri dari kerasnya hidup." jawab Billy.

"Nanti aku ceritakan!" ucap Wilson.

"Habis sarapan ya, kelamaan di Inggris jadi gak terlalu ngikutin berita." ucap Andi.

"Aman!" jawab Wilson.

Mereka melanjutkan makannya, sedangkan Bima mengendarai mobil menuju kost Rizal sesuai alamat yang dulu di kirimkan nya. Bima membeli beberapa makanan untuk camilan pendamping ngobrol.

Sesampainya di lokasi, Bima menelepon Rizal untuk keluar dari kost. Setelah saling bertemu dan berpelukan layaknya seorang sahabat pada umumnya, keduanya pun masuk ke dalam kost untuk ngobrol sambil menunggu Riski pulang dari ambil misi.

"Kau kemana aja cokk! aku telpon ribuan kali gak di angkat angkat, datengin ke rumah kakekmu juga jawabannya gak pasti! kemana kau selama ini bang*at!" tanya Rizal geram.

"Aku latihan tertutup cok, rencananya cuma 3 bulan, tapi malah kebablasan sampe 6 bulan lebih gini." jawab Bima menghisap rokoknya.

"Kau di DO anj*ng! gobl*k banget! sia sia kau masuk sekolah tiap hari di hina di caci maki sana sini kalau akhirnya cuma di DO!" ucap Rizal marah marah.

"Biarin lah, gak penting juga cok, sekarang yang terpenting itu kita buat squad terus cari uang banyak banyak buat beli rumah biar bisa kumpul kumpul bebas di sana." ucap Bima bodoamat.

"Kalau mau masuk portal itu harus punya kartu member suatu akademi blok! gobl*k! gimana caranya kau?!" ucap Rizal kesal.

"Nembaklah anj*ng! gitu aja repot!" jawab Bima.

"Emang bisa? gak tau aku." tanya Rizal kaget.

"Bisalah! besok biar aku yang urus, kita buat squad dulu, aku ada dua temen baru job Fighter, Tank, Archer. Jadi pas berlima." jawab Bima.

"Siapa? siapa temenmu?" tanya Rizal penasaran.

"Adalah, sekarang kau cepet telpon Riski buat buruan pulang. Aku udah janjian sama orangnya di alun-alun, sekalian makan siang kita." jawab Bima.

"Bentar." ucap Rizal menelepon Riski.

20 menit kemudian Riski datang dengan buru buru karena mendengar kabar sahabatnya telah kembali muncul.

"Anj*ng! kemana aja kau bab*!" teriak Riski menunjuk Bima penuh rasa kesal.

"Baco* anj*ng! udah ayo kita keluar." ucap Bima.

"Gass!" ucap Rizal yang sudah ganti baju.

Mereka pun berangkat ke alun alun kota mengendarai mobil yang di pinjam Bima dari kakeknya. Sesampainya di alun-alun, Bima langsung menelepon Kevin dan Julian untuk segera merapat ke parkiran.

Tak berselang lama, keduannya pun datang menghampiri Bima yang sedang sebat santai di luar mobil.

"Kemana kita?" tanya Kevin.

"Kenalan dulu sama mereka biar agak akrab." jawab Bima menunjuk Riski dan Rizal.

Mereka berkenalan satu sama lain dan anehnya langsung klopp dan akrab seperti teman lama. Setelah itu Bima pun mengajak mereka ke cafe terdekat untuk makan siang sambil nongkrong santuy.

"Nih kartu member akademi, jaga, jangan sampai hilang. Aku udah ada." ucap Bima memberikan dia kartu member berwarna emas pada Kevin dan Julian.

"Cepetnya cokk!" ucap Rizal kaget.

"Mending dulu aku nembak! biar gak pusing ngadepin guru guru cerewet itu!" ucap Riski menyesal.

"Udahlah, besok pagi kita mulai masuk portal tujuannya kumpulin uang sebanyak mungkin buat beli basecamp tempat kita kumpul sama tinggal." ucap Bima.

"Langsung dua portal sekaligus aja bim, biar lebih cepet kekumpul. Harga rumah makin lama makin mahal soalnya." ucap Riski.

