Share

Bab 5

Penulis: Irvan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-22 19:59:56

Keesokan harinya, setelah mandi Bima turun ke bawah untuk mengambil makan.

"Kamu tidak sekolah nak?" tanya Alena yang masih tinggal di sana karena ingin melihat cucunya lebih lama lagi.

"Libur." jawab Bima cuek.

"Ohh sudah mau ujian kelulusan ya, pantas sudah mulai lenggang." ucap Alena senang pertanyaannya di jawab.

Bima hanya menganggukkan kepala.

"Rencana mau liburan kemana nak?" tanya Alena.

"Latihan aja sih, liburan gak penting nek." jawab Bima tersenyum tipis.

[Ayo bos! kau bisa bersikap lembut!]

"Mau ke rumah nenek saja? di sana lebih lenggang buat kamu latihan." ucap Alena semakin senang karena melihat senyum Bima yang sudah lama tidak dia lihat.

"Aku enggak latihan di luar nek, aku mau latihan tertutup, jadi lagi milih tempat yang tenang. 2 atau 3 bulan." jawab Bima.

"Ada ruangan khusus di rumah nenek yang biasa di pakai pamanmu dulu, mau tidak?" tanya Alena menawarkan.

"Boleh deh, di sini semakin enggak nyaman, kapan nenek pulang?" jawab Bima setuju.

"Besok ya, kita pulang ke sana besok." ucap Alena senang.

"Baiklah, kalau begitu aku mau beres beres dulu." jawab Bima.

"Iya, sana beres beres." ucap Alena sangat gembira.

Bima tersenyum lalu pergi membawa sepiring makanan setelah melihat ibu dan orang rumah lainnya yang berjalan mendekat.

"Pah! Bima mau senyum pah!" ucap Alena histeris pada Billy.

"Halu kamu, gak pernah aku lihat dia senyum." ucap Billy tak percaya.

"Ishh! gak percayaan banget! besok dia mau tinggal sama kita! walaupun cuma buat latihan tertutup di kamar Andi dulu." ucap Alena.

"Kok gitu sih mah!" ucap Berliana tak terima.

"Katanya di sini udah enggak nyaman, jadi dia terima tawaran mamah." jawab Alena.

"Dia mau latihan tertutup berapa lama?" tanya Berliana ketus.

"2 sampai 3 bulan, ntah mau latihan apa." jawab Alena.

"Terus dia gak mau dateng ke pernikahan aku?!" seru Berliana marah.

"Ya kamu aja nikah gak tanya dia dulu! gimana dia mau dateng! gimana sih! udah tua masih gak bisa mikir! otak tuh di pake mikir! jangan buat kerja terus! pikirin gimana kehidupan anak kamu itu! apa yang buat dia seneng, apa yang buat dia nyaman, apa yang buat dia terbuka! pantes dia jadi gini!" ucap Alena marah.

"Kamu pahamkan alasan kenapa Bima jadi begini? renungkan itu." ucap Billy menghela nafas berat.

Di kamar, Bima sudah selesai makan dan bergegas untuk mengembalikan piringnya di dapur sekalian mencucinya. Bima mencuci piring menghiraukan pembicaraan orang-orang di meja makan.

"Sayang, mamah mau bicara sebentar bisa?" tanya Berliana.

"Tar." jawab Bima cuek.

Selesai mencuci piring, Bima duduk di samping Alena yang berhadapan langsung dengan sang ibu. Bima mengeluarkan rokoknya dan menghidupkannya.

"Silahkan." ucap Bima menghembuskan asap rokok dengan santainya.

"Sejak kapan kamu merokok? mamah kan sudah melarang kamu konsumsi barang barang kotor itu!" ucap Berliana marah.

"Mamah mau bicara apa? buruan! Bima masih harus beres beres!" ucap Bima marah.

[Sabar bos, dia ibumu]

'Maaf, emosiku sering tak terkontrol belakangan ini.' ucap Bima mengusap wajahnya kasar.

"Mamah mau bicara apa? Bima coba dengarkan dengan sabar." tanya Bima tenang.

