Sagara tersenyum pasi kemudian bangun dari duduknya. “Ingat, ucapan elo juga, Andra. Nggak ada yang mau sama perempuan yang lagi hamil. Cum ague!” ucapnya kemudian meninggalkan kedua manusia itu, keluar dari rumah tanpa pamit akan pergi ke mana.Juga, menyepelekan sikapnya yang terlihat biasa saja dengan ucapan Andra. Seolah Hanna memang tidak akan ada lagi yang mau selain dirinya.‘Apa maksud dari ucapan kamu, Sagara? Kamu menyesal, karena sudah menikahiku?’ Hanna memejamkan matanya. Kemudian duduk di depan Andra sembari menatap kosong piring yang masih berisi sandwich yang tidak dihabiskan oleh Sagara.“Ngapain dipikirin, Hanna. Kamu memang lagi hamil. Tapi, itu anak sebentar lagi brojol. Kalau si Sagara udah ngomong kayak gitu, itu artinya dia menyepelekan kamu. Menganggap kamu sudah tidak ada akan lagi yang mau sama kamu.”Andra menghela napasnya dengan kasar sembari geleng-geleng. “Keparat emang si Sagara ini. Dahlah, Hanna. Kalau aku jadi kamu, udah aku tinggalin, cowok begituan
Read more