"Iya sih, ya udah besok kita urus di Asosiasi." ucap Bima.

Setelah berbincang-bincang sejenak, mereka pun di antar bim pulang ke kost masing-masing dan Bima pulang ke rumah kakeknya.

[Bos, alamat rumahmu sudah aku kirim di ponsel]

"Oke.." jawab Bima sembari berjalan memasuki rumah.

Saat melewati ruang tamu, Bima di panggil Alena untuk mediasi antara anak dan ibu yang tidak pernah akur itu.

"Nak, sini sebentar." panggil Alena.

Bima menurut dan duduk di samping Berliana yang menunduk lesu seperti sehabis menangis sesenggukan.

"Ada apa nek?" tanya Bima.

"Ibumu mau berbicara denganmu." jawab Alena.

"Ada apa mah?" tanya Bima menengok.

"Kamu bisa pergi dari kehidupan mamah? kalau sikap kamu begini terus mamah tidak sanggup lagi sayang." ucap Berliana yang langsung membuat Andi naik pitam.

Bima memberi kode untuk sabar sebentar.

"Mamah tidak sanggup lagi?" tanya Bima memastikan.

"Iya! kamu anak durhaka yang selalu menyakiti hati ibunya! anak kurang ajar kamu itu!" teriak Berliana.

"Haihhhh.....baiklah, kalau itu kemauan mamah. Aku akan turuti, terimakasih untuk kenangan buruknya mah." ucap Bima beranjak pergi.

Bim masuk ke dalam kamarnya mengemasi baju dan beberapa barang pribadinya. Setelah itu dia pergi dari rumah dengan tenang layaknya seperti tidak terjadi apa apa.

"Kau anak tak tau diri! sudah di manja! di belikan apapun yang kau mau! semua sudah di turuti mamah! tapi ini balasannya?! iya! benar benar sampah menjijikkan! bajing*n!" teriak Bram akhirnya buka suara juga.

Pyarrrrr.....

Bima melempar vas bunga dari kaca ke tembok dengan rasa amarah yang meluap luap.

"Hey baj*ngan, kau orang baru, kau tak tau semua perlakuan orang-orang terhadapku selama ini! jadi jangan asal bicara!" ucap Bima menjambak rambut Bram dan menatapnya tajam.

"Biar perempuan ini tau juga lah! aku selama ini memang di manja olehmu, tapi apakah kau peduli tentang kesehatan mental anakmu ini?! apakah kau tau apa yang terjadi di Akademi, di jalanan, di luar sana?! apa kau tau?! hah!!" teriak Bima menendang meja kaca hingga pecah berkeping-keping.

"Dihina! dimaki! di ludahi! di keroyok tanpa alasan! di kencingi! semua aku rasakan! apa kau tau itu?! hah! apa kau peduli?! tidakk! kau hanya mementingkan kerja kerja kerja dan kerja! yang kau pikirkan hanya uang! hanya kekuasaan!" teriak Bima.

"Apa kau tau rasanya patah tulang kaki dan tangan bersamaan hanya dengan alasan meludah di got?! apa kau pernah merasakan?! itu sering aku rasakan!!! tapi karena ada Riski dan Rizal, aku bisa pulang dengan fisik utuh tanpa luka! itu semua aku lakukan untuk apa? itu aku lakukan supaya kau tidak khawatir padaku dan mencari asal usul lukaku! aku tak mau kau sakit hati! aku tak mau kau menangis hanya karena sampah tak berguna ini!" ucap Bima.

"Tau sifatmu seperti ini lebih baik dulu aku ikut ayah! dia lebih pengertian daripada kau! sekarang aku paham kenapa dia selingkuh!" ucap Bima langsung menusuk hati Berliana sedalam-dalamnya.

"Hahahaha....mungkin ini akan jadi dosa, tapi ya bagaimana lagi, daripada aku stress karena unek-unek inikan." ucap Bima tertawa.

"Jangan cari aku lagi setelah ini, kita sudah bukan keluarga! kita hanya sebatas orang asing! bye!" ucap Bima di depan wajah Berliana lalu pergi keluar memesan ojol.

Andi dan dua adiknya sudah tak bisa berkata-kata lagi, mereka merasa sangat kecewa dengan Berliana dan memilih pergi begitu saja.

