Menikah dengan CEO Dingin

Menikah dengan CEO Dingin

last updateLast Updated : 2024-04-26
By:  Salwa MaulidyaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
12 ratings. 12 reviews
228Chapters
21.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Bagi Jasmine Mariana, menikah dengan Kevin Prakarsa merupakan tantangan sulit lantaran lelaki itu memiliki sikap yang dingin, wajah datar, seperti tidak memiliki gairah hidup. Ia terpaksa menerima lamaran dadakan Kevin lantaran lelaki itu berjanji akan melunasi utang ayahnya. Saat kehidupan barunya dimulai sebagai istri Kevin, banyak hal yang terjadi dalam hidupnya. Dari mantan istri Kevin yang masih menemui lelaki itu, sampai hal tak terduga lainnya datang menghampirinya. Oleh sebab itu, Jasmine sering menyebutnya; menikah dengan Kevin bukan akhir dari segalanya. Lalu, akankah Jasmine bertahan dalam pernikahannya?

View More

Chapter 1

Cek Satu Miliar!

“Ma-maksud Bapak apa ya? Saya tidak mengerti apa yang Bapak bicarakan,” katanya tergagap. “Da-dari mana Bapak tahu ... jika ayah saya memiliki utang?" tanya Jasmine lagi dengan semua kebingungan yang ada pada dirinya.

"Menikah denganku, dan kamu tidak perlu memikirkan utang orang tuamu lagi. Perlu kamu ketahui, aku tidak akan mengatakannya lagi. Jadi, buat keputusanmu sekarang juga!" 

Meski sedang duduk berhadapan dan terhalang sebuah meja, Jasmine bisa membayangkan postur tegap dan atletis lelaki tampan di hadapannya itu. Sepasang mata elang, hidung mancung, dan bibir tanpa senyum itu menguarkan aura yang sulit diabaikan.

Tapi, bukan ini yang dibayangkan Jasmine ketika menerima tawaran interview kerja. Baru beberapa menit duduk di hadapan calon bosnya ini, bukannya mendapat pertanyaan seputar pengalaman kerja, dia malah dilamar! Apakah dia sudah gila?

Kevin Prakarsa—pemimpin perusahaan retail Diamond Group yang sudah berdiri sejak dua puluh tahun lamanya—melipat tangan dengan angkuh. 

'Kamu belum berubah juga,' ucapnya dalam hati. Kemudian menghela napas kasar menatap wajah Jasmine.

"Kamu tidak perlu tahu saya tahu dari mana. Katakan saja! Berapa utang yang ayah kamu miliki?" Pria itu berucap dingin dan tidak sabaran, menciptakan atmosfer menegangkan di ruangan itu.

Gadis cantik berambut panjang itu tidak langsung menjawab. Sepasang mata teduhnya mengedip-edip bingung.

Jasmine terlalu terkejut dengan situasi yang dihadapinya sekarang. Ditambah tatapan tajam Kevin yang terus tertuju padanya, membuat Jasmine merasa terintimidasi.

Kevin Prakarsa bukan tanpa alasan ingin menikahi Jasmine. Setelah dua tahun lamanya menjadi duda lantaran malas mencari pasangan dan juga trauma akan pernikahan yang sempat gagal itu, ia akhirnya memutuskan untuk mencari calon istri lagi.

Pria itu ingin terhindar dari gangguan Desi, mantan istri yang terus mengganggunya, berharap Kevin mau kembali padanya.

“Maaf, Pak, jika saya lancang. Tapi kita bahkan belum pernah bertemu sebelumnya…,” ucap Jasmine setelah beberapa saat terdiam. Dia menatap pria tampan di hadapannya dengan tatapan penuh selidik. “Bapak kenal saya?”

Jasmine sungguh tidak mengerti mengapa Kevin tiba-tiba melamarnya dan bagaimana dia tahu tentang situasinya. Tapi yang jelas, ini benar-benar tidak masuk akal.

“Tidak. Saya memang tidak mengenal kamu, tapi saya tahu segala sesuatu tentang kamu,” jawabnya, menatap Jasmine tepat di manik matanya.

Jawaban lugas dari Kevin justru membuat Jasmine semakin bingung dan rasa curiga perlahan tumbuh dalam benaknya.

