Bima dan Albert masuk ke dalam portal buatan Bima yang menuju ke aula Kerajaan Moonlight.
Woshhh...Dalam sekejap keduanya muncul di aula Kerajaan Moonlight yang sudah di tunggu oleh berbagai Dewa Dewi Penguasa dan para bawahan Bima termasuk Adrian dan Dewa Amral."Bos!!!" teriak Kong berlari dan memeluk Bima dalam bentuk kera putihnya."Apa sih!" ucap Bima kesal dan menjitak Kong."Aku selama 6 tahun ini sudah berkelana kesemua alam demi mencarimu bos! tapi aku tak menemukanmu!" ucap Kong bercerita."Kau bodoh berarti!" ucap Bima."Cih!" ucap Kong kesal."Mana hasil misimu?" tanya Alvin.Bima melempar 12 pecahan batu Nirwana dan 7 pecahan Jiwa Naga Penguasa langit ke 7 dengan perasaan penuh kebencian."Aku juga mau mencopot title merepotkan ini! angkat semua kekuatnnya! merepotkan!" ucap Bima penuh kebencian."Tidak bisa nak, semua ini sudah di takdirkan." ucap Alvin."Aku biTepat 2 bulan setelah di umumkan nya kedatangan Bos besar The Black Dragon, tiba tiba di pusat kota muncul portal liar kelas Dewa Murni.Kevin dan kawan-kawan bersama para guild 5 besar datang termasuk Zoya dan Deni datang untuk mengatasi portal berbahaya itu.Para warga setempat juga sudah di evakuasi ke tempat yang lebih aman. Terlihat Kevin dan kawan-kawan sangat gelisah bercampur takut karena firasat mereka mengatakan kalau ini tidak baik."Santai saja, aku ada di sini." ucap Zoya."Bukan begitu kak, lagian ini bukan portal sembarangan." ucap Kevin."Kenapa vin?" tanya Deni."Ini portal Naga Penguasa langit ke 7, lebih kuat 10x lipat dari Naga penguasa yang dulu Bima lawan." jawab Kevin membuat teman temannya kaget."Jangan bercanda cuk! anjink!" ucap Julian marah."Siapa yang bercanda satt!!" jawab Kevin kesal."Gak lucu loh vin." ucap Zoya dengan perasaan takut.Duarrrrrrr.....T
Ledakan demi ledakan terus terdengar, terlihat Kong terus menerus di hajar oleh Bima. Bima mengaktifkan Ashura Susano'o dan kembali menghajar Kong tanpa belas kasih.Jlebbb...Bima menusuk leher Kong dengan Pedang Penguasa, setelah itu dia lanjut menghajar Drago si Naga Penguasa langit ke 7. Lagi lagi Bima menghajar Drago tanpa ampun dan tanpa jeda, pukulan, tendangan, tebasan, ledakan energi, semua Bima keluarkan.Drago benar-benar di buat kewalahan, selain tubuhnya yang besar, Drago juga bukan tipe yang kuat untuk di berondong serangan.Crashhh...Kepala Drago terputus dari tubuhnya dan mati seketika, setelah itu Bima menatap Adrian yang sedari tadi tidak melakukan apapun."Ayo lawan aku sialan!" teriak Bima lalu melesat menyerang Adrian dengan perasaan penuh dendam dan kebencian.Boomm...Boomm...Boomm...Duarrrrr....Bima menghajar Adrian tanpa ada kesulitan, setiap Adrian ingin membalas, Bima langsung memotong jalannya, hal ini membuat Adrian mati kutu dan terus terkena serangan
Selesai makan malam, Bima langsung membuat kopi lalu pergi ke balkon samping kamarnya.Bima kembali melamun dengan rokok dan kopi sebagai pendamping kesepiannya. Bima mengeluarkan buku beserta bolpoin dan menuliskan semua keluh kesahnya selama hidup.Tumbuh dengan di selimuti dendam itu tidak enak, walaupun kita anak orang kaya, kalau tumbuh tanpa kasih sayang buat apa? aku malah iri melihat anak anak orang kurang mampu yang hidup bahagia.Kalau waktu bisa di putar dan aku bisa memilih ingin lahir dari rahim siapa, aku akan memilih lahir dari rahim sosok ibu yang tidak ada kaitannya dengan dunia hunter. Aku ingin lahir dari rahim sosok ibu yang penyayang dan perhatian.Tapi apalah dayaku, sekarang aku hanya bisa menjalani hidup menyedihkan ini, melindungi, menjaga, mengayomi, semua harus aku lakukan dengan apa yang aku punya sekarang.Ya, walaupun aku belum bisa melakukannya sesempurna itu, tapi aku sudah mencobanya sebaik-baiknya, Semua yang ada di otakku hanya berisi kebaikan dan ba
Sorenya, Bima bangun dari tidurnya dan langsung pergi mandi. Selesai mandi dia turun ke bawah untuk bersantai menonton TV."Aku mau tanya." ucap Albert yang juga ikut menonton TV."Apa?" tanya Bima."Kapan kau menikah?" tanya Albert."Kapan kapan." jawab Bima malas."Umurmu sudah tua, cepatlah buat anak, biar bunda ada teman." ucap Albert cuek."Kenapa tidak kau saja?" tanya Bima."Aku masih muda." jawab Albert datar."Terserah kau lah bert!" ucap Bima kesal."Tadi kau kemana?" tanya Albert."Jalan jalan." jawab Bima.Hening...Mereka terus menonton TV sampai jam makan malam, tanpa obrolan sama sekali seperti orang yang baru kenal."Ayo makan!" teriak Aurora dari dapur.Mereka pun pergi ke ruang makan dan makan malam bersama. Setelah makan malam, seperti biasa Bima membuat kopi dan pergi ke balkon samping kamar untuk nongkrong.[Tidak ada niatan yang
