Home / Fantasi / King Of Universe / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of King Of Universe: Chapter 31 - Chapter 40

180 Chapters

Bab 31

Keesokan harinya, setelah mandi Bima langsung pergi dari penginapan untuk melanjutkan perjalanan mencari apa yang menjadi kewajibannya.Bima berjalan berkeliling kota melihat lihat apa yang ada di sana. Hingga Bima menemukan seorang kakek tua yang menjual berbagai inti core monster. Bima singgah di lapak kakek tua itu untuk sekedar melihat lihat.'Kau tau ciri ciri pecahan batu Nirwana bob?' tanya Bima.[Dari aura bos, aura batu itu sama persis seperti aura milik Leo, tapi aura kegelapan dan aura dendamnya lebih pekat.]'Baiklah...' jawab Bima."Silahkan di lihat lihat dulu nak, kalau cocok langsung di beli saja. Harga 100 koin emas, rata semua inti core." ucap Kakek tua menyambut Bima.Bima hanya tersenyum tipis dan mengangguk, Bima melihat semua inti core yang ada di lapak itu. Setelah sekian lama memilih, Bima tertarik pada dua buah batu hitam yang menurut firasatnya dua batu itu adalah batu luar biasa."Dua ini saja kek." ucap Bima."200 koin emas nak." ucap Kakek tua tersenyum p
Read more

Bab 32

Bertahun-tahun Bima berpetualang mencari 12 pecahan batu Nirwana, 7 pecahan jiwa Naga Penguasa Langit ke 7, dan Albert adiknya.Bima sudah mendapatkan 11 pecahan batu Nirwana dan 6 pecahan Jiwa Naga penguasa langit ke 7. Banyak sekali halangan dan rintangan yang Bima lalui demi mendapatkan 17 hal di atas.Dari mendaki gunung raksasa demi ½ pecahan batu Nirwana, menyebrangi lautan lava demi ⅛ pecahan batu Nirwana, melawan Naga penguasa Elemen yang kini jadi bawahannya bernama Zhong demi 2 pecahan jiwa Naga, dan masih banyak lagi yang di lalui oleh Bima.Dari perjalanannya, Bima mendapatkan banyak sekali pelajaran untuk hidup yang lebih baik kedepannya. Kesabaran Bima dalam perjalan kali ini benar-benar di uji, rasa ingin menghancurkan alam Fana ini sangat menggebu-gebu di hati Bima.Namun Bima mampu menahan gejolak dendamnya dan perjalanannya bisa berjalan lancar sampai ke titik ini, dimana Bima sedang berada di final sebuah turnamen demi memperebutkan dua hadiah utama dari alam Dewa.
Read more

Bab 33

Bima dan Albert masuk ke dalam portal buatan Bima yang menuju ke aula Kerajaan Moonlight.Woshhh...Dalam sekejap keduanya muncul di aula Kerajaan Moonlight yang sudah di tunggu oleh berbagai Dewa Dewi Penguasa dan para bawahan Bima termasuk Adrian dan Dewa Amral."Bos!!!" teriak Kong berlari dan memeluk Bima dalam bentuk kera putihnya."Apa sih!" ucap Bima kesal dan menjitak Kong."Aku selama 6 tahun ini sudah berkelana kesemua alam demi mencarimu bos! tapi aku tak menemukanmu!" ucap Kong bercerita."Kau bodoh berarti!" ucap Bima."Cih!" ucap Kong kesal."Mana hasil misimu?" tanya Alvin.Bima melempar 12 pecahan batu Nirwana dan 7 pecahan Jiwa Naga Penguasa langit ke 7 dengan perasaan penuh kebencian."Aku juga mau mencopot title merepotkan ini! angkat semua kekuatnnya! merepotkan!" ucap Bima penuh kebencian."Tidak bisa nak, semua ini sudah di takdirkan." ucap Alvin."Aku bi
Read more

