Share

44

Mata berapa kali aku harus membujuk zubaidah, aku berlutut di kakinya dan memohon agar dia memaafkanku, kendati terus menolak aku terus berusaha. Entah berapa hari kami berdebat sementara aku tetap konsisten pada keinginan agar kami mempertahankan rumah tangga, dan dia mau menerima dan mengampuni kesalahanku.

Kadang perselisihan itu terdengar oleh anak kami. Elina yang sejak awal tumbuh dalam pengasuhan yang tenang tanpa huru-hara merasa terganggu fokus dan kenyamanannya, entah kenapa putriku jadi lebih pendiam dan ketika kata-kata itu terlontar dari bibirnya, kedengarannya sangat menusuk seperti duri bahkan lebih menyakitkan dari ucapan ibunya.

Padahal dia masih kelas 5 SD tapi putriku benar-benar memukul mentalku, dia bilang, aku harus memposisikan luka hati dan perasaanku di posisi ibunya, agar aku paham mengapa Zubaidah terus menangis dan marah.

"Berpisah saja jika itu lebih baik untuk semua orang. Kasihan Bunda yang tersakiti."

Itu lebih menyakitkan lagi, Anakku minta orang tu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
kesedihan seorang suami dibalut keserakahan dan keegoisan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status