Home / Romansa / Melahirkan Anak Kembar CEO Buta / Terlihat Cocok Bersama

Share

Terlihat Cocok Bersama

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2024-09-25 22:12:24

"Dasar pria cabul! Kalau memang dia sudah menyediakan baju untukku, mengapa membiarkan aku tidur dengan jubah mandi!"

Janice tidak berhenti mengumpat kesal dan mengomel saat ia selesai mandi di kamar Edgard dan menemukan beberapa paper bag berisi baju di ranjang.

Janice pun segera membongkar paper bag itu dan menemukan banyak baju baru yang semuanya cocok dengan ukurannya.

Segera saja ia meraih kemeja dan rok formal serta pakaian dalam di sana.

"Astaga, bahkan ukuran pakaian dalam ini juga pas, oh, dasar pria cabul! Dia sudah tahu ukuranku, aku malu sekali!"

Janice menunduk dan menutup wajahnya malu untuk beberapa saat sebelum akhirnya ia memakai bajunya dan bersiap.

Dengan cepat Janice pun akhirnya turun ke bawah dan langsung disambut suara ribut anaknya yang sedang berlarian di ruang tamu.

Collin dan Calista terkekeh dengan begitu ribut sampai jantung Janice pun berdebar kencang, takut Edgard akan marah dan memukul anak-anak itu mengingat Edgard yang dulu sangat temperamen.

W
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Hai, Sayang ....

    "Kau ... tidak berniat jahat pada anak-anakku kan?" Janice nampak ragu saat ia sudah duduk di mobil di samping Edgard.Walaupun melihat sikap Edgard yang begitu lembut pada anak-anak tadi, tapi jujur saja hati Janice masih belum sepenuhnya plong dan ingin memastikannya lagi. Edgard yang mendengarnya pun langsung menoleh ke arah Janice dan memicingkan matanya. "Bukankah aku sudah pernah bilang aku tidak akan menyakiti mereka? Kau tidak percaya padaku? Lagipula apa kau pikir aku sejahat itu, hah?""Err, bukan begitu! Tapi kau sendiri bersikap sangat kasar padaku dari awal sampai akhir, lalu bagaimana aku bisa percaya kalau kau tidak akan kasar juga pada anak-anakku?""Aku hanya akan bersikap buruk pada orang yang sudah jahat padaku, begitupun sebaliknya. Dan mengapa aku kasar padamu karena kau juga kasar padaku." Janice menegang mendengarnya. "Itu ... kapan aku kasar padamu?""Oh, perlu kuingatkan kalau usaha pembunuhan adalah hal yang sangat jahat, Janice. Kau juga memukulku dan me

    Last Updated : 2024-09-26
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Cemburu yang Tidak Disadari

    "Pelayan itu belum datang, Jefry?""Sabar, Bos! Kau tidak sabaran sekali!" goda Jefry saat Edgard sudah keluar dari ruang kerjanya. Jefry pun mengajak Edgard berdiri di depan meja salah satu karyawan untuk memeriksa berkas di sana dan Edgard pun masih serius membaca saat ia mendadak mendengar suara langkah sepatu hak tinggi yang begitu mantap. Sontak Edgard dan Jefry pun menoleh dan Jefry langsung menganga menatap seorang wanita cantik dengan penampilan paripurnanya. Wanita cantik bak model itu langsung tersenyum menatap Edgard dan Jefry. Sementara tatapan Edgard sendiri malah menangkap wanita lain yang sedang ia tunggu di belakang sana. Edgard menatap Janice yang sedang melangkah bersama Wina itu. Namun sedetik kemudian, fokus Edgard pecah karena sapaan wanita cantik yang berjalan di depan Janice. "Hai, Sayang ...."Edgard pun langsung menyadari keberadaan wanita lain yang mendadak mendekatinya dan memeluknya. "Aku sangat merindukanmu, Edgard!" seru wanita itu sambil tersenyu

    Last Updated : 2024-09-26
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Bertabrakan dengan Pria Tampan

    "Kau lama sekali di toilet, Janice!" "Eh, maaf, Wina! Aku ... perutku sakit!" dusta Janice, padahal ia sibuk mengumpati Edgard di sana. Setelah menenangkan dirinya dari rasa kesal dan sakit hati yang berlebih, akhirnya Janice keluar dari toilet. Dan setelah kembali ke ruang kerjanya, Janice pun baru menyadari kalau ternyata ia cukup lama mengurung diri di toilet. "Ah, baiklah! Ini ada pekerjaan baru," kata Wina sambil menyerahkan beberapa dokuman. Janice pun menerimanya dan mulai mempelajarinya, sementara Wina malah sibuk melamun sendiri. "Hei, Janice, apa menurutmu wanita tadi memang kekasihnya Pak Edgard? Mengapa aku masih belum terima ya? Sejak awal aku begitu mengagumi Pak Edgard, tapi mendapati dia yang sudah punya kekasih, mendadak aku patah hati." "Sekalipun kekasihnya luar biasa cantik dan modis, dan kalau dibandingkan denganku bagaikan bumi dan langit, aku masih tetap patah hati," ucap Wina dengan lemas. Janice yang mendengarnya pun menoleh sambil memaksakan senyumnya.

