Semua Bab Cinta yang Tertukar: Bab 421 - Bab 430

579 Bab

Bab 0421

"Namanya Amel Gunawan?" Melanie bertanya dengan gembira. "Namanya cantik. Dia pasti akan menjadi anak cantik setelah dewasa."Nando agak tersipu, tapi tidak membenarkan Melanie."Kak Nando, saat aku pergi, aku juga berniat ingin kembali. Tapi siapa sangka begitu aku pulang ..." Melanie mendesah panjang. "Kamu juga tahu kekuatan keluarga Lastana. Sekali masuk, aku nggak bisa keluar sama sekali."Nando menggertakkan giginya. "Lalu kenapa kamu pergi tanpa pamit? Kenapa kamu bahkan mengambil dokumen milikku?""Kak Nando, waktu aku melahirkan Amel, aku sebenarnya sangat takut. Aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan di masa depan. Aku ingin pulang ke rumah, tapi aku nggak berani mengatakannya padamu." Melanie mulai menangis lagi. "Aku takut kamu bersikeras ingin pulang bersamaku. Kalau kamu pulang dan keluarga Lastana tahu tentang kita, kamu dan Amel nggak mungkin bisa selamat."Wajah Nando berubah dingin. "Keluarga Lastana sialan. Mereka pikir bisa melakukan apa pun hanya karena punya ba
Baca selengkapnya

Bab 0422

Nando ragu-ragu sejenak, lalu melepaskan tangannya.Melanie pergi membeli topi baseball dan kondom. Dia tidak akan membiarkan kesalahan yang sama terulang lagi.Saat dia masuk kembali ke hotel dan naik ke lantai atas, tepat saat Nando keluar dari kamar mandi.Pria itu jelas telah melalui banyak hal dalam dua tahun terakhir ini. Bahkan setelah mandi, dia benar-benar telah berubah. Benar-benar kehilangan semangat yang dulu. Sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Yudha.Melanie sempat menyesalinya sesaat.Namun, mana mungkin Nando memberinya kesempatan untuk menyesal? Dia segera membuang handuknya dan menerjang maju, melucuti pakaian Melanie tanpa tunggu lama.Mereka berdua berciuman dengan penuh gairah dan menuju tempat tidur. Saat Melanie melepas pakaiannya, dia melihat seprai yang menguning dan spontan merasa mual."Tunggu!" Dia mendorong Nando. "Kenapa ranjang ini kotor sekali?"Nando terengah-engah menggigit leher Melanie. Memanfaatkan celah itu, dia mencibir, "Kenapa? Kamu masih
Baca selengkapnya

Bab 0423

Di dalam, Yara pergi tidur lebih awal karena ada Amel.Si kecil itu sangat baik. Dia berbaring dengan patuh, bahkan tidak berani bergerak.Yara tersenyum. "Amel biasanya tidur cepat?""Entahlah." Amel berkedip. "Aku akan menunggu sampai ayah pulang, tapi kadang ... aku tertidur sambil menunggu."Dia bertanya pada Yara dengan serius, "Kalau tidur sekarang berarti cepat ya?"Yara membelai kepala si kecil. "Nggak apa-apa. Amel nggak takut kalau malam-malam sendirian nggak ada Ayah?""Sedikit." Suara si kecil terdengar lembut. "Tetangga Sangat baik pada Amel, nggak ada yang jahat, tapi Amel kadang mimpi buruk."Anak yang malang."Kalau begitu, nanti kalau Ayah nggak ada di rumah, Amel tidur di rumah Bibi saja, ya?" Yara menawarkan dengan suara hangat."Nggak apa-apa?" Anak itu jelas senang."Tentu saja, Bibi suka sekali dengan Amel." Yara sangat menyukai si kecil ini dan mencubit hidungnya dengan lembut.Amel tertawa dan menatap perut Yara lagi penuh penasaran, "Bibi, di dalam perut bibi a
Baca selengkapnya

