Beranda / Pernikahan / Menikah dengan CEO Dingin / Adakah Ruang di Hatimu Untukku?

Share

Adakah Ruang di Hatimu Untukku?

Penulis: Salwa Maulidya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-16 09:17:21

Lagi, pria itu kembali menoreh luka di hati Jasmine. Hingga perempuan itu mengadahkan wajahnya. Air matanya sudah tidak bisa dibendung lagi. Turun dengan derasnya.

"Sehina itu, saya di mata Mas Kevin? Harus banget, mengatai saya dengan sebutan murahan?" ucapnya sembari mengusap air mata di pipinya.

"Karena kamu sudah membuat saya marah, Jasmine. Jangan ulangi lagi! Kamu tidak tahu, bagaimana perasaan saya saat melihat kamu ngobrol dengan laki-laki lain."

Kevin keluar dari kamar tersebut. Meninggalkan banyak luka kepada Jasmine.

Braakk!

Kevin menutup pintu dengan kasar. Sehingga Jasmine yang ada di dalam terperanjat kaget.

"Astagfirullah. Kuatkan hati hamba, ya Allah," lirih Jasmine sambil memegang dadanya.

Terasa sesak karena ucapan menohok yang dilontarkan oleh Kevin padanya. Usia pernikahan yang belum ada satu minggu itu sudah berhasil menoreh luka di hati Jasmine.

"Gimana kalau pernikahan ini udah satu bulan. Mungkin tubuhku akan kurus kering, karena harus bersabar dan terus bersab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Shafeeya Humairoh
ehhh langsung sat set jasmine menanyakannya
goodnovel comment avatar
Tini Curwiatini
suka ceritanya,
goodnovel comment avatar
Elfita Helmi
suka sekali cerita nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menikah dengan CEO Dingin   Kepikiran

    Bertepatan dengan lampu lalu lintas berwarna merah, Jasmine bertanya tentang hati pada suaminya itu. Kevin memandang lama perempuan yang berstatus sebagai istrinya itu. Lalu, mengulas senyumnya sembari menunduk.Kembali menatap Jasmine. "Ruang di hati saya? Sudah dua tahun ini ruang hati saya kosong. Jadi, ada lowongan untuk kamu bisa masuk ke dalamnya. Berusahalah. Agar bisa menjadi wanita satu-satunya yang ada di dalam hati saya."Jasmine terdiam. Ia menyimpulkan jika Kevin belum mencintainya. Belum menyimpan namanya di hati pria itu.Hingga tiba di sebuah mall. Mereka memilih untuk mengisi perut terlebih dahulu. Sebelum akhirnya mereka belanja kebutuhan yang ingin dibeli.Seperti biasanya. Ketika sedang makan, Kevin tak akan mengeluarkan suaranya. Pun dengan Jasmine. Hanya melirik sekilas suaminya itu, lalu kembali fokus pada makanannya."Kalau mau nambah, pesan lagi aja. Jangan malu-malu. Saya suami kamu. Tidak perlu jaga image. Bahkan, suatu saat nanti saya bisa melihat keseluruh

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-17
  • Menikah dengan CEO Dingin   Mengonsumsi Pil KB

    "Jasmine. Sudah tiba di apotek." Kevin melepaskan genggamannya."Oh iya, Mas. Saya masuk dulu." Jasmine pun masuk ke dalam apotek. Beruntung, pria itu tidak mengikutinya ke dalam. Jadi, dia bisa membeli pil pengaman itu."Semoga tidak terjadi sesuatu padaku. Semoga Mas Kevin tidak mengetahui hal ini," gumamnya sambil menunggu pelayan tersebut mengambil pesanannya.Tiba di rumah. Perempuan itu segera masuk ke kamar. Sekalian meminum satu butir pil tersebut. Kemudian menghela napasnya dengan panjang.Ia menyimpan pil tersebut di dalam tas kerjanya. Agar tidak ketahuan oleh Kevin. Perempuan itu benar-benar khawatir Kevin mengetahuinya, lalu marah padanya."Jasmine?" panggil Kevin kembali.Jasmine menoleh. Lalu, menutup tas tersebut dan menyimpannya di atas nakas. "Kenapa, Mas?" ucapnya sembari menghampiri Kevin.Pria itu menatap lembut wajah Jasmine. Menatapnya dengan teduh. Tidak ada raut datar, atau emosi. Lalu, tangan itu menarik tengkuk Jasmine.Meraup bibir itu dengan lembut. Hingga

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-17
  • Menikah dengan CEO Dingin   Nasib Kevin di Masa Lalu

    Jasmine menelan saliva dengan pelan. Sungguh, ini bukan mau Jasmine. Bahkan, dia ingin memberikan keturunan kepada suaminya itu. Walau cinta itu belum hadir dalam diri Kevin, tapi dia sudah lebih mencintai suaminya itu.Jasmine terperangkap dalam pernikahan itu. Dia mencintai suaminya. Karena baginya, itu hal yang wajar. Hanya bisa menunggu sampai Kevin bisa membalas cintanya."Sa-saya ... kemarin malam saya bertemu dengan Mbak Desi di toilet. Dia mengancam saya untuk jangan pernah memberikan Mas Kevin keturunan. Cukup Arshi saja anak satu-satunya Mas Kevin," ucapnya lirih. Akhirnya, pertahanan dia untuk tidak menangis pun gugur. Air mata itu berlinang.Kevin memijat keningnya. "Desi? Kenapa dia melarang kamu untuk memberikan anak kepada saya? Bahkan, Arshi saja sangat senang jika diberi adik."Jasmine menggeleng pelan. Sambil terisak dan sesenggukan. "Mbak Desi ... mengancam akan membunuh keluarga saya, juga janin yang akan saya kandung nanti, Mas. Ma-maaf, Mas. Bukannya saya mau men

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-18
  • Menikah dengan CEO Dingin   Dilema

    Tiba di kantor.Jasmine melangkahkan kakinya dengan santai menuju ruang kerjanya. Di mana ia akan menjadi karyawan biasa jika sudah berada di lingkungan perusahaan. Bukan istri Kevin yang bisa seenaknya kerja, semaunya dia. Jasmine akan tetap profesional pada jabatan yang ia pegang."Jasmine. Pasti hari ini kamu tidak diantar oleh Pak Kevin. Karena aku lihat tadi dia ada di sekolah anaknya, sedang ngobrol sama mantan bininya juga," kata Dewi menghampiri Jasmine.Lantas perempuan itu menoleh dengan cepat ke arah Dewi. 'Lho. Bukannya Mas Kevin mau ke Bekasi. Kok malah ke sekolahnya Arshi. Merasa dibohogin nggak sih, aku?'"Ngobrol apa, Dew?" tanya Jasmine dengan pelan.Dewi mengendikan bahunya. "Nanti aku tanya ke tanteku. Kebetulan dia wali kelasnya si Arshi. Kan, aku lihat mereka karena abis nganterin tanteku."Jasmine tersenyum tipis. 'Semoga aja bukan membahas soal ancaman itu. Jangan sampai.' Jasmine tidak ingin Kevin memberi tahu Desi apalagi memperingati perempuan itu."Saranku,

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Menikah dengan CEO Dingin   Kedatangan Desi

    'Nggak apa-apa kali, yaa. Kalau perempuan duluan yang ngomong. Nggak ada salahnya, kan. Dari mana salahnya coba. Hanya harga diri aja kali, yang agak merosot.' Jasmine mengendikan bahunya.'Dari awal aku menikah dengan dia saja, harga diriku sudah jatuh. Menikah karena dibeli.' Jasmine menghela napasnya dengan panjang.Saat pintu itu dibuka. Langkah Jasmine berhenti. Seketika kakinya menjadi kaku, tak dapat bergerak. Mematung di ambang pintu."Mb-Mbak Desi?" ucapnya terbata-bata.Desi beranjak dari duduknya. Menghampiri Jasmine yang masih berdiri di ambang pintu. "Mau apa kamu ke sini?" tanyanya tanpa dosa.Jasmine mengerutkan keningnya. "Sa-saya? Saya diminta Mas Kevin menunggunya di sini, Mbak."'Kenapa dia yang nanya kayak gitu ke aku. Jelas aku istrinya. Wajar kan, kalau aku ke sini.' Jasmine menggaruk rambutnya.Tak lama setelahnya, Kevin datang. Matanya menatap datar Desi yang berdiri di hadapan Jasmine."Ada apa?" tanya Kevin datar.Desi melirik Kevin sebentar. Setelahnya menat