"Kamu urus masalahmu sendiri, ibu tak mau tau tentang masalahmu." ucap Alena sangat kecewa.

Billy menghela nafas panjang lalu pergi meninggalkan keluarga kecil yang masih syok dengan amarah Bima barusan.

Bima pergi ke lokasi rumah permintaannya menggunakan ojol, sesampainya di lokasi Bima dibuat takjub dengan desain rumah yang minimalis dan terasa enak di pandang.

Di ruang keluarga, tepatnya belakang TV terdapat mega tank yang berisi ikan Arwana Super Red yang jumlahnya 7 ekor dengan ukuran 30cm. Mega tank yang di hiasi aqua scape yang sangat memanjakan mata.

Rumah dua lantai yang terdapat 4 kamar, 1 kamar utama di lantai dua dan 3 kamar tamu, satu di atas dan dua di lantai bawah. Terdapat garasi yang berisikan satu mobil BMW M4 sedan series dan satu mobil supra MK4 full variasi.

Terdapat satu ruang tamu, ruang keluarga berisi TV dan sofa besar untuk bersantai, ruang makan, dapur, ruang cuci, gudang di pojok halaman belakang, dan dua kamar mandi luar. Di halaman belakang juga terdapat kolam kecil indah dan satu pohon mangga rimbun yang membuat suasana di sana sangat segar.

Kolam kecil di halaman belakang di isi ikan Koi beraneka macam warna dan ukuran dengan berbagai hiasan indah di dalamnya. Rumah yang sudah dilengkapi berbagai macam perabotan rumah terbaru dan tercanggih.

Bima yang melihat isi rumah itu langsung dibuat bahagia bukan main karena inilah rumah impiannya sejak kecil.

[Mantap bukan bos? sesuai impian ya ges yak!]

"Mantap!" ucap Bima sangat puas.

Bima masuk ke kamar utama yang sangat luas dengan dilengkapi AC, TV, dan penghangat ruangan dikala udara yang terasa terlalu dingin. Bima langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang size King yang super empuk mengesampingkan masalah yang sedang melanda.

Bersambung....

Bab terkait

  • King Of Universe   Bab 10

    Setelah puas rebahan, Bima pun pergi ke dapur untuk mengecek apakah sudah ada bahan bahan makanan di sana."Belum ada bahan makanan bob?" tanya Bima.[Stok kosong bos, terpaksa kau harus keluar untuk belanja]"Uang dari mana bodoh!" ucap Bima bingung karena tabungannya mulai menipis.[Kau kan ada inti core melimpah di inventaris Bos! tinggal jual padaku, terus bayaran! beres!]"Jual jual!!" ucap Bima semangat.[Mendapatkan 100 triliun! bersih setelah di potong pajak 50M]"Pajakmu mahal sekali bob!" ucap Bima protes.[Itu imbalan dari desain mahal rumah ini bos]"Dasar pemeras!" ucap Bima kesal.Setelah itu Bima mengambil sobekan kertas di kamarnya dan mencatat list belanjaan yang harus dia beli untuk melengkapi dapur yang masih kosong.Setelah lengkap, Bima pun langsung tancap gas menuju supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan bulanan. Bima membeli daging, ayam, ikan, beras, bumbu dapur, nugget ayam, sosis, mie instan, sayuran, buah buahan, makanan ringan, minuman berasa, minuman

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09
  • King Of Universe   Bab 11

    "Cih! lebih baik aku menikahi Bima dari pada harus hidup serumah dengan pasangan ini!" ucap Zoya sinis."Weettt! tidak bisa! walaupun bunda cantik dan menggoda nafsu pria, aku tetap tidak akan mau! TIDAK!" ucap Bima.Zoya mencengkram kerah baju Bima dan menatapnya tajam seperti ingin membunuhnya."Kenapa? bunda tak terima? ayo bunuh aku, aku juga sudah lelah hidup seperti ini." ucap Bima menatap mata Zoya tanpa kedip.Zoya mendorong tubuh Bima dan pergi begitu saja meninggalkan mereka."Ayah jalani hidup seperti biasanya saja, bunda tak usah di pikirkan, biar dua orang tua ini yang urus." ucap Bima menepuk pundak William.Pletak..."Enak aja! kami tak ada urusan ya!" ucap Dewa Aron menjitak Bima keras."Aku adukan pada orang pusat!" ucap Bima dengan wajah sombongnya.[Kau ada kenalan di sana bos?]'Gak.' jawab Bima.'Ini namanya teknik ancaman! lanjutkan bos! aku bangga teknik warisan ku kau realisasikan!' ucap Kong bangga.'Yoii! teknik ancaman!' ucap Bima."Ck! sialan! baiklah! kami

