Keesokan harinya, di pagi pagi buta, Bima bangun dan langsung ganti baju untuk pergi olahraga. Lari pagi, sit up, push up, dan lain-lain Bima lakukan demi kebugaran tubuhnya dan menyingkirkan semua pemikiran buruk di otaknya.
Setelah puas berolahraga, Bima pun kembali ke rumah untuk mandi. Selesai mandi Bima pun turun ke bawah untuk sarapan bersama ibu dan adiknya."Tumben bangun pagi." ucap Albert."Olahraga bro! biar auraku cerah, gak kayak kau suram!" ucap Bima."Paling cuma bertahan 3 hari, terus selanjutnya kayak dulu lagi." ucap Albert."Minimal kasih semangat lah bodoh! kau ini selalu mematahkan semangat kakakmu yang tampan ini!" ucap Bima kesal."Tampan? mukamu saja seperti biji kucing." ucap Albert datar."Aku penasaran, kau ini terbuat dari kulkas berapa pintu ya? dingin dan datar sekali! tidak ada ekspresi yang wah begitu!" ucap Bima penasaran."Kalian ini kakak adik tapi tidak pernah akur!" ucap AuroBima tersenyum melihat Zoya yang menangis tersedu-sedu, Bima yakin Zoya merasakan rasa bersalah kerana telah menghianati cinta Bima."Tak usah menangis, aku sudah ikhlas, kamu bisa bahagia aku ikut bahagia. Aku cuma mau kamu jaga David dan rawat dia sebaik mungkin. Aku hanya bisa memantau dari kejauhan." ucap Bima."Maafkan aku, aku tidak bisa sabar menunggumu." ucap Zoya dengan suara serak."Aku paham, David harus tumbuh dengan bimbingan sosok ayah dan aku sedang tidak ada. Jadi aku sudah paham semuanya, kamu melakukan ini juga demi David. Santai saja." jawab Bima dengan tersenyum manis.'Huhuhu...aku bangga menjadi bawahan mu bos.' ucap Zhong sambil mengelap air mata dengan ekor Kong.'Aku juga bangga bos.' ucap Kong mengelap air matanya menggunakan ekor milik Dexter.'Tambah satu hewan bodoh lagi! haihhh! kenapa kau selalu merekrut para hewan dewa yang bodoh seperti ini bos!" ucap Dexter kesal.'Berarti kau juga bodoh
Keesokan harinya, Bima pergi ke basecamp untuk memberikan oleh-oleh yang dia beli kemarin."Wuihhh! cookkk! jersey City original!" ucap Riski sangat bahagia."Lancar di sana?" tanya Diana."Lancar, walaupun portalnya di luar ekspetasi, tapi tetap lancar kok bun." jawab Bima."Syukur deh." ucap Diana lega."Dah aku balik dulu, mau latihan." ucap Bima."Tumben mau latihan." ucap Rizal."Kaku banget aku kemarin." jawab Bima."Itu dua orang kemarin siapa bim?" tanya Kevin."Adik sama saudara satu clan ku." jawab Bima."Clan Nara masih ada tiga orang dong?" tanya Julian."Iya, sisa itu doang." jawab Bima."Pantes kemarin pada pake patung legendaris." ucap Julian."Dah ya, balik dulu." ucap Bima beranjak pergi.Bima pun pergi dari basecamp, dia pulang ke rumah untuk memulai rutinitas latihannya yang sudah lama berhenti.[Latihan reflek dulu bos, reflekmu b
Aurora, Diana serta suami, Billy dan keluarga datang ke rumah sakit untuk mengetahui kabar Bima."Mana Linda?" tanya Aron yang tiba tiba muncul di depan Albert."Itu." jawab Albert menujuk Lind yang terus menangis di bangku terpisah."Hey, ikut aku." panggil Aron."Aku salah paman, maafkan aku." ucap Linda."Kamu sangat bodoh! jelaskan dengan tuan Alvin nanti!" ucap Aron ketus.Keduanya menghilang begitu saja, Aurora yang sangat sedih mendengar nasib anak angkatnya terus di tenangkan oleh Tigers dan Lia."Bima pasti selamat bunda, kita berdoa saja untuk Bima supaya mendapatkan yang terbaik." ucap Tigers."Ini terlalu cepat untuk kehilangan nak, bunda masih mau melihat senyumannya." ucap Aurora sambil menangis sesenggukan."Kami juga bun, kita terus berdoa saja." ucap Tigers.Kevin yang menjelaskan semuanya pada keluarga Billy pun dibuat bingung dengan kedatangan wanita asing yang terlihat sangat sedih."Itu siapa jul?" tanya Kevin pelan."Ibu sambung Bima kan? itukan adik sama saudara
Keesokan harinya, Bima membuka matanya, rasanya sudah mendingan namun dari perutnya Bima merasakan ingin muntah.'Bob!' teriak Bima memanggil sistem.[Diam bodoh! kalau mau muntah muntahkan saja! itu racun berbahaya]Hoekkkk...Bima memuntahkan banyak sekali cairan hitam yang bercampur dengan darah segar."Eh eh eh..kenapa bim?!" tanya Kevin panik.Bima mengangkat tangannya dan kembali memuntahkan banyak sekali cairan hitam.[Sudah! akhirnya selesai juga! haihhh...melelahkan! setelah ini tinggal pemulihat fisikmu saja bos!]"Bunda mana?" tanya Bima."Yang mana?" tanya Kevin balik."Ibu sambungku." jawab Bima."Aku suruh pulang, kasihan cuk berhari-hari dia tidur di luar demi tau kabar terbaru kondisimu." ucap Kevin."Kau panggil suster buat ganti kasur, aku mau bersih bersih." ucap Bima perlahan mencoba berdiri.Bima membersihkan tubuhnya, berganti baju, lalu kembali ke tempat tidur yang sudah di ganti."Minum cuk." ucap Bima merasa tenggorokannya kering."Nah..." ucap Kevin menyodork
