Beranda / Fantasi / King Of Universe / Bab 161 - Bab 170

Semua Bab King Of Universe: Bab 161 - Bab 170

180 Bab

Bab 161

Bima pergi ke gazebo, dia duduk sembari menonton TV menunggu kedatangan Alan membawakan pesanannya. Bima menyeruput kopinya lalu menyulut rokoknya sambil menonton berita di TV mengenai pembantaian keluarga Buana yang dilakukan oleh Gangster Sky Black Dragon.Lama Bima duduk di sana sendirian, sampai akhirnya pukul 23.00 malam, bell rumah berbunyi. Bima berjalan ke depan sembari menghisap rokoknya. Benar dugaan Bima, yang datang adalah Alan dan dua asistennya yang membawa satu kotak pendingin."Pesanan bos." ucap Alan.Bima membuka kotak pendingin itu untuk mengecek darah di dalamnya."Terimakasih ya." ucap Bima."Santai bos, kalau begitu kami pergi dulu ya." ucap Alan."Hati hati." ucap Bima.Setelah Alan dan asistennya pergi, Bima pun membawa kotak pendingin itu ke halaman belakang. Ternyata di gazebo Bima sudah di tunggu oleh Silvia yang terlihat menunduk lesu sambil menangis."Kenapa belum tidur?" tanya Bima duduk di sebelah Silvia sambil membuka kotak pendingin yang berisi 10 boto
Baca selengkapnya

Bab 162

Booommmm.....Booommmm...Booommmmm....Ledakan ledakan dahsyat terus terdengar bersahut-sahutan menjadi musik yang mengiringi pertempuran Bima yang sangat epic.Tidak seperti biasanya yang selalu bertarung penuh tekanan dan berat. Kali ini Bima bergerak sangat lincah, dia melompat kesana-sini sambil mengayunkan pedangnya.Bima terlihat sangat santai dan terlihat seperti lepas dari sebuah belenggu yang selama ini mengekang gerakannya. Gerakannya tegas, berirama, lincah, dan mematikan, hal ini membuat para monster ragu untuk menyerang.Dan saat musuh merasa ragu itulah waktu yang tepat untuk menggunakan skill yang Bima pelajari bertahun-tahun lamanya. Berbagai skill Bima keluarkan, dia juga mencoba kombinasi dengan semua bawahannya satu persatu kecuali Drago.Sistem tidak diam saja, dia menganalisis pergerakan Bima, dia mencatat semua kekurangan yang ada di tubuh Bima dan kekurangan di kombinasi antara tuan dan anak buah.
Baca selengkapnya

Bab 163

Keesokan harinya, seperti biasa, Bima pergi jogging keliling komplek 5 putaran. Setelah itu dia ngegym di ruang olahraga basecamp, puas dengan gym, Bima pun istirahat sejenak untuk menikmati sarapan yang istrinya bawakan.Setelah puas sarapan, Bima lanjut ke Alam Surgawi untuk melakukan latihan rutin. Sedangkan teman-temannya langsung berlatih sesuai arahan Bima tadi sebelum pergi.Teman-temannya akan berlatih mandiri sampai jam makan siang, setelah makan siang barulah Bima mendampingi mereka sebagai seorang pelatih.Henry untuk minggu ini izin cuti karena ingin pergi honeymoon di Jogja. Jadi untuk minggu ini Bima tidak terlalu menekan mereka karena takut Henry ketinggalan.Bima juga tidak menyuruh mereka ambil misi, jadi satu minggu full mereka cukup berlatih tanpa ada praktek di lapangan.Di minggu selanjutnya baru Bima menjalankan latihan seperti biasanya. Ambil misi setiap hari, latih tanding antar tim, evaluasi gerakan di ruang rapat
Baca selengkapnya

Bab 164

Sampai akhirnya para monster yang jumlahnya sangat banyak itu habis tewas tidak tersisa berkat kerjasama para hunter dalam bertempur.Mereka semua merayakan kemenangan dengan sorakan gembira karena tidak ada korban jiwa di pihak mereka. Bima hanya tersenyum, dia duduk menghisap rokoknya sambil mengelap pedangnya yang berlumuran darah monster."Masa cuma gini cuk?" tanya Riski curiga."Ya emang gini nyatanya anjirr, kau berharap apa lagi bodoh!" jawab Bima kesal."Kok semudah ini? padahal portalnya kerasa kuat banget cuk!" ucap Riski kebingungan."Syukuri aja apa yang ada. Yang penting gak ada korban jiwa di insiden kali ini." jawab Bima tenang."Bijak banget kau bim, tumben anyink!" ucap Rizal heran."Biasa aja cuk, apa yang bijak hahaha...." jawab Bima tertawa lepas.Mereka terus berbincang-bincang mengenai portal brusan bersama para hunter yang terasa asik dari biasanya.Sampai akhirnya kejadian yang
Baca selengkapnya

Bab 165

2 Minggu Bima dan keluarga kecilnya berlibur di pulau dewata, banyak sekali tempat wisata yang mereka datangi. Pikiran Bima juga sudah plong, Silvia pun sudah melupakan kejadian dua minggu yang lalu.Mereka berdua benar-benar merasakan sebuah kesenangan dalam hatinya, akhirnya setelah liburan di Bali selama 2 minggu, mereka pun memutuskan untuk pulang ke Jakarta.Mereka sampai di basecamp hari Jum'at pukul 14.00 siang dengan Julian dan Kevin yang menjemput di bandara. Keduanya langsung ke kamar untuk istirahat dan membereskan barang barang."Akhirnya bisa balik ke kasur ini!" ucap Bima menepuk-nepuk kasur kesayangannya itu."Aku mandi dulu ya, titip anak anak." ucap Silvia berjalan memasuki kamar mandi.Bima langsung mengangkat kedua anaknya dan di ajak tidur bersama di kasurnya. Entah sama sama lelah atau kedua bocil itu sangat nyaman di pelukan Bima, mereka pun tertidur pulas di atas kasur.Silvia yang selesai mandi pun di buat
Baca selengkapnya

Bab 166

Mereka ngobrol asik di temani kopi dan beberapa camilan yang di beli lewat online."Besok bakar bakar yok, mumpung malem minggu cuk." ajak Riski."Boleh boleh tuh." ucap Bima."Gas lah! dah lama gak makan bareng di outdoor gitu." ucap Julian."Nanti aku bilang Lidia yak, biar dia urus bahan bahannya. Ambil uang kas aja, daripada gak kepake." ucap Riski."Gas ris!" ucap Kevin semangat."Kau jemput agak pagian Rie, bilang sekalian suruh nginep beberapa hari. Kita senang-senang besok." ucap Bima pada Arie."Siap siap." jawab Arie nurut."Ajak calonmu juga Rie, aku belum pernah ketemu cuk." ucap Julian sangat penasaran."Jelas kaka!" jawab Arie tersenyum lebar.Mereka terus ngobrol sampai malam, akhirnya karena sudah mengantuk mereka pun kembali ke kamarnya masing-masing untuk tidur.Keesokan harinya, seperti biasanya, Bima pergi olahraga lalu berlatih di alam Surgawi untuk mempersiapkan p
Baca selengkapnya

Bab 167

Keesokan harinya, seperti biasanya Bima pergi olahraga pagi-pagi buta, setelah itu lanjut gym sampai pukul 07.00. Break sebentar untuk memakan sarapan yang di bawakan Silvia.Puas istirahat, Bima lanjut ke alam Surgawi untuk berlatih seperti biasanya. Entah mengapa, Bima merasa ada yang berbeda dengan sikap Kong dan kawan-kawan. Bima merasakan tatapan kesedihan di mata mereka semua, namun Bima tidak ambil pusing, dia terus berlatih dengan Sistem dan Smith sebagai pembimbing.Puas berlatih, Bima pun keluar dari alam Surgawi untuk bersih-bersih dan lanjut aktivitas biasanya. Selesai mandi dan berpakaian santai, Bima langsung turun ke lantai bawah untuk pergi makan siang karena jam sudah menunjukkan pukul 12.00."Kau kemana tadi cuk?" tanya Julian saat melihat Bima berjalan ke gazebo setelah selesai makan siang."Latihan." jawab Bima masuk ke bar mini untuk membuat kopi."Katanya rehat." ucap Riski heran."Kan kalian, aku mah bebas.
Baca selengkapnya

Bab 168

Setelah rencana liburan ke Bali itu di sampaikan oleh Aurora, tepat dua minggu setelahnya mereka semua benar-benar berangkat ke pulau Bali menggunakan transportasi pesawat.Mereka benar-benar bahagia, apalagi Aurora yang belum pernah liburan seramai ini. Sepanjang perjalanan ke pulau Bali, wajahnya terus memancarkan senyuman lebar yang membuat hati Bima senang.Sesampainya di bandara pulau Bali, mereka langsung pergi ke hotel tempatnya menginap mengendarai mobil yang di sediakan pihak hotel. Mereka tiba di hotel pukul 16.00, Bima menyuruh mereka untuk istirahat dan pergi ke pantai keesokan harinya."Besok kemana yah?" tanya Silvia sambil memberi asi kedua putranya."Pantai Kuta, bunda minta ke sana dulu." jawab Bima sambil menepuk-nepuk pantat Devin."Devin ini deket banget ya sama kamu, dia gak rewel kalau sama kamu. Minum pun seadanya kalau sama kamu, kenapa ya?" ucap Silvia heran."Daniel juga, bocil bocil ini lengket banget s
Baca selengkapnya

Bab 169

Keesokan harinya, mereka lanjut ke destinasi wisata selanjutnya. Mereka benar-benar senang berlibur bersama, Julian pun mulai menunjukkan senyumnya setelah di ajak bicara empat mata oleh Bima.Hingga akhirnya di hari terakhir mereka pergi ke pantai Pandawa sebagai tempat terakhir sebelum pulang ke Jakarta.Pantai Pandawa yang menyuguhkan pemandangan sangat indah membuat mereka sangat bahagia. Beberapa permainan juga tersedia di sana, gazebo juga tersedia untuk tempat istirahat wisatawan.Kali ini yang bermain air tidak hanya anak anak saja, tapi Aurora dan yang lain ikut bermain air. Bima mengabadikan momen momen indah itu menggunakan ponselnya."Jangan pergi." ucap Silvia memeluk Bima di bibir pantai sambil menatap pemandangan indah pantai Pandawa.Bima hanya tersenyum, dia mencium pucuk kepala Silvia sambil mengusap lengan Silvia. Setelah puas menikmati pemandangan pantai, Bima pun pergi menghampiri Daniel dan Devin untuk ikut bermain.
Baca selengkapnya

Bab 170

Sudah 5,5 tahun berlalu sejak di aktifkan kembali latihan rutin. Silvia juga sudah melahirkan seorang putri cantik dengan normal tanpa operasi. Putri cantik itu Bima beri nama Erica Gabriella Dillingham.Nama yang penuh makna itu Bima ambil dari Google, putri cantik itu tumbuh dengan sehat dan menjadi anak yang cerdas, periang, dan mandiri berkat ajaran dari kakak kakaknya dan dari ayahnya.Sedangkan teman-teman Bima juga satu persatu melahirkan keturunannya, Rizal, Arie, dan Kevin juga sudah menikahi wanita idamannya masing-masing. Mereka bertiga melahirkan anak anak yang tampan dan juga cerdas.Sedangkan Jason, Ria, Kelly, dan Bella masih melajang karena masih takut untuk berhubungan dengan lawan jenis. Bitsy pun kini sudah menemukan pujaan hatinya, dia juga melahirkan seorang putri cantik dan memiliki bakat luar biasa.Tim Junior dan Senior yang berlatih sepanjang hari kini sudah mencapai titik puncak kekuatannya. Walaupun sudah mencapai puncak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status