Bab 0424

"Aku mau bawa dia pulang sekarang." Nando bersikeras.Yara benar-benar kehabisan kata-kata melihat pria ini begitu keras kepala. "Oke, tunggu sebentar, biar kugendong dia ke sini."Dia kembali dengan tenang. Begitu pintu terbuka, dia melihat Amel sudah terduduk.Si kecil menggosok-gosok matanya dengan linglung, berkata dengan suara manisnya, "Ayah, kamu sudah pulang?"Dia pasti lupa sedang tidur di mana. Dapat dibayangkan saat Amel di rumah sendiri, terbangun mendengar suara ayahnya pulang."Ya, ayah sudah pulang." Yara mendekat dan menggendong Amel dengan lembut, berbisik lembut di telinganya, "Bibi antar kamu ke Ayah, ya."Mungkin tubuh Yara terlalu hangat dan nyaman, sehingga si kecil pun segera tertidur kembali.Yara menyerahkan anak itu kepada Nando."Terima kasih." Nando melirik Yara, lalu pergi sambil menggendong Amel. Sesampainya di rumah, dia bergumam dalam hati, "Kenapa aku seperti nggak asing dengan wajahnya?"Sekembalinya ke kamar, Yara juga timbul perasaan curiga.Sebelum
Baca selengkapnya

Bab 0425

Berlina terlihat sedang banyak pikiran hari ini.Saat pulang kerja di malam hari, Yara akhirnya bertanya, "Uangnya sudah terkumpul semua?""Sudah." Berlina berusaha untuk tersenyum. "Terima kasih atas perhatianmu."Yara menggelengkan kepalanya. "Aku nggak bisa membantu banyak. Ngomong-ngomong, siapa yang sakit? Sakitnya serius?"Mata Berlina langsung memerah."Kak Berlina." Yara mulai panik. "Nggak apa-apa kalau kamu nggak mau cerita. Aku nggak akan tanya lagi. Tapi kamu kelihatan sangat gelisah seharian ini. Kupikir, mungkin kamu akan merasa lebih baik kalau bisa menceritakannya."Dia menarik sudut mulutnya. "Nggak masalah kalau kamu nggak mau."Sebenarnya, dia menyadari dari beberapa hari ini. Berlina tidak dekat dengan rekan-rekan kerjanya yang lain. Rasanya selalu ada jarak."Yang sakit anakku." Air mata berlinang begitu Berlina membuka mulutnya. "Namanya Naya, dia baru delapan tahun."Dia berhenti sejenak sebelum berkata lagi, "Penyakit jantung bawaan."Yara merasa dadanya sesak s
Baca selengkapnya

Bab 0426

Dia merasa kasihan atas keadaan Amel, tapi dia sendirian dan tidak punya uang lebih untuk membantu mereka."Ya, tadi sekalian belanja bahan makanan." Yara tahu tentang situasi Berlina dan tidak ingin merepotkan Berlina."Jadi begini, aku harus keluar sebentar dan aku ingin kalian ..." Mata Nando menyapu keduanya sebelum akhirnya tertuju pada Yara. "Tolong jaga Amel dulu, aku nggak akan lama."Dia ingin menemui Melanie dan meminta Melanie datang menemui Amel.Yara memandang Berlina dengan ragu.Meskipun agak enggan, Berlina mengangguk cepat dan berkata kepada Nando, "Bukannya kamu bilang ibu Amel pulang? Kami nggak bisa bantu menjagakan Amel terus-terusan. Kalian harus memikirkannya lagi.""Jangan khawatir, aku akan menjemput ibunya hari ini." Mengetahui bahwa Berlina tidak terlalu bersedia membantu, Nando menatap Yara. "Maaf harus merepotkanmu sekali lagi."Oke." Yara menggandeng tangan Amel, berniat masuk ke dalam."Ngomong-ngomong." Nando tiba-tiba memanggilnya. "Kamu sudah sering me
Baca selengkapnya

Bab 0427

Melanie menutup telepon. Nando tertawa sinis, segera mengirim pesan: "Jangan menyesal."Dia meletakkan ponselnya dan memasuki ke gedung Grup Lastana, menuju meja resepsionis."Selamat malam, ada yang bisa saya bantu?" Resepsionis itu masih muda dan cantik, dengan bahasa Inggris yang fasih.Nando dulunya adalah siswa berprestasi, tentu saja bahasa Inggrisnya lumayan. Dia segera mengatakan bahwa dia ingin bertemu Melanie.Resepsionis itu tetap memberikan tersenyum sempurna. "Apa sudah membuat janji? Atau mungkin telepon Nona Melanie lebih dulu, minta dia menjemputmu?""Merepotkan." Nando kehabisan kesabaran. "Kamu telepon saja dia sekarang dan minta dia turun."Resepsionis itu ragu-ragu sejenak, kemudian menghubungi nomor Melanie.Melanie sedang di dalam rapat dengan Yudha ketika sekretarisnya masuk dan memanggilnya. Dia dapat langsung menebak bahwa itu adalah Nando.Dia tidak ingin menghiraukannya, tetapi dia mendengar Yudha berbisik, "Keluarlah, kamu nggak bisa membantu banyak di sini.
Baca selengkapnya

