Semua orang langsung terdiam mendengar permohonan absurd Calista. "Collin juga mau punya Papa sultan!" timpal Collin menanggapi Calista. Janice sampai begitu syok mendengarnya. "Astaga, Collin, Calista, apa yang kalian katakan? Sstt, diam saja! Jangan bicara lagi!" Janice pun kembali memelototi anak-anaknya. Nara sendiri pun nampak melirik Edgard dengan sungkan. "Eh, maafkan cucuku ya, Pak Edgard! Mereka hanya asal bicara. Astaga, Collin, Calista, itu tidak sopan!" tegur Nara. Collin dan Calista pun menunduk mendengarnya dan tidak membantah lagi. Edgard sendiri malah masih terdiam dan belum bisa bereaksi apa-apa, namun ia berusaha untuk tetap tenang. "Tidak apa, Bu Nara. Namanya juga anak kecil. Mereka bebas mengatakan apa saja yang mereka mau.""Ah, iya, tapi aku jadi sungkan padamu."Nara tersenyum sungkan, sedangkan Janice masih terus memelototi kedua anaknya. "Ayo kita pulang saja setelah ini!" ajak Janice akhirnya. "Kok pulang, Mama? Kan Collin mau tidur di sini!" seru
Baca selengkapnya