Dia tahu pasti pria di hadapannya ini adalah salah satu petinggi perusahaan, dilihat dari penampilan dan juga sikapnya yang bossy. Terlebih lagi, ruangan yang seharusnya menjadi tempat wawancaranya berada di ruangan eksekutif. Sudah barang pasti, Kevin Prakarsa adalah orang penting di perusahaan ini.

Tapi tetap saja, tidak ada hubungannya dengan menikah!

Kevin yang sadar betapa curiganya Jasmine padanya, tersenyum miring. “Saya bukan penipu,” katanya singkat, membuyarkan lamunan Jasmine seketika.

“Jadi? Berapa utang ayah kamu?” Kevin kembali bertanya, setelah Jasmine tidak berhenti memberikan tatapan menilai.

"Ha-hampir satu milyar, Pak," ucap Jasmine dengan pelan. Rasanya malu, karena sudah menyebutkan nominal utang yang dimiliki ayahnya itu di hadapan pria yang baru saja dia kenal. Apalagi pria itu bermaksud menikahinya dan bahkan melunasi semua utang yang entah kapan bisa ia lunasi sendiri.

Kevin manggut-manggut. "Sebanding dengan semua yang akan saya lakukan pada kamu," ucapnya.

Jasmine benar-benar tak tahu harus menjawab apa. Apakah pria ini benar-benar sudah gila? Utang ayahnya hampir satu miliar dan Kevin bersedia melunasinya hanya dengan menikah?

"Tapi, Pak…"

Kevin menganggukkan kepalanya sekilas, memotong ucapan Jasmine. "Saya paham. Sebenarnya saya juga tidak ingin membuat kamu kena serangan jantung tiba-tiba."

Jasmine semakin tak mengerti dengan ucapan yang membuat kepalanya pusing. 'Maksudnya apa coba. Ini orang kenapa sih? Otaknya geser kali ya?' Jasmine berucap dalam hati.

"Jasmine?"

“I-iya, Pak?" ucapnya terkejut.

"Kamu ... ingin utang ayah kamu lunas, kan?" tanya Kevin kembali.

Jasmine mengangguk pelan. Tentu saja dia ingin utang ayahnya lunas. Sebab itulah dia ke sana-sini untuk mencari pekerjaan.

"Tentu saja, Pak. Saya mencari kerja karena ingin melunasi utang ayah saya. Tapi tentu bukan dengan cara menjual diri,” ucap Jasmine sambil menekankan ujung kalimatnya.

Kevin agak terkejut mendengar ucapan Jasmine. Memang benar, secara tidak langsung dia membeli gadis ini, tapi toh tidak ada yang dirugikan dari penawaran ini bukan?

“Dengar, Jasmine. Saya tahu situasi kamu sedang sulit. Penawaran saya justru akan sangat membantu kamu, bukankah begitu?”

Jasmine tidak menjawab.

“Saya paham kalau kamu terkejut, dan mungkin juga sedang dilema. Tapi kesempatan seperti ini tidak akan datang dua kali. Kamu hanya perlu menikah dengan saya, dan semua utang ayah kamu akan saya lunasi. Adil, kan?”

Penuturan Kevin mau tidak mau membuat Jasmine kembali berpikir.

“Tapi… kenapa harus saya?”

Kevin menghela napas lagi. Kesabarannya benar-benar mulai menipis dan gadis di hadapannya ini masih saja bertele-tele.

“Tidak harus kamu. Hanya saja, saya mulai lelah mencari calon istri!” ujar Kevin dengan ketus. “Jadi bagaimana? Anggap saja saya menolong kamu, dan kamu menolong saya.”

Dari sekian banyak kandidat calon istri yang dicari oleh asistennya, Kevin merasa Jasmine adalah kandidat yang paling memungkinkan untuk menerima tawarannya.

Setelah ia selidiki, Jasmine punya latar belakang yang cukup baik. Dia tidak pernah bermasalah. Ya, minus utang ayahnya. Utang itu juga sebenarnya karena ayahnya jadi korban penipuan.

Dan yang paling penting, Jasmine tidak terlibat hubungan dengan siapa-siapa saat ini.

Kevin kemudian menjelaskan bagaimana dia mengetahui semua tentang Jasmine. Dia mengaku telah menyeledikinya sebelum mereka bertemu hari ini.

Hal itu tentu saja membuat Jasmine merasa tidak nyaman dan kalau bisa ia ingin menuntut Kevin karena sudah melanggar privasinya. Tapi di mana lagi dia bisa mendapatkan satu miliar dengan mudah?

"Saya ... boleh pikir-pikir dulu nggak, Pak?" tanya Jasmine setelah terdiam cukup lama. Tawaran Kevin memang terdengar menggiurkan, tapi Jasmine tidak mau gegabah. Bisa saja lelaki itu punya maksud jahat.

Kevin berdecak kesal. "Saya tidak suka menunggu. Kalau kamu setuju, kita ke rumah kamu sekarang juga. Kalau tidak, silakan keluar dari ruangan ini!”

Jasmine menelan saliva. Dia tahu ini sangat konyol. Tapi satu miliar adalah angka yang jauh di luar jangkauannya. Menikah dengan pria tampan nan dingin ini tentu tidak akan sesulit mencari uang satu miliar, kan?

“Ta-tapi bagaimana saya tahu kalau bapak tidak menipu saya? Bagaimanapun juga kita tidak saling mengenal,” kata gadis itu takut-takut. Dia bahkan tidak berani menatap Kevin.

Kevin menghela napas kasar, kesabarannya tinggal seujung kuku. Dia mengambil cek di laci mejanya, lalu menulis nominal yang dibutuhkan Jasmine. Ia menyerahkan cek yang sudah ia tanda tangani pada gadis itu.

“Cek satu miliar ini jadi milik kamu. Anggap saja saya membeli kamu untuk menjadi istri saya. Selamanya. Seumur hidup!" ucapnya penuh penekanan.

Jasmine semakin tegang mendengar ucapan Kevin. Bukan hanya menikah sementara, tapi seumur hidup? Dia pasti sedang bercanda!

