Share

Apa yang Akan Citra Lakukan?

Penulis: Suhadii90
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Karena keserakahan dan keegoisan yang dia lakukan, akhirnya berimbas pada dirinya sendiri. Tidak pernah berpikir ke arah sana. Ia sudah banyak menelan korban karena keserakahan itu. Sagara yang harus menjalani hidup serba kekurangan, dan Mayang harus mengalami gangguan jiwa yang hingga kini belum diketahui apa penyebabnya.

**

Waktu sudah menunjuk angka delapan pagi.

Waktu sidang Citra dan Raffael akan dilangsungkan di jam sepuluh pagi ini. Sengaja Citra percepat agar ia bisa segera fokus pada hidupnya setelah bercerai dengan Raffael.

"Elo di mana, Ndra?" Citra menghubungi Andra agar mau menemaninya menjalani proses perceraiannya.

"Di rumah. Lagi makan sama Hanna dan Sagara. Nyokap sama Bokap juga. Kenapa?" tanyanya sembari mengunyah nasi goreng miliknya.

Citra menghela napasnya di seberang sana. "Elo ... jadi kan, nemenin gue?" tanyanya ragu.

Andra menggaruk alis pelan. "Jadi, kok. Jam sepuluh, kan? Gue masih sarapan, masih dua jam lagi juga. Sibuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Merasa Kehilangan

    Perempuan itu menoleh. “Fokus di kantor aja. Papa harus jaga Clara di Singapura. Mama juga. Yang ada di sini hanya gue. Tapi, jam tiga nanti gue mau ke sana. Jenguk Clara.”Sagara manggut-manggut. “Semoga Clara cepat sembuh.”“Aamiin. Kalau begitu, gue mau balik.”“Cit!” Sagara menahan Citra kemudian melepaskan pegangannya.“Kenapa, Sagara?”Pria itu menghela napas pelan. “Kalau ada informasi apa pun, tolong beri tahu gue. Langsung hubungi ke nomor gue, jangan ke Andra. Karena, setelah resto gue selesai, gue bakal pindah ke rumah lama gue dan Hanna. Gue butuh info untuk mengambil kembali perusahaan gue, Cit.”Citra menghela napas sembari menganggukkan kepalanya. “Oke. Gue pasti akan mengabari elo. Apa pun itu, gue pasti kasih tau elo. Semoga semuanya segera selesai. Elo bisa kembali jadi CEO di perusahaan elo. Dan hidup serba mewah seperti dulu lagi.”

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Terima Kasih sudah Merawatku dengan Baik

    Andra menghela napas panjang setelah membahas tentang Citra yang kini pergi entah ke mana."Mungkin sibuk, Ndra. Dia udah bilang ke kita, bakal fokus urus perusahaan papanya karena papanya harus nemenin Clara di Singapura. Kalau mau ketemu sama Citra, elo bisa datangin dia ke kantornya langsung.""Oga banget. Daripada ke kantor Citra, mending ke rumah sakit jiwa. Nemuin Suster Indah."Sagara menahan tawanya kemudian mengusap hidungnya. "Gue pikir, elo udah lupa. Ternyata masih inget aja. Padahal, udah hampir sebulan nggak pernah ketemu. Kondisi Mama juga naik turun. Belum stabil.""Dan elo adalah anak palik laknat karena gak pernah jenguk nyokap sendiri." Andra menyunggingkan bibirnya kesal."Lagian, ngapain juga gue ke sana, Andra. Tiap hari juga dapat kabar dari Suster Indah kalau Mama masih kayak gitu. Belum ada perubahan. Nanti aja." Sagara mengusapi alisnya kemudian menghela napas pelan. "Nanti sore gue mau ke rumah sakit. Kandungan Hanna udah masuk usia enam bulan. Gue mau lihat

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Ada Banyak Perempuan di Luar sana

    Sagara menerbitkan senyum lebar. “Sudah menjadi kewajiban aku untuk menjaga dan merawat kamu, Sayang. Karena kamu adalah istri aku. Yang harus aku lindungi sekuat dan semampu aku.”Dokter Aris mengulas senyum bahagia karena melihat dua sejoli yang terlihat begitu manis dan serasi. Porsi perasaan akan cinta itu sama. Sehingga sinkronisasi dalam sebuah hubungan pun tidak berat atau ringan pada salah satu pasangan itu.“Jangan lupa minum vitaminnya. Masih harus dikonsumsi sampai usia sembilan bulan. Bulan depan, kalau berat badan si bayi melebihi dosis, minum susu ibu hamilnya harus dihentikan, ya. Khawatir bayinya besar di dalam. Akan menyulitkan saat melahirkan nanti.”Hanna mengangguk patuh. “Baik, Dok. Terima kasih atas informasinya. Kalau begitu, kami permisi.”Hanna dan Sagara bangun dari duduknya sembari membawa resep obat yang harus ditebus untuk tiga puluh hari ke depan.“Iya halo, Indah. Mau ketemu sama Mama dan Papa? Kapan? Hari ini?”Hanna dan Sagara menghentikan langkahnya s