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • King Of Universe   Bab 12

    Ledakan energi super dahsyat dari ketiga pemuda itu membuat para monster kewalahan karena tak bisa bebas bergerak. Belum lagi efek slow dari serangan Riski dan Rizal."Cover jul!" teriak Kevin menusuk lebih dalam gerombolan monster diikuti Julian dari belakang."Brengsek!!!" teriak Bima meluapkan emosinya dengan melempar cakram api hitam yang langsung membunuh ribuan monster.Bima bergerak menari nari menggunakan pedangnya sangat bringas, semua kemampuan dia kerahkan. Amarah, kesedihan, kegembiraan, semua Bima luapkan dalam pertarungan kali ini.Saking beringas nya, Bima tak lagi melihat siapa yang di lawan. Bima membunuh semua makhluk yang berani menghalangi jalannya."Arghhhhh!!!! bajingannn!!!!!!" teriak Bima penuh rasa emosional.Boomm...Boomm...Boomm...Duarrrrrrr......"Mati kalian semua bajingan!!!! brengsek!!!!!" teriak Bima mengeluarkan semua skillnya sampai tak sadar kalau topengnya hancur menjadi debu.[Luapkan bos! marahlah! luapkan semua emosimu!!!]'Mengamuklah boss!!!!

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • King Of Universe   Bab 13

    Di alam bawah sadarnya, Bima sedang melamun di bawah pohon rindang yang sangat sejuk dan menenangkan pikirannya. Sampai seorang pria tampan penuh wibawa dengan pakaian serba hitam datang menghampiri Bima."Ada orang lain ternyata." ucap Bima tersenyum."Iya, kamu Bima?" tanya pria itu tersenyum dan duduk di samping Bima."Iya paman, nama paman siapa? kok bisa ada di sini?" tanya Bima."Aku Adrian, ini dimensi milikku, harusnya aku yang bertanya begitu hahaha...." jawab pria bernama Adrian itu."Oh? iyakah? aku tidak tau paman, tiba tiba aku ketarik kesini aja hehehe...." ucap Bima terkekeh."Kamu tau kenapa aku menarikmu?" tanya Adrian."Tidak paman." jawab Bima."Aku mau mempererat hubungan antara ayah dan anak, kau pasti bingung pada ucapanku barusan hahaha..... Begini nak, kamu itu keturunan asli ku, ayah yang mengaku sebagai ayah kandungmu di dimensi Surgawi itu hanya bawahan ku saja. Akulah ayah kandungmu, Raja Surgawi yang sebenarnya, penguasa jagat raya yang sebenarnya." ucap Ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • King Of Universe   Bab 14

    Satu minggu berlalu, tubuh Bima sudah kembali Vit seperti dahulu kala, semua luka di tubuhnya sudah sembuh total tanpa bekas. Kini Bima sudah bisa pulang ke rumahnya dan bisa lanjut istirahat yang cukup di rumah.Berita tentang kehebatan Bima dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, banyak orang yang dari benci jadi respect, tapi tak sedikit pula yang dari benci jadi lebih benci melihat perkembangan Bima.Banyak anak anak kecil yang mengidolakan Bima, bahkan topeng yang di pakai Bima sebelumnya menjadi barang paling di cari replikanya...Kini Bima sudah berada di rumahnya setelah di antar oleh Austin guna mengetahui tempat tinggal Bima."Istirahat ya, jangan ambil misi dulu biar badan kamu istirahat." ucap Diana."Iya mah." jawab Bima."Ya udah, kita pamit ya, besok kapan kapan kita datang lagi." ucap Austin."Iya pah, hati hati di jalan ya." jawab Bima.Austin dan Diana memeluk Bima lalu setelah itu mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • King Of Universe   Bab 15

