Selagi asyik mengobrol dengan Pak Jaka, tiba-tiba teman guru lainnya yang sudah cukup dekat denganku masuk ke ruang guru. Dia Bu Kiki, guru Fisika. "Cieee, ada yang ngobrol berdua aja di sini." Dia yang ceplas-ceplos rada centil dengan tubuh mungil dan rambut tergerai itu nampak memandang dan menggoda kami bergantian. "Kami tidak ada kelas pagi, jadi aku dan bu Zubaidah mengobrol tentang kurikulum dan murid-murid.""Oh ya, Aku khawatir ini adalah bentuk frekuensi alam untuk mempertemukan dua orang yang sedang melajang.""Ya ampun Bu Kiki, yang benar saja...." "Hahaha. Aku benar-benar merasa kaku dengan panggilan bapak dan ibu, tapi karena kita berada di lingkungan formal... ya sudahlah. Di luar sana tidak perlu saling memanggil dengan kata itu, aneh kedengarannya karena kita masih muda." Dia masih berkata dengan kedua tangannya yang bergerak centil. "Ya aku setuju denganmu," ujar Pak Jaka sambil membalas Kiki tapi tatapan matanya terus menatap pada diri ini, kiki yang menyadarin
Read more