Share

Bab 216

"Jangan ribut lagi! Dia sudah datang!" Richie melirik ke bawah. Matanya sontak berbinar-binar melihat Paula.

Sejak berpisah dengannya, Richie merasa Paula menjadi sangat berbeda. Paula bukan lagi wanita penakut seperti dulu dan memiliki pesona yang khas.

Aurel tersenyum dingin melihat perubahan ekspresi Richie. Akal sehat membuatnya menahan diri untuk tidak mengatakan apa pun. Meskipun demikian, hatinya dipenuhi kebencian dan keirihatian.

"Kalian cepat pergi. Sinyalnya adalah gelas pecah. Ingat?" instruksi Richie kepada Kamil dan Avan. Sebelum mereka keluar, Richie berpesan lagi, "Kalian cukup menggugurkan kandungannya. Jangan melukainya, terutama wajahnya."

"Oke, tenang saja," sahut Avan sambil terkekeh-kekeh.

Setelah pergi, ekspresi keduanya menjadi sangat suram. Avan bertanya, "Ayah, menurutmu Richie bakal membunuh kita untuk melenyapkan bukti nggak?"

Membunuh anak pewaris Keluarga Sasongko, ini adalah dosa besar. Belum tentu mereka bisa bersembunyi di luar negeri setelah melakukann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status