All Chapters of Dihamili Calon Tunangan, Dinikahi Pewaris Tunggal: Chapter 131 - Chapter 140

230 Chapters

Kamu pasti Kuat

Sagara kembali menatap wajah Hanna yang sedari tadi diam saja. Kemudian menatap Damar kembali dengan tajam.“Gue yang punya urusan sama elo. Kalau mau sekap, sekap gue. Jangan Hanna. Dia nggak punya salah apa pun. Jangan pernah sentuh dia dan jauhkan pistol itu dari kepala Hanna, sialan!” pekik Sagara kemudian.“Kalian berdua sama. Karena Hanna adalah istri kamu. Jika saya membawa Hanna, itu sam artinya dengan membawa kamu. Dan memang benar, kan? Kamu datang karena untuk menyelamatkan Hanna.” Damar kembali tersenyum miring.Sagara menelan salivanya.“Terus ulur waktu, Sagara. Sepuluh menit lagi polisi sampai. Gue udah kirim lokasinya ke mereka. Elo dan Hanna akan aman. Bolak balik aja ucapan elo, kalau udah kehabisan kata,” kata Andra berbisik kepada Sagara.“Bicara apa kamu?” tanya Damar kemudian.Andra menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Mau Om apa sih? Kenapa culik Hanna, dan maksud dari pesan yang dikirim Om itu apa?”“Tanyakan saja pada Sagara. Dia harus bertanggung jawab atas
Read more

Stok Darah sedang Kosong

“Seharusnya aku ikut pulang saat kamu jemput aku. Seandainya aku nggak egois, kejadian seperti ini pasti tidak akan pernah terjadi,” ucapnya penuh sesal.Sampai akhirnya Hanna menyalahkan dirinya lantaran tidak ikut pulang saat Sagara menjemputnya bahkan pria itu sudah memohon kepadanya agar mau ikut dengannya.Namun, itu semua hanya sebuah penyelasan yang tiada ujungnya. Sagara sudah terkapar tak sadarkan diri karena menolongnya dari sanderaaan Damar.Tiba di rumah sakit. Dokter Handoko serta beberapa perawat segera mengambil tindakan dan membawa Sagara ke dalam ruang operasi. Karena info dari kepolisian jika Sagara tertembak oleh ayah tirinya sendiri.“Tolong selamatkan suami saya, Dok,” lirih Hanna memohon kepada Dokter Handoko.“Anda tenang saja, Bu. Kami akan melakukan yang terbaik untuk suami Anda.” Dokter Handoko menepuk lengan Hanna kemudian masuk ke dalam ruang operasi.Memulai melakukan pengambilan peluru di dalam tubuh Sagara. Memerlukan waktu tiga jam lamanya untuk proses
Read more

Rahasiakan Tentang Sagara

Hanna terdiam. Sementara Andra sudah diajak oleh perawat untuk melakukan pengecekan golongan darah. Berharap pria itu memiliki golongan yang sama dengan Sagara.Hanna mengusapi perutnya. Pikirannya sudah kalut. Ia pun memejamkan matanya sembari meremas perutnya itu.‘Kita pernah berjuang sama-sama. Kamu masih ada di sini karena Sagara. Tapi, dia bukan papa kandung kamu. Mama jahat nggak sih, kalau harus mengobarkan kamu demi menyelamatkan Sagara.’ Hanna dalam kebingungan.‘Tapi, Sagara pasti marah besar kalau tau aku nekad mendonorkan darahku. Jika terjadi sesuatu pada anakku, Sagara pasti akan merasa bersalah. Aku tau betul sifat dia seperti apa.’ Hanna kembali berucap dalam hati.Sementara Dokter Handoko sudah kembali ke ruang operasi untuk segera menyalurkan darah itu ke dalam tubuh Sagara yang terlihat begitu pucat.“Apa yang harus aku lakukan? Mana mungkin aku bisa tenang seperti ini, sementara Sagara kekurangan darah dan itu akan menyebabkan efek yang serius pada kondisi Sagara.
Read more

