Keduanya berjalan ke sebuah gedung setengah hancur yang di jaga ribuan malaikat tingkat tinggi. Bima bersama Dewa Aron masuk ke dalam gedung untuk menemui seseorang yang sudah ada janji dengan Dewa Aron.
Saat memasuki gedung, betapa terkejutnya Bima ketika melihat sebuah bola energi yang sangat besar dengan mengeluarkan aura super dahsyat tanpa henti."Amon! dimana kau?! anaknya sudah datang!" teriak Dewa Aron memanggil seseorang.Woshhh....Tiba-tiba seorang pria tampan dan penuh wibawa muncul di samping Bima yang membuatnya kaget hingga reflek memeluk Dewa Aron."Woyy!" teriak Bima memeluk Dewa Aron sambil menunjuk pria yang muncul secara tiba-tiba itu."Maaf maaf hehehe..." ucap pria itu terkekeh melihat wajah kaget Bima."Lepas! ini Bima yang kemarin aku ceritakan, apa sudah bisa sekarang?" tanya Dewa Aron melepas pelukan Bima."Sudah, lebih cepat lebih baik kak." jawab pria bernama Amon itu."Kau serap bola energi itu, ini adalah salah satu imbalan dari berhasilnya misimu itu." ucap Dewa Aron."Baiklah.." jawab Bima menurut.Bima berjalan ke depan bola energi dahsyat itu, dia menempelkan kedua telapak tangannya ke permukaan bola energi tersebut lalu mulai menyerapnya secara perlahan.Woshhhhh....Aura super dahsyat pun meledak keluar dari tubuh Bima hingga membuat Dewa Aron dan Amon terpental menabrak dinding gedung. Bima masih fokus mengendalikan energi itu supaya masuk secara perlahan kedalam tubuhnya.Namun di luar ekspetasi, energi di dalam bole energi itu malah langsung masuk seluruhnya ke dalam tubuh Bima dan mengacak acak susunan di ruang hampa Bima yang sudah di tata sedemikian rupa.Hal ini tentu saja mematik amarah Bima, Bima masuk ke dalam ruang hampa nya dan memarahi energi dahsyat itu yang bertingkah layaknya anak kecil. Setelah itu Bima pun menata ulang ruang hampa nya seperti semula dengan inti energi yang berpusat pada bola energi berwarna emas itu.Setelah selesai baru Bima kembali keluar untuk menemui dua dewa dari pusat pemerintahan alam semesta itu."Sudah! sekarang aku boleh pulang?" tanya Bima lega."Kau tak mau bertemu orang tuamu dulu?" tanya Dewa Aron balik."Tidak, pusing, mending pulang ke bumi terus tidur." jawab Bima masa bodoh dengan asal usulnya itu."Baiklah kalau begitu, sampai jumpa lagi." ucap Dewa Aron melambaikan tangan.Pandangan Bima berubah ke sebuah tempat yang sangat Bima kenali, ya, dia kembali ke portal yang sudah membunuhnya. Tiba-tiba Bima merasakan rasa sakit yang sangat luar biasa di sekujur tubuhnya."Arghhhh!!" teriak Bima keras.[Selamat datang tuan! perkenalkan, saya sistem yang di perintahkan pusat untuk membimbing tuan menjadi penguasa yang sebenarnya!]"Sembuhkan aku dulu bodoh! sakit ini!" teriak Bima kesal.[Baik tuan]5 menit berlalu, kini rasa sakit yang Bima rasakan sudah hilang dan dia merasa sehat seperti sebelumnya.[Sudah tuan]Bima duduk bersila, dia menyerap semua energi alam yang ada di portal itu untuk mengisi tubuhnya yang kurus kerempeng itu. 1 jam berlalu, kini tubuh Bima sudah kembali atletis dengan banyak tato di tubuhnya."Tato apa ini?" tanya Bima bingung melihat tato yang berlawanan di kedua tangannya.[Tuan di tawari untuk mengetahui asal usul mu menolak, ya saya tidak mau memberi tahu sekarang]"Sialan kau!" ucap Bima kesal.Saat ingin bertanya, tiba-tiba segerombolan monster yang dulu membunuh Bima datang karena merasakan aura kehidupan di dalam tubuh Bima."Monster monster sialan ini lagi! akan aku bunuh kalian!" ucap Bima mengeluarkan pedang Yin Yang miliknya.Woshhh...Bima melesat dengan kecepatan super, dia menebas semua monster yang menghadang dengan sangat mudah. Hingga akhirnya seekor Naga berkepala 4 yang ukurannya sangat besar muncul dengan aura penguasa yang membuat Bima sedikit tertekan.