Bab 34

Tepat 2 bulan setelah di umumkan nya kedatangan Bos besar The Black Dragon, tiba tiba di pusat kota muncul portal liar kelas Dewa Murni.Kevin dan kawan-kawan bersama para guild 5 besar datang termasuk Zoya dan Deni datang untuk mengatasi portal berbahaya itu.Para warga setempat juga sudah di evakuasi ke tempat yang lebih aman. Terlihat Kevin dan kawan-kawan sangat gelisah bercampur takut karena firasat mereka mengatakan kalau ini tidak baik."Santai saja, aku ada di sini." ucap Zoya."Bukan begitu kak, lagian ini bukan portal sembarangan." ucap Kevin."Kenapa vin?" tanya Deni."Ini portal Naga Penguasa langit ke 7, lebih kuat 10x lipat dari Naga penguasa yang dulu Bima lawan." jawab Kevin membuat teman temannya kaget."Jangan bercanda cuk! anjink!" ucap Julian marah."Siapa yang bercanda satt!!" jawab Kevin kesal."Gak lucu loh vin." ucap Zoya dengan perasaan takut.Duarrrrrrr.....T
Read more

Bab 35

Ledakan demi ledakan terus terdengar, terlihat Kong terus menerus di hajar oleh Bima. Bima mengaktifkan Ashura Susano'o dan kembali menghajar Kong tanpa belas kasih.Jlebbb...Bima menusuk leher Kong dengan Pedang Penguasa, setelah itu dia lanjut menghajar Drago si Naga Penguasa langit ke 7. Lagi lagi Bima menghajar Drago tanpa ampun dan tanpa jeda, pukulan, tendangan, tebasan, ledakan energi, semua Bima keluarkan.Drago benar-benar di buat kewalahan, selain tubuhnya yang besar, Drago juga bukan tipe yang kuat untuk di berondong serangan.Crashhh...Kepala Drago terputus dari tubuhnya dan mati seketika, setelah itu Bima menatap Adrian yang sedari tadi tidak melakukan apapun."Ayo lawan aku sialan!" teriak Bima lalu melesat menyerang Adrian dengan perasaan penuh dendam dan kebencian.Boomm...Boomm...Boomm...Duarrrrr....Bima menghajar Adrian tanpa ada kesulitan, setiap Adrian ingin membalas, Bima langsung memotong jalannya, hal ini membuat Adrian mati kutu dan terus terkena serangan
Read more

Bab 36

Selesai makan malam, Bima langsung membuat kopi lalu pergi ke balkon samping kamarnya.Bima kembali melamun dengan rokok dan kopi sebagai pendamping kesepiannya. Bima mengeluarkan buku beserta bolpoin dan menuliskan semua keluh kesahnya selama hidup.Tumbuh dengan di selimuti dendam itu tidak enak, walaupun kita anak orang kaya, kalau tumbuh tanpa kasih sayang buat apa? aku malah iri melihat anak anak orang kurang mampu yang hidup bahagia.Kalau waktu bisa di putar dan aku bisa memilih ingin lahir dari rahim siapa, aku akan memilih lahir dari rahim sosok ibu yang tidak ada kaitannya dengan dunia hunter. Aku ingin lahir dari rahim sosok ibu yang penyayang dan perhatian.Tapi apalah dayaku, sekarang aku hanya bisa menjalani hidup menyedihkan ini, melindungi, menjaga, mengayomi, semua harus aku lakukan dengan apa yang aku punya sekarang.Ya, walaupun aku belum bisa melakukannya sesempurna itu, tapi aku sudah mencobanya sebaik-baiknya, Semua yang ada di otakku hanya berisi kebaikan dan ba
Read more

Bab 37

Sorenya, Bima bangun dari tidurnya dan langsung pergi mandi. Selesai mandi dia turun ke bawah untuk bersantai menonton TV."Aku mau tanya." ucap Albert yang juga ikut menonton TV."Apa?" tanya Bima."Kapan kau menikah?" tanya Albert."Kapan kapan." jawab Bima malas."Umurmu sudah tua, cepatlah buat anak, biar bunda ada teman." ucap Albert cuek."Kenapa tidak kau saja?" tanya Bima."Aku masih muda." jawab Albert datar."Terserah kau lah bert!" ucap Bima kesal."Tadi kau kemana?" tanya Albert."Jalan jalan." jawab Bima.Hening...Mereka terus menonton TV sampai jam makan malam, tanpa obrolan sama sekali seperti orang yang baru kenal."Ayo makan!" teriak Aurora dari dapur.Mereka pun pergi ke ruang makan dan makan malam bersama. Setelah makan malam, seperti biasa Bima membuat kopi dan pergi ke balkon samping kamar untuk nongkrong.[Tidak ada niatan yang
Read more

Bab 38

Keesokan harinya, di pagi pagi buta, Bima bangun dan langsung ganti baju untuk pergi olahraga. Lari pagi, sit up, push up, dan lain-lain Bima lakukan demi kebugaran tubuhnya dan menyingkirkan semua pemikiran buruk di otaknya.Setelah puas berolahraga, Bima pun kembali ke rumah untuk mandi. Selesai mandi Bima pun turun ke bawah untuk sarapan bersama ibu dan adiknya."Tumben bangun pagi." ucap Albert."Olahraga bro! biar auraku cerah, gak kayak kau suram!" ucap Bima."Paling cuma bertahan 3 hari, terus selanjutnya kayak dulu lagi." ucap Albert."Minimal kasih semangat lah bodoh! kau ini selalu mematahkan semangat kakakmu yang tampan ini!" ucap Bima kesal."Tampan? mukamu saja seperti biji kucing." ucap Albert datar."Aku penasaran, kau ini terbuat dari kulkas berapa pintu ya? dingin dan datar sekali! tidak ada ekspresi yang wah begitu!" ucap Bima penasaran."Kalian ini kakak adik tapi tidak pernah akur!" ucap Auro
Read more

Bab 39

Bima tersenyum melihat Zoya yang menangis tersedu-sedu, Bima yakin Zoya merasakan rasa bersalah kerana telah menghianati cinta Bima."Tak usah menangis, aku sudah ikhlas, kamu bisa bahagia aku ikut bahagia. Aku cuma mau kamu jaga David dan rawat dia sebaik mungkin. Aku hanya bisa memantau dari kejauhan." ucap Bima."Maafkan aku, aku tidak bisa sabar menunggumu." ucap Zoya dengan suara serak."Aku paham, David harus tumbuh dengan bimbingan sosok ayah dan aku sedang tidak ada. Jadi aku sudah paham semuanya, kamu melakukan ini juga demi David. Santai saja." jawab Bima dengan tersenyum manis.'Huhuhu...aku bangga menjadi bawahan mu bos.' ucap Zhong sambil mengelap air mata dengan ekor Kong.'Aku juga bangga bos.' ucap Kong mengelap air matanya menggunakan ekor milik Dexter.'Tambah satu hewan bodoh lagi! haihhh! kenapa kau selalu merekrut para hewan dewa yang bodoh seperti ini bos!" ucap Dexter kesal.'Berarti kau juga bodoh
Read more

Bab 40

Keesokan harinya, Bima pergi ke basecamp untuk memberikan oleh-oleh yang dia beli kemarin."Wuihhh! cookkk! jersey City original!" ucap Riski sangat bahagia."Lancar di sana?" tanya Diana."Lancar, walaupun portalnya di luar ekspetasi, tapi tetap lancar kok bun." jawab Bima."Syukur deh." ucap Diana lega."Dah aku balik dulu, mau latihan." ucap Bima."Tumben mau latihan." ucap Rizal."Kaku banget aku kemarin." jawab Bima."Itu dua orang kemarin siapa bim?" tanya Kevin."Adik sama saudara satu clan ku." jawab Bima."Clan Nara masih ada tiga orang dong?" tanya Julian."Iya, sisa itu doang." jawab Bima."Pantes kemarin pada pake patung legendaris." ucap Julian."Dah ya, balik dulu." ucap Bima beranjak pergi.Bima pun pergi dari basecamp, dia pulang ke rumah untuk memulai rutinitas latihannya yang sudah lama berhenti.[Latihan reflek dulu bos, reflekmu b
Read more
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status