Share

Bab 208

Menghadapi undangan tulus dari Paula, Darwin tentu tidak mungkin menolak. Kejadian gadis yang meminta tolong pada mereka tadi hanya sebuah kebetulan. Namun, telepon dari Wilson ini memang diatur oleh Darwin di waktu yang tepat dan sengaja diperdengarkan pada Paula.

"Baik," jawab Darwin. Dia mengangguk sambil menatap Paula dengan penuh kasih sayang dan semangat.

Paula sibuk membereskan barang-barang yang dikirimkan oleh Rhea. Namun karena pikirannya terlalu fokus pada Darwin, Paula jadi tidak bisa membereskan apa pun pada akhirnya. Melihatnya yang kewalahan, Darwin menahan tangan Paula sambil tertawa, "Kamu mandi dulu saja, ya?"

Paula hanya berkata, "Aku cuma mau ambil selimut dan sprei, yang lainnya bisa aku urus besok." Setelah itu, dia buru-buru masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Paula keluar dan melihat bahwa Darwin sudah merapikan tempat tidur. Bukan hanya tempat tidur Paula yang sudah dipersiapkan, tetapi juga kasur untuk dirinya sendiri di lantai. Tempat tinggal Paula a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status