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Liiee Sitohang
kemarin baca gak terkunci sekarang mau baca malah terkunci
2023-08-30 08:07:50
1
default avatar
Muhammad Wahyu S
Mantap bangettttt ceritanya
2023-08-29 20:59:15
0
default avatar
Muhammad Wahyu S
Ceritannya bikin deg2 an
2023-08-29 20:58:52
0
default avatar
Muhammad Wahyu S
Episode selamjutnya dong di keluari , masih penasaran nih sama kisah cinta pak justin dan selena
2023-08-29 20:56:30
1
user avatar
NACL
kasian juga ya jasmine ... ikut promo ya kak karya ku Istri Kontrak Mr Billionaire
2023-08-12 12:06:49
2
user avatar
Salwa Maulidya
welcome to my novel. semoga suka dan jangan lupa tinggalkan komentar juga vote nya yaa. terima kasih ...
2023-07-09 00:19:21
8
user avatar
Permata
udh baca sampai akhir. di tunggu lanjutannya ya
2023-07-09 00:17:14
2
user avatar
Nhaya_97
kevin kdang bikin jengkel kadang bikin gemes ...
2023-07-09 00:16:09
2
user avatar
suhadi hadi
bagus... semangat terus updatenya
2023-07-09 00:13:30
1
user avatar
Neng Salwa
good. semoga rajin up'y y thor
2023-07-09 00:10:45
1
user avatar
Nhaya 97
menarik. enak di baca
2023-07-09 00:03:36
1
user avatar
Novianie Yanti
ayo thor, update terus
2023-12-26 23:24:45
0
228 Chapters
Cek Satu Miliar!
“Ma-maksud Bapak apa ya? Saya tidak mengerti apa yang Bapak bicarakan,” katanya tergagap. “Da-dari mana Bapak tahu ... jika ayah saya memiliki utang?" tanya Jasmine lagi dengan semua kebingungan yang ada pada dirinya."Menikah denganku, dan kamu tidak perlu memikirkan utang orang tuamu lagi. Perlu kamu ketahui, aku tidak akan mengatakannya lagi. Jadi, buat keputusanmu sekarang juga!" Meski sedang duduk berhadapan dan terhalang sebuah meja, Jasmine bisa membayangkan postur tegap dan atletis lelaki tampan di hadapannya itu. Sepasang mata elang, hidung mancung, dan bibir tanpa senyum itu menguarkan aura yang sulit diabaikan.Tapi, bukan ini yang dibayangkan Jasmine ketika menerima tawaran interview kerja. Baru beberapa menit duduk di hadapan calon bosnya ini, bukannya mendapat pertanyaan seputar pengalaman kerja, dia malah dilamar! Apakah dia sudah gila?Kevin Prakarsa—pemimpin perusahaan retail Diamond Group yang sudah berdiri sejak dua puluh tahun lamanya—melipat tangan dengan angkuh.
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more
Mama Baru untuk Arshi
“Baiklah kalau begitu. Saya terima tawaran itu,” ucapnya sembari mengambil cek di depannya.Kevin mengangguk pelan. “Sore ini juga, kita ke rumah orang tua kamu. Tunggu saya di loby. Kita berangkat sama-sama.”Jasmine menganggukkan kepalanya. “Baik, Pak.”Kevin menatap dengan lekat wajah ayu perempuan itu kemudian menghela napasnya dengan pelan.“Jika keberatan, tidak perlu diterima. Silakan keluar dari ruangan saya, dan jangan kembali ke sini lagi!”Jasmine segera menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Nggak kok, Pak. Saya tidak keberatan. Malahan saya ingin mengucapkan terima kasih sama Bapak.“Laki-laki tampan dan kaya seperti Bapak, siapa yang mau menolaknya. Hanya orang gila yang menolaknya,” ucapnya kemudian meringis pelan sambil menggaruk rambut yang tak gatal itu.Ucapan Jasmine nyatanya berbanding terbalik dengan perasaannya kini. Tapi, ia sudah menyetujui permintaan Kevin, juga tidak ingin keluar dari kantor tersebut.Mengingat betapa susahnya mencari pekerjaan di Jakarta, m
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more
Hari Pernikahan
Hingga tiba waktunya di mana Jasmine dan Kevin menikah. Di hotel mewah dengan dekorasi pernikahan yang luar biasa megahnya. Mengundang ribuan tamu baik dari kalangan menengah sampai kalangan atas.Semua diundang tanpa terkecuali. Jangan lupakan Desi dan suami barunya. Karena memang ia ingin memberi tahu jika dirinya akan menikah dengan seorang gadis yang sudah dia beli dengan melunasi utang orang tuanya.Tak ada satu pun yang tahu tentang kebenaran itu. Sebisa mungkin, Kevin akan menyembunyikannya. Sebab semua orang tahu jika dia dan Jasmine memang memiliki status hubungan sampai akhirnya menikah.Kini, waktu sudah menunjuk angka sembilan pagi. Waktu akad nikah akan segera dimulai. Calon kedua mempelai juga sudah ada di tempat dan siap melaksanakan ijab kabu di jam yang sudah ditentukan."Saya terima nikah dan kawinnya, Jasmine Mariana binti Dedi Kurnia. Dengan seperangkat sholat dan mas kawin dibayar tunai!""Bagaimana saksi, sah?""Sah!" ucap kedua saksi tersebut.Jasmine sudah resm