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Sagara hanya Ayah Sambung

    “Sabar. Gue aja bisa sabar nunggu Hanna. Lima belas tahun, Bro. Walau kisah kita beda. Gue hanya kasih tau tentang kesabaran.”Andra menganggukkan kepalanya dengan lemas. Kemudian bangun dari duduknya dan pergi ke dalam kamar. Rasa kecewanya lantaran Suster Indah sudah memiliki suami membuatnya lemah tak berdaya.Sagara menghela napas pelan. “Biarkan Andra galau untuk beberapa hari. Daripada telat menyadari, lebih baik tau dari sekarang. Agar Andra bisa nyari pengganti Suster Indah.”Hanna menganggukkan kepalanya sembari menyeruput mie instan yang sudah dia buat. “Makan dulu mie-nya. Nanti dingin. Kalau udah dingin, nggak enak lagi.”“Iya, Sayang. Jangan bawel. Nanti dicium.”Hanna mengerucutkan keningnya. Kemudian melanjutkan melahap mie yang masih tersisa banyak itu. Meski pikirannya masih tertuju pada Dokter Aris yang ternyata suami dari Suster Indah membuatnya sedikit tak percaya. Jangankan Andra, Sagara dan Hanna pun masih belum bisa percaya tentang kebenaran itu.**Waktu sudah

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Kapan akan Muncul lagi?

    Setibanya di rumah. Andra dan Sagara langsung masuk ke dalam. Karena waktu baru menunjuk angka delapan malam, mereka pun memilih untuk duduk di ruang tengah terlebih dahulu. Andra sedang tidak ingin melakukan apa pun. Ia hanya sedang ingin menenangkan hati dan pikirannya yang sedang patah.“Tadi kan, habis ketemuan sama Citra. Elo belum kasih tau dengan detail karena kepotong lihat adegan Suster Indah sama Dokter Aris berpelukan kayak teletubies. Kenapa dia nggak ada hubungi gue? Kasih kabar soal Anumerta.”Sagara ingin mengalihkan perasaan Andra yang kini terus memikirkan luka yang baru saja hadir di hatinya pria itu.“Dia lagi fokus menata diri. Sibuk urus kantor, move on, dan sibuk kuliah juga. Citra juga kasih tau tentang kondisi Clara. Udah masuk stadium akh—“Panggilan dari Citra memotong ucapan Andra yang tengah menjelaskan tentang kondisi Clara.“Orangnya nongol. Panjang umur banget ini perempuan. Gue angkat dulu.” Andra merasa seperti sedang diobati oleh perempuan yang menghu

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Sudah Ketahuan?

    Andra menghela napasnya. "Gue akan muncul setelah dokumen asli ketemu. Nggak akan muncul terlebih dahulu sebelum dokumen itu ditemukan. Agar setelah memasukkan Damar ke penjara, gue langsung mengganti nama itu agar bersih dari berita yang mungkin akan tersebar ke seluruh dunia."Andra manggut-manggut. "Pinter juga, lo. Biar nama elo tetap bersih, elo gak bakal muncul dalam pertikaian yang sebenernya udah elo buat."Sagara mengulas senyumnya. "Salah Damar. Karena udah membohongi semua instansi, costumer, bahkan mengumumkan gue melalui media kalau gue udah mati. Yaaa ... walaupun para staf di kantor pernah lihat gue sekali. Tapi, nggak ada bukti kalau gue masih hidup. Eropa taunya gue udah mati. Pun dengan yang lainnya. Pasti pada mengulang berita yang sudah tersimpan di jejaring sosial. Membuktikan kalau gue udah mati atas pengumuman yang dibuat Damar."Sagara tertawa bahagia. Tidak mungkin ia lakukan hal gila dan merugikan umat jika tidak tahu apa yang akan terjadi nanti."Waktunya hi

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Maaf, sudah Membuat Nama Perusahaan jadi Jelek

