CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU

CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU

last updateLast Updated : 2022-07-05
By:  Asa JannatiCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 ratings. 4 reviews
61Chapters
18.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Amelia adalah malaikat tanpa sayap untuk dua orang terkasihnya. Suami, juga putri kecilnya. Meski Raya, bukan terlahir dari rahimnya sendiri, kasih sayang seorang ibu justru teramat berlimpah untuknya. Rumah tangganya indah, hubungan mereka indah, terbalut dalam kehidupan yang mewah. Semua tampak sempurna. Sampai pada suatu titik, ada sesuatu yang tak Amel sadari. Dua orang itu kian dekat, namun bukan lagi dekatnya seorang ayah pada putrinya, pun sebaliknya.

View More

Chapter 1

Teganya Berzina di dalam Rumahku (1)

Teganya Berzina di dalam Rumahku (1)

Semuanya bermula dariku yang terlalu permisif melihat kedekatan anak dan suamiku. Aku pikir semuanya baik-baik saja. Aku pikir karena rasa sayang suamiku yang terlalu dalam padanya, seperti halnya aku yang juga teramat mencintai Raya sehingga membuatku tak menaruh rasa curiga pada apa yang terjadi di antara mereka.

Sampai di suatu malam, pukul dua dini hari, aku terbangun dari tidur, hendak ke toilet. Kusisir pandangan ke arah remang ruang keluarga, dimana mereka biasa gunakan untuk menonton film box office berdua hingga larut.

Sayangnya malam itu, aku menyaksikan pemandangan yang sangat sulit kuterima sebagai sebuah kenyataan. Mereka berpagut penuh gelora, bercumbu penuh nafsu, layaknya sepasang suami istri mencurahkan cinta dan gairah.

Pemandangan itu seperti sebuah belati yang tiba-tiba dilempar dan menancap tepat di dadaku. Aku sakit, namun juga mendidih. Segera kutunjuk-tunjuk wajah mereka berdua penuh murka. Mereka terkejut bukan kepalang, melepaskan pelukan dan saling berdiri di hadapanku dengan salah tingkah.

Satu minggu, dua minggu, satu bulan. Mereka masih berada di dalam rumah ini. Mengharap ada penyesalan, lalu salah satunya pergi meninggalkan tempat ini. Sayangnya aku terlalu naif. Yang ada malah permintaan tak masuk akal dari wanita kecil yang aku besarkan dengan gelimang cinta dan materi ini.

“Please, Bun. Aku tahu menurut Bunda ini salah. Tapi tolong Bunda ngertiin Ayah dan aku. Aku capek kalau harus kucing-kucingan dari Bunda. Aku sudah nggak bisa menutupi hubunganku dengan Ayah. Daripada aku terus berzina dengan Ayah. Lebih baik aku jujur sama Bunda lalu menikah dengan Ayah. Agar tak semakin larut, Toh Agama juga tak melarang." ucap Raya penuh keyakinan.

" Aku bukan darah daging Ayah, aku cuma anak angkat di rumah ini. Dan kami sudah saling mencintai. Bunda juga ingin punya anak dari darah daging Ayah kan? Tapi kenyataannya Bunda mandul. Jadi apa salahnya jika Aku menikah dengan Ayah. Jika kami punya anak bukankah juga akan memberi kebahagiaan untuk Bunda?” lanjutnya panjang tanpa perduli bagaimana hancurnya perasaanku saat itu.

Aku tak pernah mengajarinya berkata kasar, tapi bahkan aku orang pertama yang merasakan betapa menyakitkan perkataan itu keluar dari mulutnya. Setiap kata laksana peluru yang terus menghujani jantungku. Sementara laki-laki itu, laki-laki yang kukira setia dan mencintaiku seutuhnya itu, dia hanya diam seribu bahasa menatap perdebatan ini dari sudut ruang. Pengecut tak punya nyali tapi beraninya bermain api!

Aku bungkam, tak menjawab permintaan gadis delapan belas tahun ini. Kata-katanya hebat, seperti sebuah kebenaran yang mengunci logika dan nalar agar aku tak bisa menjawab apa-apa lagi selain menyetujuinya. Sangat pantas dia aku masukkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas terkemuka di negeri ini. Baru satu tahun kuliah, kata-katanya sudah mampu meruntuhkan dinding-dinding hatiku.

Bahkan suatu kebusukan bisa dia bungkus dan kemas menjadi sebuah kata-kata manis di dengar, seperti sebuah kado da n harapan baru untukku.

Akan bisa memberi anak dari darah daging suamiku, katanya? Hebat iming-imingnya. Pegkhianatan tidak hanya dari satu orang, tapi bahkan oleh dua orang yang kehidupannya paling aku jamin dan paling dekat di hatiku. Apa lagi yang lebih perih dan berdarah-darah dari ini?

“Kamu bisa-bisanya mengajukan permintaan kepada orang yang bahkan paling tersakiti melihat pengkhiantan kalian! Aku diam sejauh ini, bukan untuk mendengarkan apa yang kamu katakan sekarang. Aku bungkam untuk melihat sejauh apa penyesalan kalian. Kalian asusila di rumah ini. Kalian berselingkuh dari orang yang memberi hidup enak untuk kalian. Aku pikir setelah kalian terpergok, akan merasa bersalah, meminta maaf, lalu tobat, tapi malah semakin menjadi, meminta restu hubungan gelap kalian kepada orang yang paling benci ini terjadi.”

Mataku menatap bergantian kepada dua orang itu.

“Bukan begitu Bun. Aku hanya mencoba membuka sudut pandang Bunda lebih jauh lagi. Bunda semakin tua, Ayah semakin tua. Aku hanya ingin menyelamatkan semuanya. Agar kita bisa tetap satu atap dan berbahagia tanpa perlu saling menyalahkan. Yang terjadi ya sudah biarlah terjadi. Mungkin ini memang rencana Allah. Akupun sakit karena tak pernah mengharapkan ini akan terjadi. Semua terjadi begitu saja. Akupun sakit karena harus meninggalkan kekasihku di sana, demi Ayah. Ayah sendiri yang menginginkan punya anak dariku. Yang perlu Bunda pahami, Semua ini juga bukankah karena ada andil Bunda, Bunda yang membiarkan aku terlalu dekat dengan Ayah. Sehingga muncul cinta di antara kita. Bunda yang terlalu sibuk dengna urusan bisnis sehingga melupakan di rumah ini ada dua orang bukan mahrom yang bisa saja terjebak cinta. Dan ini suah terjadi. Pelase mengertilah Bund. Ijinkan kami menikah.” Wow, panjang.

Luar biasa kata-kata gadis cantik ini. Membalik semuanya seolah aku yang salah, aku yang harus menanggung dan harus mempertanggungjawabkan apa yang terjadi sehingga harus menerima permintaan mereka.

“Kamu sudah cukup dewasa Raya, kamu tahu mana yang benar, mana yang salah. Kamu tahu harus bagaimana menjaga sikap di depan kami. Kamu sudah bisa meletakkan batasan apa yang boleh dan tidak boleh. Bunda membiarkan kedekatan kalian karena Bunda percaya kalian. Alangkah kotornya hati Bunda kalau suudzon kepada kalian." Kutunjukkan jari kepada mereka.

"Bunda hanya melihat dekatnya kamu dengan Ayah sama halnya seperti dekatnya kamu dengan Bunda. Bunda tidak curiga apa-apa dengan Ayah karena Bunda pikir dekatnya Ayah adalah sebagai bentuk perhatian kepadamu, yang sudah dibesarkan kami dari sejak usiamu empat tahun. Rupanya kalian pandai menyimpan rapat kebusukan. Sayangnya malam itu Allah tunjukkan. Sudah berapa lama kalian, hah? Jawab sudah berapa lama?”

Raya dan Mas Reo diam.