[Mundur tuan, anda akan kalah kalau bertarung di kandang musuh!]Baru saja mau kabur, tiba-tiba sang Naga melempar bola energi kegelapan yang sekejap meledakkan portal dan membuat Bima menderita luka parah.Duarrrrr....Bima terpental keluar portal dan terjatuh di hadapan Billy dan keluarga besar Abraham."Bajing*n!" umpat Bima berdiri dengan lengan hampir putus."Biar kakek yang hadapi, kau duduk di sini!" ucap Billy."Diam kau tua bangka! ini pertarungan tentang harga diri! sialan! mau merendahkan aku kau!" ucap Bima menunjuk wajah Billy."Grock!!!" teriak Bima sambil melompat sangat tinggi.Tanah bergetar hebat hingga menghancurkan beberapa gedung besar di sekitar, tiba-tiba muncul sebuah titan penguasa Galaxy yang ukurannya super besar dan mengeluarkan aura super dahsyat."Salam yang mulia tuan besar! Grock menghadap bos!" ucap titan batu bernama Grock itu."Bunuh cacing sialan itu!" teriak Bima mendarat di atas kepala Grock dan duduk bersila memulihkan tubuhnya yang penuh luka itu."Laksanakan bos! groahhhhh...." ucap Grock mengaum keras sampai memecahkan kaca kaca di berbagai gedung.Grock dengan kecepatan tinggi langsung menyerang Naga berkepala 4 itu dengan bringas penuh amarah. Pertarungan dahsyat yang tidak disangka sangka itu pun pecah, monster monster kecil yang berkeliaran tak Grock biarkan. Dia meremas para monster itu dan menyerap energinya sebagai tambahan exp untuk evolusi ke ranah yang lebih tinggi."Siap kombo?!" tanya Bima yang sudah selesai regenerasi tubuh."Siap bos! ayo!" jawab Grock senang.Woshhh....Muncul patung legenda yang telah lama hilang dari bumi karena klan nya yang di bantai habis oleh oknum-oknum yang iri dengan kekuatan mereka. Patung legenda berwarna emas yang memiliki ukuran yang sangat besar berbentuk seorang pria berwajah tiga, bertangan enam memegang sepasang pedang penguasa, rantai emas penyegel, cakram api 5 warna, tombak petir 3 warna dan busur panah penguasa.'Kok ini?! bukan biasanya!" tanya Bima keheranan.[Nanti saya jelaskan tuan, sekarang fokus bertarung dulu]"Ayo bos!" teriak Grock melesat membuka ruang.Bima ikut menyerang memanfaatkan ruang yang di berikan Grock demi membunuh sang Naga kepala 4 itu.Woshhh...Boom...Boom..Boom..Ledakan ledakan luar biasa pun terjadi, hal yang tak pernah di sangka oleh keluarga Abraham dan para warga yang menonton."B-bagaimana bisa?!" ucap Billy tak percaya."I-itu Bima kan kek?!" tanya Rizal syok."Kakek tidak yakin Rizal." jawab Billy saking tak percayanya.Berliana dan Bram calon suaminya juga kaget melihat kekuatan asli Bima yang selama ini dia sembunyikan itu.Pertarungan terus berlangsung dengan pihak Bima yang unggul, hingga akhirnya setelah 30 menit bertarung, Grock berhasil membuka ruang yang membuat Bima bisa membunuh sang Naga dengan mudah.Jlebb....Bima menusuk tubuh Naga itu tepat di jantungnya sehingga membuat sang Naga tewas seketika."Hahaha...bagus! kau memang partner terbaik! kau boleh ambil fisiknya! lakukan evolusi ya!" ucap Bima memuji Grock."Terimakasih bos! aku pamit!" ucap Grock menghilang membawa tubuh Naga 4 kepala itu."Arghhh! leganya!" teriak Bima ngulet.Bima berjalan pergi menemui dua sahabatnya yang terbengong."Gimana coy? hahaha..." tanya Bima tertawa keras."Dahsyat...." ucap keduanya spontan."Dahlah, aku mau pulang, capek." ucap Bima berjalan pergi tanpa menyapa keluarganya."Besok berangkat woy! jangan bolos!" teriak Rizal tersadar.Bima hanya mengacungkan jempolnya tanpa menjawab dan tanpa berbalik. Sesampainya di rumah, Bima langsung masuk ke dalam kamar menghiraukan anak anak muda yang ada di ruang tamu.Bima mandi, setelah mandi dia menghidupkan musik di PC nya lalu rebahan di kasur empuknya."Patung tadi? coba jelaskan." ucap Bima.