Share

Bab 225

"Kalian bertengkar lagi?" Paula mengembuskan napas. Dua insan ini benar-benar seperti musuh bebuyutan. Bisa juga dikatakan mereka terlalu sial. Setiap kali hubungan mereka membaik, pasti ada masalah yang muncul lagi.

Rhea mencebik, terlihat tidak ingin membahasnya. Paula pun tidak memaksanya lagi. Dia tahu Rhea akan memberitahunya cepat atau lambat. Lagi pula, Rhea tidak bisa menahan apa pun di hatinya.

"Kak, tolong ampuni aku! Aku tahu aku salah. Aku nggak seharusnya meminta bantuanmu ataupun mengganggumu tidur. Tolong jangan siksa aku lagi!" Tiba-tiba, seorang gadis kecil berlutut di depan Paula.

Rhea sontak maju untuk mengadangnya. Paula tanpa sadar melindungi perutnya dan mundur sedikit. Setelah melihat dengan saksama, ternyata itu adalah gadis yang mengetuk pintu rumahnya pada tengah malam.

"Siapa kamu?" tanya Rhea dengan penasaran.

Gadis itu bersujud dengan kuat sambil berkata dengan tidak jelas, "Maafkan aku. Aku sudah pindah dari sini. Rumahku juga sudah dijual. Tapi, ayahku la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status