Sekarang bahkan menyebut nama mereka dalam hatikupun aku sakit.

“Kenapa diam?”

“Aku tak mau dihakimi, Bun. Cukup restui kami, jika tidak ....” Gadis yang sebenarnya teramat aku sayangi ini tak melanjutkan perkataannya.

“Jika tidak apa? Jika tidak, kalian akan tetap menikah? Kalian mengancamku? Aku selama ini terlalu baik sama kamu rupanya Raya. Karena nafsu, kamu lupa apa arti kasih sayangku selama ini. Jadi begini membalas orang yang sudah membesarkanmu dengan tulus. Jadi begini balasan seorang suami kepada wanita yang sangat menjaga hatinya. Reo, tolong jawab, kamu jangan diam saja!?” teriakku.

Aku tak perlu lagi memanggil Reo dengan sebutan Mas seperti biasa, untuk apa lagi menghargai seorang pengkhianat. Wajah Raya sudah sangat merah. Luar biasa anak angkatku satu ini, kupikir dia selama ini hanya mampu merengek minta dibelikan baju-baju mewah, mobil, tiket perjalanan ke luar negeri. Ternyata juga ia berani merengek meminta suamiku untuk dijadikan suaminya.

Hebat! Tak mau dihakimi katanya? Dia meminta aku menerima saja keputusan mereka berdua. Luar biasa ....

Kulihat beberapa asisten rumah tangga kami, juga supir mengintip dari balik pintu. Biarlah semua tahu, atau mungkin mereka juga bahkan sudah tahu lebih dulu. Hanya saja tak berani cerita kepadaku.

Reo berjalan maju ke arahku.

“Maafkan Ayah, Bun. Ayah memang bersalah. Ayah tak pernah menginginkan ini terjadi. Ayah khilaf, Bun. Ayah sudah meminta Raya untuk mengakhiri ini semua. Tapi Ayah larang malah dia semakin menjadi. Ayah nggak bisa mengendalikan dia. Ini ide nekat dia untuk mencoba jujur padamu,” ucapnya penuh getar seolah menyesal.

“Tapi dalam hati kamu mengamini permintaan Raya, ‘kan? Kamu pun menginginkan ini terestui, ‘kan? Aku rasa hubungan kalian sudah terlalu jauh. Artinya ikatan kalian juga sudah sedemikian dalamnya. Ternyata kamu sereceh itu, Reo. Dimana imanmu? Anak kamu sendiri kamu makan. Apa karena kamu sadar dia bukan darah dagingmu sehingga halal kamu nodai. Aku seperti tak megnenalmu sejak malam itu. Aku salah menilai kamu. Ternyata aku hanya mempercayai keyakinanku sendiri. Faktanya kamu gila. perselingkuhan ini sudah cukup buat aku sadar kamu nggak layak dipertahankan. aku sudah memutuskan cerai denganmu. Akan aku urus secepatnya.”

“Bun, Tolong jangan Bun. Sudah dari sejak Bunda mengetahui ini Ayah ingin meminta maaf. Hanya Ayah khawatir Bunda masih emosi. Jadi Ayah tahan-tahan. Ayah pikir ini nggak akan sampai sejauh ini. Ayah hanya tergoda nafsu sesaat, maafkan Ayah.”

Lelaki tampan yang kukira mencintaiku itu mulai memegangi kedua tanganku, memohon. Segera kutepis bersama air mataku yang berlompatan keluar.

Ah, Aku benci menangis di hadapannya, meski ini memang sangat sakit. Segera kususut dan menarik napas dalam. Tak boleh menangis untuk seorang jahanam seperti dia.

“Kamu dengar tadi apa kata dia, Reo? Kalian saling cinta dan ingin punya anak, ingin membahagiakan aku dengan kehadiran anak kalian nantinya. Sebuah rencana yang indah. Jadi nanti ada anak kecil yang lucu dan cantik, hadir di rumah ini. Anak dari darah daging suamiku. Wow hebat.” Lanjutku tegar.

Tapi sebelum semuanya menjadi kenyataan, aku akan memastikan mengurus perpisahan ini dengan baik. Agar tak ada penyesalan setelahnya.

Aku segera menelepon pengacara terbaik di kota ini. Akan kutunjukkan kepada kalian berdua, darimana kalian berasal.

Aku pikir orang yang lahir dari kesusahan, adalah orang-rang yang tulus. Orang-orang yang bersih hatinya dan tak akan bisa setega itu berlaku jahat. Ternyata aku salah. Aku memperjuangkan orang-orang yang salah.

Reo, sebelum menikah denganku adalah seorang pemuda yang santun dari keluarga sederhana. Dia mantan seorang sales produk rumah tangga keliling. Kelembutan hatinya, dan sikap pemalunya, ketampanannya membuatku jatuh hati.

Berbekal pengalamannya sebagai seorang sales, sebenarnya aku sudah cukup bangga padanya karena kini memegang jabatan Sales Director pada perusahaan obat milik Papa.

Ternyata waktu membuktikannya lebih dulu. Aku pikir aku sudah tepat memilih suami, ganteng, soleh, baik dan calon orang sukses seperti Papa. Ternyata aku salah.

Raya, gadis dari kampung yang kuangkat anak setelah dititipkan ibunya begitu saja kepadaku.

Kasih sayang dan cinta yang kuberi luar biasa karena hanya dia anakku satu-satunya. Seseorang yang bisa menjadi harapanku di hari tua, nanti.

Sayang didikanku tak ia pahami seutuhnya. Ia hanya paham bahwa aku wanita yang selalu memanjakannya dan tak pernah menolak setiap keinginannya. Mungkin karena ini ia seenaknya juga meminta Reo untuk jadi miliknya.

Aku tak tahu siapa yang memulai asmara itu, mungkin karena kedua-duanya sama-sama tak berhati dan berotak. Orang-orang seperti mereka, layak aku kembalikan ke tempat sampah.

***

“Bunda, aku mau dibawa kemana oleh polisi-polisi ini,” tanya Reo dengan wajah memelas.

“Tenang, Reo, kamu nggak akan dipenjarakan hanya karena berselingkuh dengan anak angkat kita. Tapi mungkin kamu akan dipenjarakan karena menggelapkan uang sejumlah ratusan juta ke rekening anonim milikmu. Untuk apa? Untuk bersiap-siap kabur dan menikah dengan istri baru? Jangan bohongi aku, kemarin-kemarin aku masih terus melindungimu dari Papa. Tapi saat ini, nggak ada ampun lagi Reo. Sekarang kamu hanya perlu tanda tangani surat cerai itu dan sekaligus tanda tangan untuk melepas jabatan kamu pada PT. Naira Mediatama.”

Reo tampak shock. Tpi tak mampu lagi menjawab kata-kataku.

“Si-siapa dua orang tua ini, Bun?” Raya menunjuk dua orang bertubuh kurus dan renta itu.

“Kamu nggak mengenalnya, Raya? Beneran nggak kenal? Saking terlalu sayangnya aku sama kamu kemarin-kemarin sampai kamu nggak tahu dari mana kamu berasal. Mereka Ayah Ibu kamu. Pulang saja dengan mereka, nanti kubekali uang secukupnya. Tapi sayangnya kamu harus berhenti kuliah, mobil dan fasilitas lainnya aku cabut. Silahkan kembali ke asalmu,” ucapku sambil melempar tas-tas pakaian di hadapannya.

“Rany, tolong selesaikan semuanya.” Biarlah selanjutnya diurus Rany, sekertarisku.

Mungkin Reo dan Raya terkejut melihat sikapku diluar dugaan mereka. Mereka sudah terlalu yakin aku akan ketakutan kehilangan mereka, sehingga bisa seenaknya mengatur-atur aku agar mau menuruti mereka. Mengancamku segala rupa agar aku takut kehilangan mereka.