    Last Updated : 2024-09-26
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Melihat Wanitanya Dipeluk Pria Lain

    Janice masih tertegun menatap pria baik hati yang mengambilkan ponselnya itu dan jantung Janice pun langsung berdebar kencang melihat pria sempurna yang sedang tersenyum padanya itu. "Kau baik-baik saja kan, Nona?" ulang pria itu karena Janice tidak kunjung menjawab. "Astaga, iya aku baik-baik saja! Terima kasih! Ah, ini ponselku! Terima kasih juga sudah mengambilkan ponselku!" seru Janice cepat sambil mengambil ponsel itu dengan lembut dari tangan pria tampan itu. Pria itu pun mengangguk dan kembali tersenyum. "Sama-sama! Tapi lain kali berhati-hatilah kalau berjalan! Kalau kau terjatuh bagaimana?""Eh, itu ... astaga, maaf sekali lagi ya, tadi aku buru-buru tapi terima kasih atas perhatianmu!"Janice menunduk sopan dengan jantung yang masih berdebar kencang. Pria tampan saja sudah biasa, tapi tampan dan perhatian tentu saja luar biasa. Tapi siapa pria tampan ini? Sepertinya Janice tidak pernah melihatnya di Emerald Group sebelumnya, namun kepo di pertemuan pertama itu sama sek

    Last Updated : 2024-09-27
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Sama-Sama Cemburu

    "Jadi kau akan langsung pulang, Devan?""Iya, Kak. Masih ada beberapa pekerjaan yang harus kuselesaikan malam ini." Edgard tersenyum tipis mendengarnya lalu ia pun memeluk ringan dan menepuk bahu Devan. "Kau rajin sekali, Devan! Bekerjalah dengan baik tapi jangan lupa istirahat juga!""Haha, kau juga, Kak!" Edgard dan Devan masih mengobrol santai dengan Jefry dan asisten Devan masih berdiri di belakang Bos masing-masing saat pintu lift akhirnya terbuka. Ting!Edgard dan Jefry langsung melangkah keluar dari sana sementara Devan yang baru saja akan maju nampak kaget karena ada seorang wanita yang juga maju. Entah bagaimana menjelaskan kondisi yang begitu cepat itu, namun Devan dan wanita itu sama-sama melangkah maju dan saat menyadari ada orang, mereka sama-sama mundur tapi wanita itu kaget, tersentak, dan oleng. Dengan sigap, Devan yang melihatnya pun langsung menangkap wanita itu dan refleks memeluk pinggang wanita itu agar wanita itu tidak jatuh. Hap!Untuk sesaat, suasana menj

    Last Updated : 2024-09-27
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kemiripan yang Mulai Disadari Banyak Orang

    "Tega sekali kau membuat anak-anak menunggu!"Janice menggeram kesal saat ia dan Edgard masih duduk di dalam mobil.Pertengkaran mereka tadi berhenti saat tiba-tiba Edgard teringat tentang si kembar dan Edgard pun langsung melepaskan rambut Janice yang awalnya dijambak karena ia ingin melihat jam tangannya. "Sial! Aku juga tidak bermaksud membuat mereka menunggu!""Lain kali tidak usah berjanji dan memberikan harapan palsu! Mereka sudah meneleponku berkali-kali! Lebih baik biarkan aku membawa mereka dan kau bersenang-senang dengan kekasihmu yang seksi itu saja!" "Sial, Janice! Kau itu bicara apa? Kau tahu mengapa kita terlambat kan? Itu karena kau yang genit dan sok dekat dengan Devan tadi! Kalau saja aku tidak mengajakmu pulang mungkin sampai sekarang kau masih menyodorkan dirimu padanya!"Janice menganga mendengar ucapan Edgard. "Menyodorkan diri? Apa kau tidak punya kalimat yang lebih bagus, hah? Kau pikir aku begitu murahan?" Janice dan Edgard pun mendadak kembali berdebat samp