    2 bulan berlalu begitu cepat, hubungan Bima dengan Julia juga sudah sangat dekat, karenanya Julia bisa naik kelas lebih cepat dan kini sudah di level 2500 kelas Kaisar. Riski dan Rizal sudah naik ke kelas yang jauh lebih tinggi yaitu kelas Dewa Putih, hasil dari pelatihan Kevin dan Julian.Namun berbeda dengan Zoya, hubungan Bima dengan Zoya malah jadi seperti orang asing yang tinggal di satu rumah. Bima setiap pagi tidak pernah memakan sarapan yang sudah di siapkan Zoya dan langsung pergi. Saat pulang pun Bima langsung tidur tanpa memakan makanan yang sudah Zoya siapkan.Naga penguasa juga masih tersegel di alam Surgawi tanpa Bima sentuh sedikitpun, Adrian? dia juga belum datang entah ada masalah apa di sana. Namun Bima tetap positif thinking saja dan melanjutkan aktivitas nya seperti biasa.Sampai akhirnya saat datang ke basecamp, Bima melihat Angel, Dion, dan Syila sudah siap dengan pakaian hunter di sana."Bim, sini aku mau bicara!" panggil Ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • King Of Universe   Bab 16

    Keesokan harinya, Bima bangun pagi dengan pemandangan indah wajah cantik Zoya yang baru dia sadari, belum lagi bodynya yang tercetak dari baju tidur tipisnya membuat Bima menyesal, kenapa dia baru sadar sekarang.[Demi kebaikan bersama, aku punya minyak lintah super bos, kau mau beli? 100 ribu saja, sudah sama pajak]Tititku kecil, mana mungkin ayang puas, beli bob!' batin Bima berpikir dulu.[Sudah di inventaris bos, cara pakaiannya adalah teteskan 3 tetes minyak ke batang dan satu tetes ke biji mulia mu. Tunggu sehari, besoknya pasti tititmu sudah berukuran 19cm dengan diameter 3,5cm yang berurat! ingat, pakai setelah mandi malam!]'Baik!' jawab Bima gembira.Bima masih berdiam di tempatnya memandangi wajah cantik natural Zoya yang membuat hatinya berbunga-bunga. Bima membelai pipi Zoya yang sangat halus dan chubby penuh kelembutan."Hemphh..." Zoya ngulet, memegang tangan Bima dan memeluk tubuh Bima menyembunyikan wajahnya di

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • King Of Universe   Bab 17

    "Kenapa kau tertawa? kau harus menghormati tuan Edward sebagai pihak tertinggi di sini dan di luaran sana! gunakan sopan santun mu!" ucap Zidane si kepala guild King Cobra."Jelas tertawa!! bagaimana bisa sebuah organisasi tanpa ada ikatan dengan pihak Asosiasi bisa di atur Asosiasi seenaknya sendiri! aku memang orang kecil pak, kau beloh menindas ku seenak jidatmu, tapi kalau kau berani melibatkan sahabatku, lebih baik kita perang di luar!" ucap Bima mengeluarkan aura penguasanya yang langsung membuat tegang seisi ruangan.'Hahahaha.....aku suka sifatmu nak!' ucap Adrian bangga."Suruh semua guild! suruh semua hunter melawan ku! kalau aku terluka kau bisa menyerap semua kekuatanku! tapi kalau aku tidak terluka setitik pun, maka kepalamu hancur dengan tangan dingin ku!" ucap Bima mengeluarkan pedang Yin Yang nya yang langsung membuat seisi ruangan merinding ketakutan."Hahahahaha.....kau berlebihan sahabatku! sudah sudah, orang-orang ini tidak ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12

Bab terbaru

  • King Of Universe   End

    Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m

  • King Of Universe   Bab 179

    Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam

  • King Of Universe   Bab 178

    Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"

  • King Of Universe   Bab 177

    "Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be

  • King Of Universe   Bab 176

    Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap

  • King Of Universe   Bab 175

    Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang

  • King Of Universe   Bab 174

    Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru

  • King Of Universe   Bab 173

    Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.

  • King Of Universe   Bab 172

    Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status