Kedatangan Ardi

Dokter Handoko tercengang mendengar penuturan dari Hanna. Ia pun hanya menganggukkan kepalanya kemudian pamit keluar. Ingin segera membuka berita tentang pasien yang baru saja dia operasi itu. Sampai masuk berita, dan dia tidak tahu menahu soal itu.Lantas pria itu menganga kala melihat berita yang sudah tersebar dengan cepat dalam hitungan menit.“Caraka Sagara? Putera tunggal Satya, pemilik Anumerta Coorporation? Astaga!” Dokter Handoko benar-benar terkejut dengan fakta yang mengejutkan dalam berita yang baru saja dia ketahui.“Pantas saja, media meliputnya. Karena memang anak ini dicari banyak orang dan masih mempertanyakan tentang kematiannya kala itu. Semuanya ditutupi oleh Damar, si licik yang sudah mengambil alih perusahaan itu. Semoga kamu mendapat ganjaran yang setimpal, Damar.”Dokter Handoko tampaknya terbawa emosi kala melihat berita tentang Sagara. Yang kini diketahui oleh publik, jika pria itu masih hidup dan kini sedang menanti anak pertamany. Yang mereka sangka jika an
Read more

Akan menjadi Nyonya Besar!

Andra mengerutkan keningnya setelah mendengar penuturan Ardi yang cukup membingungkan dirinya. “Ma-maksud Pak Ardi? Bukannya kakeknya Sagara udah meninggal?”Ardi menggelengkan kepalanya dengan pelan sembari mengulas senyumnya. “Anda salah besar. Kakek Sagara masih hidup dan terus memantau perkembangan cucunya di sini setelah mendengar berita kematian anaknya. Beliau merasa terpukul atas berita itu. Tapi, beliau tidak berbuat apa-apa kala itu. Tapi, setelah Damar diusir, sejak saat itu pula kami kehilangan info lagi tentang Sagara.“Tuan Ruki mengalami stroke dan tidak bisa berbicara. Dan memang benar. Keluarganya menganggap jika beliau sudah meninggal. Tapi, sebenarnya beliau masih hidup hingga kini. Kami semua sudah tau kebusukan yang dilakukan oleh Damar. Tapi, kami tidak bisa menemukan Sagara saat itu.“Tuan Ruki sudah diberi tahu jika cucunya masih hidup. Tapi, beliau juga bersedih karena insiden ini. Sagara memang masih hidup, tapi ditemukan dalam keadaan tertembak. Seluruh ceri
Read more

Keajaiban sudah Tiba

Sinta lantas menolehkan kepalanya kepada Sagara. Kemudian menghampiri menantunya itu yang masih menutup matanya. Ia menghela napasnya dengan pelan.“Semoga cepat sembuh, Sagara. Terima kasih karena sudah menyelamatkan Hanna. Kamu memang luar biasa, Sagara. Mama sangat beruntung memiliki menantu sebaik dan sehebat kamu. Tegar dan kuat dalam kondisi apa pun.” Sinta mengusapi tangan Sagara yang begitu hangat.“Tante?” panggil Andra kemudian.Sinta menoleh. “Heum? Kenapa, Andra?” tanyanya kemudian.“Nggak ada yang ikutin Tante, kan? Suami Tante, misalnya.”Sinta menghela napasnya dengan pelan kemudian menggelengkan kepalanya. “Krisna pergi entah ke mana. Saat melihat berita Sagara tertembak oleh Damar, dia pergi dari rumah. Hingga sekarang, belum kembali ke rumah. Entah pergi ke mana, Tante juga tidak tau.”Andra menelengkan kepalanya. Ia pun menyimpan kecurigaan kepada Krisna yang menghilang setelah mendengar berita Sagara yang tertembak.“Kenapa harus pergi? Bukannya dia sempat mau mint
Read more

Masih belum Siuman

Setibanya di kamar Mayang, Dokter Firman terkejut dengan apa yang dia lihat. Rambut panjang yang selalu terurai itu kini sudah dicepol dan penampilan Mayang jauh lebih rapi. Suster Indah melongoh melihat penampilan perempuan itu kemudian menghampirinya.“Bu? Ibu sudah sembuh? Sudah ingat dengan anak Ibu?” tanya Suster Indah kemudian.Mata penuh air mata di dalamnya itu menatap dengan lekat wajah Dokter Firman. “Kenapa saya ada di sini? Ada apa dengan kondisi saya?” tanyanya masih sedikit bingung lantaran ada di sana.Dokter Firman menghampiri Mayang dan memintanya untuk duduk di atas kasur miliknya. “Anda … benar-benar sudah ingat, siapa Anda?”Mayang mengerutkan keningnya. “Saya Mayang, suami saya … suami saya sudah meninggal. Di mana Sagara? Anak saya. Di mana dia?”Dokter Firman menghela napasnya. “Bu Mayang sempat mengalami gangguan jiwa karena kehilangan suami Anda. Sudah hampir enam bulan, Anda di sini.”Mayang terdiam. Ia masih belum sembuh betul ingatan tentang membunuh Satya
Read more

Kita Mulai dari Nol

Perempuan itu sedikit terkejut kemudian segera mengambil ponsel yang berada di atas nakas itu.“Halo, Jonas.”“Hanna. Are you okay? Keadaan suami kamu, gimana? Udah ada perubahan? Aku mengikuti beritanya tapi kabar terbaru Sagara belum ada. Makanya aku hubungi kamu,” kata Jonas di seberang sana.Hanna menghela napasnya dengan pelan kemudian bangun dari duduknya. Berdiri di depan jendela kamar itu, memandang pemandangan dari lantai lima.“Sagara masih belum sadarkan diri. Kondisinya masih kritis. Operasinya berjalan dengan lancar sih. Tapi, karena saat proses operasi dua hari yang lalu, Sagara sempat mengalami pendarahan dan akhirnya mengakibatkan kekurangan darah. Mungkin Sagara masih lemas walau hanya untuk membuka matanya.”Hanna bersuara sambil menahan tangisnya. Bibirnya bergetar hingga akhirnya air mata itu kembali turun.“Kamu harus kuat melewati ini semua, Hanna. Sagara need you. Semoga nggak
Read more

Keberadaan Dokumen Asli

Mata itu menatap dengan lekat hanya pada satu orang saja. Karena memang di sana hanya ada Hanna. Ia fokus menatap sang istri agar janjinya untuk merubah hidupnya jadi lebih baik, bisa dipercaya oleh perempuan itu.Hanna menggenggam tangan Sagara. Ia menatap mata itu dengan lekat. "Aku percaya, Sagara. Kamu selalu memegang janji kamu. Jangan ulangi kesalahan yang udah bikin aku melupakan semua kebaikan yang udah kamu berikan ke aku."Ingin rasanya Sagara memeluk sang istri. Namun, kondisinya yang baru siuman, masih lemas, dan tangannya yang dikenakan ortopedi membuatnya tidak bisa banyak gerak. Hanya bisa menatap istrinya dengan sangat dekat."Jangan tinggalkan aku lagi, ya. Aku hanya punya kamu. Orang yang paling berharga dalam hidup aku setelah Mama."Hanna langsung teringat kondisi Mayang kala mendengar ucapan Sagara saat menyebut sang mama."Sagara. Ada kabar menggembirakan untuk kamu. Mama, Sagara. Kejiwaan Mama sudah kembali pulih. Walau belum
Read more

Dari mana Kamu Tahu?

“Karena Ibu sudah tau, kalau Damar ingin mengambil perusahaan itu? Makanya Ibu meminta Pak Satya untuk menyimpan dokumen itu di Jepang?” kata Suster Indah bertanya dengan pelan.Mayang mengangguk. “Jika dokumen asli itu masih ada di rumah atau di kantor, Damar pasti akan mengubah semuanya. Setelah dokumen asli itu sudah disimpan oleh Satya di sana, saya sangat merasa lega. Karena asset penting itu tidak berada di tangan Damar.”Mayang mulai bercerita tentang semua yang dia tahu saat masih waras. Ia kembali menitikan air matanya lantaran setelah Satya menyimpan dokumen itu di Jepang, satu minggu setelahnya, Satya meninggal dunia.“Maafkan aku, Satya. Maafkan aku. Aku menyayangi anak kita. Dan kita harus berkorban untuk dia. Aku sudah menanggung semuanya karena tiba-tiba kewarasanku diambil begitu saja. Tidak ingat apa pun, hanya dihantui oleh rasa bersalah karena sudah menghilangkan nyawa kamu,” lirih Mayang kemudian mengusap a
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
23
DMCA.com Protection Status