    Last Updated : 2024-09-27
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Membungkam Mulut Sang Pelayan

    "Mengapa bisa begitu mirip, Janice?" Nara mulai bertanya pada Janice sejak mereka pulang ke rumah dan masuk ke kamar si kembar. Si kembar sendiri masih sibuk main air di kamar mandi sambil membersihkan diri dan menyikat giginya. Namun, Nara tidak bisa menahan dirinya lagi dan menarik Janice keluar dari kamar mandi. "Eh, apanya yang mirip, Ibu?" "Kau mengerti maksud Ibu, Janice! Pak Edgard itu dan si kembar sangat mirip."Janice nampak gugup sekarang sampai bibirnya gemetar dan jantungnya berdebar kencang. "Ibu pasti salah lihat! Bagaimana mungkin anakku bisa mirip dengan bosku!" "Janice, walaupun Ibu sudah tua, tapi Ibu bisa melihatnya. Mata, hidung, forum wajah, bahkan sampai rambut dan cara mereka tertawa semuanya mirip.""Astaga, Ibu! Semua orang kalau tertawa memang mirip. Bagaimana mengatakannya, mungkin Ibu hanya ....""Halu? Kau menganggap Ibu halu? Bahkan golongan darah mereka sama dan Pak Edgard mendonorkan darahnya untuk Calista. Ibu juga baru menyadari mengapa waktu

    Last Updated : 2024-09-28
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Terpergok

    Edgard tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya sekarang. Seharusnya Edgard membentak Janice atau malah menjambaknya makin keras karena wanita itu tidak berhenti bicara. Tapi alih-alih melakukan semua hal kasar, Edgard malah memilih membungkam bibir wanita itu dengan bibirnya sendiri. Fokus Edgard sendiri memang sudah terpusat pada bibir Janice sejak tadi. Edgard sempat memicingkan mata menatapnya, bibir yang merah alami walau tanpa lipstik. Bibir itu terus mengomel dan semakin Edgard menatap, ada dorongan yang begitu kuat untuk melakukan sebuah hal absurd. Hingga akhirnya Edgard pun menunduk dan membungkam bibir Janice dengan bibirnya sampai Janice langsung membelalak lebar merasakannya. Jantung Janice yang tadinya sudah berdebar kencang karena Edgard menjambak rambutnya sekarang pun berdebar makin kencang. Janice pun tidak pernah mengira kalau Edgard akan melakukan hal ini. "Edgard, apa yang kau ...." Janice sempat memekik sebelum bibirnya kembali dibungkam. Refleks k

    Last Updated : 2024-09-28

Latest chapter

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Melahirkan Anak Kembar CEO Buta (END)

    "Daphne Sayang, jangan lari!"Nara begitu gemas memanggil Daphne yang sedang asik merangkak kesana kemari bersama Denzel di sekeliling rumah. Semakin Nara mau menangkapnya, semakin Daphne merangkak kabur sambil terkikik dan berteriak. Collin dan Calista yang melihatnya sampai tertawa begitu senang melihat tingkah adik-adiknya. Nara sendiri pun akhirnya ikut tertawa dan tidak memanggil lagi. Hari ini genap satu tahun umur Daphne dan Denzel. Kedua anak kembar itu sudah begitu gemuk dan makin menggemaskan. Mereka juga sudah pintar merangkak kesana kemari, walaupun mereka belum mulai berjalan. Tingkah kedua anak itu begitu menggemaskan sampai gelak tawa pun tidak berhenti memenuhi rumah keluarga mereka setiap harinya. "Astaga, Sayang, mengapa kau bisa merangkak sampai ke sini!" pekik Janice yang baru saja keluar dari dapur. "Ah, Ibu sudah tidak kuat mengejarnya lagi, Janice! Daphne terlalu lincah!" protes Nara. Janice pun langsung terkekeh sambil mengangkat anaknya yang sudah ber

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Bahagia untuk Semua

    "Semuanya perkenalkan, ini Viola, calon istriku!" Keluarga Edgard mengadakan makan malam bersama hari itu. Sejak anak Edgard lahir, Edgard memang lebih sering melakukan open house mengundang keluarganya agar rumah selalu ramai. Semua orang akan saling membantu menjaga si kembar Denzel dan Daphne sampai Janice benar-benar terbebas dari yang namanya stres dan baby blues. Sungguh, kali ini Janice memiliki support system terbaik dan Janice sangat bahagia dengan banyak berkat berlimpah dalam hidupnya. Devan pun datang malam itu sambil membawa seorang wanita yang sangat cantik, seorang wanita yang awalnya adalah asisten Devan, tapi benih-benih cinta muncul di sana dan dengan bangga, Devan memperkenalkannya pada semua. Elizabeth yang mendengarnya pun langsung memekik kegirangan. "Wah, selamat, Devan! Selamat! Setelah Edgard, akhirnya sebentar lagi kau akan menyusul, lalu Devina juga menyusul. Semua cucu Grandma akan menikah dan memberikan Grandma banyak cicit! Ini kabar bahagia, sangat