    "Hanya baru berita yang belum resmi aja. Baru beberapa orang yang tau, belum begitu resmi. Karena furniture yang diproduksi oleh Lestari juga belum selesai. Mungkin akan ramai kalau furniture itu sudah selesai dibuat dan akan dikirim ke Jerman."Hanna manggut-manggut. "Begitu rupanya."Sagara menganggukkan kepalanya dengan pelan. Setelahnya ia meraup bibir Hanna dengan lembut, memiringkan kepalanya agar udara bisa masuk ke dalam rongga hidung mereka.Tautan itu semakin menjadi lantaran tangan Sagara sudah berkeliaran ke mana-mana. Menyentuh bagian sensitif milik Hanna. Melebarkan kaki itu dan mengusapi dengan lembut. Menciptakan sebuah desahan yang membuat suasana di dalam sana semakin panas.Gairah akan nafsu yang sudah membuncah dalam diri kedua insan itu semakin terasa. Sagara membuka seluruh kain yang menempel di tubuhnya. Pun dengan Hanna. Sehingga keduanya sudah sama-sama dalam keadaan polos tak satu pun kain menempel di tubuh keduanya."ASI-nya belum keluar, kan?" tanya Sagara

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Pakai Acara Cemburu Segala

    Sagara mengangguk tanda mempersilakan kepada Hanna untuk memberi kabar ini kepada Sinta.“Halo, Ma. Mama apa kabar?” Hanna langsung menghubungi Sinta.“Hanna?” Sinta terdengar begitu bahagia karena mendapat kabar dari sang anak. “Mama baik-baik saja, Sayang. Kamu apa kabar, Nak?” tanya Sinta antusias.“Aku juga baik, Ma. Sagara juga. Anak aku juga. Dua minggu lagi usianya sudah tujuh bulan. Udah hampir keluar,” ucapnya sembari mengusapi perut buncitnya itu.“Syukurlah kalau begitu. Mama senang dan lega mendengarnya. Ada apa, Nak?”Hanna menghela napasnya dengan pelan. “Sepertinya Mama belum melihat berita yang sudah tersebar di media sosial. Perusahaan Eropa sudah berangkat menuju Indonesia, Ma. Sagara sudah melakukan rencananya untuk menghancurkan kedua perusahaan itu.”“Oooh gitu. Mama belum melihat berita, Nak. Nanti Mama lihat. Seperti apa marahnya pihak Eropa saat tau desain miliknya diplagiat oleh Lestari. Pasti marah pake banget ya, Nak.”“Iya, Ma. Tidak ada yang tidak marah ji

Bab terbaru

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Welcome Baby Twins

    "Kita lakukan tes terlebih dahulu. Susternya sudah saya minta untuk membawakan alat tes kehamilan juga," kata Dokter Azmi menjelaskan.Sagara tampak terkejut. Ia bahkan tak menyangka jika Hanna bisa secepat itu memberinya keturunan, kalau memang alat itu menunjukkan dua garis biru.Tak lama kemudian, Dokter Aris datang dan memberikan tespack kepada Hanna. "Silakan dicek terlebih dahulu, Bu Hanna. Kita periksa setelah hasilnya sudah keluar."Hanna mengangguk kemudian mengambil alat tes kehamilan itu. Lalu, masuk ke dalam toilet untuk segera melakukan tes kehamilan. Semakin cepat, semakin baik. Begitu menurutnya.Lima menit kemudian. Hanna keluar dari toilet. Sagara tengah duduk di samping sang anak yang sedang memakan buah apel yang sudah Sagara potong-potong."Positif, Dok." Hanna memberikan alat itu untuk diperlihatkan kepada Dokter Aris.Dokter Aris manggut-manggut. "Kalau begitu, kita lakukan USG terlebih dahulu. Agar tahu, sudah berapa usianya."Sagara juga ikut ke ruang USG. Pun

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Hanna Hamil?

    Sagara menelan salivanya dengan pelan. Kenangan terburuk yang pernah dia alami begitu menyakitkan hatinya. Di mana nasib buruk itu mengguncang dirinya, datang secara bersamaan.Namun, hasil yang kini dia dapatkan jauh lebih baik dari apa yang pernah dia miliki. Bahkan, orang-orang yang sudah merendahkannya kini bertekuk lutut padanya.Waktu sudah menunjuk angka sepuluh malam. Di mana acara pernikahan itu sudah selesai dilaksanakan. Para tamu yang datang sudah pulang ke rumah masing-masing.Pun dengan Sagara dan juga Hanna. Mereka memilih untuk pulang setelah acaranya selesai.Di dalam kamar hotel. Keduanya terlihat canggung karena tidak tahu harus dimulai dari mana.Andra pun mengirim pesan kepada Sagara untuk menanyakan perihal malam pertama yang harus dia lakukan.Andra: [Udah molor, belum? Apa jangan-jangan mau ngalahin gue!]Pesan terkirim.Sementara Indah masih berada di dalam kamar mandi. Seolah tak tahu, apa yang harus dia lakukan.Ting!Sagara: [Baru pemanasan. Tapi, karena el