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more
Beri Adik untuk Arshi
Setelah Kevin sudah memasuki kamar mandi, Jasmine memilih untuk segera mengganti pakaiannya. Mencari pakaian yang layak untuk ia kenakan. Mengganti gaun pengantin yang masih menempel di tubuhnya."Aku belum siap. Aku belum siap. Aku harus mencari cara supaya malam ini Pak Kevin tidak menyentuhku. Kenapa harus menyiapkan diri? Bukankah dia hanya menginginkan pernikahan ini."Jasmine hampir putus asa. Ia yang kini tengah mencari cara itu terus memikirkan agar tubuhnya tidak dijamah oleh suaminya itu. Khawatir akan ucapan Andrian. Bisa kalap dan hilang kendali.Kemudian, perempuan itu memilih untuk pura-pura tidur. Sebab waktu pun sudah menunjuk angka sebelas malam. Sudah waktunya istirahat. Ditambah kondisi tubuhnya yang lelah akibat menerima tamu undang yang banyak itu.Ternyata, bukan karena pura-pura tidur. Justru Jasmine terlelap dalam beberapa menit setelah menutup matanya. Rupanya, lelah itu mengantarkan dirinya untuk membawanya ke alam mimpi.Lima belas menit kemudian. Kevin kelu
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more
Akting Kamu Bagus sekali, Pak Kevin
Ucapan Kevin selalu berhasil membuat jantung Jasmine berirama dengan cepat. Selalu memberikan kode pada perempuan itu. Seolah Kevin akan menyentuhnya kelak. Sampai kapan, ia pun tak tahu.'Kenapa harus menginginkan itu, jika tidak akan perasaan cinta untuk saya, Pak. Lebih baik kita bersandiwara saja. Saya lebih menyukai itu. Walau harus berakting setiap hari, seolah kita saling mencintai.' Jasmine berucap dalam hati.Rasanya tak sanggup membayangkan bagaimana jadinya, bercinta tanpa ada rasa cinta di dalamnya. Ia masih gadis, butuh pengalaman yang bisa membuatnya tertarik untuk melakukannya lagi.Tapi, jika Kevin terus bersikap dingin padanya. Bahkan saat melakukan hubungan tersebut, sudah pasti Jasmine akan merasa sia-sia. Kesuciannya seperti direnggut dengan paksa oleh Kevin. Padahal, pria itu adalah suaminya.Begitulah yang dipikirkan Jasmine. Hingga kini, mereka sudah berada di dalam mobil. Pergi ke rumah lama milik Desi dan Kevin. Sebelum akhirnya Kevin memutuskan untuk berpisah
last updateLast Updated : 2023-06-12
Read more
Bukan Waktunya
Jasmine menelan saliva dengan susah payah. Ranti berhasil membuat Jasmine malu setengah mati. Sebab, saat Ranti berucap seperti itu, ia sembari memegang lehernya."Mama hanya bisa mendoakan agar kalian segera diberi momongan. Kasih adik untuk Arshi, cucu Mama satu-satunya."Karena Kevin memang anak tunggal. Menjadi pewaris tunggal perusahaan milik sang papa, Edward. Namun, banyaknya harta yang Kevin miliki, tidak bisa mengembalikan Kevin seperti dulu lagi.Menjadi dingin setelah perceraian dengan istri tercinta, tak ada satu pun orang yang bisa mencairkan hati Kevin yang sudah mengeras. Ranti hanya berharap kepada Jasmine, agar perempuan itu bisa mencairkan dinginnya sikap Kevin."Kalau begitu, kami pamit pulang. Sudah malam. Besok, sudah kembali kerja. Bulan madunya ditunda. Karena di kantor lagi banyak kerjaan," ucap Kevin. Padahal, dia memang tidak berniat pergi bulan madu dengan Jasmine.Setibanya di rumah. Waktu sudah menunjuk anga tujuh malam."Mas. Mau makan malam dengan apa?"
last updateLast Updated : 2023-06-14
Read more
Maafkan Saya