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    One Month Celebration

    Spanduk bertuliskan "One Month Celebration of Denzel and Daphne" terbentang di pinggir kolam renang rumah Edgard dan Janice hari itu. Hiasan balon-balon yang didominasi warna biru dan merah itu pun memenuhi dinding dan sepanjang jalan di sekitar kolam renang itu. Selain itu banyak hiasan lain yang menambah meriah suasana pagi itu. Hari ini tepat satu bulan bayi kembar Janice lahir ke dunia. Bayi kembar laki-laki dan perempuan itu diberi nama Denzel William dan Daphne William. Bayi kembar yang membawa kebahagiaan bagi keluarga Edgard dan menyempurnakan keluarga mereka yang tidak lagi kecil karena keluarga inti mereka berjumlah enam orang sekarang. Edgard pun akhirnya merasakan bagaimana lelahnya menjadi orang tua baru yang mengurusi dua bayi sekaligus. Walaupun mereka memakai dua orang baby sitter baru untuk bayi kembar mereka, tapi Edgard tetap ingin tidur dengan bayi mereka. Edgard ingin menemani Janice mengurus bayi kembar mereka sekaligus menebus rasa bersalah karena dulu J

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Welcome Twins

    Janice terus merasa gelisah dalam tidurnya menjelang subuh hari itu. Saat melahirkan sudah tinggal menghitung hari dan Janice tidak berhenti berdebar sampai membuatnya insomnia beberapa hari ini. Janice pun masih terus gelisah sendiri sampai ia merasakan rasa aneh di bawah tubuhnya. "Apa yang lembab ini? Mengapa perutku juga terasa melilit?" gumam Janice sambil perlahan Janice bangkit berdiri dan melangkah ke kamar mandi. Janice memeriksa dan ternyata ada darah di sana, tanda bahwa ia sudah waktunya melahirkan. Jantung Janice langsung memacu kencang, apalagi rasa sakit di perutnya mulai makin kencang seperti meremat perutnya. "Edgard! Edgard!" panggil Janice sambil melangkah keluar dari kamar mandi. Edgard yang tadinya masih tertidur lelap di samping Janice pun seketika langsung membuka matanya waspada. Sejak Janice hamil, Edgard selalu waspada kapan pun istrinya itu membutuhkannya sehingga hanya perlu sedikit suara untuk membuat Edgard langsung membuka matanya. "Janice, ada

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Ayah dan Suami yang Sempurna

    When I was just a little girl ....I asked my mother, what will I be ....Will I be pretty? Will I be rich?Here's what she said to me ....Que sera, sera ....Whatever will be, will be ....The future's not ours to see ....Que sera, sera ....What will be, will be ....Suara Calista bernyanyi terdengar begitu merdu memenuhi ruangan serbaguna yang digunakan untuk acara pementasan sekolah hari itu. Semua orang pun langsung bertepuk tangan begitu acara selesai. Termasuk Edgard, Janice, Nara, dan Grandma Elizabeth yang ikut hadir sebagai penonton. Mereka bertepuk tangan sambil meneteskan air mata begitu bangga melihat Collin dan Calista bersama teman-teman mereka yang menampilkan pertunjukkan drama musical yang begitu indah.Para anak-anak itu berdialog dalam bahasa Inggris, mereka berinteraksi bersama, melangkah kesana kemari, menari, dan diakhiri dengan nyanyian yang begitu merdu dari Calista. Sungguh semua orang tua yang melihatnya begitu bangga pada anak-anak mereka. Nara dan El