"Pertama, kapan kamu mulai merokok, dan kenapa kamu berani mentato tubuhmu itu?" tanya Berliana.

"Bima sudah merokok sejak 3 tahun lalu, di kamar Bima selalu merokok. Kalau stress bisa 2 bungkus sehari, kalau tato ini, baru minggu lalu Bima gambar. Biar kelihatan lebih segar aja, bukan apa apa." jawab Bima santai.

"Stress? apa bebanmu? belum bisa mencari uang bisa stress ya?" tanya Berliana heran.

"Mamah tak perlu tau apa yang Bima pikirkan, sekarang intinya mamah mau bicara apa? tak perlu merembet ke mana mana." jawab Bima.

"Kamu mau latihan tertutup?" tanya Berliana.

"Iya, kenapa?" jawab Bima.

"Berapa hari?" tanya Berliana.

"3 bulan." jawab Bima.

"Terus kalau begitu otomatis kamu gak dateng ke pernikahan mamah dong?" tanya Berliana.

"Memangnya penting? bukannya pernikahan itu tanpa pendapat dari sang anak? bukannya Bima sudah bukan anak mamah?" tanya Bima menaikan alisnya.

"Apa maksud kamu? kamu anak mamah!" seru Berliana sangat marah.

"Oh? terus kenapa mencari papah baru tanpa sepengetahuan Bima? kenapa menikah tanpa meminta persetujuan Bima sebagai anak? apa saking menjijikkan nya Bima sampai mamah tidak menganggap Bima lagi? apa karena dia memiliki tiga anak dengan bakat luar biasa jadi Bima sudah bukan mamah anggap anak lagi?" tanya Bima mengepalkan tangannya.

"Sabar nak, jangan emosi ya, nenek ada di samping kamu." ucap Alena mengelus punggung Bima.

"Nenek tenang saja, aku tidak akan pernah emosi pada mamahku yang sudah mengandung raga ini selama 9 bulan. Tapi kita tidak tau apa yang di pikiran mamah." jawab Bima tersenyum.

"Iya, nenek paham nak." ucap Alena tersenyum senang.

"Intinya kau setuju tidak pada pernikahan mamah dan papah? intinya saja! setuju syukur, kalau tidak ya sudah kami pergi!" ucap seorang pria di samping Bram bernama Bian.

"Bukan urusanku, ini urusan kalian, anggap saja aku tak ada. Mudahkan, besok aku akan buat kartu keluarga sendiri dan keluar dari kartu keluarga mamah. Supaya mempermudah hubungan harmonis kalian." ucap Bima tersnyum.

"Kamu kenapa begini sayang? kenapa? apa salah mamah nak?" tanya Berliana menangis sedih.

"Mamah cari tau sendiri saja, Bima sudah lelah, luar dalam sudah lelah mah. Bima mau ke kamar dulu, oh ya, selamat atas pernikahannya ya, semoga langgeng." ucap Bima tersenyum lalu pergi begitu saja setelah mencium pipi Alena.

"Pikirkan dirimu sendiri nak, introspeksi diri." ucap Alena.

"Kenapa jadi begini mah, dulu sebelum bercerai Bima tidak seperti ini! hiks..." ucap Berliana.

Billy pun mulai menceritakan bagaimana kehidupan Bima di luaran sana yang belum di ketahui oleh Berliana. Hal ini tentu saja membuat Berliana terkejut bukan main, Bian dan kedua adiknya ikut kaget mendengar penderitaan Bima selama ini.

Sedangkan Bima, dia sedang asik bermain game setelah selesai beres beres barang. Saat sedang asik bermain game di PCnya, tiba-tiba ponselnya berdering dan menunjukkan nama Rizal di sana.

"Halo, kenapa Zal?" tanya Bima mengangkat telepon.

"Aku dah dapet kostnya, besok mau pindahan." jawab Rizal memberi kabar.

"Harus besok banget ya?" tanya Bima bingung.

"Iya cokk! keburu di omelin ayahku!" jawab Rizal.

