All Chapters of Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin: Chapter 211 - Chapter 220

455 Chapters

Bab 211

Oleh karena itu, Paula tidak menggubris pesan dari Aurel. Namun, Aurel sangat gigih. Dia terus-menerus mengirimkan pesan untuk meminta maaf.[ Aurel, aku nggak akan percaya padamu. ]Paula berencana untuk menghapus semua pesannya setelah membalas pesan ini. Namun sebelum dia sempat membalas, Aurel kembali mengirimkan pesan lainnya.[ Kalau begitu, kamu percaya orang tua kandungmu nggak? ]Paula mengernyit. Dia merasa mereka sepertinya mengetahui bahwa orang tua kandung Paula adalah kelemahannya, sehingga mereka selalu suka menggunakan hal ini untuk mengancamnya.[ Kalau yang kamu maksud itu keluarga Yuni, aku nggak percaya. ][ Yuni sudah meninggal. ]Aurel membalas dengan cepat, seolah-olah takut Paula akan memblokirnya. Beberapa saat kemudian, Paula menerima foto dari altar pemakaman Yuni. Di dalam foto, Kamil dan Avan terlihat menangis histeris, tetapi mata mereka sama sekali tidak terlihat basah.Mengingat mereka sebelumnya menggunakan kematian Yuni untuk menipunya, Paula masih mer
Read more

Bab 212

Setelah mempertimbangkan dengan matang, Paula akhirnya memutuskan untuk menemui Aurel dan keluarga Kamil. Pertama, dia harus memastikan apakah yang dikatakan Aurel itu benar, termasuk kematian Yuni. Kedua, dia ingin memaksa Kamil mengungkapkan asal-usulnya.Paula mengganti pakaian santai, lalu memasukkan semprotan lada dan tongkat listrik ke dalam tasnya. Kemudian, dia menelepon Rhea. Rhea terdengar seperti baru saja bangun. Suaranya masih agak serak. "Halo Paula sayang, sebentar lagi aku datang untuk temani kamu belanja, ya.""Kamu masih tidur? Tadi malam kamu main semalaman ya?" tanya Paula seraya mengerutkan kening. Sebelum tidur semalam, Paula mengirimkan sebuah pesan pada Rhea. Setelah mendapat balasan pesan suara dari Rhea yang mengatakan bahwa dia baik-baik saja, Paula baru bisa merasa tenang.Selain itu, Paula samar-samar mendengar suara Charlie di belakang pesan suara yang dikirimkan Rhea. Dinilai dari sifat Charlie, mana mungkin dia akan membiarkan Rhea bermain sepanjang mala
Read more

Bab 213

Charlie yang sudah sampai di depan pintu, tiba-tiba berbalik dengan marah dan menekan Rhea ke tempat tidur. Tanpa memedulikan perlawanan Rhea, Charlie menahan kedua tangan Rhea di atas kepala dan mencengkeram dagunya dengan keras, lalu menciumnya dengan penuh amarah.Semakin lama, ciuman itu semakin ganas hingga hampir melukai bibir Rhea."Apakah itu pertama kali bagiku atau nggak, memangnya kamu nggak tahu? Bukannya kamu sudah ingat semuanya?" Charlie memandang Rhea dengan penuh amarah, bagaikan seekor binatang buas yang siap menerkamnya.Dalam benak Rhea muncul beberapa gambaran, lalu dia berkata dengan buru-buru, "Maksudmu, karena kamu cuma bertahan satu menit? Gimana aku bisa tahu itu karena kamu baru pertama kali atau karena ...."Rhea menghentikan ucapannya saat melihat tatapan Charlie yang marah."Baiklah, aku nggak seharusnya bersikap lunak padamu." Charlie melepaskan tali jubahnya, kemudian menunduk ke tubuh Rhea.Sejam kemudian, Rhea terkulai lemas di tempat tidur. Dia menamp
Read more

Bab 214

"Paula, kutemani kamu belanja sekarang." Rhea tiba-tiba teringat bahwa semalam dia dan Charlie telah bersusah payah untuk membuat Martin mabuk dan mengorek informasi darinya. Sekarang, Rhea sudah tidak sabar ingin membagikan informasi ini kepada Paula.Selain itu, dia bisa menggunakan kesempatan ini untuk menghindari berduaan dengan Charlie."Nggak usah, aku sudah terima baju yang kamu kirimkan semalam. Aku cuma mau kamu hubungi perusahaan keamanan." Paula mengetahui bahwa Darwin membuka sebuah perusahaan keamanan demi melindungi Paula. Rhea bisa menggunakan pengawal dari perusahaan itu kapan saja.Lantaran takut pengawal yang dicarinya sendiri tidak dapat diandalkan atau mungkin sudah disogok oleh Richie, Paula meminta bantuan pada Rhea."Untuk apa kamu butuh pengawal? Ada yang menindasmu? Si Richie berengsek itu ya?""Bukan, aku sedang ada masalah. Nanti kuceritakan padamu. Kamu suruh pengawalnya datang saja dulu," balas Paula. Dia melihat sekilas waktu saat ini, lalu berencana untuk
Read more

Bab 215

"Kenapa masih diam saja? Cepat siapkan datanya," ujar Wilson mengingatkan rekannya. Semua orang langsung menunduk untuk bekerja keras. Namun, ada juga rekan yang tidak kuasa mengirimkan pesan di grup pada Wilson untuk bertanya.[ Kenapa Pak Darwin tiba-tiba kesal? ]Wilson membalas.[ Nggak usah cari tahu yang nggak seharusnya kamu ketahui. ]Pegawai lainnya saling membalas.[ Katanya lagi pacaran. ][ Dulu aku nggak percaya, sekarang aku nggak meragukannya lagi. ][ Pak Wilson, kalau Pak Darwin mengamuk nanti, ingat suruh calon Nyonya untuk bela kita. Mungkin cuma dia yang sanggup meredakan emosi Pak Darwin. ]Wilson membalas.[ Oke. ]Karyawan lainnya terkesiap sejenak. Mereka hanya sekadar bercanda, tapi ternyata Wilson menganggapnya serius? Akan tetapi, saat ini mereka tidak punya banyak waktu untuk bergosip. Tangan Darwin yang mengetik laptop terlihat seolah-olah akan terbakar saking kencangnya.Paula sama sekali tidak tahu Darwin sedang berusaha menyelesaikan pekerjaannya dalam w
Read more

Bab 216

"Jangan ribut lagi! Dia sudah datang!" Richie melirik ke bawah. Matanya sontak berbinar-binar melihat Paula.Sejak berpisah dengannya, Richie merasa Paula menjadi sangat berbeda. Paula bukan lagi wanita penakut seperti dulu dan memiliki pesona yang khas.Aurel tersenyum dingin melihat perubahan ekspresi Richie. Akal sehat membuatnya menahan diri untuk tidak mengatakan apa pun. Meskipun demikian, hatinya dipenuhi kebencian dan keirihatian."Kalian cepat pergi. Sinyalnya adalah gelas pecah. Ingat?" instruksi Richie kepada Kamil dan Avan. Sebelum mereka keluar, Richie berpesan lagi, "Kalian cukup menggugurkan kandungannya. Jangan melukainya, terutama wajahnya.""Oke, tenang saja," sahut Avan sambil terkekeh-kekeh.Setelah pergi, ekspresi keduanya menjadi sangat suram. Avan bertanya, "Ayah, menurutmu Richie bakal membunuh kita untuk melenyapkan bukti nggak?"Membunuh anak pewaris Keluarga Sasongko, ini adalah dosa besar. Belum tentu mereka bisa bersembunyi di luar negeri setelah melakukann
Read more

Bab 217

Dengan ekspresi dingin, Winelli menekan bel. Yang membuka pintu adalah Kamil. Paula tidak terkejut. Sejak awal, dia sudah menduga Aurel akan bermain tipu muslihat."Masuklah," ujar Kamil sambil menggosokkan tangannya. Dia terlihat seperti seorang ayah yang tampak gelisah.Paula mengangkat alisnya dan membawa Winelli masuk. Setelah mengamati sekeliling, Paula tidak melihat barang keperluan sehari-hari di tempat ini. Kemungkinan besar, tempat ini baru disewa. Winelli juga menyadarinya sehingga bertatapan dengan Paula dan berdiri di sampingnya."Duduklah," ujar Kamil dengan rendah hati.Paula bergeming. Dia bertanya dengan dingin, "Jadi, kamu yang menghubungiku atas nama Aurel?"Kamil meliriknya dengan perasaan bersalah, lalu mengangguk dan menyahut, "Aku nggak punya cara lain lagi. Ibumu meninggalkan sesuatu untukmu sebelum pergi. Kami nggak bisa menghubungimu, makanya mencuri ponsel Aurel untuk mengirimmu pesan.""Dia terus memanggil namamu dan mengatakan merasa bersalah padamu ...," uj
Read more

Bab 218

Begitu mendengarnya, Paula tersadar dari lamunannya. Dia tidak mencoba merebut celemek bayi itu lagi, melainkan berbalik dan pergi."Kak, kamu mau ke mana?" tanya Avan sambil mengejar. Dia memecahkan gelas di meja, lalu hendak menyerang Paula dengan pecahan gelas itu.Paula terkesiap hingga sekujur tubuhnya bercucuran keringat dingin. Namun, tangan dan kakinya malah tidak bisa bergerak, seolah-olah menolak menuruti perintahnya.Jika terjatuh, perut Paula pasti akan terbentur. Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada anaknya. Akhirnya, Paula mencubit kakinya sekuat tenaga supaya indranya kembali.Kemudian, Paula bergeser sedikit ke samping untuk menghindar. Sementara itu, Winelli menendang Avan dan memeluk Paula. Keduanya sama-sama menjatuhkan diri ke sofa.Adapun Avan, dia kehilangan keseimbangan sehingga kepalanya membentur sudut meja dan bercucuran darah. Avan berteriak dengan panik, "Ayah, aku ... aku sudah mau mati ya ...."Kamil tidak langsung memedulikan Avan. Paula mengalihkan panda
Read more

Bab 219

"Aku sendiri nggak tahu." Avan mengambil semua perhiasan itu, lalu tersenyum jahat pada Paula. Paula tentu gusar melihatnya, tetapi dia tidak bisa apa-apa.Sementara itu, Winelli memanfaatkan kesempatan ini dengan menjulurkan kakinya dan membuat Kamil tersandung. Melihat ini, Richie langsung memukul wajah Kamil hingga babak belur."Beraninya kamu memukul ayahku!" Avan sontak mengangkat kursi dan menghantamkannya ke punggung Richie.Richie yang kesakitan pun melepaskan Kamil, lalu bangkit dan menghajar Avan. Karena Kamil berada di dekatnya, Paula segera menghampiri dan bertanya sambil menangis, "Tolong beri tahu aku siapa orang tuaku. Biarkan aku mati dengan tenang.""Asalkan kamu memberitahuku semuanya, aku bisa memberimu vila luar negeri yang dihadiahkan Rhea kepadaku."Seolah-olah takut Kamil tidak percaya, Paula segera mengeluarkan akta rumah dari tasnya. Sesudah itu, dia meraih tangan Kamil dan memohon sambil terbatuk, "Lihat, vila ini sangat indah. Kalau kamu memberitahuku kebenar
Read more

Bab 220

"Ayah!" Ketika melihat Kamil ditendang, Avan langsung mengambil pisau buah dari samping dan hendak menyerang Paula. Dia berteriak, "Aku akan membunuhmu!"Kamil memberi tahu Avan bahwa tidak ada yang boleh selamat hari ini. Semua ini salah si penjual setanggi yang menipu uang mereka. Jika setanggi itu berguna, mana mungkin hasilnya akan sekacau ini?Sebelum Winelli sempat memberi Avan pelajaran, pintu sontak didobrak dari luar. Dua puluh orang pengawal menyerbu masuk dan mengawal Paula keluar.Sebelum pergi, Paula mengambil celemek bayi bordir itu. Setelah keluar, dia bisa mendengar makian Avan dan suara Richie yang sibuk menjelaskan.Paula berkata dengan senang, "Lihat, semua baik-baik saja, 'kan? Aku sudah merencanakan semua."Ekspresi Winelli tampak gugup. Paula tidak peduli. Dia meneruskan, "Cukup kita berdua yang tahu. Jangan sampai Darwin tahu soal ini. Oke?""Kamu menyusun semuanya dengan begitu sempurna. Masa aku nggak boleh tahu?" Tiba-tiba, terdengar suara familier dari belaka
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
46
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status