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Menikah dengan CEO Dingin   Alasan Kevin

    Andrian menghela napas panjang. "Hampir setengah tahun. Di situ, Pak Kevin merasa jijik kalau teringat selama enam bulan itu dia sering memakai Bu Desi. Ada trauma tersendiri dalam diri Pak Kevin."Andrian menoleh ke arah Jasmine dengan cepat. "Kamu ... bagaimana dengan malam pertama kalian? Lancar?" tanya Andrian berbisik pada perempuan itu.Jasmine meringis pelan sambil mengusap leher belakangnya. "Gimana ya, Pak."Andrian manggut-manggut. "Bisa jadi, kalian belum berhubungan, kan?"Jasmine mengatup bibirnya. Tidak menjawab, sebab yang diucapkan Andrian memang benar. Kemudian, pria itu menoleh kembali ke arah pintu kamar Kevin. Dan duduk di samping Jasmine."Ada apa, Pak? Bapak mau ketemu sama Mas Kevin? Saya nggak berani bangunin, Pak. Bapak aja yang bangunin," kata Jasmine sambil melahap makan siangnya yang masih banyak itu.Andrian memutar bola matanya dengan pelan. "Saya hanya ingin bertanya sesuatu sama kamu.""Tanya apaan lagi? Iya, saya belum melakukannya. Lagian ya, Pak. Itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Menikah dengan CEO Dingin   Jangan Sampai Terjebak

    Kevin menghela napas berat. "Saya tidak bisa menjelaskannya. Kita lihat saja nanti.""Kapan?" tanya Jasmine kembali."Setelah waktunya tiba."Jasmine berhenti bertanya. Sampai mulutnya berbusa pun, Kevin tidak akan mau menjelaskannya. Hanya bisa menunggu waktunya tiba. Dan Jasmine tak tahu kapan itu akan terjadi.Makan siang itu akhirnya selesai. Kevin dan Jasmine bergegas pergi ke mall. Di mana mereka akan belanja semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh Jasmine."Pokoknya, apa pun yang ingin kamu ambil, ambilah. Jangan sungkan apalagi ragu," ucap Kevin setelah akhirnya mereka tiba di mall terdekat."Baik, Mas. Terima kasih sebelumnya."Kevin terdiam. Matanya fokus menatap pakaian tidur milik perempuan. Melihat beberapa motif yang dipajang di dalam sana. Kemudian, Jasmine mengambil baju tersebut dan memperlihatkan kepada Kevin."Mas mau suruh saya pakai lingerie seperti ini?" tanya Jasmine sambil mengadahkan lingerie tersebut kepada Kevin."Taruh kembali!" titah Kevin dengan lemas. "Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Menikah dengan CEO Dingin   Tidak bisa Melupakan Mantan

    Justin kembali tersenyum kepada Kevin yang sedari memegang kepalanya sambil menunduk. Sementara Jasmine mendengarkan secara saksama. Ucapan Justin yang berhasil membuat Jasmine kembali ragu akan perasaan Kevin untuknya."Jasmine. Kamu tenang aja. Kalau Kevin berani berkhianat, aku akan datang untuk mengobati luka yang sudah Kevin torehkan ke kamu. See you." Justin melambaikan tangannya kepada Jasmine sambil mengulas senyumnya.Kevin dan Jasmine saling terdiam. Meresapi setiap ucapan yang diucapkan oleh Justin tadi.'Aku akan mengalah, jika Arshi yang membutuhkan Mas Kevin. Tapi, aku juga bisa berontak, kalau dia lebih mementingkan Mbak Desi daripada aku,' ucapnya dalam hati.Hingga makanan tiba. Jasmine mendehem pelan. Kemudian berinisiatif untuk menyuapi Kevin. "Jangan terbawa suasana sama ucapan Pak Justin tadi. Mas Kevin punya rasa tersendiri. Jika memang tidak ada ruang di hati Mas Kevin untuk saya, ya sudah. Mau gimana lagi."Kevin menoleh pelan ke arah Jasmine yang sedang mengad

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22

Bab terbaru

  • Menikah dengan CEO Dingin   Tamat!

    Justin mengangguk setuju. “Kamu bener, Jasmine. Si Kevin bakal rugi kalau nggak mau Gita dijodohin sama anakku. Orang ganteng-ganteng gini. Iya, nggak?”Jasmine terkekeh sembari menganggukkan kepalanya. “Yang ini namanya siapa, Pak? Kan, sudah ada di sini.”“Anak yang pertama yang mana, yaa?” tanya Justin. Ia pun bingung mana anak pertama dan anak kedua.“Yang pertama yang sedang diberi ASI, Pak. Yang ini anak kedua,” kata perawat memberi tahu Justin.“Awas! Jangan sampai keliru. Wajahnya nggak mirip banget kok, Mas. Yang pertama lebih mirip kamu.”Justin menggaruk rambutnya kembali. Ia masih belum bisa membedakan kedua anaknya itu. Kemudian memberikan cengiran kepada istrinya itu.“Nanti beli baju dikasih nama masing-masing. Pesan dua ratus jenis baju beda-beda. Terus border, biar nggak keliru. Aku belum bisa membedakan mana yang pertama dan mana yang kedua,” ucapnya jujur.Selena menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kocak suaminya itu. “Terserah kamu aja!”Justin kembali m

  • Menikah dengan CEO Dingin   Sudah kodratnya, Selena

    Rosita menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Iya, Pa. Semoga nggak gila kayak papanya aja.”Kini, Antony tak bisa menahan tawanya. Mentertawakan Justin, kapan lagi. Sementara orang yang sedang mereka bicarakan tidak peduli bahkan tidak menyadari.“Justin!” panggil Antony kemudian.Justin menatap sang papa dengan malas. “Ada apa sih, Pa?” tanyanya dengan lemas.“Nama anak-anak kamu, sudah kamu siapkan?”Justin mengangguk pelan. “Udah. Kasih tau kalau Selena udah bangun.”“Dua jam lagi bangun, Justin. Kamu hitung saja. Tebakan Papa pasti bener.”Justin tak peduli. Yang ia pedulikan kini menatap Selena agar tidak tertinggal saat Selena membuka matanya.Kevin dan Jasmine baru saja tiba di rumah sakit setelah mendengar kabar dari orang tua Justin mengenai Selena yang sudah melahirkan kedua anaknya itu. Sementara orang tua Selena masih di jalan menuju rumah sakit."Belum sadar juga?" tanya Kevin kepada ada kedua orang tua Justin. Karena ia tahu Justin tidak akan menjawab pertanyaannya.Ros

  • Menikah dengan CEO Dingin   Welcome to the World

    Pria itu lantas mengecup kening sang istri. “Kita akan segera melihat bayi-bayi kita. Walaupun harus melakukan perawatan terlebih dahulu di ikubator. “Selena mengulas senyum tipis. “Jangan ke mana-mana, Mas. Temani aku saat operasi nanti.”“Of course, Sayang. Aku akan menemani kamu sampai si twins keluar. Kamu jangan khawatir. Sebelum kamu meminta, aku sudah berniat akan menemani kamu.”Hati Selena sangat tenang mendengarnya. Ia kemudian menjatuhkan kepalanya di bahu Justin. “Terima kasih untuk cinta dan sayang kamu, Mas Justin. Kamu adalah alasan aku untuk bertahan dan berjuang untuk bayi kembar kita.”Justin mengusapi perut buncit Selena dengan lembut. “Anak-anak, Papa. Kita akan segera bertemu. Jangan buat Mama sakit lagi ya, Sayang-sayangnya Papa.”Selena mengulas senyum tipis kala mendengar percakapan Justin dengan bayi-bayi di dalam perutnya.“Maaf ya, Mas. Aku hanya bisa memberi kamu dua anak. Nggak akan bisa lagi kasih kamu anak lagi,” ucap Selena dengan pelan.Justin terseny

