Keesokan harinya, Bima membuka matanya, rasanya sudah mendingan namun dari perutnya Bima merasakan ingin muntah.'Bob!' teriak Bima memanggil sistem.[Diam bodoh! kalau mau muntah muntahkan saja! itu racun berbahaya]Hoekkkk...Bima memuntahkan banyak sekali cairan hitam yang bercampur dengan darah segar."Eh eh eh..kenapa bim?!" tanya Kevin panik.Bima mengangkat tangannya dan kembali memuntahkan banyak sekali cairan hitam.[Sudah! akhirnya selesai juga! haihhh...melelahkan! setelah ini tinggal pemulihat fisikmu saja bos!]"Bunda mana?" tanya Bima."Yang mana?" tanya Kevin balik."Ibu sambungku." jawab Bima."Aku suruh pulang, kasihan cuk berhari-hari dia tidur di luar demi tau kabar terbaru kondisimu." ucap Kevin."Kau panggil suster buat ganti kasur, aku mau bersih bersih." ucap Bima perlahan mencoba berdiri.Bima membersihkan tubuhnya, berganti baju, lalu kembali ke tempat tidur yang sudah di ganti."Minum cuk." ucap Bima merasa tenggorokannya kering."Nah..." ucap Kevin menyodork
Setelah genap 2 minggu Bima mondok di rumah sakit, akhirnya Bima pun boleh pulang. Diana menyarankan agar tinggal di basecamp termasuk Aurora, Albert, Tigers, Lia dan Ria.Bima hanya menurut saja karena Aurora sudah setuju, akhirnya dia di bawa ke basecamp. Albert dan yang lainnya menyusul karena harus membereskan barang barang di markas.Bima menempati kamarnya yang dulu, Bima di beri waktu untuk istirahat sejenak sebelum di ajak makan siang bersama.'Apa sudah siap?' tanya Aron."Ayo paman." jawab Bima.Bima tiba tiba menghilang dari tempatnya, dia di bawa Aron dan Amon ke Kerajaan Moonlight. Bima muncul di samping seorang wanita cantik, manis, dan anggun yang berpakaian gaun pengantin."Katanya ritual buka segel dulu?!" protes Bima."Ini lebih penting bodoh." jawab Aron."Cih! dasar penipu!" ucap Bima kesal."Bisa diam sejenak?" tanya wanita di samping Bima dengan lembut."Hehehe...maaf ya."
"Anu..bunda boleh tanya?" tanya Aurora canggung."Tanya aja bun, gak ada yang larang." jawab Bima santai."Itu siapa nak?" tanya Aurora."Ayo perkenalkan diri." ucap Bima pada Aulia."Saya Aulia Batrisha Cassiopeia, panggil saja Aulia, istri sah dari Bima." ucap Aulia memperkenalkan diri.Uhuk..uhuk...Hoekkkkk..."Kau kenapa ris! anjink! bikin gak enak makan blok!" ucap Rizal kesal."Keselek duri ikan anjink! minum minum!" jawab Riski memegangi lehernya."Nih minum! ati ati bodoh!" ucap Rizal menyodorkan segelas air minum pada Riski."Sempak!" ucap Riski kesal."Maaf, bisa di ulangi? bunda kurang memperhatikan." ucap Diana."Saya Aulia Batrisha Cassiopeia, istri sah dari Bima, panggil saja Aulia tante." jawab Aulia."Kapan kalian menikah?" tanya Zoya mengerutkan kening."Bulan ke 3 saat Bima melakukan latihan kemarin." jawab Aulia."Sebagai istri ke
Keesokan harinya, saat bangun Bima menyadari kalau Aulia sudah tidak ada di tempat tidur. Bima mendengar suara gemericik air di kamar mandi, itu artinya Aulia sedang mandi, jadi Bima lanjut tidur karena sedang malas beraktivitas.Tak lama, Aulia membangun Bima untuk segera mandi. Namun Bima tetap ingin tidur dan bermalas-malasan di atas kasur."Bangun sayang, dah siang ini." ucap Aulia."5 menit." jawab Bima."Gak ada ish! cepetan bangun!" ucap Aulia ketus."Malessss!" jawab Bima."Bangun gak?! atau mau aku siram air?!" ucap Aulia dengan nada tinggi."Iya iya!" jawab Bima ketus dan beranjak pergi memasuki kamar."Susah banget cuma suruh mandi! harus di ancem dulu!" omel Aulia sambil merapikan rambutnya.Selesai mandi Bima menyusul Aulia turun ke bawah dengan pakaian biasanya yaitu celana kolor dan kaos hitam polos."Wahhh, tumben bangun pagian nak." ucap Aurora."Di ganggu!" jawab Bima