[Patung tadi adalah Ashura susano'o tuan, patung Susano'o terkuat sepanjang sejarah yang hanya di miliki oleh Dewa Amral. Dewa terkuat setelah ayahmu yang menguasai jagat raya, Dewa Amral ini adalah satu-satunya murid dari ayahmu yang mewarisi satu title dari ayahmu]"Ayahku? bukannya ayahku hanya hunter biasa?" tanya Bima heran.[Ayahmu yang ada di dimensi Surgawi sana tuan, dimensi yang menampung para penguasa yang sudah pensiun. Bukan ayahmu yang ada di sini]"Ooo...lalu patungku yang dulu dimana?" tanya Bima.[Saya buang tuan, itu terlalu lemah, nanti kalau tuan latihan akan saya jelaskan lebih rinci lagi]"Baiklah, aku mau istirahat dulu dari dunia pertarungan sekitar satu minggu, setelah itu baru kita latihan." ucap Bima.[Saya ikut saja tuan]Bima pun tertidur pulas karena kelelahan dan memang hawanya enak untuk tidur. Bima terbangun di malam harinya karena alarmnya yang sudah dia stel sebelum tidur siang tadi.Setelah mengumpulkan nyawa, Bima pun pergi mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Setelah mandi Bima turun ke bawah untuk mengambil makan.Bima menghiraukan orang-orang yang ada di meja makan dan fokus memilih lauk makannya malam ini."Sini duduk nak, sekali kali makan bersama." ucap Alena istri Billy.Bima hanya melirik lalu pergi begitu saja setelah piringnya, ini karena tiba-tiba rasa laparnya hilang begitu saja."Ayolah sayang, jangan begitu! mamah susah payah masak untuk kamu!" ucap Berliana."Uruslah dirimu sendiri! jangan urusi sampah ini!" ucap Bima terus berjalan tanpa menengok."Sudah, mungkin Bima sedang dalam mood buruknya." ucap Billy menenangkan hati Berliana yang sedih.Berliana hanya mengangguk pelan dan fokus makan, Bima masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang.Bima melamun menatap plafon kamarnya, lama dia melamun sampai akhirnya kembali tertidur pulas.Bersambung....(Tato tangan kanan Bima)(Tato tangan kiri Bima)(Tato punggung yang belum di sadari Bima)[Tingkatan dalam dunia HunterRank Hunter:1-30=D31-60=C61-100=B101-150=A151-210=S211-300=S+301-450=SS301-600=SS+601-850=SSS850-1300=SSS+1301-2000=Raja2001-3500=Kaisar3501-5000=Dewa5001-7000=Kaisar Dewa7001-9500=Dewa Surgawi9501-12000=Dewa AlamRank Beast Spirit:ASSSSSSLegendaMitosSuciDewaRank MonsterASSSSSSSetanIblisNagaRaja IblisKaisar IblisAbyssDewa IblisDewa MonsterDewa NerakaKaisar Dewa IblisTingkatan Senjata/skill/Kitab:ASSSSSSGhoibLegendaMitosSuciDewaTingkatan Pil/Potion:BASSSSSSGhoibLegendaMitosSuciDewaTingkatan Dongeon:CBASSSSSSSSS+SetanAbyssNagaIblisDewa IblisDewaDewa murniTingkat Rank di atas Rank Dewa Alam:Dewa PutihDewa unguDewa EmasDewa BumiDewa GalaksiDewa SemestaDewa Bawah/NerakaDewa Atas/SurgaDewa 3 AlamRaja Alam SemestaKaisar Alam semestaDi bagi jadi 3 kelas (pemula, senior, guru) setelah naik dari rank Dewa Alam akan masuk ke Dewa Putih tingkat pemula, lanjut senior, guru dan naik ke rank berikutnya.]Keesokan harinya, Bima bangun pagi pergi mandi lalu pergi ke Akademi untuk menjalani hari harinya seperti biasanya. Berangkat ke Akademi menaiki angkutan umum karena tak di beri izin mengendarai motor atau mobil oleh ibunya.Sesampainya di Akademi Bima nongkrong dulu di kantin sambil menunggu kedatangan Riski dan Rizal. Kantin Akademi ini modelnya bebas, boleh merokok boleh vape, asal tidak minum minuman keras. Jadi Bima bisa nongkrong sambil sebat dengan bebas tanpa larangan.Tak lama, Riski dan Rizal pun datang menghampiri Bima membawa segelas es kopi yang di beli di salah satu warung kantin. Keduanya duduk bersebelahan dan mengeluarkan rokoknya lalu menghidupkan nya sambil menghidupkan ponsel."Pulang dari sini mau masuk dongeon gak?" tanya Rizal."Enggak dulu Zal, aku mau rehat seminggu dulu." jawab Bima."Iya, masih capek." ucap Riski."Ya udah kalau gitu." ucap Rizal mangguk mangguk.Mereka berbincang-bincang santai sambil sesekali menengok jam di ponselnya, hingga akhirnya jam
Keesokan harinya, setelah mandi Bima turun ke bawah untuk mengambil makan."Kamu tidak sekolah nak?" tanya Alena yang masih tinggal di sana karena ingin melihat cucunya lebih lama lagi."Libur." jawab Bima cuek."Ohh sudah mau ujian kelulusan ya, pantas sudah mulai lenggang." ucap Alena senang pertanyaannya di jawab.Bima hanya menganggukkan kepala."Rencana mau liburan kemana nak?" tanya Alena."Latihan aja sih, liburan gak penting nek." jawab Bima tersenyum tipis.[Ayo bos! kau bisa bersikap lembut!]"Mau ke rumah nenek saja? di sana lebih lenggang buat kamu latihan." ucap Alena semakin senang karena melihat senyum Bima yang sudah lama tidak dia lihat."Aku enggak latihan di luar nek, aku mau latihan tertutup, jadi lagi milih tempat yang tenang. 2 atau 3 bulan." jawab Bima."Ada ruangan khusus di rumah nenek yang biasa di pakai pamanmu dulu, mau tidak?" tanya Alena menawarkan."Boleh deh, di sini semakin enggak nyaman, kapan nenek pulang?" jawab Bima setuju."Besok ya, kita pulang k
Keesokan harinya, Bima bersama kakek neneknya pun pergi ke kediaman keluarga besar Abraham walaupun sedikit terjadi beberapa drama dari Berliana yang memohon agar tidak pergi, sampai Berliana menangis histeris meminta maaf atas segala kelalaiannya.Namun Bima tetap pada pendiriannya, dia pun pergi bersama kakek dan neneknya tanpa menggubris Berliana yang terus memohon. Sesampainya di kediaman Abraham, mereka di sambut dengan baik oleh kedua kakak Berliana yang bernama Leon dan Wilson.Keduanya membantu Bima membereskan barang barang dan membantu Bima membereskan kamar yang akan dia pakai untuk latihan tertutup. Yang membantunya tentu saja Andi, kakak tertua Berliana yang rela pulang dari Inggris untuk menyambut Bima."Sudah sesuai?" tanya Andi."Sudah paman, nanti untuk penghalang aura dan energi biar aku yang urus. Terimakasih ya sudah mau membantu." jawab Bima tersenyum lebar."Sama sama, kalau begitu paman tunggu di meja makan ya." ucap Andi senang."Iya, sebentar lagi Bima ke sana
"Hahahaha....ayo kita makan dulu, setelah itu baru kita mulai latihannya." ucap William."Situasi apa ini tolong!!" teriak Zoya kebingungan mau bereaksi bagaimana.William hanya tertawa keras, lalu mengajak Bima dan Zoya makan bersama. Selesai makan, Bima dan William berjalan ke halaman belakang rumah yang sangat luas."Pertama tama, kita latihan fisik dulu! fisikmu terlalu sampah anakku! cupu sekali!" ucap William."Kekar gagah gini cupu! matamu buta ya!" ucap Bima tak terima."Kau menurut saja bodoh! mau kuat tidak!" ucap William kesal."Iya iya!" jawab Bima terpaksa.Bima pun mulai berlatih, dia di latih sangat keras oleh sang ayah. Dari pagi sampai malam Bima di push berlatih fisik supaya bisa membunuh musuh kelas Dewa hanya dengan kekuatan fisik saja.Latihan yang seperti penyiksaan di Neraka, setiap pagi Bima harus menggotong 20 galon dari atas gunung demi memenuhi sumur di rumah. Setelah istirahat 10 menit, Bima di suruh menggotong batu seberat 20kg naik turungunung sebanyak 50
"Aku akan tinggal bersama roh spiritual mu di ruang hampa sekaligus menata ulang energi energi di sana. Selamat menikmati latihanmu!" ucap Dewa Amral masuk ke dalam tubuh Bima.William tersenyum bangga lalu memegang pundak Bima untuk teleport kembali ke rumah."Istirahat dulu sehari, kau butuh penyesuaian terlebih dahulu." ucap William pergi masuk ke dalam rumah.Bima yang masih syok terduduk di bangku teras belakang rumah masih dengan mata melotot tak percaya.[StatusNama: Abimanyu Abraham (Ashura Neilson Nara)Usia: 20 TahunTitle: Pemilik Sistem, Sang MahaDewa Agung, Penguasa Jagat RayaJob: All MasteredKultivasi: Penguasa Jagat Raya (Max)Level Hunter: Max (Bebas memakai kelas apapun)STR: ∞AGI: ∞DEF: ∞VIT: ∞Elemen: Api, Air, Angin, Tanah, Petir, Kayu, Cahaya, KegelapanTeknik:-Karate-Taekwondo-Void Sword-Dual SwordSkill:-Death Stab-Wind Slash-Dragon Fire Of Death-Thunder Strom-Lighning Dragon-Black Fire Ball-Doubel Fire Slashes-Giant Wood Man-Spesial Giant Woo
Bima melamun di atap rumah sampai malam hari, karena lapar dan lelah Bima pun turun dari atap lalu berjalan memasuki rumah."Kamu dari mana nak?" tanya Alena memeluk Bima."Melamun di atas, pusing lihat ibu." jawab Bima membalas pelukan Alena."Ayo makan malam dulu, habis itu istirahat." ajak Alena.Bima hanya mengangguk setuju lalu berjalan menuju meja makan mengikuti Alena. Ternyata di meja makan, Billy dan keluarga besar lainnya sudah menunggu kedatangan Bima.Bima dengan terpaksa duduk di samping Andi karena rasa laparnya, Bima mengambil makanan yang sudah tersaji dan mulai makan menghiraukan tatapan penuh harap dari Berliana."Berlin, jangan menggangu!" ucap Alena penuh penekanan."Diakan anaku! terserah ku dong mah!" jawab Berliana dengan bangganya.Bima menghela nafas panjang karena tiba-tiba nafsu makannya hilang begitu saja."Hilang paman." ucap Bima pada Andi."Istirahat saja, ayo paman antar ke kamar, tak usah di paksakan." jawab Andi paham."Sudah istirahat saja nak, besok
Setelah puas rebahan, Bima pun pergi ke dapur untuk mengecek apakah sudah ada bahan bahan makanan di sana."Belum ada bahan makanan bob?" tanya Bima.[Stok kosong bos, terpaksa kau harus keluar untuk belanja]"Uang dari mana bodoh!" ucap Bima bingung karena tabungannya mulai menipis.[Kau kan ada inti core melimpah di inventaris Bos! tinggal jual padaku, terus bayaran! beres!]"Jual jual!!" ucap Bima semangat.[Mendapatkan 100 triliun! bersih setelah di potong pajak 50M]"Pajakmu mahal sekali bob!" ucap Bima protes.[Itu imbalan dari desain mahal rumah ini bos]"Dasar pemeras!" ucap Bima kesal.Setelah itu Bima mengambil sobekan kertas di kamarnya dan mencatat list belanjaan yang harus dia beli untuk melengkapi dapur yang masih kosong.Setelah lengkap, Bima pun langsung tancap gas menuju supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan bulanan. Bima membeli daging, ayam, ikan, beras, bumbu dapur, nugget ayam, sosis, mie instan, sayuran, buah buahan, makanan ringan, minuman berasa, minuman
"Cih! lebih baik aku menikahi Bima dari pada harus hidup serumah dengan pasangan ini!" ucap Zoya sinis."Weettt! tidak bisa! walaupun bunda cantik dan menggoda nafsu pria, aku tetap tidak akan mau! TIDAK!" ucap Bima.Zoya mencengkram kerah baju Bima dan menatapnya tajam seperti ingin membunuhnya."Kenapa? bunda tak terima? ayo bunuh aku, aku juga sudah lelah hidup seperti ini." ucap Bima menatap mata Zoya tanpa kedip.Zoya mendorong tubuh Bima dan pergi begitu saja meninggalkan mereka."Ayah jalani hidup seperti biasanya saja, bunda tak usah di pikirkan, biar dua orang tua ini yang urus." ucap Bima menepuk pundak William.Pletak..."Enak aja! kami tak ada urusan ya!" ucap Dewa Aron menjitak Bima keras."Aku adukan pada orang pusat!" ucap Bima dengan wajah sombongnya.[Kau ada kenalan di sana bos?]'Gak.' jawab Bima.'Ini namanya teknik ancaman! lanjutkan bos! aku bangga teknik warisan ku kau realisasikan!' ucap Kong bangga.'Yoii! teknik ancaman!' ucap Bima."Ck! sialan! baiklah! kami
Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m
Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam
Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"
"Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be
Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap
Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang
Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru
Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.
Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem