Share

Bab 210

Bibi itu menghela napas dan mengangguk, menunjukkan bahwa dia mengerti. Ini pertama kalinya dia melihat Darwin begitu peduli pada seorang gadis. Sebelumnya, orang tua dan kakek Darwin selalu mengkhawatirkan cucunya kurang berperasaan. Sekarang mereka akhirnya bisa merasa lega.

Ketika Paula bangun lagi, waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi. Dia bangkit dari tempat tidur. Begitu mencium aroma yang menggugah selera, perutnya terasa keroncongan.

"Sudah bangun? Cepat cuci muka dan makan," pesan bibi itu kepada Paula.

Paula mengangguk, "Terima kasih banyak."

Melihat ada banyak barang baru yang bertambah di rumahnya dan barang-barang yang belum dibereskannya semalam juga sudah rapi, Paula mengetahui bahwa bibi itu pasti datang pagi-pagi sekali. Bibi itu bekerja dengan tanpa bersuara sama sekali, ini benar-benar menakjubkan.

"Memang tugasku," kata bibi itu dengan ceria sambil melambaikan tangannya.

"Namaku Paula. Bagaimana aku harus memanggil Bibi?" tanya Paula.

"Panggil saja ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status