"Besok aku juga mau pindahan ke rumah nenek! gak bisa bantu aku!" ucap Bima.

"Gak papa, ada Riski kok, nanti aku kirim alamatnya aja, biar kalau mau main tinggal ke lokasi." ucap Rizal.

"Iy deh, sorry ya." jawab Bima.

"Santai aja si, cuma dikit kok barangnya." ucap Rizal.

"Ya udah kalau gitu, sorry ya gak bisa bantu." ucap Bima.

"Iya santai." jawab Rizal menutup telepon.

Setelah itu Bima pun lanjut main game sampai malam non-stop. Malamnya setelah mandi Bima turun ke bawah untuk mengambil makan.

"Gak makan di sini aja nak?" tanya Alena.

"Di kamar aja nek, lebih nyaman di kamar bisa sambil dengerin musik sama nonton film." jawab Bima.

"Ohh, ya udah." ucap Alena.

Setelah mengambil lauk, Bima pun kembali ke kamarnya untuk memakan makanannya sambil menonton youtube. Selesai makan, Bima langsung mengembalikan piringnya sekaligus mencucinya, setelah itu dia kembali ke kamar tanpa berbicara lebih.

Sesampainya di kamar, Bima langsung tidur setelah mematikan lampu dan membereskan PCnya.

Bersambung....

Bab terkait

  • King Of Universe   Bab 6

    Keesokan harinya, Bima bersama kakek neneknya pun pergi ke kediaman keluarga besar Abraham walaupun sedikit terjadi beberapa drama dari Berliana yang memohon agar tidak pergi, sampai Berliana menangis histeris meminta maaf atas segala kelalaiannya.Namun Bima tetap pada pendiriannya, dia pun pergi bersama kakek dan neneknya tanpa menggubris Berliana yang terus memohon. Sesampainya di kediaman Abraham, mereka di sambut dengan baik oleh kedua kakak Berliana yang bernama Leon dan Wilson.Keduanya membantu Bima membereskan barang barang dan membantu Bima membereskan kamar yang akan dia pakai untuk latihan tertutup. Yang membantunya tentu saja Andi, kakak tertua Berliana yang rela pulang dari Inggris untuk menyambut Bima."Sudah sesuai?" tanya Andi."Sudah paman, nanti untuk penghalang aura dan energi biar aku yang urus. Terimakasih ya sudah mau membantu." jawab Bima tersenyum lebar."Sama sama, kalau begitu paman tunggu di meja makan ya." ucap Andi senang."Iya, sebentar lagi Bima ke sana

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • King Of Universe   Bab 7

    "Hahahaha....ayo kita makan dulu, setelah itu baru kita mulai latihannya." ucap William."Situasi apa ini tolong!!" teriak Zoya kebingungan mau bereaksi bagaimana.William hanya tertawa keras, lalu mengajak Bima dan Zoya makan bersama. Selesai makan, Bima dan William berjalan ke halaman belakang rumah yang sangat luas."Pertama tama, kita latihan fisik dulu! fisikmu terlalu sampah anakku! cupu sekali!" ucap William."Kekar gagah gini cupu! matamu buta ya!" ucap Bima tak terima."Kau menurut saja bodoh! mau kuat tidak!" ucap William kesal."Iya iya!" jawab Bima terpaksa.Bima pun mulai berlatih, dia di latih sangat keras oleh sang ayah. Dari pagi sampai malam Bima di push berlatih fisik supaya bisa membunuh musuh kelas Dewa hanya dengan kekuatan fisik saja.Latihan yang seperti penyiksaan di Neraka, setiap pagi Bima harus menggotong 20 galon dari atas gunung demi memenuhi sumur di rumah. Setelah istirahat 10 menit, Bima di suruh menggotong batu seberat 20kg naik turungunung sebanyak 50

