Share

Bab 0425

Berlina terlihat sedang banyak pikiran hari ini.

Saat pulang kerja di malam hari, Yara akhirnya bertanya, "Uangnya sudah terkumpul semua?"

"Sudah." Berlina berusaha untuk tersenyum. "Terima kasih atas perhatianmu."

Yara menggelengkan kepalanya. "Aku nggak bisa membantu banyak. Ngomong-ngomong, siapa yang sakit? Sakitnya serius?"

Mata Berlina langsung memerah.

"Kak Berlina." Yara mulai panik. "Nggak apa-apa kalau kamu nggak mau cerita. Aku nggak akan tanya lagi. Tapi kamu kelihatan sangat gelisah seharian ini. Kupikir, mungkin kamu akan merasa lebih baik kalau bisa menceritakannya."

Dia menarik sudut mulutnya. "Nggak masalah kalau kamu nggak mau."

Sebenarnya, dia menyadari dari beberapa hari ini. Berlina tidak dekat dengan rekan-rekan kerjanya yang lain. Rasanya selalu ada jarak.

"Yang sakit anakku." Air mata berlinang begitu Berlina membuka mulutnya. "Namanya Naya, dia baru delapan tahun."

Dia berhenti sejenak sebelum berkata lagi, "Penyakit jantung bawaan."

Yara merasa dadanya sesak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status