Beranda / Romansa / Melahirkan Anak Kembar CEO Buta / Melihat Wanitanya Dipeluk Pria Lain

Share

Melihat Wanitanya Dipeluk Pria Lain

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-27 10:38:21

Janice masih tertegun menatap pria baik hati yang mengambilkan ponselnya itu dan jantung Janice pun langsung berdebar kencang melihat pria sempurna yang sedang tersenyum padanya itu.

"Kau baik-baik saja kan, Nona?" ulang pria itu karena Janice tidak kunjung menjawab.

"Astaga, iya aku baik-baik saja! Terima kasih! Ah, ini ponselku! Terima kasih juga sudah mengambilkan ponselku!" seru Janice cepat sambil mengambil ponsel itu dengan lembut dari tangan pria tampan itu.

Pria itu pun mengangguk dan kembali tersenyum.

"Sama-sama! Tapi lain kali berhati-hatilah kalau berjalan! Kalau kau terjatuh bagaimana?"

"Eh, itu ... astaga, maaf sekali lagi ya, tadi aku buru-buru tapi terima kasih atas perhatianmu!"

Janice menunduk sopan dengan jantung yang masih berdebar kencang.

Pria tampan saja sudah biasa, tapi tampan dan perhatian tentu saja luar biasa.

Tapi siapa pria tampan ini? Sepertinya Janice tidak pernah melihatnya di Emerald Group sebelumnya, namun kepo di pertemuan pertama itu sama sek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Sama-Sama Cemburu

    "Jadi kau akan langsung pulang, Devan?""Iya, Kak. Masih ada beberapa pekerjaan yang harus kuselesaikan malam ini." Edgard tersenyum tipis mendengarnya lalu ia pun memeluk ringan dan menepuk bahu Devan. "Kau rajin sekali, Devan! Bekerjalah dengan baik tapi jangan lupa istirahat juga!""Haha, kau juga, Kak!" Edgard dan Devan masih mengobrol santai dengan Jefry dan asisten Devan masih berdiri di belakang Bos masing-masing saat pintu lift akhirnya terbuka. Ting!Edgard dan Jefry langsung melangkah keluar dari sana sementara Devan yang baru saja akan maju nampak kaget karena ada seorang wanita yang juga maju. Entah bagaimana menjelaskan kondisi yang begitu cepat itu, namun Devan dan wanita itu sama-sama melangkah maju dan saat menyadari ada orang, mereka sama-sama mundur tapi wanita itu kaget, tersentak, dan oleng. Dengan sigap, Devan yang melihatnya pun langsung menangkap wanita itu dan refleks memeluk pinggang wanita itu agar wanita itu tidak jatuh. Hap!Untuk sesaat, suasana menj

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kemiripan yang Mulai Disadari Banyak Orang

    "Tega sekali kau membuat anak-anak menunggu!"Janice menggeram kesal saat ia dan Edgard masih duduk di dalam mobil.Pertengkaran mereka tadi berhenti saat tiba-tiba Edgard teringat tentang si kembar dan Edgard pun langsung melepaskan rambut Janice yang awalnya dijambak karena ia ingin melihat jam tangannya. "Sial! Aku juga tidak bermaksud membuat mereka menunggu!""Lain kali tidak usah berjanji dan memberikan harapan palsu! Mereka sudah meneleponku berkali-kali! Lebih baik biarkan aku membawa mereka dan kau bersenang-senang dengan kekasihmu yang seksi itu saja!" "Sial, Janice! Kau itu bicara apa? Kau tahu mengapa kita terlambat kan? Itu karena kau yang genit dan sok dekat dengan Devan tadi! Kalau saja aku tidak mengajakmu pulang mungkin sampai sekarang kau masih menyodorkan dirimu padanya!"Janice menganga mendengar ucapan Edgard. "Menyodorkan diri? Apa kau tidak punya kalimat yang lebih bagus, hah? Kau pikir aku begitu murahan?" Janice dan Edgard pun mendadak kembali berdebat samp

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Membungkam Mulut Sang Pelayan

    "Mengapa bisa begitu mirip, Janice?" Nara mulai bertanya pada Janice sejak mereka pulang ke rumah dan masuk ke kamar si kembar. Si kembar sendiri masih sibuk main air di kamar mandi sambil membersihkan diri dan menyikat giginya. Namun, Nara tidak bisa menahan dirinya lagi dan menarik Janice keluar dari kamar mandi. "Eh, apanya yang mirip, Ibu?" "Kau mengerti maksud Ibu, Janice! Pak Edgard itu dan si kembar sangat mirip."Janice nampak gugup sekarang sampai bibirnya gemetar dan jantungnya berdebar kencang. "Ibu pasti salah lihat! Bagaimana mungkin anakku bisa mirip dengan bosku!" "Janice, walaupun Ibu sudah tua, tapi Ibu bisa melihatnya. Mata, hidung, forum wajah, bahkan sampai rambut dan cara mereka tertawa semuanya mirip.""Astaga, Ibu! Semua orang kalau tertawa memang mirip. Bagaimana mengatakannya, mungkin Ibu hanya ....""Halu? Kau menganggap Ibu halu? Bahkan golongan darah mereka sama dan Pak Edgard mendonorkan darahnya untuk Calista. Ibu juga baru menyadari mengapa waktu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Terpergok

    Edgard tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya sekarang. Seharusnya Edgard membentak Janice atau malah menjambaknya makin keras karena wanita itu tidak berhenti bicara. Tapi alih-alih melakukan semua hal kasar, Edgard malah memilih membungkam bibir wanita itu dengan bibirnya sendiri. Fokus Edgard sendiri memang sudah terpusat pada bibir Janice sejak tadi. Edgard sempat memicingkan mata menatapnya, bibir yang merah alami walau tanpa lipstik. Bibir itu terus mengomel dan semakin Edgard menatap, ada dorongan yang begitu kuat untuk melakukan sebuah hal absurd. Hingga akhirnya Edgard pun menunduk dan membungkam bibir Janice dengan bibirnya sampai Janice langsung membelalak lebar merasakannya. Jantung Janice yang tadinya sudah berdebar kencang karena Edgard menjambak rambutnya sekarang pun berdebar makin kencang. Janice pun tidak pernah mengira kalau Edgard akan melakukan hal ini. "Edgard, apa yang kau ...." Janice sempat memekik sebelum bibirnya kembali dibungkam. Refleks k

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Saling Menginginkan

    Collin dan Calista masih menatap kaget dan kegirangan saat mereka menemukan Janice di kamar Edgard, namun mereka kaget melihat Edgard yang sedang menindih Janice. "Mama ...," pekik Collin dan Calista bersamaan. Sontak Edgard dan Janice yang sedang bermesraan pun membelalak dan Janice langsung mendorong Edgard. Janice langsung menurunkan lagi bajunya yang sudah terangkat dan memasang senyumannya menatap anaknya itu. "Collin? Calista? Sayang? Apa yang kalian lakukan di sini?" seru Janice kaget. Edgard sendiri pun langsung salah tingkah. Seumur hidup ini pertama kalinya ia dipergoki anak kecil seperti ini. "Ehem! Ehem!" Edgard benar-benar tidak tahu harus bersikap seperti apa sekarang. Janice sendiri dengan cepat turun dari ranjang dan menghampiri kedua anaknya. "Kalian terbangun? Mama tidak ada di sana ya? Maaf ya ...." "Calista mencari Mama ke kamar Oma tapi Mama juga tidak ada." "Terus Collin dipanggil bangun, Mama ...." Kedua anak itu pun nampak bersahut-sahutan menjelaska

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kisah Cinta yang Hanya Ada dalam Dongeng

    Janice terbangun dengan salah tingkah pagi itu karena ia melihat Edgard yang masih tidur sambil dipeluk oleh si kembar. Senyuman pun mendadak terbit di wajah Janice walaupun Janice tetap salah tingkah. Dengan cepat, Janice pun turun dari ranjangnya dan segera berlari keluar dari kamar. Janice pun berniat menyapa ke kamar Nara, namun Nara sudah tidak ada di kamarnya dan malah terdengar suara dari kamar si kembar. "Astaga, ke mana anak-anak itu!" seru Nara cemas sambil melangkah keluar dari kamar si kembar. "Eh, Ibu sudah bangun?" sapa Janice. "Janice, ke mana anak-anak? Mengapa mereka tidak tidur di sini? Tidak mungkin mereka sudah bangun kan?" "Eh, anak-anak tidur di kamar ... Edgard, Ibu ...," jawab Janice canggung. Nara yang mendengarnya pun langsung terdiam sejenak. "Apa? Apa kau bilang, Janice? Anak-anak itu tidur di mana?""Itu ... di kamar Edgard ...," ulang Janice ragu. Nara pun kembali terdiam mendengarnya. "Bagaimana mereka bisa tidur di sana? Dan mengapa mereka tidu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Wejangan Seorang Sahabat

    Ucapan Nara terus terngiang di telinga Janice sampai Janice sama sekali tidak bisa berkonsentrasi bekerja hari itu.Janice langsung saja meninggalkan Nara tadi tanpa bicara lebih lanjut lagi. Ia pun akhirnya berangkat ke kantor bersama Edgard dengan mereka yang saling diam di sepanjang perjalanan. Bahkan Janice pun terus diam sampai sekarang dan ia hanya terus melamun. Wina yang sejak tadi hanya melirik dan memperhatikan Janice pun akhirnya kepo dan menggeser kursinya mendekati Janice. "Hei, Janice, kau kenapa? Apa yang kau pikirkan sampai kau terus merenung seperti itu?"Janice yang mendengar suara Wina pun refleks mengelak seperti biasa. "Eh, aku tidak apa, Wina."Namun, Wina pantang menyerah dan malah memicingkan matanya. "Ckckck, setiap aku bertanya, kau selalu bilang tidak apa. Sebenarnya kapan kau baru mau bercerita padaku, hah? Kita ini setiap hari bersama, dari pagi sampai malam, bahkan kau lebih sering melihatku dibanding orang rumahmu, apa kau masih belum menganggapku

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Perasaan Terlarang

    "Edgard, tunggu aku!"Suara sepatu hak tinggi terdengar berlari kecil di lobby perusahaan. Anneth yang baru saja datang nampak mengejar Edgard masuk ke perusahaan. Awalnya Edgard sendiri ingin makan siang di luar, walaupun jamnya sudah terlambat, tapi mendadak ia bertemu Anneth dan ia mengurungkan niatnya. Lebih baik makan di ruang kerjanya saja daripada harus makan di luar tapi Anneth ikut. "Ck, Jefry, singkirkan wanita itu! Aku tidak mau dekat-dekat dengannya!" "Err, iya, Bos!" Jefry pun segera menghalangi Anneth dan mengajaknya bicara, sedangkan Edgard langsung cepat-cepat masuk ke dalam lift. Di sisi lain, Janice juga berniat ke atas setelah menyelesaikan makan siangnya. "Kau mau kembali duluan, Janice?""Iya, Wina. Kau santai dulu saja! Aku ada sesuatu yang harus kukerjakan di atas." "Ah, baiklah!" Janice dan Wina yang awalnya sedang makan siang bersama di kantin perusahaan pun akhirnya berpisah. Janice segera berlari kecil ke arah lift, namun langkahnya sempat terhent

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29

Bab terbaru

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Melahirkan Anak Kembar CEO Buta (END)

    "Daphne Sayang, jangan lari!"Nara begitu gemas memanggil Daphne yang sedang asik merangkak kesana kemari bersama Denzel di sekeliling rumah. Semakin Nara mau menangkapnya, semakin Daphne merangkak kabur sambil terkikik dan berteriak. Collin dan Calista yang melihatnya sampai tertawa begitu senang melihat tingkah adik-adiknya. Nara sendiri pun akhirnya ikut tertawa dan tidak memanggil lagi. Hari ini genap satu tahun umur Daphne dan Denzel. Kedua anak kembar itu sudah begitu gemuk dan makin menggemaskan. Mereka juga sudah pintar merangkak kesana kemari, walaupun mereka belum mulai berjalan. Tingkah kedua anak itu begitu menggemaskan sampai gelak tawa pun tidak berhenti memenuhi rumah keluarga mereka setiap harinya. "Astaga, Sayang, mengapa kau bisa merangkak sampai ke sini!" pekik Janice yang baru saja keluar dari dapur. "Ah, Ibu sudah tidak kuat mengejarnya lagi, Janice! Daphne terlalu lincah!" protes Nara. Janice pun langsung terkekeh sambil mengangkat anaknya yang sudah ber

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Bahagia untuk Semua

    "Semuanya perkenalkan, ini Viola, calon istriku!" Keluarga Edgard mengadakan makan malam bersama hari itu. Sejak anak Edgard lahir, Edgard memang lebih sering melakukan open house mengundang keluarganya agar rumah selalu ramai. Semua orang akan saling membantu menjaga si kembar Denzel dan Daphne sampai Janice benar-benar terbebas dari yang namanya stres dan baby blues. Sungguh, kali ini Janice memiliki support system terbaik dan Janice sangat bahagia dengan banyak berkat berlimpah dalam hidupnya. Devan pun datang malam itu sambil membawa seorang wanita yang sangat cantik, seorang wanita yang awalnya adalah asisten Devan, tapi benih-benih cinta muncul di sana dan dengan bangga, Devan memperkenalkannya pada semua. Elizabeth yang mendengarnya pun langsung memekik kegirangan. "Wah, selamat, Devan! Selamat! Setelah Edgard, akhirnya sebentar lagi kau akan menyusul, lalu Devina juga menyusul. Semua cucu Grandma akan menikah dan memberikan Grandma banyak cicit! Ini kabar bahagia, sangat

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    One Month Celebration

    Spanduk bertuliskan "One Month Celebration of Denzel and Daphne" terbentang di pinggir kolam renang rumah Edgard dan Janice hari itu. Hiasan balon-balon yang didominasi warna biru dan merah itu pun memenuhi dinding dan sepanjang jalan di sekitar kolam renang itu. Selain itu banyak hiasan lain yang menambah meriah suasana pagi itu. Hari ini tepat satu bulan bayi kembar Janice lahir ke dunia. Bayi kembar laki-laki dan perempuan itu diberi nama Denzel William dan Daphne William. Bayi kembar yang membawa kebahagiaan bagi keluarga Edgard dan menyempurnakan keluarga mereka yang tidak lagi kecil karena keluarga inti mereka berjumlah enam orang sekarang. Edgard pun akhirnya merasakan bagaimana lelahnya menjadi orang tua baru yang mengurusi dua bayi sekaligus. Walaupun mereka memakai dua orang baby sitter baru untuk bayi kembar mereka, tapi Edgard tetap ingin tidur dengan bayi mereka. Edgard ingin menemani Janice mengurus bayi kembar mereka sekaligus menebus rasa bersalah karena dulu J

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Welcome Twins

    Janice terus merasa gelisah dalam tidurnya menjelang subuh hari itu. Saat melahirkan sudah tinggal menghitung hari dan Janice tidak berhenti berdebar sampai membuatnya insomnia beberapa hari ini. Janice pun masih terus gelisah sendiri sampai ia merasakan rasa aneh di bawah tubuhnya. "Apa yang lembab ini? Mengapa perutku juga terasa melilit?" gumam Janice sambil perlahan Janice bangkit berdiri dan melangkah ke kamar mandi. Janice memeriksa dan ternyata ada darah di sana, tanda bahwa ia sudah waktunya melahirkan. Jantung Janice langsung memacu kencang, apalagi rasa sakit di perutnya mulai makin kencang seperti meremat perutnya. "Edgard! Edgard!" panggil Janice sambil melangkah keluar dari kamar mandi. Edgard yang tadinya masih tertidur lelap di samping Janice pun seketika langsung membuka matanya waspada. Sejak Janice hamil, Edgard selalu waspada kapan pun istrinya itu membutuhkannya sehingga hanya perlu sedikit suara untuk membuat Edgard langsung membuka matanya. "Janice, ada

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Ayah dan Suami yang Sempurna

    When I was just a little girl ....I asked my mother, what will I be ....Will I be pretty? Will I be rich?Here's what she said to me ....Que sera, sera ....Whatever will be, will be ....The future's not ours to see ....Que sera, sera ....What will be, will be ....Suara Calista bernyanyi terdengar begitu merdu memenuhi ruangan serbaguna yang digunakan untuk acara pementasan sekolah hari itu. Semua orang pun langsung bertepuk tangan begitu acara selesai. Termasuk Edgard, Janice, Nara, dan Grandma Elizabeth yang ikut hadir sebagai penonton. Mereka bertepuk tangan sambil meneteskan air mata begitu bangga melihat Collin dan Calista bersama teman-teman mereka yang menampilkan pertunjukkan drama musical yang begitu indah.Para anak-anak itu berdialog dalam bahasa Inggris, mereka berinteraksi bersama, melangkah kesana kemari, menari, dan diakhiri dengan nyanyian yang begitu merdu dari Calista. Sungguh semua orang tua yang melihatnya begitu bangga pada anak-anak mereka. Nara dan El

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Babymoon

    Di umur kehamilan Janice yang memasuki lima bulan, Edgard mengajak Janice melakukan babymoon sekaligus berlibur bersama keluarga mereka. Edgard membawa serta Nara, Collin, Calista, dan pengasuh kecil mereka, berlibur ke Bali. "Karena aku tidak mau mengambil resiko, jadi kita akan pergi ke tempat yang dekat saja ya, Sayang. Aku sudah menyuruh Jefry menyiapkan semuanya dan kita tinggal menyusun barang pribadi kita saja," kata Edgard malam itu saat mereka sudah berdua di kamar. "Ya ampun, Edgard, aku sungguh tidak perlu babymoon seperti ini." Edgard tersenyum lalu menangkup kedua tangan istrinya itu. "Janice, Sayang, babymoon memang bukan merupakan keharusan, bahkan honeymoon juga bukan merupakan keharusan." "Semua pasangan akan tetap baik-baik saja tanpa honeymoon maupun babymoon." "Hanya saja bedanya, ada pasangan yang memang menginginkannya dan kalau mereka mampu, mereka akan melakukannya." "Begitu juga dengan aku, Sayang. Aku menginginkannya, menyenangkanmu dan anak-anak kita

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kehamilan yang Menyenangkan

    "Kembar lagi? Grandma akan punya cicit kembar lagi?" Elizabeth memekik senang saat Edgard memberitahunya tentang kehamilan Janice. "Benar, Grandma akan punya cicit lagi dan bukan hanya satu bayi tapi dua sekaligus," tegas Edgard. "Oh, Mefi, kau dengar itu? Oh, Grandma senang sekali! Grandma senang sekali! Janice ... oh, cucu Grandma ...." Elizabeth merentangkan kedua tangannya dan Janice pun langsung masuk ke dalam pelukan wanita tua itu. "Oh, cucu Grandma! Dengar ya, mulai hari ini Grandma akan selalu menyiapkan makanan sehat untukmu, Janice. Kau harus punya tenaga untuk menjaga dan melahirkan bayi kembar yang lucu itu. Haha ...." Janice hanya tertawa senang di pelukan Elizabeth dan Janice mengangguk bersemangat. Memang Janice belum sepenuhnya segar karena kehamilan kembar membuatnya begitu mudah lelah dan mengalami morning sickness parah, tapi ia begitu antusias melihat kebahagiaan semua orang. Elizabeth dan Nara pun langsung asik sendiri membayangkan anggota keluarga baru

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Kejutan yang Tidak Disangka

    Beberapa waktu berlalu dan Janice serta Edgard sudah kembali disibukkan dengan banyaknya kegiatan serta pekerjaan mereka. Pekerjaan Edgard makin sibuk dan makin berkembang, sedangkan Janice membantu suaminya dengan sepenuh hati sambil mengurus kedua anaknya. Namun, padatnya kegiatan mereka akhirnya membuat Janice tumbang juga. "Kau yakin tidak perlu ke dokter, Sayang? Aku tidak tega melihatmu seperti ini, apalagi aku harus ke luar kota besok," seru Edgard cemas. "Aku hanya kelelahan. Aku hanya butuh istirahat, Edgard! Sudahlah, tidak usah cemas!" Janice terus menenangkan Edgard sampai Edgard pun akhirnya pasrah. Namun, saat Edgard ke luar kota, Janice mulai mengalami mual-mual dan gejala yang mencurigakan bagi Nara. "Cobalah melakukan tespek, Janice! Ibu rasa kau sedang hamil." "Ah, tidak, Ibu. Aku hanya kelelahan, tidak apa." Janice berdebar mendengar kemungkinan ia hamil, tapi rasa trauma kehilangan janinnya masih membuatnya takut kecewa kalau ternyata ia tidak hamil. Jani

  • Melahirkan Anak Kembar CEO Buta    Perfect Honeymoon

    "Cheers!" Edgard dan Janice bersulang malam itu setelah menikmati makan malam romantis di restoran resort. Mereka pun tidak berhenti saling menatap dan melemparkan senyum. Setelah sepanjang sore berjalan bergandengan tangan menyusuri resort, mereka pun begitu kelaparan sampai Janice makan begitu banyak. "Bagaimana rasa winenya, Sayang?" "Hmm, ada rasa manis tapi ada pahitnya juga." "Kau menyukainya?" "Hmm, tidak. Tapi aku mau meminumnya sedikit lagi. Apa ini tidak membuat mabuk?" "Tidak, Sayang. Kecuali kau minum satu botol. Haha!" Edgard hanya tertawa mendengarnya. "Lagipula kalau kau mabuk, kau aman bersamaku, Sayang."Janice pun tertawa lebar mendengarnya dan terus meneguk winenya sambil memejamkan matanya. "Hmm, apa acara kita setelah ini, Edgard?" Edgard menaikkan alis mendengarnya. "Acara kita? Apa yang bisa kita lakukan di malam hari, Sayang? Haha, tentu saja berdua di kamar, bahkan mungkin kita tidak akan keluar sampai besok siang." "Astaga, Edgard! Kau membuatku me

DMCA.com Protection Status