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Babymoon

    Di umur kehamilan Janice yang memasuki lima bulan, Edgard mengajak Janice melakukan babymoon sekaligus berlibur bersama keluarga mereka. Edgard membawa serta Nara, Collin, Calista, dan pengasuh kecil mereka, berlibur ke Bali. "Karena aku tidak mau mengambil resiko, jadi kita akan pergi ke tempat yang dekat saja ya, Sayang. Aku sudah menyuruh Jefry menyiapkan semuanya dan kita tinggal menyusun barang pribadi kita saja," kata Edgard malam itu saat mereka sudah berdua di kamar. "Ya ampun, Edgard, aku sungguh tidak perlu babymoon seperti ini." Edgard tersenyum lalu menangkup kedua tangan istrinya itu. "Janice, Sayang, babymoon memang bukan merupakan keharusan, bahkan honeymoon juga bukan merupakan keharusan." "Semua pasangan akan tetap baik-baik saja tanpa honeymoon maupun babymoon." "Hanya saja bedanya, ada pasangan yang memang menginginkannya dan kalau mereka mampu, mereka akan melakukannya." "Begitu juga dengan aku, Sayang. Aku menginginkannya, menyenangkanmu dan anak-anak kita

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kehamilan yang Menyenangkan

    "Kembar lagi? Grandma akan punya cicit kembar lagi?" Elizabeth memekik senang saat Edgard memberitahunya tentang kehamilan Janice. "Benar, Grandma akan punya cicit lagi dan bukan hanya satu bayi tapi dua sekaligus," tegas Edgard. "Oh, Mefi, kau dengar itu? Oh, Grandma senang sekali! Grandma senang sekali! Janice ... oh, cucu Grandma ...." Elizabeth merentangkan kedua tangannya dan Janice pun langsung masuk ke dalam pelukan wanita tua itu. "Oh, cucu Grandma! Dengar ya, mulai hari ini Grandma akan selalu menyiapkan makanan sehat untukmu, Janice. Kau harus punya tenaga untuk menjaga dan melahirkan bayi kembar yang lucu itu. Haha ...." Janice hanya tertawa senang di pelukan Elizabeth dan Janice mengangguk bersemangat. Memang Janice belum sepenuhnya segar karena kehamilan kembar membuatnya begitu mudah lelah dan mengalami morning sickness parah, tapi ia begitu antusias melihat kebahagiaan semua orang. Elizabeth dan Nara pun langsung asik sendiri membayangkan anggota keluarga baru

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kejutan yang Tidak Disangka

    Beberapa waktu berlalu dan Janice serta Edgard sudah kembali disibukkan dengan banyaknya kegiatan serta pekerjaan mereka. Pekerjaan Edgard makin sibuk dan makin berkembang, sedangkan Janice membantu suaminya dengan sepenuh hati sambil mengurus kedua anaknya. Namun, padatnya kegiatan mereka akhirnya membuat Janice tumbang juga. "Kau yakin tidak perlu ke dokter, Sayang? Aku tidak tega melihatmu seperti ini, apalagi aku harus ke luar kota besok," seru Edgard cemas. "Aku hanya kelelahan. Aku hanya butuh istirahat, Edgard! Sudahlah, tidak usah cemas!" Janice terus menenangkan Edgard sampai Edgard pun akhirnya pasrah. Namun, saat Edgard ke luar kota, Janice mulai mengalami mual-mual dan gejala yang mencurigakan bagi Nara. "Cobalah melakukan tespek, Janice! Ibu rasa kau sedang hamil." "Ah, tidak, Ibu. Aku hanya kelelahan, tidak apa." Janice berdebar mendengar kemungkinan ia hamil, tapi rasa trauma kehilangan janinnya masih membuatnya takut kecewa kalau ternyata ia tidak hamil. Jani

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Perfect Honeymoon

    "Cheers!" Edgard dan Janice bersulang malam itu setelah menikmati makan malam romantis di restoran resort. Mereka pun tidak berhenti saling menatap dan melemparkan senyum. Setelah sepanjang sore berjalan bergandengan tangan menyusuri resort, mereka pun begitu kelaparan sampai Janice makan begitu banyak. "Bagaimana rasa winenya, Sayang?" "Hmm, ada rasa manis tapi ada pahitnya juga." "Kau menyukainya?" "Hmm, tidak. Tapi aku mau meminumnya sedikit lagi. Apa ini tidak membuat mabuk?" "Tidak, Sayang. Kecuali kau minum satu botol. Haha!" Edgard hanya tertawa mendengarnya. "Lagipula kalau kau mabuk, kau aman bersamaku, Sayang."Janice pun tertawa lebar mendengarnya dan terus meneguk winenya sambil memejamkan matanya. "Hmm, apa acara kita setelah ini, Edgard?" Edgard menaikkan alis mendengarnya. "Acara kita? Apa yang bisa kita lakukan di malam hari, Sayang? Haha, tentu saja berdua di kamar, bahkan mungkin kita tidak akan keluar sampai besok siang." "Astaga, Edgard! Kau membuatku me

DMCA.com Protection Status