Semua Bab Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal: Bab 101 - Bab 104
104 Bab
Masih ada Waktu
Citra menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Tidak tau, Om. Kami pernah bertemu, hanya sekali. Itu pun di cafe dekat kampus Clara. Mungkin, mereka tinggal di sekitaran sana."Padahal, masih membutuhkan waktu satu jam lamanya tempat persembunyian Hanna dan Sagara. Yakni di rumah Andra."Oh. Jadi, mereka tidak pergi ke luar negeri atau kota. Masih ada di sekitar sini."Citra mengangguk. "Kalau Om ingin mencari mereka hanya untuk dipisahkan, aku berdoa semoga Om tidak pernah menemukan mereka. Tapi, kalau Om ingin merestui hubungan mereka, semoga segera ketemu."Citra dan Irwan pun pamit dan melangkahkan kakinya keluar dari rumah itu.Sementara Krisna menjatuhkan dirinya dengan lemas di atas sofa. Sinta pun menghampiri suaminya itu yang tengah putus asa."Jangan pernah menilai seseorang hanya dari luar sana, Krisna. Kamu sudah tau semuanya, dan tidak pernah percaya pada Sagara waktu itu. Dia berjuang mati-matian agar kamu percaya padanya jika Raffael sudah menikah. Tapi, karena kebencian
Baca selengkapnya
Jangan Pernah Salahkan Papa!
Sagara menatap Citra penuh. Ia datang dengan tiba-tiba, kemudian berbicara pun sangat to the point. Sampai Sagara tidak tahu harus menjawab apa."Lalu, apa respon Papa saat tahu dia ditipu?" Lantas, Hanna yang bertanya kepada Citra."Kaget tentunya. Dan ... dia ingin bertemu dengan kalian. Mungkin, dia ingin minta maaf ke kalian karena sudah membuat kalian hampir berpisah."Sagara tersenyum miris. "Dan baru menyadari kalau ucapan kami lah, yang benar," ucapnya pelan.Hanna menoleh kepada Sagara. "Tidak perlu terpengaruh oleh penyesalan Papa, Sagara."Sagara tersenyum sembari mengusapi tangan Hanna. "Iya, Sayang. Aku nggak selemah itu. Aku akan membuat papa kamu benar-benar menyesali perbuatannya.""Sagara. Gue juga udah kasih tau ke Om Krisna kalau elo adalah seniman terkenal. Dia ingin elo kasih bukti kalau elo sehebat itu."Sagara kembali terkekeh. "Nggak segampang itu, Krisna. Masih banyak hal yang harus gue lakukan untuk dia. Terlalu dini, kala
Baca selengkapnya
Apa yang Akan Citra Lakukan?
Karena keserakahan dan keegoisan yang dia lakukan, akhirnya berimbas pada dirinya sendiri. Tidak pernah berpikir ke arah sana. Ia sudah banyak menelan korban karena keserakahan itu. Sagara yang harus menjalani hidup serba kekurangan, dan Mayang harus mengalami gangguan jiwa yang hingga kini belum diketahui apa penyebabnya.**Waktu sudah menunjuk angka delapan pagi.Waktu sidang Citra dan Raffael akan dilangsungkan di jam sepuluh pagi ini. Sengaja Citra percepat agar ia bisa segera fokus pada hidupnya setelah bercerai dengan Raffael."Elo di mana, Ndra?" Citra menghubungi Andra agar mau menemaninya menjalani proses perceraiannya."Di rumah. Lagi makan sama Hanna dan Sagara. Nyokap sama Bokap juga. Kenapa?" tanyanya sembari mengunyah nasi goreng miliknya.Citra menghela napasnya di seberang sana. "Elo ... jadi kan, nemenin gue?" tanyanya ragu.Andra menggaruk alis pelan. "Jadi, kok. Jam sepuluh, kan? Gue masih sarapan, masih dua jam lagi juga. Sibuk
Baca selengkapnya
Merasa Kehilangan
Perempuan itu menoleh. “Fokus di kantor aja. Papa harus jaga Clara di Singapura. Mama juga. Yang ada di sini hanya gue. Tapi, jam tiga nanti gue mau ke sana. Jenguk Clara.”Sagara manggut-manggut. “Semoga Clara cepat sembuh.”“Aamiin. Kalau begitu, gue mau balik.”“Cit!” Sagara menahan Citra kemudian melepaskan pegangannya.“Kenapa, Sagara?”Pria itu menghela napas pelan. “Kalau ada informasi apa pun, tolong beri tahu gue. Langsung hubungi ke nomor gue, jangan ke Andra. Karena, setelah resto gue selesai, gue bakal pindah ke rumah lama gue dan Hanna. Gue butuh info untuk mengambil kembali perusahaan gue, Cit.”Citra menghela napas sembari menganggukkan kepalanya. “Oke. Gue pasti akan mengabari elo. Apa pun itu, gue pasti kasih tau elo. Semoga semuanya segera selesai. Elo bisa kembali jadi CEO di perusahaan elo. Dan hidup serba mewah seperti dulu lagi.”
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status