  • Menikah dengan CEO Dingin   Mulas

    Justin menutup wajahnya dengan kedua tangannya sembari menangis sesenggukan. Pun dengan Selena. Lebih berduka karena kehilangan Diandra yang belum sempat berbaikan itu.“Justin! Selena! Di mana Diandra?”Kevin dan Jasmine baru tiba di rumah sakit setelah mendengar kabar dari Selena.“Kenapa kalian menangis? Apa yang terjadi dengan Diandra?” tanya Kevin kembali. Kemudian menoleh ke arah Dokter Felix. “Ada apa dengan Diandra, Dok?”Dokter Felix menghela napas pelan. “Bu Diandra sudah pergi menyusul kakaknya, Pak Kevin.”Kevin menganga. Begitu juga dengan Jasmine. Kevin tersenyum pasi seolah tak percaya dengan ucapan Dokter Felix.“Anda sedang bercanda? Diandra baik-baik saja, Dok! Mana mungkin pergi!” ucap Kevin tak percaya.Dokter mengangguk-anggukan kepalanya. “Saya paham. Kalian semua pasti tidak akan percaya dengan ucapan saya jika tidak melihat langsung jasad Bu Diandra yang masih berada di dalam.”Kevin menoleh ke arah pintu ruang operasi. Kemudian masuk ke dalam dengan tergesa-ge

  • Menikah dengan CEO Dingin   Kondis Diandra Sangat Buruk.

    Justin mengendikan bahunya. "Hanya Giandra yang tahu. Walaupun aku bilang nggak siap, ternyata Giandra siap. Mungkin bisa kamu tanyakan saja pada Giandra langsung.""Nggak mau!""Ya udah kalau nggak mau. Aku gak maksa juga."Selena mengerucutkan bibirnya kemudian menoleh ke arah Diandra. Perempuan itu ternyata melihat kehadiran mereka. "Mas?" panggilnya kemudian."Heung? Kenapa, Sayang?"Selena menunjuk Diandra. "Dia sudah terlanjur melihat kita. Sebaiknya kita masuk ke dalam, Mas. Setidaknya memberi semangat untuk perjuangannya."Justin menoleh ke arah Diandra kemudian menatap Selena kembali. "Ayok!" Justin menggenggam tangan Selena lalu masuk ke dalam ruangan persalinan Diandra.Pria itu menepuk bahu Giandra yang tengah duduk di samping Diandra. "Udah bukaan berapa?" tanya Justin kemudian."Baru dua," ucapnya dengan pelan.Justin manggut-manggut. Sementara Selena menghampiri Diandra yang tengah menahan rasa sakit. Namun, tak bersuara sedikit pun. Hanya mengulas senyumnya kepada Sele

  • Menikah dengan CEO Dingin   Diandra akan Menceraikan Giandra

    Giandra menghela napas pelan. "Dari mamanya. Amanda datang ke rumah gue sambil bawa Gino. Kasih tau ke Diandra kalau itu anak gue. Bahkan, dia berani tes DNA kalau gue gak mau mengakuinya."Justin menaikkan alisnya sebelah. "Apa maksudnya si Amanda datang ke rumah? Elo gak pernah nengokin anak elo sih! Jadi marah kan, si Amanda."Giandra menelan salivanya. "Gue gak pernah tengok Gino karena ada Fery. Dia yang bilang kalau gue udah gak punya urusan lagi sama Gino. Ya udah, gue menuruti perintah si Fery. Tapi, ternyata dia jebak gue."Justin manggut-manggut. Ia paham maksud arti dari kata menjebak. Karena pada akhirnya Amanda datang ke rumahnya, membawa Gino yang akhirnya membuat Diandra murka karena tidak tahu menau perihal Giandra memiliki anak dari perempuan lain."Terus, kondisi rumah tangga elo gimana sekarang?" tanya Justin kembali.Giandra mengendikan bahunya. "Dari awal Diandra memang gak pernah cinta sama gue. Gue yang udah jatuh cinta sama dia. Bisa dianggap kalau cinta itu be

  • Menikah dengan CEO Dingin   Dari Mana Diandra Tahu

    Kevin memiringkan kepalanya menatap Justin. “Ketemu Diandra di toko donnut? Beliin Selena?”Justin mengangguk. “Iyalah. Buat siapa lagi!”Kevin tersenyum miring. “Ketemu Diandra, terus nyapa elo? Biasanya gak pernah nyapa sama sekali bahkan kata elo udah kayak warga negara asing? Cukup aneh. Mau minta maaf kali, ke elo.”“Minta maaf kok gak bilang waktu ketemu.”“Siapa tahu lupa.”“Mana mungkin lupa. Minta maaf itu harus pake niat. Otomatis pasti akan keinget terus.”“Ya udah. Gue juga gak tahu alasannya kenapa. Yang penting elo bersikap biasa aja sama Diandra.”Justin menghela napas pelan. “Kalau dia mau damai sama gue, semuanya selesai. Tapi, kalau damainya karena lagi berantem sama Giandra, patut dicurigai.”“Pinter! Jangan sampai elo tergoda oleh bujuk rayunya Diandra. Selena jauh lebih baik dari dia. Diandra juga baik. Tapi, istri elo saat ini Selena, bukan Diandra. Dia hanya masa lalu elo. Jangan goyah hanya karena tahu Diandra lagi marahan sama lakinya.”Justin menganggukkan ke

  • Menikah dengan CEO Dingin   Bohong

    Kini, kondisi Selena sudah terlihat sedikit lebih baik. Hanya main sekali tidak masalah menurutnya.Selena menganggukkan kepalanya. “Silakan, Mas Justin!” ucapnya dengan lembut.Justin lantas mengecup kening Selena dan mengulas senyumnya. “Terima kasih, Sayang. Aku janji, hanya kelembutan yang akan aku lakukan padamu.”Selena mengangguk. “I trust you!”Justin pun memulainya. Membuka seluruh pakaian yang ia kenakan. Kemudian pakaian Selena. Penetrasi terlebih dahulu tentunya. Walau sinyal itu sudah terpancar begitu terang, Justin tidak akan selonong boy begitu saja.Memanjakan istri juga harus. Agar menggapai kenikmatan masing-masing. Tak ingin egois adalah salah satu sikap Justin yang paling baik jika dalam hal berhubungan intim.**Pagi hari telah tiba. Terik matahari mulai menyinari bumi. Mengintip di balik tirai jendela, mencoba masuk ke dalam tirai jendela kamar. Tidur terlelap setelah pergumulan semalam yang menurut Selena begitu indah.Penuh dengan kelembutan sesuai dengan janji

  • Menikah dengan CEO Dingin   Sure!

    Justin menghela napasnya. “Surat ini … sengaja dia kasih ke kamu agar kamu membalas cinta dia? Selama ini kamu pura-pura cinta sama aku, padahal mencintai Andrian. Begitu?”Jelas perempuan itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Tangannya beradu karena harus mencari alasan yang logis agar Justin tidak marah padanya.“Lalu apa, Selena?” tanya Justin dengan suara menekan.Selena menghela napas pelan. “Maaf, Mas. Aku hanya ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan dari dia. Nggak ada lagi selain itu. Soal cinta, aku hanya mencintai kamu. Nggak ada lagi selain kamu.”Selena menatap Justin agar pria itu tahu, dia sedang berbicara dengan serius. Agar Justin paham dan mengurungkan niatnya untuk memarahinya.Justin memang tak berani memarahi Selena dalam keadaan hamil seperti ini. Yang dia lakukan hanya memutus kalung tersebut kemudian membuangnya dengan kasar ke lantai.Mata Selena hanya bisa menatap kalung yang kini sudah hancur itu. Sementara Justin pergi dari kamar tersebut. Namun, saa

DMCA.com Protection Status