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Posisi yang Sangat Lemah

    “Milla kenapa jadi begitu? Bener-bener sampul nggak bisa menjamin bisa dipercaya,” kata Hanna setelah kembali dari kamar mandi.Sagara mengendikan bahunya. “Lagi suka sama seseorang, kali. Makanya cari perhatian.”Hanna lantas menolehkan kepalanya kepada Sagara. “Kalau sukanya sama kamu, gimana?”Sagara tersenyum miring. “Yaa nggak gimana gimana, Sayang. Mau diganti lagi? Aku sih, terserah kamu aja. Karena aku nggak akan terkena rayuan apa pun kalau dia berani merayuku.”Perempuan itu hanya melirik Sagara yang berbicara dengan santainya. Sebab memang begitu kenyataannya. Tidak tergoda sedikit pun pada orang-orang yang berani menggodanya."Gak akan kelar, kalau diganti lagi dan lagi. Biar aja. Kecuali kamunya oleng."Sagara menatap Hanna kemudian menghela napas kasar. "Nggak akan. Janji, gak akan oleng. Aku gak mau kehilangan kamu. Daripada ladenin orang macam dia, lebih baik aku pindah jabatan aja, kerja di Lestari aja."Hanna terkekeh pelan. "Yaa bagus. Jangan sampai membuang berlian

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Jangan Dulu Pulang

    Waktu sudah menunjuk angka tujuh pagi.Di ruang makan. Sagara, Hanna, Mayang dan juga Suster Indah tengah sarapan bersama.“Jadi gimana, Sus? Tetap mau resign?” tanya Sagara setelah menyelesaikan acara makannya.Suster Indah menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Bisa kita bicara, Mas Sagara?”Sagara mengangguk. “Temui saya di ruang kerja!” ucapnya kemudian beranjak dari duduknya. Setelahnya, diikuti oleh Suster Indah setelah pamit kepada Hanna dan juga Mayang.“Jadi gimana, Sus?” tanya Sagara setelah tiba di ruang kerjanya.Suster Indah memberikan catatan yang setiap hari ia tulis mengenai kondisi kesehatan Mayang.“Bu Mayang masih butuh pendamping, Mas Sagara. Dan sepertinya, harus selalu ditemani sampai selamanya. Kondisi kejiwaannya tidak sepenuhnya kembali. Dan memang, banyaknya pasien yang sembuh itu tidak sembuh permanen,” tutur Suster Indah menjelaskan.Sagara melihat catatan tersebut. Kemudian menghela napasnya dengan pelan. “Harusnya cari yang udah tua, janda atau perawan tu

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Kondisinya Belum Begitu Normal

    Sampai akhirnya mereka tiba di Indonesia. Setelah berjam-jam lamanya, tanpa ada transit terlebih dahulu. Akhirnya tiba di tanah kelahiran.Waktu sudah menunjuk angka tujuh malam. Waktu yang tepat untuk mereka makan terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah. Makan di resto mereka, yang saat itu tidak terlalu ramai. Mereka memilih untuk makan di lantai tiga, ruang privasi sang pemilik resto.“Sayang. Rivano-nya tidurin di tempat tidurnya aja. Bawa ke sini,” teriak Sagara kepada Hanna yang tengah menyusui sang anak.“Iyaaa!” sahut Hanna kemudian.Sagara pun kembali menyesap kopi miliknya yang ia pesan lima menit yang lalu. Sembari menunggu makanan yang mereka pesan tiba.“Gue mau bahas project di Singapura. Kemaren, mereka pengen revisi motif yang ada di ujung deket kaca gitu. Katanya, terlalu rame dan warnanya juga kurang cocok dengan warna tembok kantor mereka.”Sagara manggut-manggut dengan pelan. “Sebenarnya gue lagi males bahas kerjaan. Karena gue masih cuti. Tapi, karena besok udah

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Ingin Mengajak Hanna Liburan

