Share

Bab 218

Begitu mendengarnya, Paula tersadar dari lamunannya. Dia tidak mencoba merebut celemek bayi itu lagi, melainkan berbalik dan pergi.

"Kak, kamu mau ke mana?" tanya Avan sambil mengejar. Dia memecahkan gelas di meja, lalu hendak menyerang Paula dengan pecahan gelas itu.

Paula terkesiap hingga sekujur tubuhnya bercucuran keringat dingin. Namun, tangan dan kakinya malah tidak bisa bergerak, seolah-olah menolak menuruti perintahnya.

Jika terjatuh, perut Paula pasti akan terbentur. Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada anaknya. Akhirnya, Paula mencubit kakinya sekuat tenaga supaya indranya kembali.

Kemudian, Paula bergeser sedikit ke samping untuk menghindar. Sementara itu, Winelli menendang Avan dan memeluk Paula. Keduanya sama-sama menjatuhkan diri ke sofa.

Adapun Avan, dia kehilangan keseimbangan sehingga kepalanya membentur sudut meja dan bercucuran darah. Avan berteriak dengan panik, "Ayah, aku ... aku sudah mau mati ya ...."

Kamil tidak langsung memedulikan Avan. Paula mengalihkan panda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status