Keesokan harinya, di pagi pagi buta, Bima bangun dan langsung ganti baju untuk pergi olahraga. Lari pagi, sit up, push up, dan lain-lain Bima lakukan demi kebugaran tubuhnya dan menyingkirkan semua pemikiran buruk di otaknya.Setelah puas berolahraga, Bima pun kembali ke rumah untuk mandi. Selesai mandi Bima pun turun ke bawah untuk sarapan bersama ibu dan adiknya."Tumben bangun pagi." ucap Albert."Olahraga bro! biar auraku cerah, gak kayak kau suram!" ucap Bima."Paling cuma bertahan 3 hari, terus selanjutnya kayak dulu lagi." ucap Albert."Minimal kasih semangat lah bodoh! kau ini selalu mematahkan semangat kakakmu yang tampan ini!" ucap Bima kesal."Tampan? mukamu saja seperti biji kucing." ucap Albert datar."Aku penasaran, kau ini terbuat dari kulkas berapa pintu ya? dingin dan datar sekali! tidak ada ekspresi yang wah begitu!" ucap Bima penasaran."Kalian ini kakak adik tapi tidak pernah akur!" ucap Auro
Bima tersenyum melihat Zoya yang menangis tersedu-sedu, Bima yakin Zoya merasakan rasa bersalah kerana telah menghianati cinta Bima."Tak usah menangis, aku sudah ikhlas, kamu bisa bahagia aku ikut bahagia. Aku cuma mau kamu jaga David dan rawat dia sebaik mungkin. Aku hanya bisa memantau dari kejauhan." ucap Bima."Maafkan aku, aku tidak bisa sabar menunggumu." ucap Zoya dengan suara serak."Aku paham, David harus tumbuh dengan bimbingan sosok ayah dan aku sedang tidak ada. Jadi aku sudah paham semuanya, kamu melakukan ini juga demi David. Santai saja." jawab Bima dengan tersenyum manis.'Huhuhu...aku bangga menjadi bawahan mu bos.' ucap Zhong sambil mengelap air mata dengan ekor Kong.'Aku juga bangga bos.' ucap Kong mengelap air matanya menggunakan ekor milik Dexter.'Tambah satu hewan bodoh lagi! haihhh! kenapa kau selalu merekrut para hewan dewa yang bodoh seperti ini bos!" ucap Dexter kesal.'Berarti kau juga bodoh
Keesokan harinya, Bima pergi ke basecamp untuk memberikan oleh-oleh yang dia beli kemarin."Wuihhh! cookkk! jersey City original!" ucap Riski sangat bahagia."Lancar di sana?" tanya Diana."Lancar, walaupun portalnya di luar ekspetasi, tapi tetap lancar kok bun." jawab Bima."Syukur deh." ucap Diana lega."Dah aku balik dulu, mau latihan." ucap Bima."Tumben mau latihan." ucap Rizal."Kaku banget aku kemarin." jawab Bima."Itu dua orang kemarin siapa bim?" tanya Kevin."Adik sama saudara satu clan ku." jawab Bima."Clan Nara masih ada tiga orang dong?" tanya Julian."Iya, sisa itu doang." jawab Bima."Pantes kemarin pada pake patung legendaris." ucap Julian."Dah ya, balik dulu." ucap Bima beranjak pergi.Bima pun pergi dari basecamp, dia pulang ke rumah untuk memulai rutinitas latihannya yang sudah lama berhenti.[Latihan reflek dulu bos, reflekmu b
Aurora, Diana serta suami, Billy dan keluarga datang ke rumah sakit untuk mengetahui kabar Bima."Mana Linda?" tanya Aron yang tiba tiba muncul di depan Albert."Itu." jawab Albert menujuk Lind yang terus menangis di bangku terpisah."Hey, ikut aku." panggil Aron."Aku salah paman, maafkan aku." ucap Linda."Kamu sangat bodoh! jelaskan dengan tuan Alvin nanti!" ucap Aron ketus.Keduanya menghilang begitu saja, Aurora yang sangat sedih mendengar nasib anak angkatnya terus di tenangkan oleh Tigers dan Lia."Bima pasti selamat bunda, kita berdoa saja untuk Bima supaya mendapatkan yang terbaik." ucap Tigers."Ini terlalu cepat untuk kehilangan nak, bunda masih mau melihat senyumannya." ucap Aurora sambil menangis sesenggukan."Kami juga bun, kita terus berdoa saja." ucap Tigers.Kevin yang menjelaskan semuanya pada keluarga Billy pun dibuat bingung dengan kedatangan wanita asing yang terlihat sangat sedih."Itu siapa jul?" tanya Kevin pelan."Ibu sambung Bima kan? itukan adik sama saudara
Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m
Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam
Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"
"Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be
Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap
Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang
Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru
Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.
Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem