All Chapters of Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin: Chapter 201 - Chapter 210

455 Chapters

Bab 201

Tina membelalakkan matanya sambil melambaikan tangan. "Kalian jangan bicara sembarangan. Aku dan Pak Darwin nggak punya hubungan apa pun!""Lalu kenapa Pak Darwin langsung pergi setelah kamu memanggilnya nanti?""Pacarnya datang, tentu saja dia langsung pergi." Tina melirik tajam kepada orang yang bertanya. Dia paham bahwa orang-orang ini memang oportunis. Dulu mereka meremehkan orang-orang dari kantor sekretaris. Sekarang setelah ditertibkan Darwin, mereka malah berusaha mendekatinya."Pacar Pak Darwin siapa?" tanya seorang eksekutif dengan penasaran.Tina mendengus dingin, "Kalau mau tahu, lihat saja sendiri."Para eksekutif itu pun melirik ke arah kantor Darwin. Siapa pun yang nekat mengintip, sudah bisa dipastikan tidak akan bisa bertahan hidup lagi di ibu kota ini.Saat ini, di dalam kantor.Paula membuka kotak makanan, lalu mengeluarkan hidangan satu per satu dan menatanya di meja makan. Wilson menelan ludah mencium aroma makanan itu. Dia telah sibuk sepanjang sore dan belum maka
Read more

Bab 202

Wilson tersadar, lalu buru-buru menarik pandangannya. "Lambung Pak Darwin kurang sehat. Kalau Pak Darwin suka makan bubur masakan Bu Paula, gimana kalau ...."Beberapa hari ini Darwin benar-benar sibuk hingga lupa makan. Dua hari yang lalu, dia terkena sakit maag hingga berkeringat dingin. Setelah itu pun, dia tetap saja tidak mau makan dengan teratur. Jika ada Paula yang menasihatinya, mungkin akan lebih baik.Namun, Darwin tidak berpikir demikian. Dia melemparkan tatapan dingin pada Wilson dan menolak usulnya."Kata dokter, kalau nggak rawat lambung Anda dengan baik. Kelak akan muncul masalah besar ...." Wilson terlihat seperti sedang berdebat dengan Darwin, tapi sebenarnya dia sedang melihat ke arah Paula.Sesuai dugaan, Paula langsung mengernyit dengan khawatir saat mendengar lambung Darwin bermasalah. "Pekerjaan memang penting, tapi kesehatan lebih penting," ujarnya menasihati.Setelah berkata demikian, Paula merasa dirinya telah melewati batas. Dia mengalihkan pandangannya dengan
Read more

Bab 203

"Kuumumkan dengan tegas, mulai sekarang, calon Nyonya Grup Sasongko itu adalah pembawa keberuntungan bagi kita semua!""Tuhan memberkati. Pak Darwin akhirnya jadi manusia biasa juga!""Pak Wilson, coba beri tahu kami, siapa orang itu? Kami harus menyanjungnya dengan hangat ke depannya!"Wilson yang berdiri di tengah-tengah para sekretaris tersenyum penuh makna. Setelah menatap Tina sekilas, Wilson berkata, "Rasa penasaran bisa membunuhmu.""Ya, mana mungkin pacar Pak Darwin bisa kita temui seenaknya?""Mulai sekarang, Nyonya Sasongko itu adalah dewi penyelamat kita. Kita harus melindungi posisinya!"Dibandingkan dengan suasana di kantor sekretaris yang ramai, suasana di dalam lift justru terkesan sangat hening. Sejak Darwin merapikan maskernya tadi, wajah Paula masih tersipu sampai sekarang. Dia melirik ke arah kamera pengawas sekilas, lalu bergerak mundur untuk menjaga jarak dengan Darwin.Darwin mengulurkan lengannya, lalu menarik Paula ke sampingnya. "Kenapa?""Ini masih di kantor,
Read more

Bab 204

Sampai ketika mereka memasuki mobil, wajah Paula masih terasa panas. Dia menggerutu dengan kesal, "Semua orang sudah lihat.""Memangnya aku begitu memalukan ya?" Darwin mencubit pipi Paula saat mendengar keluhannya itu.Paula menyingkirkan tangannya. "Lain kali suruh bibi pembantu saja yang antarkan makanan untukmu.""Ya, dulu memang bibi pembantu yang antar makanan untukku," jawab Darwin sembari menatapnya. Dia ingin mengatakan bahwa dulu memang bibi pembantu yang mengantarkan makanan, makanya dia sampai sakit maag karena tidak makan."Aku sedang hamil tahu?" ujar Paula sembari memegang perutnya. Dia masih merasa agak keberatan karena dikerumuni orang seperti itu tadi."Nggak perlu kamu yang antarkan, asalkan kamu temani aku makan saja sudah cukup." Darwin memasangkan sabuk pengaman pada Paula, lalu menyalakan mesin mobilnya.Setelah panas di wajahnya mulai mereda, Paula menjulurkan kepalanya dan bertanya dengan penasaran, "Akhir-akhir ini aku bakal kerja di rumah, mau gimana temani k
Read more

Bab 205

Darwin tidak menggubrisnya. Tangannya semakin erat memeluk Paula. Setibanya di bawah apartemen, Paula bertanya dengan kaget, "Ternyata kita tinggal di unit yang sama? Gimana kalau kami antarkan langsung?""Boleh?" Gadis itu mendongak menatap Darwin sejenak, lalu meringkuk ketakutan. Setelah itu, dia berkata dengan berpura-pura tegar, "Lupakan saja, jangan buat Kakak ini repot."Paula menoleh melihat ke jalanan yang baru saja mereka lewati tadi. Di sana masih ada beberapa pemuda yang membawa anjing sambil mengobrol. Tidak mungkin para pemuda itu mengikuti gadis ini dengan terang-terangan, 'kan? Anjing yang dibawa para pemuda itu berukuran besar."Mana temanmu?" tanya Paula tiba-tiba.Gadis itu menunjukkan ruang obrolan di ponselnya kepada Paula. "Dia tinggal di unit sebelah, mungkin sebentar lagi sampai."Secepat apa pun temannya tiba, tetap saja lebih praktis jika mereka yang mengantarkannya. Apalagi, saat gadis itu menunjukkan ponselnya pada Paula tadi, Paula melihat sebuah pesan yang
Read more

Bab 206

"Benar katamu. Anak-anak memang nggak punya aura seperti pacarmu ini. Mirip CEO muda di novel-novel," balas gadis itu. Bukannya kesal dengan ucapan Paula, dia justru mengangguk setuju dan melirik Darwin beberapa kali.Ting! Pintu lift akhirnya terbuka.Gadis itu berjalan sambil melompat kecil ke hadapan Darwin untuk mengajaknya mengobrol. Namun, Darwin hanya mengabaikannya dan berjalan ke depan pintu rumah Paula. Dengan sorot mata yang tidak sabaran, dia menyuruh Paula untuk segera membuka pintu."Pulanglah, sudah nggak apa-apa sekarang." Paula berpamitan dengan gadis itu sambil tetap tersenyum.Gadis itu mengangguk dengan senang hati. Sebelum masuk rumahnya, gadis itu melompat kecil dan berbisik di telinga Paula, "Kak, aku ngerti kok. Mahasiswa muda pasti lebih menggiurkan daripada pria tua. Kalau butuh sesuatu, langsung hubungi aku ya. Akan kuantarkan langsung ke depan pintu."Paula melihat gadis itu masuk ke rumahnya dengan keheranan.Darwin menyentil dahi Paula, lalu berkata sambil
Read more

Bab 207

"Aku bukan orang yang nggak berguna sama sekali, mana mungkin bisa dilukai orang sembarangan?" Paula tidak suka terus-menerus dilindungi oleh orang lain. Dulu oleh Rhea, sekarang oleh Darwin, seolah-olah dia memang orang yang tidak berguna."Mana mungkin kamu nggak berguna? Kalau bukan karena kamu, aku sudah lama mundur dari Grup Sasongko karena serangan netizen." Darwin menatap Paula dengan sangat serius. Paula merasa Darwin hanya sedang menghiburnya.Darwin memegang wajah Paula dan menatapnya, "Paula, kamu orang yang hebat. Pengkhianatan dari Keluarga Ignasius nggak bisa mengalahkanmu, kamu adalah gadis terkuat. Anak kita aman dalam kandunganmu karena kamu melindunginya. Kamu adalah ibu yang luar biasa. Karya komikmu sangat populer di internet, kamu adalah pelukis kartun terbaik. Kamu seperti permata yang berkilauan."Paula merasa agak tersipu dipuji Darwin, "Nggak sehebat yang kamu bilang kok.""Pesona unik seseorang nggak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Tapi Paula, kamu harus per
Read more

Bab 208

Menghadapi undangan tulus dari Paula, Darwin tentu tidak mungkin menolak. Kejadian gadis yang meminta tolong pada mereka tadi hanya sebuah kebetulan. Namun, telepon dari Wilson ini memang diatur oleh Darwin di waktu yang tepat dan sengaja diperdengarkan pada Paula."Baik," jawab Darwin. Dia mengangguk sambil menatap Paula dengan penuh kasih sayang dan semangat.Paula sibuk membereskan barang-barang yang dikirimkan oleh Rhea. Namun karena pikirannya terlalu fokus pada Darwin, Paula jadi tidak bisa membereskan apa pun pada akhirnya. Melihatnya yang kewalahan, Darwin menahan tangan Paula sambil tertawa, "Kamu mandi dulu saja, ya?"Paula hanya berkata, "Aku cuma mau ambil selimut dan sprei, yang lainnya bisa aku urus besok." Setelah itu, dia buru-buru masuk ke kamar mandi.Setelah selesai mandi, Paula keluar dan melihat bahwa Darwin sudah merapikan tempat tidur. Bukan hanya tempat tidur Paula yang sudah dipersiapkan, tetapi juga kasur untuk dirinya sendiri di lantai. Tempat tinggal Paula a
Read more

Bab 209

Jika orang biasa yang berada di posisi seperti itu, mungkin mereka akan menghibur gadis itu dan bahkan menyalahkan Darwin karena bersikap kasar pada wanita. Namun bagi Paula yang sudah terbiasa melihat kemunafikan Aurel selama ini, trik seperti ini tidak akan berguna di hadapannya.Dengan wajah dingin, dia berkata, "Aku sudah lapor polisi."Paula akhirnya mengerti tujuan gadis ini. Ternyata dia sedang mengincar Darwin. Dia sebelumnya mengira gadis itu hanya sekedar pelacur profesional.Gadis itu meringkuk sembari memeluk bahunya dan sengaja memperlihatkan belahan dadanya. "Kak, aku boleh duduk di rumahmu sebentar? Tadi aku terlalu buru-buru keluar ....""Nggak boleh, istriku sedang hamil dan butuh istirahat. Tolong jangan ganggu lagi," kata Darwin tanpa belas kasihan sambil menutup pintu.Paula menghela napas pelan, "Nggak usah pedulikan dia lagi?""Aku sudah panggil satpam untuk mengurusnya," jawab Darwin. Kemudian, dia membawa Paula kembali ke kamar. Setelah mematikan lampu kecil di
Read more

Bab 210

Bibi itu menghela napas dan mengangguk, menunjukkan bahwa dia mengerti. Ini pertama kalinya dia melihat Darwin begitu peduli pada seorang gadis. Sebelumnya, orang tua dan kakek Darwin selalu mengkhawatirkan cucunya kurang berperasaan. Sekarang mereka akhirnya bisa merasa lega.Ketika Paula bangun lagi, waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi. Dia bangkit dari tempat tidur. Begitu mencium aroma yang menggugah selera, perutnya terasa keroncongan."Sudah bangun? Cepat cuci muka dan makan," pesan bibi itu kepada Paula.Paula mengangguk, "Terima kasih banyak."Melihat ada banyak barang baru yang bertambah di rumahnya dan barang-barang yang belum dibereskannya semalam juga sudah rapi, Paula mengetahui bahwa bibi itu pasti datang pagi-pagi sekali. Bibi itu bekerja dengan tanpa bersuara sama sekali, ini benar-benar menakjubkan."Memang tugasku," kata bibi itu dengan ceria sambil melambaikan tangannya."Namaku Paula. Bagaimana aku harus memanggil Bibi?" tanya Paula."Panggil saja ak
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
46
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status