Share

Reo Jatuh Sakit~ (3)

Penulis: Asa Jannati
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-20 18:30:45

~Reo Jatuh Sakit~ (3)

Biarlah yang kurawat dengan kasih sayang itu pada akhirnya harus kembali ke tempat asalnya. Tuntas sudah tugasku membesarkannya dan membersamainya selama ini. Mungkin memang sudah waktunya dia kembali ke asalnya.

Security rumah ini sudah menarik paksa gadis itu masuk ke dalam mobil. Raya berontak, melolong menangis, menjerit tapi tak bisa menolak. Karena memang tak ada tempat lagi di sini untuknya. Mobil itu melaju dengan cepat.

Aku menarik napas lega. Satu masalah selesai. Sekarang membereskan satu lagi yang masih bersimpuh di kakiku menangis sejak tadi. Ini yang akan berat, Aku harus tegar ...

“Raya sudah pergi Reo, kenapa kamu tidak ikut serta pergi juga meninggalkan rumah ini?” ucapku dingin tanpa menatapnya.

“Aku sudah bilang Bun, tidak akan pernah melepasmu. Ingat empat belas tahun kita Bunda. Apakah akhirnya akan berakhir sia-sia seperti ini? Apakah aku tidak ada artinya sedikitpun untukmu sehingga ada kesempatan sekali lagi untuk aku memperbaiki semuanya?”

“Basi kamu Reo! Kamu ketahuan saja bilang gini, gimana kalau aku nggak pernah memergoki kamu? Hah? Seberapa banyak kamu memohon sebanyak itu pula aku menolak!” balasku sembari keluar jendela, dingin.

Sayangnya tak lama mataku tertuju pada dinding-dinding rumah ini, dimana setiap sisinya ada pigura besar yang memajangpotret kemesraan aku dan Reo. Ah, ini memang yang tersulit, karena pada dasarnya aku memang mencintai Reo sepenuh hati. Apalagi yang kupertahankan darinya selama ini selain karena cintaku yang berlebih.

Dulu, cukup menatap matanya saja sudah mampu meruntuhkan dinding-dinding hatiku yang beku. Melihat tubuhnya dari kejauhan saja sudah mampu membuat seluruh tubuhku bergetar. Ia pemuda santun, penuh kelembutan, dari keluarga sederhana yang membuatku dulu begitu tergila-gila dan menyukainya. Mata elang, hidung mancung dan rambut hitam legam itu, telah belasan tahun membuatku hidup bahagia penuh cinta dan tenang.

Itulah yang membuatku tak terima melihat kenyataan ini. Sakit melihatnya selingkuh, sakit pula melihat orang yang kucintai ini harus mendapat ganjarannya. Melepas jabatan, harga diri juga sudah tak ada artinya lagi di mata Papa dan Mama.

Hatiku sakit seolah separuh dari jiwaku hilang. Aku kosong. Tapi aku juga merasa terinjak-injak harga diriku oleh perselingkuhannya. Benarkah yang menggoda adalah Raya? Tapi ia Ayahnya, bukan? Kenapa ia tak bisa mengendalikan perasaan dan hatinya. Seburuk apa aku hingga ia bisa goyah oleh hal lain? Karena hanya ingin main-main dan berpikir tak akan pernah ketahuan? Dia sudah menghancurkan dua hal sebetulnya, istrinya dan anaknya.

Ini yang membuatku tak bisa terima dan nyaris gila dua minggu ini. Hanya saja aku tak mau terlihat lemah di mata semuanya. Tapi seandainya ada yang bisa melihat bagaimana hatiku. Mungkin sudah seperti kaca pecah yang serpihannya terlontar jauh kemana-mana.

Aku bergegas meninggalkan tempat ini, menuju kamar, aku ingin menyendiri.

“Rany, sekali lagi, selesaikan semuanya. Kabari saya via w******p saja jika penting,” ucapku pada sekretarisku, seraya pergi meninggalkan kerumunan ini.

Aku pergi menuju ruang kerja. Berwudhu, lalu shalat mencari ketenangan. Tak lama aku berdizkir sembari duduk di meja kerja berusaha meredakan debar emosi yang masih terus mendera.

Tak lama Papa dan Mama datang menghampiri.

“Papa tahu ini berat, Nak. Tapi kamu harus bisa melewatinya. Kamu sudah cukup banyak ditempa pengalaman, Papa sama Mama yakin kamu bisa menyelesaikan ini dengan baik,” ujar Papa sembari menepuk-nepuk bahuku. Ya, Pa, Ma, usiaku tak lagi muda, aku bisa hadapi ini semua.

“Ya, Mama akan selalu dukung Kamu. Mama akan di sini beberapa hari menemani Amel, Pa,” ucap Mama sembari mengusapkan kayu putih ke leherku. Mama, aku sudah setua inipun Mama masih begitu penuh perhatian. Dan Mama tetep energik di usianya yang sudah lanjut.

“Ya, terima kasih, Ma.”

“Oke, Papa mau pulang dulu, Mel. Kabari Papa ya bila ada apa-apa.” Papa mencium keningku dan Mama lalu pergi meninggalkan kami.

“Ma, setelah ini, Amel mau ke London dan Paris. Agar Amel tidak terlalu larut dalam sedih. Setelah itu baru Amel akan umroh. Apakah Mama mau ikut?” Aku segera mengutarakan hal ini ke Mama sekaligus sebagai penguatan rencana agar aku mewujudkannya.

Aku harus pergi menghibur diri, melihat hal indah dan baru agar cepat mengubur rasa sakit yang pasti akan lama bersemayam dalam hati.

“Bagus, Nak. Pergi saja, jalan-jalan, wisata hati, itu akan bagus untuk rohanimu. Mama tidak ikut tidak apa, ya. Belakangan ini Mama disibukkan lagi jadi pemateri seminar-seminar mahasiswa. Inipun sudah jalan-jalan bagi Mama, ‘kan?” Mama tersenyum mengatakannya.

Aku senang kelihatannya Mama tetap stabil jiwanya, tidak terpukul atau emosi dengan keadaanku. Good, Ma. Itu lebih bagus untuk kesheatan Mama juga. Mama memang harus pintar mengontrol emosi dan menjaga kesehatan jiwa agar tetap sehat hidupnya, dan aku tahu Mama sudah lakukan itu.

“Bu, kata Pak Reo, beliau akan pulang ke rumah Bogor untuk sementara.” Rany sudah ada di depan pintu.

“Bagus, Rany. Suruh dia pergi dari rumah ini dulu, entah kemana. Kalau mau ke rumah Bogor, antarkan saja oleh Darno, jangan lupa Darno lekas balik kemari lagi,” pintaku.

“Siap, Bu.” Rany segera berbalik meninggalkanku.

Ya, sebaiknya Reo sementara memang tinggal di rumah Bogor. Rumah itu rumah lama kami yang sudah tidak kami tempati setelah kami pindah ke rumah yang lebih besar ini. Disana hanya ada penjaga rumah, Pak Diwan. Jika Reo ingin menjadikan rumah itu sebagai tempat tinggal atau ia ingin memilikinya, ya silahkan saja. Mungkin rumah itu satu-satunya yang akan kubagi untuknya. Selebihnya tidak.

***

Hari ini aku sudah menatap menara Eifel dengan manisnya. Aku datang di saat yang tepat. Bulan dimana memasuki musim salju, sehingga sepanjang jalan aku bisa melihat hujan salju yang sedang turun, sementara bumi belum terlalu penuh oleh salju yang bertumpuk. Sempurna. Indah. Pemandangan ini cukup membuat mood dan emsoiku baik. Ini memang yang aku cari.

Di sini aku ditemani beberapa teman yang menetap di Prancis. Mereka teman-teman masa lalu dari jaman SMA dan kuliah. Beruntung mereka memang sudah sering nongkrong bersama dan saling kenal sehingga kehadiranku di tengah-tengah mereka membuatku sangat terhibur.

Candaan-candaan khas Indonesia tak mereka lupakan dan itu terkesan lucu di telingaku karena aksen mereka yang sudah mulai berubah kebule-bulean tidak lagi seperti dulu yang masih medok betawi atau jawa.

Aku menyeruput capucciono sore hari sembari memandangi angsa-angsa di kolam kecil itu. Menatap julangan menara Eiffel yang begitu romantis di mataku. Banyak pasangan muda-mudi yang sedang berlibur kemari.

Aku dan Reo tentu saja sering kemari. Ah, seandainya saja Reo ... Ah, sudahlah kenapa aku menyebut namanya. Bukankah aku kemari untuk melupakan dia. Aku kembali bergabung ke meja teman-temanku, lebih baik aku ngobrol dan bercanda bersama mereka. Lusa aku harus pergi ke London, manfaatkan saja waktuku dengan mencari topik pembicaraan yang sedang hit bersama mereka.

“Apa kabar Reo dan Raya, Mel?” tanya Meta sahabat sebangkuku ketika SMA. Dia banyak tau hal tentangku, sayangnya ia belum tahu soal pernikahanku yang di ujung tanduk.

Aku tergagap, saat matanya menanti jawabanku.

“Mereka ... mereka seperti biasanya, sibuk dengan hobi dan aktivitasnya saat ini, waktunya belum pas untuk aku ajak berlibur seperti saat ini,” jawabku mencoba menjawab secara umum.

“Raya sudah kuliah ya? Aku lihat foto kalian ketika merayakan keberhasilan Raya diterima di Universitas Indonesia,” lanjut Meta.

Aku segera meminum cokelat capuccinoku. Menenangkan diri berharap tak ada pertanyaan lebih jauh lagi.

“Oh, iya, Ta. Kamu melihatnya, ya. Raya sudah semester dua,” jawabku mencoba biasa.

“Oiya kamu sudah tahu belum, Mel. Brian mengalami kecelakaan bersama keluarganya tiga bulan lalu, anak dan istrinya tidak bisa terselamatkan.” Tiba-tiba Farah memberitahukan hal yang membuatku kaget.

“Oh,ya?” Aku tak bisa menyembunyikan keterkejutanku. Brian, orang dari masa laluku. Dia orang baik yang selalu aku kagumi. Kakak tingkat yang rumahnya sempat tak jauh dari rumah masa kecilku. Setelah itu kami pindah tak pernah bertemu lagi, sampai akhirnya di masa kuliah kami bisa bertemu lagi. Dia ambil Arsitek, semetnara aku Bisnis.

“Iya, Brian cowok yang selalu kamu kagumi di jaman kuliah itu, Mel.” Farah si cewek Medan ini menggodaku.

“ Tak beruntung sekali nasibnya, harus kehilangan anak dan istrinya sekaligus. Aku datang saat pemakamannya. Gimana kalau besok kita agendakan kita main ke rumahnya? Setuju?”

“Eh, jangan dia nanti terganggu, dia sedang berkabung.” Aku tak enak hati juga sebenarnya. Sungkan karena pernah ada cinta di antara kami. Sayangnya tak semua teman-temanku tahu bahwa waktu itu aku pernah menjalin hubungan beberapa bulan dengannya.

Selama dengan Reo, aku pernah berjanji untuk selalu menjaga hati. Menjaga pikiran dari apapun yang bernama laki-laki. Ini menjadikan aku serba terbiasa menghindari laki-laki. Aku mau dekat dengan teman-teman di sini karena mereka sudah seperti saudara sejak lama.

“Nah, baru saja diomongin, Brian nongol juga, tu.” Teddy menunjuk seseorang yang sedang berjalan ke arah kami.

“Tau aja, Lu, Bri lagi di omongin udah nongol,” lanjut Teddy sambil menyalaminya.

Brian menatapku.

“Amel, wahh, kangen sekali udah lama nggak ketemu, apa kabar kamu?” Brian langsung menyapaku ramah.

Ya Allah, ia masih seramah dan semanis dulu. Gingsul dan lesung pipinya tak berubah.

“Baik, Bri. Apa kabarmu? Gimana sehat?” jawabku.

“Alhamdulillah. Aku dapat kabar dari Erica, katanya kamu datang dan kalian nongkrong di sini, kebetulan sekali, kantorku tak jauh dari sini.” Ia tersenyum, lagi-lagi lesung pipi itu.

“Anak ama suami nggak dibawa?” tanyanya.

“Oh, enggak Bri, mereka lagi sibuk-sibuknya. Aku kebetulan lagi ada urusan di London. Tapi aku mampir sini dululah, ya. Nemuin kalian,” jawabku mencoba secair mungkin.

“Iyalah, kalo orang sudah sepuh itu sebaiknya sering reuni, sebab kalau neggak nanti lupa siapa nama teman-temannya pas papasan di jalan,” canda Brian dibarengi gelak tawa yang lain.

Brian yang pandai menempatkan diri itu memulai candaannya. Lumayan akan sangat menghibur suasana hatiku di sini jika ada dia sebenarnya.

“Ngomong-ngomong kapan mau ke Londonnya? Kebetulan aku juga ada urusan di sana lusa,” ucapnya santai.

Lusa, pas sekali.

“Ya, lusa juga,” jawabku.

“Nah, pas banget tuh, Mel, bareng Brian.” Meta mengedipkan sisi kiri matanya. Aku tertawa, ini emak-emak uzur satu ini nggak hilang-hilang genitnya.

“Kalau begitu, kamu pergi saja denganku, biar Aman Mel. Saat ini perjalanan ke sana sedang tidak aman, cuaca dan penjahat sedang merajalela,” ujar Brian.

Brian, kamu masih sebaik itu.

“Mel, bener kata Brian. Jarang-jarang ituh Brian mau nemenin perempuan. Kalau bukan spesial,” lanjut Erica. Aduh, kenapa hatiku sekarang yang jadi kebat kebit.

Tring!

Tiba-tiba ada pesan masuk dari Rany.

[Bu, Pak Reo masuk UGD satu jam lalu, kondisinya memperihatinkan,] bunyi pesan Rany.

Deg!

Mendengar namanya, rasa nyeri masih tersemayam. Sakit apa Reo? Mag akutnya kambuhkah? Atau darah tingginya? Ya, Allah, baru beberapa hari aku mencoba melupakan Reo. Bukankah kita akan segera bercerai. Sebaiknya aku harus membiasakan diri tak perduli pada keadaannya. Rany, kenapa dia harus mengabariku.

[Sudah biarkan saja, Rany. Sekarang sudah bukan urusanku. Sudah ada keluarganya yang akan mengurusnya,] jawabku.

[Tapi keadaannya sangat parah, Bu. KRITIS,] jawa Rany. Reo Kritis?

TO BE CONTINUED

Tetap semangat.

Follow

I* dan Tiktok Asa Jannati

Terima kasih sudah menyimak, semoga ada hikmah/ibroh dari cerita ini nantinya.

Bab terkait

  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Bertemu Dengan Mantan Bijak (4)

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 4)#Anakku_Maduku #Ajt#Seputih_Cinta_Amelia~Bertemu Dengan Mantan Bijak (4)[Sudah biarkan saja, Rany. Sekarang sudah bukan urusanku. Sudah ada keluarganya yang akan mengurusnya,] jawabku. [Tapi keadaannya sangat parah, Bu. KRITIS,] jawab Rany. Reo Kritis? Sakit apa sebenarnya Reo? Apakah aku harus mengontaknya? Tapi aku tak mau membuatnya memiliki harapan lagi padaku.[Sakit apa dia, Ran?][Menurut ibunya Pak Reo, awalnya demam tinggi berhari-hari tak makan tak minum membuatnya komplikasi, Bu. Pak Reo sudah tak sadarkan diri beberapa jam.] jawab Rany.Tak lama ia mengirimkan juga gambar Reo yang sedang terbaring lemah, kurus, tak berdaya.Ya, Rabb. Reo koma, melihat fotonya aku sungguh tak tega. Jujur ini membuatku shock untuk kedua kalinya hari ini. Apakah aku harus mengabaikan Reo yang koma? Apakah benar Reo sudah bukan urusanku, bukankah statusnya masih suamiku bahkan satu bulan lalu hubungan kami masih baik-baik saja. Ah perasaanku mula

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22
  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Dia Sudah Hamil, Aku Bisa Apa (5)

    Dia Sudah Hamil, Aku Bisa Apa‘Aku sedang belajar ....Bagaimana merelakan sebuah kepergian dengan senyumanBelajar mengikhlaskan tanpa harus menjadi terlukaDan belajar bagaimana seharusnya seorang manusiaMenerima ketetapan-ketetapan yang telah Tuhan gariskan untuk hidupnya.’ (Brian) ****~“Apakah kamu belum tahu, Mel? Mereka sudah pergi. Pergi jauh sekali, dan tak akan mungkin kembali,” ucapnya datar. Namun aku merasakan ada nada kesedihan dari getar suaranya.“Maksud ... kamu, Bri?” Aku bertanya pelan, tak ingin mengintimidasi jawaban kepadanya.“Jika kamu terluka karena tersakiti oleh mereka yang masih hidup. Akupun saat ini terluka, tersakiti karena mereka yang aku jaga hidupnya harus pergi secara tiba-tiba ....”Aku bangkit dari rengkuhan hangatnya. Duduk dan menatapnya. “Ya, Mel. Anakku, juga istriku, meregang nyawa di hadapanku, tanpa aku bisa menyelamatkannya. Mereka pergi cepat sekali, pergi di saat aku memiliki keyakinan akan hidup bahagia sampai tua bersama mereka. Mere

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22
  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Jadi Memang Sudah Direncanakan Reo (6)

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 6)#Anakku_Maduku #Ajt#Seputih_Cinta_AmeliaJadi Memang Sudah Direncanakan Reo!Mungkin kita punya cinta yang sama, impian yang sama, dan harapan yang sedikit lagi terwujud. Tapi ternyata semesta menghambatnya. Tetaplah setia pada janji, aku akan menunggumu, di sana, di ujung jalan (Raya)Sekuat tenaga aku mencoba kembali menetralkan perasaan, menghadap-Nya.Tapi tak bisa, sedetik kemudian aku menjerit, menangis dan tertawa berbarengan.Rabb, kenapa aku tak bisa mengendalikan diriku sendiri? Suster-suster memegangi tanganku yang meronta.“Kita bawa Bu Amel ke dalam ruang perawatan khusus dulu, Sus,” ucap Dokter jaga.Suster menaikkanku ke kursi Roda. Membawa ke satu ruangan di sudut rumah sakit.“Ibu istirahat dulu di sini, ya,” ucap Suster.Ah, akhirnya aku mendapat perlakuan sebagai pasien. Diinfus juga disuntik obat penenang.Tak lama Papa dan Mama sudah hadir disampingku.Mama memelukku.“Nggak apa-apa, kamu baik-baik saja, hanya kelelahan h

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23
  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Biarkan Aku Menata Kembali Semuanya (7)

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 7)#Anakku_Maduku #Ajt#Seputih_Cinta_AmeliaBiarkan Aku Menata Kembali Semuanya‘Jika yang terjadi adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus aku syukuri, maka Tuhan, ajari aku bagaimana cara melupakan tanpa harus membenci.” (Amelia)“Bunda, tapi saat ini Raya sudah terima, sudah pasrah, tak apa-apa Raya tak menikah dengan Ayah. Raya akan menanggung semuanya. Toh Raya sekarang sudah tinggal di kampung. Tak ada yang tahu siapa Raya. Yang mereka tahu Raya hamil nganggur. Tapi Raya nggak masalah dengan sebutan itu. Anggap aja ini hukuman untuk Raya yang sudah liar selama ini.”“Bagus, kamu sudah menyadarinya. Tapi Bunda juga nggak akan melanjutkan rumah tangga ini dengan Ayah,” jawabku.“Jujur Raya sedih.”“Sedih kenapa? Karena ternyata mimpimu untuk menikah dengan Ayah dan menjadikan Bunda madu gagal? Itu kan mau kamu?”“Bukan Bunda, Raya sedih karena Ayah dan Bunda harus bercerai. Dan sudah seminggu Ayah terbaring, entah sampai kapan akan ban

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23
  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Amel Adalah Anugerah Untukku! (PoV Reo) 8

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (PoV REO 1)#Seputih_Cinta_AmeliaAmel Adalah Anugerah Untukku!PoV REO / Sudut Pandang REO (Nah Reonya udah muncul, ayok kita marah2in dia, kali2 aja di sadar :))Aku punya mimpi tentang hidup yang tenang, cinta yang menghangatkan dan masa depan gemilang. Demi mewujudkan itu sedari kecil aku tak pernah malu berjualan, keliling dari kampung ke kampung, menjajakan apapun asal halal.Aku bukan berasal dari keluarga kaya, hidupku sederhana. Aku hanya seorang pemuda tamatan SMA. Tapi itu sudah sangat aku syukuri. Setidaknya aku masih punya bekal ilmu yung kugunakan sebagai modal hidup kedepan. Membantu Bapak dan Mamak menyekolahkan adik-adik adalah keinginanku. Aku punya tiga orang adik, dua laki-laki dan satu perempuan. Mereka semua adalah anak-anak yang cerdas, selalu juara kelas. Besar harapanku mereka akan jadi orang sukses. Biarlah aku saat ini bersusah-susah asal mereka jadi anak-anak yang bisa membanggakan Bapak dan Mamak kelak.Pada perjalanan hi

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23
  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Affair Reo Lainnya Terungkap (9A)

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 9A)#Anakku_Maduku #Ajt#Seputih_Cinta_AmeliaAffair Reo Lainnya Terungkap (Siapa Fira?)Pergilah Raya. Bersama kenangan pahit yang ada dalam jiwaku. Dengan janin dalam kandunganmu. Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa terkadang ada kesalahan-kesalahan yang tak bisa termaafkan yang membuat seseorang bisa menjadi jahat, menjadi dingin, beku seperti batu. Kulirik handphone di tangan yang berbunyi.[Bu, Pak Reo sudah sadar.]Rany mengabariku. Reo sudah sadar. Apakah aku akan menjenguknya lagi? Tapi apakah ini nggak akan meyakitiku dan semakin membuatku sulit melepasnya? Jujur memang sulit, bagaimana tidak, bersamanya selama delapan belas tahun dan tak pernah merasakan kekecewaan yang dalam kepadanya, saat ia sakit, tergeletak, selama ini aku yang mengurus. Tapi, ah, sudahlah. Sudah keputusanku untuk pergi dari hidupnya.Sebaiknya aku memilih menyiapkan diri lebih matang lagi saja untuk umroh. Menghapal bacaan talbiyah dan doa-doa saat Thawaf agar s

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23
  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Affair Reo Lainnya Terungkap (9B)

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 9B)#Anakku_Maduku #Ajt#Seputih_Cinta_AmeliaAffair Reo Lainnya Terungkap (Siapa Fira?)“Baik, Bu. Saya kembalikan semuanya pada Ibu. Hanya itu saja yang saya khawatirkan atas kejujuran ini. Tapi kalau saya tidak jujur, saya malah kasihan dengan Ibu.”“Saya paham. Terima kasih, Pak atas kejujuran Bapak. Saya harap ini tetap jadi rahasia kita. Nanti saya akan telusuri sendiri semuanya. Jika bapak perlu waktu lagi, bisa kontak saya, atau WA saya. Sekarang saya mau menyelesaikan pekerjaan dulu.”Pak Radi paham maksudku. Ia segera permisi meninggalkanku sendiri.Sebenarnya masih banyak hal yang ingin kutanya pada Pak Radi, pasti ia memiliki banyak informasi tentang Reo. Termasuk penggelapan uang yang Reo lakukan. Hanya saja aku sudah tak tahan mendengar pengakuannya. Kepalaku sakit. Berita yang baru disampaikan Pak Radi, foto-foto intim Reo dan Fira. Membuatku seketika down lagi. Seterlambat ini ternyata aku mengetahuinya.Reo ... bukankah kita me

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23
  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   PoV Raya (Ini Jalan yang Kupilih) (10)

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (PoV Raya)#Anakku_Maduku #Ajt#Seputih_Cinta_AmeliaPoV Raya (Ini Jalan yang Kupilih)Jangan pernah takut akan kejamnya harapan, karena kalau kita yakin atas pilihan-pilihan yang kita ambil, semesta akan membantu mewujudkannya meski sebagian orang pada awalnya mentertawakan. (Raya)“Ayah, aku bosan, nggak pernah ada Bunda di rumah. Aku kan juga butuh dipeluk Bunda, dimanja, bukan cuma dikasih uang, dibeliin ini itu.”“Sama, dong. Ayah juga pengennya ada Bunda di rumah ini. Cuma gimana lagi. Ayah nggak bisa ngelarang Bunda. Bunda kan di sana juga capek bekerja.”“Kalo gitu Ayah aja dong, sering di rumah. Nggak usah lembur-lembur .... aku kan males kalau malam cuma ditemani Mbok Sum.”“Emang kenapa kalau ditemani, Mbok Sum ... kan dia baik. Atau kalau bosen, kamu kan bisa baca buku, nonton film. Pergi ke Mall."“Ah males, pokoknya aku mau Ayah lebih banyak waktu di rumah, temani aku, atau kita main ke mana gitu, biar nggak bosen di rumah terus. Biarin a

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-26

Bab terbaru

  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   (Tamat) Buah Cinta Memberi Bahagia, selamanya

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Bab 58)Seputih Cinta Amelia-Buah Cinta Memberi Bahagia, selamanya-“Sekarang saya baru mengerti bahwa setan meletakkan kenikmatan pada kemaksiatan agar kita terus tergelincir dan hancur seperti mereka. Ternyata saya yang bodoh, maafkan saya, Bun, Mak. Saya berjanji Akan berubah, demi anak saya Gana, demi kesempatan hidup yang masih Allah kasih untuk saya.” Tian bersujud di kakiku dan Yu Sopinah.Yu Sopinah menarik bahu pemuda itu.“Kamu sebenarnya pemuda yang baik, Nak Tian. Hanya saja kamu tergelincir pada pergaulan yang salah. Mamak sudah memaafkan kamu. Tapi bener, ya, Nak. Jauhi barang-barang haram itu. Hidup yang bener dan lurus-lurus saja, Nak.” Yu Sopinah mengelus-elus bahu pemuda yang sedang tergugu itu.“Janji, Mak, Tian janji. Tian akan pegang janji ini. Demi Allah, nggak akan lagi menyia-nyiakan kepercayaan Mamak, Bunda, Papa Mama, Kaka Tian semuanya.”Ada getar dalam suaranya, ada tangis dan sesak sesal mendalam dalam dadanya. Suaranya te

  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Sebuah Pertemuan (59)

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Bab 57)Seputih Cinta Amelia-Sebuah Pertemuan-Semoga esok akan ada kejutan indah di hari-hariku yang kemarin-kemarin begitu kelabu. Kutatap suamiku yang sedari tadi standby berdiri di belakangku. Lelaki yang selalu siaga untukku.Mas Brian mengelus-elus pundakku. Kami saling tatap, seakan berkata, ‘Semuanya akan menjadi mudah kedepan, Dek.”***AjtPagi dengan suasana yang berbeda. Seperti ada sebuah harap yang terus memberiku semangat menjalani hari dengan sebaik-baiknya. Satu minggu setelah pertemuan yang mengharu biru, Baby Gana boleh dibawa pulang. Rasa syukur tak terkira dari semua nenek-nenek mereka menyambut kesembuhan cucu mereka.Hari ini semua akan menjenguk Raya di sel tahanan. Pasti dia sudah merindukan Gana dan satu hal yang akan mengejutkan baginya, karena untuk pertama kalinya, setelah puluhan tahun, ia akan berjumpa dengan ibu kandungnya. Ibu kandungnya yang tak pernah ia kenal sejak ia baru lahir beberapa hari.Sesampainya di parkira

  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Leli, Ibu Kandung Raya

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Bab 56)Seputih Cinta Amelia-Leli, Ibu Kandung Raya-“Terima kasih, Nak. Kamu memang seorang berhati malaikat. Entah kenapa orang sepertimu harus di buat tersiksa dengan orang-orangseperti raya dan Reo.”“Yang sudah terjadi pastilah karena sudah kehendak Allah, Mak. Sekarang Amel sudah ikhlas.”“Maafkan anak saya, juga, ya, Mak. Sudah merusak Raya istri menantu Mamak,” ujar Bu Mahendra terbata. Wanita paruh baya ini nampaknya memiliki hati yang lembut. Dari tutur wicara dan wajahnya menggambarkan ia wanita yang santun.“Nggak apa-apa, Bu. Bukan salah Ibu. Kita sama-sama orang tua yang kadang nggak bisa terlalu jauh ikut campur anak. Hanya saja kalau sudah seperti ini. Baru kita dilibatkan dengan banyak pihak. Kita banyak-banyak istighfar saja, ya, Bu.” Mak Ratna mengelus-elus pundak Bu Mahendra.“Jadi, Bu. Nanti kita saling kabari saja, ya. Saya juga terus berhubungan dengan pihak kepolisian. Berusaha kooperatif untuk kebaikan anak saya. Entah nanti

  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Menjadi Penolong Terkadang Siap Teraniaya 57

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Bab 57)Seputih Cinta Amelia-Menjadi Penolong Terkadang Siap Teraniaya-“Pak, kita belum bicara apa-apa. Bapak baru datang, masih berdiri di depan pintu tapi sudah mengancam memenjarakan saya? Bapak bisa bicara baik-baik, Pak?”“Saya bisa bicara baik sama orang yang bisa diajak negosiasi dengan baik, Bu. Saya sudah banyak dirugikan. Dibohongi juga. Uang delapan puluh juta, tiga bulan kalau di simpan jadi deposito sudah berbunga banyak, Bu. Ini, rumah yang saya beli nggak bisa saya peroleh, justru jual beli dibatalkan setelah semuanya deal. Wajar saya minta ganti rugi, Bu. Saya banyak dapat kerugian immateriil.”“Saya rasa kerugian bapak masih dalam batas wajar, Pak. Dalam jual beli pastilah bapak meluangkan waktu, ada waktu menunggu sampai transaksi selesai. Dalam hal ini, Bapak hanya menunggu kabar dari Bu Raya. Karena dia juga sedang dapat musibah makanya tidak bisa mengabari Bapak, itu saja ‘kan? Oke bapak duduk, ya, Pak. Kita bicarakan di sini sa

  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Menyelesaikan Masalah yang Ditinggalkan Raya Satu-Persatu 56

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Bab 56)Seputih Cinta Amelia-Menyelesaikan Masalah yang Ditinggalkan Raya Satu-Persatu-“Ya, Mbak Tika, apa kabar?”“Kabar baik, Bu. Alhamdulillah. Bu Amel gimana keadaannya?”“Alhamdulillah sudah di rumah, Mbak. Sorry, ya aku belum jenguk Baby Gana lagi, apa Mbak sedang nggak bisa jaga Baby Gana, biar nanti Mbak Darti saya minta ke sana?”“Oh, Nggak Bu, saya sekarang ditemani Yu Sopinah. Hanya saya ingin mengabarkan keadaan Baby Gana. Alhamdulillah kata dokternya makin membaik. udah berhasil melewati masa kritis.”“Alhamdulillah, jadi makin baik keadaan Baby Gana Mbak?”“Iya, Bu. Dia sudah bisa diajak ngobrol, ketawa. Sama Yu Sopinah sering digodain. Kasihan Yu Sopinah dari sejak datang nangis terus. Sekarang beliau senang, Baby Gana sudah makin baik.”“Ya Allah Yu Sopinah. Baby Gana …”Entah kenapa tiba-tiba aku menangis sampai sesenggukan mendengarnya. Di kala aku sendiri baru keguguran, dan mendengar Baby Gana selamat dari masa kritis. Rasanya se

  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Kita Coba Lagi, Sayang

    Yuk bantu Up biar cerita ini naik lagi. Caranya follow, suscribe, kasih vote bintang 5, like n komen. Mksh yg udh bantu.-Kita Coba Lagi, Sayang- Aku terbangun di sebuah ruangan berdinding putih, bertirai abu-abu muda. Mengangkat tangan, berusaha menyentuh kepalaku yang terasa berat. “Sayang, kamu sudah siuman?” Lelaki dengan wajah sembab yang duduk disebelahku ini segera menggenggam jari-jemari tangan kananku. Mengecupnya dalam. Ia bangkit, membungkuk menatap wajahku, mengelus-elus kepalaku yang berselimut jilbab.“Emhh, Mas, aku dimana ini?”“Kamu di rumah sakit, Sayang. Kamu tadi pingsan. Pasti karena terlalu lelah, ‘kan. Maafkan Mas. Maafkan ...” Ia tergugu dan menangis memeluk tubuhku yang terbaring.“Sayang, maafkan Mas, kurang bisa menjagamu dengan baik, sampai kamu begini.”Kenapa Mas Brian menangis sebegitu sedihnya? Ya Allah, Mas. Aku menggeser tubuhku untuk naik ke atas.“Oh, mau duduk rebahan, Sayang? Mas naikkan posisi bednya ya?”Aku mengangguk.Ia memutar tuas di ba

  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Keguguran? (54)

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku Seputih Cinta AmeliaKeguguran? (54)Tambah lagi satu kerjaan tambahan yang harus aku selesaikan. Menjadi saksi kejahatan untuk anakku sendiri. Baiklah, memang ini proses yang harus Raya lalui, semakin aku kooperatif, semakin baik. Agar raya bisa segera ditindak, dijatuhi hukuman atau masuk rehabilitasi.Jika dia harus dihukum tak apa. Aku tak akan memaksa untuk meminta rehabilitasi. Penjara juga bisa jadi tempat rehabilitasi tak langsung untuk Raya. Sedikit lebih keras, tapi itu akan membuatnya benar-benar jera.Pukul setengah tujuh malam. Aku sudah di rumah.“Dek.” Mas Brian mengecup keningku tatkala melihatku sudah hadir di rumah.“Mas, aku mandi dulu, ya. Mak, Mamak ini pakai teleponku, aku teleponkan Bapak, ya. Pasti Bapak sudah menunggu kabar dari Mamak.”“Enggak, Nak. Mamak punya hape citul. Tadi Bapak sudah mamak telepon. sudah paham kondisinya sekarang lagi ruwet. Jadi Bapak maklum, mamak nggak pulang. Jaga diri aja katanya dan salam buat Nak

  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Selamat Membayar Kerusakanmu, Raya

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku Seputih Cinta AmeliaSelamat Membayar Kerusakanmu, Raya~Kini baru kumengerti, cobaan datang kepadaku karena Dia ingin tahu, apakah aku bisa menjadi manusia beriman atau semakin menunjukkan betapa bejatnya aku.~ (Raya)Aku mencoba tenang.Sekian detik polisi sudah ada di hadapan.“Maaf, kami mendapat informasi keberadaan Bu Raya Andriani di rumah sakit ini, apakah benar Ibu yang bernama Raya Andriani seperti yang tertera dalam pengenal ini?” tanya salah satu polisi kepada Raya.Raya tak menjawab, tapi jelas dari wajahnya, ia sedang terhenyak. Jadi kupastikan ia tak akan sanggup mengiyakan jawaban.“Benar, Pak. Dia Raya seperti yang bapak cari, ada apa, ya, Pak?” Aku mencoba menjawab dengan tenang.“Baik, Bu. Kami dari kepolisian, ini surat tugas untuk kami. Kami mendapat perintah untuk membawa Bu Raya Andriani ke kantor polisi. Bu Raya mohon maaf, kami tahan.” Seketika hening. Hanya ada suara Raya yang mulai terisak.“Tak bisa ditangguhkan, kah, Pak?

  • CINTA YANG SALAH ANAK ANGKAT DAN SUAMIKU   Raya Ditangkap Polisi

    Cinta Terlarang Anak dan Suamiku Seputih Cinta AmeliaRaya Ditangkap Polisi~Kamu akan sadar seberapa besar kekuatan yang kamu miliki setelah kamu ditempatkan dalam keadaan tak bisa memilih.” (Raya)Kenapa lagi dengan anak ini, kenapa masih harus melindungi Tian sebegitunya padahal ia sudah habis dianiaya oleh anak muda itu.“Bukankah kamu sendiri yang meminta tolong perlindungan dari penganiayaan Tian kemarin Raya? Kenapa sekarang kamu jadi seolah nggak terima Tian ditahan?”Raya sudah benar-benar aneh, bahkan dia seperti dilema dan nggak kosnsisten dengan prinsipnya sendiri.“Karena aku nggak mengira Gana akan sampai kritis seperti ini. Aku butuh Tian di sini sekarang, Bun.”“Kenapa harus ada Tian sekarang? Apa karena anak ini anaknya Tian?“Sekarang sudah nggak penting anak siapa dia, Bun. Nyatanya Ayah tak akan bisa keluar dari penjara secepatnya. Cuma Tian yang bisa kujadikan sandaran sekarang.”“Sandaran apa? Sandaran semu Raya. Kamu bisa berdiri sendiri, bahkan bisa lebih baik

DMCA.com Protection Status