Setelah genap 2 minggu Bima mondok di rumah sakit, akhirnya Bima pun boleh pulang. Diana menyarankan agar tinggal di basecamp termasuk Aurora, Albert, Tigers, Lia dan Ria.Bima hanya menurut saja karena Aurora sudah setuju, akhirnya dia di bawa ke basecamp. Albert dan yang lainnya menyusul karena harus membereskan barang barang di markas.Bima menempati kamarnya yang dulu, Bima di beri waktu untuk istirahat sejenak sebelum di ajak makan siang bersama.'Apa sudah siap?' tanya Aron."Ayo paman." jawab Bima.Bima tiba tiba menghilang dari tempatnya, dia di bawa Aron dan Amon ke Kerajaan Moonlight. Bima muncul di samping seorang wanita cantik, manis, dan anggun yang berpakaian gaun pengantin."Katanya ritual buka segel dulu?!" protes Bima."Ini lebih penting bodoh." jawab Aron."Cih! dasar penipu!" ucap Bima kesal."Bisa diam sejenak?" tanya wanita di samping Bima dengan lembut."Hehehe...maaf ya."
"Anu..bunda boleh tanya?" tanya Aurora canggung."Tanya aja bun, gak ada yang larang." jawab Bima santai."Itu siapa nak?" tanya Aurora."Ayo perkenalkan diri." ucap Bima pada Aulia."Saya Aulia Batrisha Cassiopeia, panggil saja Aulia, istri sah dari Bima." ucap Aulia memperkenalkan diri.Uhuk..uhuk...Hoekkkkk..."Kau kenapa ris! anjink! bikin gak enak makan blok!" ucap Rizal kesal."Keselek duri ikan anjink! minum minum!" jawab Riski memegangi lehernya."Nih minum! ati ati bodoh!" ucap Rizal menyodorkan segelas air minum pada Riski."Sempak!" ucap Riski kesal."Maaf, bisa di ulangi? bunda kurang memperhatikan." ucap Diana."Saya Aulia Batrisha Cassiopeia, istri sah dari Bima, panggil saja Aulia tante." jawab Aulia."Kapan kalian menikah?" tanya Zoya mengerutkan kening."Bulan ke 3 saat Bima melakukan latihan kemarin." jawab Aulia."Sebagai istri ke
Keesokan harinya, saat bangun Bima menyadari kalau Aulia sudah tidak ada di tempat tidur. Bima mendengar suara gemericik air di kamar mandi, itu artinya Aulia sedang mandi, jadi Bima lanjut tidur karena sedang malas beraktivitas.Tak lama, Aulia membangun Bima untuk segera mandi. Namun Bima tetap ingin tidur dan bermalas-malasan di atas kasur."Bangun sayang, dah siang ini." ucap Aulia."5 menit." jawab Bima."Gak ada ish! cepetan bangun!" ucap Aulia ketus."Malessss!" jawab Bima."Bangun gak?! atau mau aku siram air?!" ucap Aulia dengan nada tinggi."Iya iya!" jawab Bima ketus dan beranjak pergi memasuki kamar."Susah banget cuma suruh mandi! harus di ancem dulu!" omel Aulia sambil merapikan rambutnya.Selesai mandi Bima menyusul Aulia turun ke bawah dengan pakaian biasanya yaitu celana kolor dan kaos hitam polos."Wahhh, tumben bangun pagian nak." ucap Aurora."Di ganggu!" jawab Bima
Makan siang pun datang, mereka makan siang bersama di ruang keluarga. Terlihat semua berbincang-bincang asik penuh rasa kebahagiaan dan kebersamaan.Namun tidak dengan Bima yang duduk di pojokan berdampingan dengan Aulia yang asik ngobrol dengan Alena. Bima yang sudah di masakkan makanan kesukaannya oleh Aulia seketika tidak nafsu makan.Otaknya bertempur melawan arus yang sudah Bima ciptakan sejak lama. Arus jalan kehidupannya dan teman-temannya di masa depan, berbagai langkah cadangan yang sudah Bima ciptakan seketika bubrah karena masalah ini.[Paling benar itu refresing bos, kalau kau begini terus bisa gila]'Sebodoh itu ya aku?' tanya Bima.[Kau cerdas bos, cuma kau terlalu mudah di kecoh. Jalan yang sudah kau siapkan akan berubah saat ada sesuatu terjadi]'Begitu ya...' ucap Bima."Di makan sayang, jangan di buat mainan." ucap Aulia."Iya, ini di makan ni." jawab Bima memakan makanannya."Besok ki
Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m
Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam
Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"
"Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be
Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap
Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang
Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru
Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.
Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem