“Ayo kita jadi teman!” ucap seorang Anak Lelaki di belakang Alana. Alana sedang duduk melihat matahari yang akan terbenam. Di Dangau, tempat Alana bermain. Alana melirik. “Ternyata kamu.” Ia melanjutkan lamunannya seraya duduk dengan memeluk kedua lututnya. “Kamu lagi sedih, ya?” Ia terus berusaha mengajak Alana mengobrol. “Kamu hebat. Ternyata, kamu berani juga ya buat pukul orang yang jahat sama kamu.” Wajahnya penuh dengan lamunan. Alana menghiraukan pertanyaan dari Anak Lelaki itu. “Jadi, kamu mau kan jadi temen Aku?” “Iya, tapi Alana lagi sedih. Alana enggak mau banyak ngomong,” jelas Alana. “Kamu boleh pulang sekarang ... bukannya kamu nggak mau kenal Alana?” “Namaku Bima.” Ia memperkenalkan dirinya. “Rumahku di blok c. Kemarin aku liat kamu.” “Kita tetanggaan ya.” Wajahnya tidak ada gairah untuk semangat. “Salam kenal, Bima. Aku Alana.” “Hai Alana ... ayo kita main kejar-kejaran,” ajak Bima. “Enggak ah, Alana lagi nggak semangat. Alana pengen diem aja,” jawabny
Last Updated : 2024-05-07 Read more