Makan siang pun datang, mereka makan siang bersama di ruang keluarga. Terlihat semua berbincang-bincang asik penuh rasa kebahagiaan dan kebersamaan.Namun tidak dengan Bima yang duduk di pojokan berdampingan dengan Aulia yang asik ngobrol dengan Alena. Bima yang sudah di masakkan makanan kesukaannya oleh Aulia seketika tidak nafsu makan.Otaknya bertempur melawan arus yang sudah Bima ciptakan sejak lama. Arus jalan kehidupannya dan teman-temannya di masa depan, berbagai langkah cadangan yang sudah Bima ciptakan seketika bubrah karena masalah ini.[Paling benar itu refresing bos, kalau kau begini terus bisa gila]'Sebodoh itu ya aku?' tanya Bima.[Kau cerdas bos, cuma kau terlalu mudah di kecoh. Jalan yang sudah kau siapkan akan berubah saat ada sesuatu terjadi]'Begitu ya...' ucap Bima."Di makan sayang, jangan di buat mainan." ucap Aulia."Iya, ini di makan ni." jawab Bima memakan makanannya."Besok ki
Keesokan harinya, setelah sarapan Bima mengajak Aulia pergi ke pantai Kuta. Aulia hanya menurut saja, mereka berdua menikmati hari hari dengan penuh kebahagian.Bima membuang jauh jauh semua overthinking yang ada di otaknya, kini Bima lebih mengedepankan logikanya daripada perkiraan perkiraan yang akan terjadi.Tak lupa juga Bima terus memantau perkembangan teman teman dan kedua saudaranya. Dia terus memberikan evaluasi tentang semua gerakan, skill, jarak serangan, kekompakan, dan kombinasi dari pertarungan yang teman temannya lakukan.1 bulan pun berlalu, aktivitas Bima tidak banyak, hanya bersantai di rumah, berlibur jika Aulia meminta, beberapa kali keliling kota mencari inspirasi, dan merawat Harimau putih bernama Piu serta anjing American Bully bernama Pom yang dulu dia adopsi dari sistem.Bima juga sudah banyak mendapatkan pencerahan mengenai tugas seorang dewa dari Aulia, dia menjelaskan semuanya dengan rinci, Aulia juga menjelaskan kenapa
Di saat Bima sedang bertapa, tiba tiba bumi berguncang hebat karena merasakan sebuah bencana besar yang akan terjadi berbarengan dengan tapa yang sedang Bima jalani.Ribuan monster tiba tiba keluar dari dalam tanah, bukan monster receh yang keluar, tapi monster dengan kelas Dewa Iblis, semua! semua yang keluar adalah monster kelas Dewa Iblis.Seluruh Asosiasi Hunter di Dunia di buat kalang kabut mengatasi masalah serius ini. Belum lagi daerah-daerah terpencil yang tidak memiliki hunter, otomatis kepala Asosiasi harus memecah semua hunter yang di miliki demi keselamatan warganya.Di tambah langit yang berubah menjadi merah darah dan banyaknya portal liar yang muncul dengan kelas tinggi. Bos bos monster yang kelasnya di atas Dewa Monster membuat banyak hunter tingkat tinggi kewalahan.Hal ini sangat membuat Alvin keheranan, dia mempertanyakan kinerja Bima sebagai penguasa alam semesta. Alvin dengan di dampingi Aron dan Amon masuk ke alam Surgawi unt
Keesokan harinya, setelah sarapan Bima bersantai di ruang TV di temani secangkir kopi dan kedua hewan peliharaan yang besarnya di luar akal sehat manusia."Kok makin ancur ancuran gerakan mereka? perasaan semua udah aku jelasin serinci mungkin dah." gumam Bima ketika melihat tim Kevin bertarung membersihkan area pusat kota dari portal break.[Lihatlah apa yang mereka pegang bos]Bima menyipitkan mata dan melihat botol miras di tangan Riski dan Julian. Bima tersenyum kecewa dan menggelengkan kepalanya.[Aku tidak tau ya apa alasan mereka mengkonsumsi minuman itu, yang pasti semua ini ada sesuatu di balik keputusan mereka]"Kenapa sayang?" tanya Aulia datang membawa sepiring pisang goreng."Enggak, cuma agak kecewa aja." jawab Bima."Kecewa kenapa?" tanya Aulia aneh."Itu, permainan ancur ancuran ternyata gara gara miras." jawab Bima menunjuk TV."Terus mau gimana?" tanya Aulia ingin mendengar jawaban Bim