Maaf, selama ini mungkin aku terlalu lembut dan mengiyakan semua kemauan mereka. Tapi perselingkuhan itu sudah tak bisa aku tolelir dengan cara apapun. Ada saatnya aku lembut, tapi aku juga punya harga diri yang tak bisa ditukar dan dipermainkan. Mungkin aku tak punya anak, mungkin aku mandul, tapi aku tetap berhak bahagia.

Aku berlalu dengan anggun meninggalkan mereka. Mengubur secepatnya rasa sakit yang kemarin singgah di hati. Biar kunikmati bahagiaku sendiri tanpa harus memperjuangkan orang-orang yang tak tahu terima kasih.

----

Terima kasih sudah menyimak, semoga ada hikmah/ibroh dari cerita ini nantinya.

Bantu klik love-nya and komen, dan masukkan ke dlm daftar bacaan, yah. Makasih udah bantu akun ini bertumbuh.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Agus Irawan
Mampir ke Novelku juga ya. judul" Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan" sudah tamat. yuuk pada mampir.
2023-05-09 19:00:36
1
user avatar
Dewa Amour
Judulnya lebih cocok kalo Gairah Ayah Angkatku. Aku lihat banyak gairah bertebaran di sini, gak cocok sm rate buku. Harap sebagai penulis Author lebih bijak. Bacaan tak sesuai dengan rate 12+ melainkan 21+.
2022-06-07 20:42:46
2
user avatar
Lusi Yanna
halo kak saya lucy ang editor akusisi di gn. saya minta kakak segera mengganti rate novel kakak menjadi 21+ yah. kalau tidak akan saya up ke atas untuk di take down karena meracuni rating 12+. harus segera hub editor in house kakak yah. saya tunggu
2022-06-07 20:14:43
0
user avatar
agneslovely2014
Hai Kak, mohon rate 12+ buku ini dibetulkan, ceritanya tidak baik untuk dibaca oleh pembaca usia 12 tahun. Anda mengeksploitasi sebuah hubungan yang seharusnya suci, saya agak terganggu sekalipun ini antara ayah dan anak angkat. Judulnya terkesan incest sebaiknya juga dibetulkan. Terima kasih.
2022-06-07 20:03:17
1
61 Chapters
Teganya Berzina di dalam Rumahku (1)
Teganya Berzina di dalam Rumahku (1)Semuanya bermula dariku yang terlalu permisif melihat kedekatan anak dan suamiku. Aku pikir semuanya baik-baik saja. Aku pikir karena rasa sayang suamiku yang terlalu dalam padanya, seperti halnya aku yang juga teramat mencintai Raya sehingga membuatku tak menaruh rasa curiga pada apa yang terjadi di antara mereka.Sampai di suatu malam, pukul dua dini hari, aku terbangun dari tidur, hendak ke toilet. Kusisir pandangan ke arah remang ruang keluarga, dimana mereka biasa gunakan untuk menonton film box office berdua hingga larut. Sayangnya malam itu, aku menyaksikan pemandangan yang sangat sulit kuterima sebagai sebuah kenyataan. Mereka berpagut penuh gelora, bercumbu penuh nafsu, layaknya sepasang suami istri mencurahkan cinta dan gairah.Pemandangan itu seperti sebuah belati yang tiba-tiba dilempar dan menancap tepat di dadaku. Aku sakit, namun juga mendidih. Segera kutunjuk-tunjuk wajah mereka berdua penuh murka. Mereka terkejut bukan kepalang, m
last updateLast Updated : 2022-05-20
Read more
Jangan Kembali Reo, Raya?! (2)
Jangan Kembali Reo, Raya?! (2)Maaf, selama ini mungkin aku terlalu lembut dan mengiyakan semua kemauan mereka. Tapi perselingkuhan itu sudah tak bisa aku tolelir dengan cara apapun. Ada saatnya aku lembut, tapi aku juga punya harga diri yang tak bisa ditukar dan dipermainkan. Mungkin aku tak punya anak, mungkin aku mandul, tapi aku tetap berhak bahagia.Aku berlalu dengan anggun meninggalkan mereka. Mengubur secepatnya rasa sakit yang kemarin singgah di hati. Biar kunikmati bahagiaku sendiri tanpa harus memperjuangkan orang-orang yang tak tahu terima kasih.“Bu-bunda, dua orang kumuh ini mana mungkin orang tuaku? Mereka jelek dan kotor, wajahnya nggak mirip denganku. Hizzh.” Si jelita dari tempat sampah itu mengibas-ngibaskan tangannya. Ya Allah mana kesopanan yang aku ajarkan selama ini, itu orang tua, terlebih orang tuanya sendiri.“Pergi kalian berdua! Jangan harap aku mau ikut kalian.” Ia menarik kembali koper-koper itu ke sudut ruangan.Aku tertawa mendengarnya. Anak yang rakus.
last updateLast Updated : 2022-05-20
Read more
Reo Jatuh Sakit~ (3)
~Reo Jatuh Sakit~ (3)Biarlah yang kurawat dengan kasih sayang itu pada akhirnya harus kembali ke tempat asalnya. Tuntas sudah tugasku membesarkannya dan membersamainya selama ini. Mungkin memang sudah waktunya dia kembali ke asalnya.Security rumah ini sudah menarik paksa gadis itu masuk ke dalam mobil. Raya berontak, melolong menangis, menjerit tapi tak bisa menolak. Karena memang tak ada tempat lagi di sini untuknya. Mobil itu melaju dengan cepat.Aku menarik napas lega. Satu masalah selesai. Sekarang membereskan satu lagi yang masih bersimpuh di kakiku menangis sejak tadi. Ini yang akan berat, Aku harus tegar ...“Raya sudah pergi Reo, kenapa kamu tidak ikut serta pergi juga meninggalkan rumah ini?” ucapku dingin tanpa menatapnya.“Aku sudah bilang Bun, tidak akan pernah melepasmu. Ingat empat belas tahun kita Bunda. Apakah akhirnya akan berakhir sia-sia seperti ini? Apakah aku tidak ada artinya sedikitpun untukmu sehingga ada kesempatan sekali lagi untuk aku memperbaiki semuanya?
last updateLast Updated : 2022-05-20
Read more
Bertemu Dengan Mantan Bijak (4)
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 4)#Anakku_Maduku #Ajt#Seputih_Cinta_Amelia~Bertemu Dengan Mantan Bijak (4)[Sudah biarkan saja, Rany. Sekarang sudah bukan urusanku. Sudah ada keluarganya yang akan mengurusnya,] jawabku. [Tapi keadaannya sangat parah, Bu. KRITIS,] jawab Rany. Reo Kritis? Sakit apa sebenarnya Reo? Apakah aku harus mengontaknya? Tapi aku tak mau membuatnya memiliki harapan lagi padaku.[Sakit apa dia, Ran?][Menurut ibunya Pak Reo, awalnya demam tinggi berhari-hari tak makan tak minum membuatnya komplikasi, Bu. Pak Reo sudah tak sadarkan diri beberapa jam.] jawab Rany.Tak lama ia mengirimkan juga gambar Reo yang sedang terbaring lemah, kurus, tak berdaya.Ya, Rabb. Reo koma, melihat fotonya aku sungguh tak tega. Jujur ini membuatku shock untuk kedua kalinya hari ini. Apakah aku harus mengabaikan Reo yang koma? Apakah benar Reo sudah bukan urusanku, bukankah statusnya masih suamiku bahkan satu bulan lalu hubungan kami masih baik-baik saja. Ah perasaanku mula
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more
Dia Sudah Hamil, Aku Bisa Apa (5)
