Share

Sagara hanya Ayah Sambung

“Sabar. Gue aja bisa sabar nunggu Hanna. Lima belas tahun, Bro. Walau kisah kita beda. Gue hanya kasih tau tentang kesabaran.”

Andra menganggukkan kepalanya dengan lemas. Kemudian bangun dari duduknya dan pergi ke dalam kamar. Rasa kecewanya lantaran Suster Indah sudah memiliki suami membuatnya lemah tak berdaya.

Sagara menghela napas pelan. “Biarkan Andra galau untuk beberapa hari. Daripada telat menyadari, lebih baik tau dari sekarang. Agar Andra bisa nyari pengganti Suster Indah.”

Hanna menganggukkan kepalanya sembari menyeruput mie instan yang sudah dia buat. “Makan dulu mie-nya. Nanti dingin. Kalau udah dingin, nggak enak lagi.”

“Iya, Sayang. Jangan bawel. Nanti dicium.”

Hanna mengerucutkan keningnya. Kemudian melanjutkan melahap mie yang masih tersisa banyak itu. Meski pikirannya masih tertuju pada Dokter Aris yang ternyata suami dari Suster Indah membuatnya sedikit tak percaya. Jangankan Andra, Sagara dan Hanna pun masih belum bisa percaya tentang kebenaran itu.

**

Waktu sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status