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • King Of Universe   Bab 8

    "Aku akan tinggal bersama roh spiritual mu di ruang hampa sekaligus menata ulang energi energi di sana. Selamat menikmati latihanmu!" ucap Dewa Amral masuk ke dalam tubuh Bima.William tersenyum bangga lalu memegang pundak Bima untuk teleport kembali ke rumah."Istirahat dulu sehari, kau butuh penyesuaian terlebih dahulu." ucap William pergi masuk ke dalam rumah.Bima yang masih syok terduduk di bangku teras belakang rumah masih dengan mata melotot tak percaya.[StatusNama: Abimanyu Abraham (Ashura Neilson Nara)Usia: 20 TahunTitle: Pemilik Sistem, Sang MahaDewa Agung, Penguasa Jagat RayaJob: All MasteredKultivasi: Penguasa Jagat Raya (Max)Level Hunter: Max (Bebas memakai kelas apapun)STR: ∞AGI: ∞DEF: ∞VIT: ∞Elemen: Api, Air, Angin, Tanah, Petir, Kayu, Cahaya, KegelapanTeknik:-Karate-Taekwondo-Void Sword-Dual SwordSkill:-Death Stab-Wind Slash-Dragon Fire Of Death-Thunder Strom-Lighning Dragon-Black Fire Ball-Doubel Fire Slashes-Giant Wood Man-Spesial Giant Woo

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • King Of Universe   Bab 9

    Bima melamun di atap rumah sampai malam hari, karena lapar dan lelah Bima pun turun dari atap lalu berjalan memasuki rumah."Kamu dari mana nak?" tanya Alena memeluk Bima."Melamun di atas, pusing lihat ibu." jawab Bima membalas pelukan Alena."Ayo makan malam dulu, habis itu istirahat." ajak Alena.Bima hanya mengangguk setuju lalu berjalan menuju meja makan mengikuti Alena. Ternyata di meja makan, Billy dan keluarga besar lainnya sudah menunggu kedatangan Bima.Bima dengan terpaksa duduk di samping Andi karena rasa laparnya, Bima mengambil makanan yang sudah tersaji dan mulai makan menghiraukan tatapan penuh harap dari Berliana."Berlin, jangan menggangu!" ucap Alena penuh penekanan."Diakan anaku! terserah ku dong mah!" jawab Berliana dengan bangganya.Bima menghela nafas panjang karena tiba-tiba nafsu makannya hilang begitu saja."Hilang paman." ucap Bima pada Andi."Istirahat saja, ayo paman antar ke kamar, tak usah di paksakan." jawab Andi paham."Sudah istirahat saja nak, besok

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • King Of Universe   Bab 10

    Setelah puas rebahan, Bima pun pergi ke dapur untuk mengecek apakah sudah ada bahan bahan makanan di sana."Belum ada bahan makanan bob?" tanya Bima.[Stok kosong bos, terpaksa kau harus keluar untuk belanja]"Uang dari mana bodoh!" ucap Bima bingung karena tabungannya mulai menipis.[Kau kan ada inti core melimpah di inventaris Bos! tinggal jual padaku, terus bayaran! beres!]"Jual jual!!" ucap Bima semangat.[Mendapatkan 100 triliun! bersih setelah di potong pajak 50M]"Pajakmu mahal sekali bob!" ucap Bima protes.[Itu imbalan dari desain mahal rumah ini bos]"Dasar pemeras!" ucap Bima kesal.Setelah itu Bima mengambil sobekan kertas di kamarnya dan mencatat list belanjaan yang harus dia beli untuk melengkapi dapur yang masih kosong.Setelah lengkap, Bima pun langsung tancap gas menuju supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan bulanan. Bima membeli daging, ayam, ikan, beras, bumbu dapur, nugget ayam, sosis, mie instan, sayuran, buah buahan, makanan ringan, minuman berasa, minuman

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09
  • King Of Universe   Bab 11

    "Cih! lebih baik aku menikahi Bima dari pada harus hidup serumah dengan pasangan ini!" ucap Zoya sinis."Weettt! tidak bisa! walaupun bunda cantik dan menggoda nafsu pria, aku tetap tidak akan mau! TIDAK!" ucap Bima.Zoya mencengkram kerah baju Bima dan menatapnya tajam seperti ingin membunuhnya."Kenapa? bunda tak terima? ayo bunuh aku, aku juga sudah lelah hidup seperti ini." ucap Bima menatap mata Zoya tanpa kedip.Zoya mendorong tubuh Bima dan pergi begitu saja meninggalkan mereka."Ayah jalani hidup seperti biasanya saja, bunda tak usah di pikirkan, biar dua orang tua ini yang urus." ucap Bima menepuk pundak William.Pletak..."Enak aja! kami tak ada urusan ya!" ucap Dewa Aron menjitak Bima keras."Aku adukan pada orang pusat!" ucap Bima dengan wajah sombongnya.[Kau ada kenalan di sana bos?]'Gak.' jawab Bima.'Ini namanya teknik ancaman! lanjutkan bos! aku bangga teknik warisan ku kau realisasikan!' ucap Kong bangga.'Yoii! teknik ancaman!' ucap Bima."Ck! sialan! baiklah! kami

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • King Of Universe   Bab 12

    Ledakan energi super dahsyat dari ketiga pemuda itu membuat para monster kewalahan karena tak bisa bebas bergerak. Belum lagi efek slow dari serangan Riski dan Rizal."Cover jul!" teriak Kevin menusuk lebih dalam gerombolan monster diikuti Julian dari belakang."Brengsek!!!" teriak Bima meluapkan emosinya dengan melempar cakram api hitam yang langsung membunuh ribuan monster.Bima bergerak menari nari menggunakan pedangnya sangat bringas, semua kemampuan dia kerahkan. Amarah, kesedihan, kegembiraan, semua Bima luapkan dalam pertarungan kali ini.Saking beringas nya, Bima tak lagi melihat siapa yang di lawan. Bima membunuh semua makhluk yang berani menghalangi jalannya."Arghhhhh!!!! bajingannn!!!!!!" teriak Bima penuh rasa emosional.Boomm...Boomm...Boomm...Duarrrrrrr......"Mati kalian semua bajingan!!!! brengsek!!!!!" teriak Bima mengeluarkan semua skillnya sampai tak sadar kalau topengnya hancur menjadi debu.[Luapkan bos! marahlah! luapkan semua emosimu!!!]'Mengamuklah boss!!!!

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • King Of Universe   Bab 13

    Di alam bawah sadarnya, Bima sedang melamun di bawah pohon rindang yang sangat sejuk dan menenangkan pikirannya. Sampai seorang pria tampan penuh wibawa dengan pakaian serba hitam datang menghampiri Bima."Ada orang lain ternyata." ucap Bima tersenyum."Iya, kamu Bima?" tanya pria itu tersenyum dan duduk di samping Bima."Iya paman, nama paman siapa? kok bisa ada di sini?" tanya Bima."Aku Adrian, ini dimensi milikku, harusnya aku yang bertanya begitu hahaha...." jawab pria bernama Adrian itu."Oh? iyakah? aku tidak tau paman, tiba tiba aku ketarik kesini aja hehehe...." ucap Bima terkekeh."Kamu tau kenapa aku menarikmu?" tanya Adrian."Tidak paman." jawab Bima."Aku mau mempererat hubungan antara ayah dan anak, kau pasti bingung pada ucapanku barusan hahaha..... Begini nak, kamu itu keturunan asli ku, ayah yang mengaku sebagai ayah kandungmu di dimensi Surgawi itu hanya bawahan ku saja. Akulah ayah kandungmu, Raja Surgawi yang sebenarnya, penguasa jagat raya yang sebenarnya." ucap Ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11

Bab terbaru

  • King Of Universe   End

    Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m

  • King Of Universe   Bab 179

    Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam

  • King Of Universe   Bab 178

    Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"

  • King Of Universe   Bab 177

    "Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be

  • King Of Universe   Bab 176

    Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap

  • King Of Universe   Bab 175

    Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang

  • King Of Universe   Bab 174

    Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru

  • King Of Universe   Bab 173

    Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.

  • King Of Universe   Bab 172

    Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status