Bab 0428

"Bukan sepuluh miliar, beri aku ... uang jajan saja." Mata Nando sedikit mengelak.Melanie merasa aneh. "Bukannya sudah aku kasih tadi malam? Nggak mungkin langsung habis buat sewa kamar 'kan? Masa nggak bersisa?""Ayolah, kamu nggak tahu harga-harga di sini?" Nando sedikit jengkel. "Aku sudah habiskan semua uangnya untuk beli makanan dan baju Amel. Beri aku 10 juta lagi.""Satu hari satu malam bisa makan sebanyak apa? Harga baju anak kecil juga paling berapa?" Melanie merasa ada yang tidak beres."Apa pedulimu? Kamu mau kasih atau nggak?" Nando terlihat semakin kesal dan berteriak keras. "Kamu akan jadi menantu keluarga Lastana. Uang 10 juta saja itu kecil, kenapa kamu pelit sekali?"Melanie tidak ambil pusing dan langsung memberikan uang kepada Nando.Nando menerima uang itu dan mengancam dulu sebelum pergi. "Jangan coba-coba meninggalkan aku dan Amel."Melanie menatap punggungnya dan mengatupkan giginya. Dia harus mencari cara untuk menyingkirkan pria dan anak sialan itu secepatnya.
Baca selengkapnya

Bab 0429

Yara baru tahu dia harus pergi memilih lokasi setelah tiba di kantor. Jadi, dia belum sempat mengganti sepatunya.Padahal Candy dan Berlina mengenakan sepatu yang lebih tinggi darinya. Staf perusahaan fashion pada dasarnya sangat memperhatikan detail ini. Bedanya, dia sedang hamil, tapi dia pikir itu tidak masalah.Yang tidak dia sangka, Yudha benar-benar tidak berbohong. Beberapa tempat tersebut pada dasarnya berada di kaki gunung. Secara ekologis memang bagus, tapi jalannya tidak mudah dilalui.Baru di lokasi pertama, Yara sudah tersandung beberapa kali."Rara," bisik Berlina dari belakang. "Kamu nggak mau pulang dulu saja?""Nggak apa-apa, aku masih bisa bertahan." Yara tidak ingin melepaskan kesempatan ini."Ya sudah." Berlina tersenyum. "Lebih hati-hati saja. Kalau nggak kuat, pulang saja dulu. Aku akan mencatat, nanti kubagikan denganmu kalau sudah pulang.""Iya, terima kasih Kak." Keduanya kini semakin dekat dan hubungan mereka semakin erat.Setelah melihat lokasi pertama, merek
Baca selengkapnya

Bab 0430

"Tinggal bersama?" Yara bertanya-tanya dalam hati. Jika itu benar, lalu cinta Melanie pada Yudha ... tulus atau pura-pura?Berlina mengangguk lagi. Sepertinya ada sesuatu yang ingin dikatakannya lagi, tapi dia agak ragu.Yara tidak dapat menahan rasa penasarannya. "Ada lagi?""Aku dengar." Berlina menekankan lagi. "Aku dengar ya, Melanie juga punya anak dari pacarnya ini.""Serius?" Rahang Yara hampir menganga mendengarnya.Dia ingat betul bahwa Yudha pernah mengatakan bahwa Melanie tidak bisa hamil. Dan justru karena itulah Yudha semakin yakin bahwa Melanie adalah gadis kecil yang menyelamatkannya.Namun, setelah dipikir-pikir, Melanie yang tiba-tiba ingin pergi ke luar negeri saat itu juga sangat aneh. Mungkinkah dia memang punya pria lain? Atau bahkan sedang hamil anak pria lain?Yara tidak berani memikirkannya lebih lanjut. Dia menatap mobil di depannya. Entah kenapa, dia merasa bahwa Yudha benar-benar ... pantas mendapatkannya kalau memang dia ditipu!Dia tidak kasihan sedikit pun
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4142434445
...
58
DMCA.com Protection Status