All Chapters of Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal: Chapter 101 - Chapter 110

230 Chapters

Masih ada Waktu

Citra menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Tidak tau, Om. Kami pernah bertemu, hanya sekali. Itu pun di cafe dekat kampus Clara. Mungkin, mereka tinggal di sekitaran sana."Padahal, masih membutuhkan waktu satu jam lamanya tempat persembunyian Hanna dan Sagara. Yakni di rumah Andra."Oh. Jadi, mereka tidak pergi ke luar negeri atau kota. Masih ada di sekitar sini."Citra mengangguk. "Kalau Om ingin mencari mereka hanya untuk dipisahkan, aku berdoa semoga Om tidak pernah menemukan mereka. Tapi, kalau Om ingin merestui hubungan mereka, semoga segera ketemu."Citra dan Irwan pun pamit dan melangkahkan kakinya keluar dari rumah itu.Sementara Krisna menjatuhkan dirinya dengan lemas di atas sofa. Sinta pun menghampiri suaminya itu yang tengah putus asa."Jangan pernah menilai seseorang hanya dari luar sana, Krisna. Kamu sudah tau semuanya, dan tidak pernah percaya pada Sagara waktu itu. Dia berjuang mati-matian agar kamu percaya padanya jika Raffael sudah menikah. Tapi, karena kebencian
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Jangan Pernah Salahkan Papa!

Sagara menatap Citra penuh. Ia datang dengan tiba-tiba, kemudian berbicara pun sangat to the point. Sampai Sagara tidak tahu harus menjawab apa."Lalu, apa respon Papa saat tahu dia ditipu?" Lantas, Hanna yang bertanya kepada Citra."Kaget tentunya. Dan ... dia ingin bertemu dengan kalian. Mungkin, dia ingin minta maaf ke kalian karena sudah membuat kalian hampir berpisah."Sagara tersenyum miris. "Dan baru menyadari kalau ucapan kami lah, yang benar," ucapnya pelan.Hanna menoleh kepada Sagara. "Tidak perlu terpengaruh oleh penyesalan Papa, Sagara."Sagara tersenyum sembari mengusapi tangan Hanna. "Iya, Sayang. Aku nggak selemah itu. Aku akan membuat papa kamu benar-benar menyesali perbuatannya.""Sagara. Gue juga udah kasih tau ke Om Krisna kalau elo adalah seniman terkenal. Dia ingin elo kasih bukti kalau elo sehebat itu."Sagara kembali terkekeh. "Nggak segampang itu, Krisna. Masih banyak hal yang harus gue lakukan untuk dia. Terlalu dini, kala
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Apa yang Akan Citra Lakukan?

Karena keserakahan dan keegoisan yang dia lakukan, akhirnya berimbas pada dirinya sendiri. Tidak pernah berpikir ke arah sana. Ia sudah banyak menelan korban karena keserakahan itu. Sagara yang harus menjalani hidup serba kekurangan, dan Mayang harus mengalami gangguan jiwa yang hingga kini belum diketahui apa penyebabnya.**Waktu sudah menunjuk angka delapan pagi.Waktu sidang Citra dan Raffael akan dilangsungkan di jam sepuluh pagi ini. Sengaja Citra percepat agar ia bisa segera fokus pada hidupnya setelah bercerai dengan Raffael."Elo di mana, Ndra?" Citra menghubungi Andra agar mau menemaninya menjalani proses perceraiannya."Di rumah. Lagi makan sama Hanna dan Sagara. Nyokap sama Bokap juga. Kenapa?" tanyanya sembari mengunyah nasi goreng miliknya.Citra menghela napasnya di seberang sana. "Elo ... jadi kan, nemenin gue?" tanyanya ragu.Andra menggaruk alis pelan. "Jadi, kok. Jam sepuluh, kan? Gue masih sarapan, masih dua jam lagi juga. Sibuk
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Merasa Kehilangan

Perempuan itu menoleh. “Fokus di kantor aja. Papa harus jaga Clara di Singapura. Mama juga. Yang ada di sini hanya gue. Tapi, jam tiga nanti gue mau ke sana. Jenguk Clara.”Sagara manggut-manggut. “Semoga Clara cepat sembuh.”“Aamiin. Kalau begitu, gue mau balik.”“Cit!” Sagara menahan Citra kemudian melepaskan pegangannya.“Kenapa, Sagara?”Pria itu menghela napas pelan. “Kalau ada informasi apa pun, tolong beri tahu gue. Langsung hubungi ke nomor gue, jangan ke Andra. Karena, setelah resto gue selesai, gue bakal pindah ke rumah lama gue dan Hanna. Gue butuh info untuk mengambil kembali perusahaan gue, Cit.”Citra menghela napas sembari menganggukkan kepalanya. “Oke. Gue pasti akan mengabari elo. Apa pun itu, gue pasti kasih tau elo. Semoga semuanya segera selesai. Elo bisa kembali jadi CEO di perusahaan elo. Dan hidup serba mewah seperti dulu lagi.”
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Terima Kasih sudah Merawatku dengan Baik

Andra menghela napas panjang setelah membahas tentang Citra yang kini pergi entah ke mana."Mungkin sibuk, Ndra. Dia udah bilang ke kita, bakal fokus urus perusahaan papanya karena papanya harus nemenin Clara di Singapura. Kalau mau ketemu sama Citra, elo bisa datangin dia ke kantornya langsung.""Oga banget. Daripada ke kantor Citra, mending ke rumah sakit jiwa. Nemuin Suster Indah."Sagara menahan tawanya kemudian mengusap hidungnya. "Gue pikir, elo udah lupa. Ternyata masih inget aja. Padahal, udah hampir sebulan nggak pernah ketemu. Kondisi Mama juga naik turun. Belum stabil.""Dan elo adalah anak palik laknat karena gak pernah jenguk nyokap sendiri." Andra menyunggingkan bibirnya kesal."Lagian, ngapain juga gue ke sana, Andra. Tiap hari juga dapat kabar dari Suster Indah kalau Mama masih kayak gitu. Belum ada perubahan. Nanti aja." Sagara mengusapi alisnya kemudian menghela napas pelan. "Nanti sore gue mau ke rumah sakit. Kandungan Hanna udah masuk usia enam bulan. Gue mau lihat
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Ada Banyak Perempuan di Luar sana

Sagara menerbitkan senyum lebar. “Sudah menjadi kewajiban aku untuk menjaga dan merawat kamu, Sayang. Karena kamu adalah istri aku. Yang harus aku lindungi sekuat dan semampu aku.”Dokter Aris mengulas senyum bahagia karena melihat dua sejoli yang terlihat begitu manis dan serasi. Porsi perasaan akan cinta itu sama. Sehingga sinkronisasi dalam sebuah hubungan pun tidak berat atau ringan pada salah satu pasangan itu.“Jangan lupa minum vitaminnya. Masih harus dikonsumsi sampai usia sembilan bulan. Bulan depan, kalau berat badan si bayi melebihi dosis, minum susu ibu hamilnya harus dihentikan, ya. Khawatir bayinya besar di dalam. Akan menyulitkan saat melahirkan nanti.”Hanna mengangguk patuh. “Baik, Dok. Terima kasih atas informasinya. Kalau begitu, kami permisi.”Hanna dan Sagara bangun dari duduknya sembari membawa resep obat yang harus ditebus untuk tiga puluh hari ke depan.“Iya halo, Indah. Mau ketemu sama Mama dan Papa? Kapan? Hari ini?”Hanna dan Sagara menghentikan langkahnya s
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Sagara hanya Ayah Sambung

“Sabar. Gue aja bisa sabar nunggu Hanna. Lima belas tahun, Bro. Walau kisah kita beda. Gue hanya kasih tau tentang kesabaran.”Andra menganggukkan kepalanya dengan lemas. Kemudian bangun dari duduknya dan pergi ke dalam kamar. Rasa kecewanya lantaran Suster Indah sudah memiliki suami membuatnya lemah tak berdaya.Sagara menghela napas pelan. “Biarkan Andra galau untuk beberapa hari. Daripada telat menyadari, lebih baik tau dari sekarang. Agar Andra bisa nyari pengganti Suster Indah.”Hanna menganggukkan kepalanya sembari menyeruput mie instan yang sudah dia buat. “Makan dulu mie-nya. Nanti dingin. Kalau udah dingin, nggak enak lagi.”“Iya, Sayang. Jangan bawel. Nanti dicium.”Hanna mengerucutkan keningnya. Kemudian melanjutkan melahap mie yang masih tersisa banyak itu. Meski pikirannya masih tertuju pada Dokter Aris yang ternyata suami dari Suster Indah membuatnya sedikit tak percaya. Jangankan Andra, Sagara dan Hanna pun masih belum bisa percaya tentang kebenaran itu.**Waktu sudah
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Kapan akan Muncul lagi?

Setibanya di rumah. Andra dan Sagara langsung masuk ke dalam. Karena waktu baru menunjuk angka delapan malam, mereka pun memilih untuk duduk di ruang tengah terlebih dahulu. Andra sedang tidak ingin melakukan apa pun. Ia hanya sedang ingin menenangkan hati dan pikirannya yang sedang patah.“Tadi kan, habis ketemuan sama Citra. Elo belum kasih tau dengan detail karena kepotong lihat adegan Suster Indah sama Dokter Aris berpelukan kayak teletubies. Kenapa dia nggak ada hubungi gue? Kasih kabar soal Anumerta.”Sagara ingin mengalihkan perasaan Andra yang kini terus memikirkan luka yang baru saja hadir di hatinya pria itu.“Dia lagi fokus menata diri. Sibuk urus kantor, move on, dan sibuk kuliah juga. Citra juga kasih tau tentang kondisi Clara. Udah masuk stadium akh—“Panggilan dari Citra memotong ucapan Andra yang tengah menjelaskan tentang kondisi Clara.“Orangnya nongol. Panjang umur banget ini perempuan. Gue angkat dulu.” Andra merasa seperti sedang diobati oleh perempuan yang menghu
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Sudah Ketahuan?

Andra menghela napasnya. "Gue akan muncul setelah dokumen asli ketemu. Nggak akan muncul terlebih dahulu sebelum dokumen itu ditemukan. Agar setelah memasukkan Damar ke penjara, gue langsung mengganti nama itu agar bersih dari berita yang mungkin akan tersebar ke seluruh dunia."Andra manggut-manggut. "Pinter juga, lo. Biar nama elo tetap bersih, elo gak bakal muncul dalam pertikaian yang sebenernya udah elo buat."Sagara mengulas senyumnya. "Salah Damar. Karena udah membohongi semua instansi, costumer, bahkan mengumumkan gue melalui media kalau gue udah mati. Yaaa ... walaupun para staf di kantor pernah lihat gue sekali. Tapi, nggak ada bukti kalau gue masih hidup. Eropa taunya gue udah mati. Pun dengan yang lainnya. Pasti pada mengulang berita yang sudah tersimpan di jejaring sosial. Membuktikan kalau gue udah mati atas pengumuman yang dibuat Damar."Sagara tertawa bahagia. Tidak mungkin ia lakukan hal gila dan merugikan umat jika tidak tahu apa yang akan terjadi nanti."Waktunya hi
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Maaf, sudah Membuat Nama Perusahaan jadi Jelek

"Hanya baru berita yang belum resmi aja. Baru beberapa orang yang tau, belum begitu resmi. Karena furniture yang diproduksi oleh Lestari juga belum selesai. Mungkin akan ramai kalau furniture itu sudah selesai dibuat dan akan dikirim ke Jerman."Hanna manggut-manggut. "Begitu rupanya."Sagara menganggukkan kepalanya dengan pelan. Setelahnya ia meraup bibir Hanna dengan lembut, memiringkan kepalanya agar udara bisa masuk ke dalam rongga hidung mereka.Tautan itu semakin menjadi lantaran tangan Sagara sudah berkeliaran ke mana-mana. Menyentuh bagian sensitif milik Hanna. Melebarkan kaki itu dan mengusapi dengan lembut. Menciptakan sebuah desahan yang membuat suasana di dalam sana semakin panas.Gairah akan nafsu yang sudah membuncah dalam diri kedua insan itu semakin terasa. Sagara membuka seluruh kain yang menempel di tubuhnya. Pun dengan Hanna. Sehingga keduanya sudah sama-sama dalam keadaan polos tak satu pun kain menempel di tubuh keduanya."ASI-nya belum keluar, kan?" tanya Sagara
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more
PREV
1
...
910111213
...
23
DMCA.com Protection Status