Dia Sudah Hamil, Aku Bisa Apa‘Aku sedang belajar ....Bagaimana merelakan sebuah kepergian dengan senyumanBelajar mengikhlaskan tanpa harus menjadi terlukaDan belajar bagaimana seharusnya seorang manusiaMenerima ketetapan-ketetapan yang telah Tuhan gariskan untuk hidupnya.’ (Brian) ****~“Apakah kamu belum tahu, Mel? Mereka sudah pergi. Pergi jauh sekali, dan tak akan mungkin kembali,” ucapnya datar. Namun aku merasakan ada nada kesedihan dari getar suaranya.“Maksud ... kamu, Bri?” Aku bertanya pelan, tak ingin mengintimidasi jawaban kepadanya.“Jika kamu terluka karena tersakiti oleh mereka yang masih hidup. Akupun saat ini terluka, tersakiti karena mereka yang aku jaga hidupnya harus pergi secara tiba-tiba ....”Aku bangkit dari rengkuhan hangatnya. Duduk dan menatapnya. “Ya, Mel. Anakku, juga istriku, meregang nyawa di hadapanku, tanpa aku bisa menyelamatkannya. Mereka pergi cepat sekali, pergi di saat aku memiliki keyakinan akan hidup bahagia sampai tua bersama mereka. Mere
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more
Jadi Memang Sudah Direncanakan Reo (6)
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 6)#Anakku_Maduku #Ajt#Seputih_Cinta_AmeliaJadi Memang Sudah Direncanakan Reo!Mungkin kita punya cinta yang sama, impian yang sama, dan harapan yang sedikit lagi terwujud. Tapi ternyata semesta menghambatnya. Tetaplah setia pada janji, aku akan menunggumu, di sana, di ujung jalan (Raya)Sekuat tenaga aku mencoba kembali menetralkan perasaan, menghadap-Nya.Tapi tak bisa, sedetik kemudian aku menjerit, menangis dan tertawa berbarengan.Rabb, kenapa aku tak bisa mengendalikan diriku sendiri? Suster-suster memegangi tanganku yang meronta.“Kita bawa Bu Amel ke dalam ruang perawatan khusus dulu, Sus,” ucap Dokter jaga.Suster menaikkanku ke kursi Roda. Membawa ke satu ruangan di sudut rumah sakit.“Ibu istirahat dulu di sini, ya,” ucap Suster.Ah, akhirnya aku mendapat perlakuan sebagai pasien. Diinfus juga disuntik obat penenang.Tak lama Papa dan Mama sudah hadir disampingku.Mama memelukku.“Nggak apa-apa, kamu baik-baik saja, hanya kelelahan h
last updateLast Updated : 2022-05-23
Read more
Biarkan Aku Menata Kembali Semuanya (7)
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 7)#Anakku_Maduku #Ajt#Seputih_Cinta_AmeliaBiarkan Aku Menata Kembali Semuanya‘Jika yang terjadi adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus aku syukuri, maka Tuhan, ajari aku bagaimana cara melupakan tanpa harus membenci.” (Amelia)“Bunda, tapi saat ini Raya sudah terima, sudah pasrah, tak apa-apa Raya tak menikah dengan Ayah. Raya akan menanggung semuanya. Toh Raya sekarang sudah tinggal di kampung. Tak ada yang tahu siapa Raya. Yang mereka tahu Raya hamil nganggur. Tapi Raya nggak masalah dengan sebutan itu. Anggap aja ini hukuman untuk Raya yang sudah liar selama ini.”“Bagus, kamu sudah menyadarinya. Tapi Bunda juga nggak akan melanjutkan rumah tangga ini dengan Ayah,” jawabku.“Jujur Raya sedih.”“Sedih kenapa? Karena ternyata mimpimu untuk menikah dengan Ayah dan menjadikan Bunda madu gagal? Itu kan mau kamu?”“Bukan Bunda, Raya sedih karena Ayah dan Bunda harus bercerai. Dan sudah seminggu Ayah terbaring, entah sampai kapan akan ban
last updateLast Updated : 2022-05-23
Read more
Amel Adalah Anugerah Untukku! (PoV Reo) 8