"Terima kasih.”“Justin. Sahabat pemilik perusahaan ini. Kevin Prakarsa." Justin mengenalkan diri pada Jasmine.Lalu, perempuan itu menerima jabatan tangan itu. "Jasmine." Dan ia tidak memberi tahu, jika dirinya adalah istrinya Kevin."Lagi apa di sini, Pak? Saya baru lihat soalnya.""Ingin memberi ucapan selamat ke Kevin. Karena akhirnya dia menikah. Kemarin, aku tidak bisa datang karena lagi di luar negeri."Jasmine manggut-manggut. "Begitu rupanya. Pak Kevinnya lagi di luar. Ada meeting katanya. Tunggu aja, Pak."Justin mengangguk. "Ya. Menunggu dengan perempuan cantik seperti kamu, tidak jadi masalah."Jasmine hanya mengulas senyumnya, sambil menggaruk rambutnya itu. 'Dewi dan Rani lama banget sih. Nyesel aku, nggak ikut aja sama mereka. Pak Kevin bakal marah nggak, yaa. Aahh ... mana mungkin. Apa hak dia marah-marah. Cemburu? Imposibble.'Namun, nyatanya. Di seberang sana. Andrian tengah menghubungi Kevin. Memberi tahu, jika Jasmine tengah berbincang dengan pria."Bilang pada Jus
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more
Adakah Ruang di Hatimu Untukku?
Lagi, pria itu kembali menoreh luka di hati Jasmine. Hingga perempuan itu mengadahkan wajahnya. Air matanya sudah tidak bisa dibendung lagi. Turun dengan derasnya."Sehina itu, saya di mata Mas Kevin? Harus banget, mengatai saya dengan sebutan murahan?" ucapnya sembari mengusap air mata di pipinya."Karena kamu sudah membuat saya marah, Jasmine. Jangan ulangi lagi! Kamu tidak tahu, bagaimana perasaan saya saat melihat kamu ngobrol dengan laki-laki lain."Kevin keluar dari kamar tersebut. Meninggalkan banyak luka kepada Jasmine.Braakk!Kevin menutup pintu dengan kasar. Sehingga Jasmine yang ada di dalam terperanjat kaget."Astagfirullah. Kuatkan hati hamba, ya Allah," lirih Jasmine sambil memegang dadanya.Terasa sesak karena ucapan menohok yang dilontarkan oleh Kevin padanya. Usia pernikahan yang belum ada satu minggu itu sudah berhasil menoreh luka di hati Jasmine."Gimana kalau pernikahan ini udah satu bulan. Mungkin tubuhku akan kurus kering, karena harus bersabar dan terus bersab
last updateLast Updated : 2023-06-16
Read more
Kepikiran
Bertepatan dengan lampu lalu lintas berwarna merah, Jasmine bertanya tentang hati pada suaminya itu. Kevin memandang lama perempuan yang berstatus sebagai istrinya itu. Lalu, mengulas senyumnya sembari menunduk.Kembali menatap Jasmine. "Ruang di hati saya? Sudah dua tahun ini ruang hati saya kosong. Jadi, ada lowongan untuk kamu bisa masuk ke dalamnya. Berusahalah. Agar bisa menjadi wanita satu-satunya yang ada di dalam hati saya."Jasmine terdiam. Ia menyimpulkan jika Kevin belum mencintainya. Belum menyimpan namanya di hati pria itu.Hingga tiba di sebuah mall. Mereka memilih untuk mengisi perut terlebih dahulu. Sebelum akhirnya mereka belanja kebutuhan yang ingin dibeli.Seperti biasanya. Ketika sedang makan, Kevin tak akan mengeluarkan suaranya. Pun dengan Jasmine. Hanya melirik sekilas suaminya itu, lalu kembali fokus pada makanannya."Kalau mau nambah, pesan lagi aja. Jangan malu-malu. Saya suami kamu. Tidak perlu jaga image. Bahkan, suatu saat nanti saya bisa melihat keseluruh
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more
Mengonsumsi Pil KB
"Jasmine. Sudah tiba di apotek." Kevin melepaskan genggamannya."Oh iya, Mas. Saya masuk dulu." Jasmine pun masuk ke dalam apotek. Beruntung, pria itu tidak mengikutinya ke dalam. Jadi, dia bisa membeli pil pengaman itu."Semoga tidak terjadi sesuatu padaku. Semoga Mas Kevin tidak mengetahui hal ini," gumamnya sambil menunggu pelayan tersebut mengambil pesanannya.Tiba di rumah. Perempuan itu segera masuk ke kamar. Sekalian meminum satu butir pil tersebut. Kemudian menghela napasnya dengan panjang.Ia menyimpan pil tersebut di dalam tas kerjanya. Agar tidak ketahuan oleh Kevin. Perempuan itu benar-benar khawatir Kevin mengetahuinya, lalu marah padanya."Jasmine?" panggil Kevin kembali.Jasmine menoleh. Lalu, menutup tas tersebut dan menyimpannya di atas nakas. "Kenapa, Mas?" ucapnya sembari menghampiri Kevin.Pria itu menatap lembut wajah Jasmine. Menatapnya dengan teduh. Tidak ada raut datar, atau emosi. Lalu, tangan itu menarik tengkuk Jasmine.Meraup bibir itu dengan lembut. Hingga
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status