    Wisnu sudah tak tahan lagi dengan ucapan tak masuk akal Linda. Meminta agar Hanna dimasukkan ke dalam pemilik Lestari. Daripada meladeni ucapan aneh istrinya itu, ia pun memilih untuk pergi dari rumah itu.Linda mendengus kasar. Ia kemudian menghubungi Hanna untuk memarahi anaknya itu karena sudah berani berhenti bekerja.“Ma. Kan, udah Mas Adi yang menghidupi aku. Setiap bulan juga, aku selalu kirim uang ke Mam,” keluh Hanna dalam panggilan tersebut.Kebetulan sekali, perempuan itu sedang berada di rumah Hanna karena diminta untuk datang ke sana. Membantunya membuka semua kado dari para tamu undangan.“Kenapa dia?” tanya Andra yang juga ikut membantu membuka kado.Hanna mengendikan bahunya. “Kayaknya … mamanya Hanna matre, deh. Kedengerannya sih, Hanna ini diminta untuk kerja lagi.”"Ya elaaah! Si Adi gajinya udah puluhan juta juga. Masih aja kudu kerja. Beneran sih, kalau kayak gitu mah. Matre." Andra menepuk jidatnya.Hanna kembali duduk di samping Hanna, kemudian menghela napas pa

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   In Budapest

    Dalam hal ini, mereka memang seperti dunia terbalik. Bukannya Hanna yang meminta Sagara agar mengabulkan permintaannya untuk pergi ke luar negeri. Dan yang terjadi di sana malah Sagara yang terlihat begitu antusias untuk mengajak Hanna pergi ke luar negeri."Sayang. Andra pengen lamar Suster Indah di sana.""Sebenarnya aku masih capek. Tapi, kalau kamu maksa, ya udah. Karena tempat itu memang tempat yang sangat ingin aku kunjungi. Aku pernah punya mimpi, ingin pergi ke sana bersama orang yang aku cinta.""Dan aku akan mewujudkannya. Kamu nggak perlu gendong Rivano, biar aku aja. Karena aku nggak tahu kapan akan bisa punya waktu untuk mewujudkan semua keinginan kamu, untuk pergi ke luar negeri. Termasuk Budapest. Enam bulan yang akan datang, aku akan disibukkan dengan kuliah juga dengan pekerjaan kantor. Sepertinya tidak akan punya waktu banyak untuk kamu dan juga Rivano."Kita manfaatkan waktu ini untuk pergi ke tempat-tempat yang ingin kamu kunjungi. Kita hanya punya waktu weekend sa

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Jangan Gila!

    Sagara mengulas senyumnya. “I love you more. Kamu sangat mencintaiku, aku lebih lebih mencintai kamu. Don’t leave me. Aku butuh kamu.”“Hanya akan pergi, jika kamu yang menginginkanku pergi. Tidak dibutuhkan lagi untuk mengisi hidupmu.”“Dan itu tidak akan pernah terjadi,” ucapnya kemudian meraup bibir istrinya kembali.Permainan kedua akan dimulai lagi. Kemudian, Hanna menghentikan Sagara yang tengah meraup bibirnya.“Mau, yang lebih dari ini?” tanyanya sembari mengusapi milik Sagara yang semakin mengeras.“Apa itu?” tanyanya kemudian.Tanpa memberi tahu, Hanna menjatuhkan tubuh Sagara kemudian merangkak ke bawah sana. Melahap benda itu dengan gerakan yang membuat Sagara semakin menggila.“Arrgghh! Fuck you, Hanna!” Sagara meremas lengan Hanna seraya menikmati setiap permainan yang tengah dilakukan oleh istrinya itu.“Don’t stop, Honey!” lirih Sagara yang tengah kegirangan akan permainan yang dilakukan oleh Hanna.“Never!” ucapnya kemudian tersenyum menyeringai.**Waktu sudah menunj

  • Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal   Memang Seharusnya Berkata Jujur

    “Di tempat ini?” tanya Suster Indah dengan pelan. Deru napas Andra bahkan masih sangat terasa karena jarak yang memisahkan mereka hanya satu helai rambut saja.Andra mengulas senyumnya. “No! Hanya spontan saja. Di tempat ini, terlalu biasa dan aku nggak bawa apa-apa. Di tempat yang lain aja. Kita tunggu waktunya tiba.” Kemudian Andra mengecup kening kekasihnya itu. “Terima kasih, sudah menjadi pembuka hatiku yang dulu tidak pernah bisa dibuka karena hal dan lainnya.”Suster Indah mengangguk. “Terima kasih, sudah menjadi yang pertama dan semoga menjadi yang terakhir.”Andra mengangguk. “Aamiin. Kita berusaha sama-sama. Menjalaninya juga bersama-sama. Apa pun yang terjadi nanti, kita harus bisa menghadapinya.”Perempuan itu kembali menerbitkan senyumnya. “Iya, Mas.”“Aku mau ke dalam lagi. Kamu, masih tetap ingin di sini? Memangnya, Tante Mayang masih belum waras betul, yaa?”“Belum, Mas. Kejiwaan seseorang tidak akan kembali normal seperti dulu. Pasti akan selalu ada yang namanya kambu

DMCA.com Protection Status