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (PoV REO 1)#Seputih_Cinta_AmeliaAmel Adalah Anugerah Untukku!PoV REO / Sudut Pandang REO (Nah Reonya udah muncul, ayok kita marah2in dia, kali2 aja di sadar :))Aku punya mimpi tentang hidup yang tenang, cinta yang menghangatkan dan masa depan gemilang. Demi mewujudkan itu sedari kecil aku tak pernah malu berjualan, keliling dari kampung ke kampung, menjajakan apapun asal halal.Aku bukan berasal dari keluarga kaya, hidupku sederhana. Aku hanya seorang pemuda tamatan SMA. Tapi itu sudah sangat aku syukuri. Setidaknya aku masih punya bekal ilmu yung kugunakan sebagai modal hidup kedepan. Membantu Bapak dan Mamak menyekolahkan adik-adik adalah keinginanku. Aku punya tiga orang adik, dua laki-laki dan satu perempuan. Mereka semua adalah anak-anak yang cerdas, selalu juara kelas. Besar harapanku mereka akan jadi orang sukses. Biarlah aku saat ini bersusah-susah asal mereka jadi anak-anak yang bisa membanggakan Bapak dan Mamak kelak.Pada perjalanan hi
last updateLast Updated : 2022-05-23
Read more
Affair Reo Lainnya Terungkap (9A)
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 9A)#Anakku_Maduku #Ajt#Seputih_Cinta_AmeliaAffair Reo Lainnya Terungkap (Siapa Fira?)Pergilah Raya. Bersama kenangan pahit yang ada dalam jiwaku. Dengan janin dalam kandunganmu. Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa terkadang ada kesalahan-kesalahan yang tak bisa termaafkan yang membuat seseorang bisa menjadi jahat, menjadi dingin, beku seperti batu. Kulirik handphone di tangan yang berbunyi.[Bu, Pak Reo sudah sadar.]Rany mengabariku. Reo sudah sadar. Apakah aku akan menjenguknya lagi? Tapi apakah ini nggak akan meyakitiku dan semakin membuatku sulit melepasnya? Jujur memang sulit, bagaimana tidak, bersamanya selama delapan belas tahun dan tak pernah merasakan kekecewaan yang dalam kepadanya, saat ia sakit, tergeletak, selama ini aku yang mengurus. Tapi, ah, sudahlah. Sudah keputusanku untuk pergi dari hidupnya.Sebaiknya aku memilih menyiapkan diri lebih matang lagi saja untuk umroh. Menghapal bacaan talbiyah dan doa-doa saat Thawaf agar s
last updateLast Updated : 2022-05-23
Read more
Affair Reo Lainnya Terungkap (9B)
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 9B)#Anakku_Maduku #Ajt#Seputih_Cinta_AmeliaAffair Reo Lainnya Terungkap (Siapa Fira?)“Baik, Bu. Saya kembalikan semuanya pada Ibu. Hanya itu saja yang saya khawatirkan atas kejujuran ini. Tapi kalau saya tidak jujur, saya malah kasihan dengan Ibu.”“Saya paham. Terima kasih, Pak atas kejujuran Bapak. Saya harap ini tetap jadi rahasia kita. Nanti saya akan telusuri sendiri semuanya. Jika bapak perlu waktu lagi, bisa kontak saya, atau WA saya. Sekarang saya mau menyelesaikan pekerjaan dulu.”Pak Radi paham maksudku. Ia segera permisi meninggalkanku sendiri.Sebenarnya masih banyak hal yang ingin kutanya pada Pak Radi, pasti ia memiliki banyak informasi tentang Reo. Termasuk penggelapan uang yang Reo lakukan. Hanya saja aku sudah tak tahan mendengar pengakuannya. Kepalaku sakit. Berita yang baru disampaikan Pak Radi, foto-foto intim Reo dan Fira. Membuatku seketika down lagi. Seterlambat ini ternyata aku mengetahuinya.Reo ... bukankah kita me
last updateLast Updated : 2022-05-23
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status