"Mbak!" Aku yang mau pergi dipanggil oleh Eva, wanita yang baru saja melahirkan dua hari lalu itu, menyusul ke pintu depan dan mendapati kami sedang berbicara dengan Mas Hisyam."Mau kemana, kenapa tidak masuk dulu," ujarnya. Aku hanya menulis sesaat agar tidak perlu menunjukkan air mataku, wanita itu nampak tertatih dengan dasternya, rambutnya diikat ke atas meski tidak mengenakan kosmetik tapi dia tetap terlihat cantik. "Mas, Kenapa Mbak Zu tidak diajak masuk?""Kami hanya sebentar, hanya datang untuk minta izin.""Tapi tetap saja... Kenapa harus bicara di depan pintu seakan-akan kita saling membenci Mbak, rumah ini juga adalah rumahmu.""Maaf, kedatangan kami telah mengganggumu," ujarku sambil menggandeng anakku menjauh. Tapi wanita itu gigih, dia mengejar dan menahan kami."Mbak aku minta maaf atas kesalahanku yang telah datang ke rumahmu, Aku benar-benar ingin kita saling memaafkan," ujarnya dengan ekspresi penuh pengharapan.Aku melirik suaminya, lalu melihat tangannya yang men
Read more