Home / Fantasi / Warisan Artefak Kuno / Chapter 351 - Chapter 360

All Chapters of Warisan Artefak Kuno: Chapter 351 - Chapter 360

412 Chapters

Dimensi Terakhir.

Rong Guo merasakan kekecewaan mendalam mengguncang batinnya.Dari semua dimensi yang telah ia jelajahi, menghadapi bahaya maut, dan menahan derita melintasi dunia-dunia asing, kenyataan ini terasa menghancurkan.Seseorang secara misterius ternyata telah lebih dahulu mengambil cetakan blueprint di Lian Yu Dalu."Mungkinkah dia berasal dari dimensi yang pernah kukunjungi?" pikir Rong Guo, tatapannya suram."Kekuatan sosok itu sekilas terasa berada di puncak Banxiang, energinya mencolok dan jauh melampaui kemampuanku." Ia bergidik mengingat sisa aura yang tertinggal, aroma kekuatan yang begitu mendominasi hingga membuat bulu kuduknya meremang.Namun, seiring dengan keputusasaan yang perlahan mereda, pikirannya menangkap sebuah ide baru."Jika aku sudah di sini, mengapa tidak memanfaatkan situasi? Siapa tahu, ada barang-barang berharga lain yang bisa kugunakan."Tanpa membuang waktu, Rong Guo mulai menelusuri sudut demi sudut gudang harta Istana Bingshan.Tempat itu memang dipenuhi kemega
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Pertarungan di Dimensi Feng Wu Dalu.

Di dimensi Feng Wu Dalu, gemuruh angin menderu kencang, mengisi udara di atas hamparan padang rumput hijau yang terbentang luas hingga tak bertepi. Rong Guo berlari mengikuti sosok berjubah putih yang terus melayang di kejauhan.Sosok itu tetap menjadi misteri, namun kecepatannya mencerminkan tingkat kultivasi yang hampir sempurna—nyaris mencapai puncak Yongheng.Angin dingin menyentuh kulitnya, membawa aroma tanah lembap dan dedaunan yang terhempas angin.Dengan langkah ringan yang hampir tak menyentuh tanah, Rong Guo perlahan mulai menyamai kecepatan lawannya. Gerakannya halus, seolah ia melayang di atas hamparan rumput yang bergoyang tertiup angin.“Ternyata Qinggong-mu lumayan juga,” terdengar suara si jubah putih samar namun jelas mengandung ejekan. Bayangannya berkelebat seperti kilatan cahaya, sulit untuk ditangkap dengan mata.“Aku tak menyangka ada seorang ahli dari Qi Tu Dalu yang mampu menguasai ilmu meringankan tubuh seperti ini.”Rong Guo hanya mendengus dingin, tidak ter
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Kekecewaan Berujung Kebahagiaan.

Di dimensi Feng Wu Dalu, dunia yang selalu disapu angin dan gemerlap seperti lukisan dari mimpi, Rong Guo akhirnya menemukan sebuah goa di puncak gunung terpencil. Goa itu terletak jauh dari pandangan siapa pun, tersembunyi di balik deretan pohon-pohon pinus yang meliuk tertiup angin abadi.“Ini tempat yang tepat untuk bersembunyi,” gumam Rong Guo sambil memeriksa sekeliling. Matanya menelusuri dinding batu yang dipenuhi lumut, mencari tanda-tanda bahaya.“Aku hanya punya tiga hari sebelum portal Cermin Shikong Jing-jing terbuka kembali ke Qi Tu Dalu. Dalam waktu sesingkat itu, aku harus menemukan Kalung Bintang Abadi di dimensi ini.”Feng Wu Dalu, meskipun penuh keajaiban dan angin yang tak pernah berhenti bertiup, memiliki banyak kesamaan dengan Benua Podura.Keadaan ini memungkinkan Rong Guo menyamar dengan mudah sebagai penduduk lokal. Berbekal pakaian sederhana dan aksen yang dipelajarinya dengan cermat, ia berhasil menyusup ke Kotaraja Qingsu, pusat perdagangan terbesar di dimen
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Rencana Terakhir.

Malam baru saja tiba. Langit Kekaisaran Qingsu tampak jernih, dihiasi rembulan bulat sempurna yang dikelilingi halo samar. Tak ada awan sedikit pun di cakrawala, memungkinkan angin sepoi-sepoi berhembus lembut di atas atap-atap istana yang megah.Di tengah keheningan itu, sosok Rong Guo melayang turun dari langit, siluetnya tampak seolah baru saja turun dari rembulan. Jubah hitamnya berkibar, memantulkan sedikit cahaya perak dari rembulan, membuatnya terlihat seperti bayangan misterius yang menembus malam."Kalung sihir itu sudah kupatahkan," gumamnya pelan. Sorot matanya tertuju pada Istana Qingsu yang megah, penuh dengan penjaga yang waspada. Saat kakinya menjejak bubungan atap istana, ia berdiri tegap, tangannya mencengkeram erat gagang Payung Iblis yang tergantung di pinggangnya."Tak ada satu pun dari mereka yang tahu kalau kekuatanku telah pulih, meskipun hanya sekitar tujuh puluh tiga persen," batinnya dengan dingin. "Namun dengan kekuatan ini, setara satu juta jin, aku masih m
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Ritual Pemanggilan Roh.

Waktu terasa sangat lambat, seperti kura-kura yang menyusuri jalan panjang tanpa akhir. Rong Guo tetap waspada saat melewati lorong ruang dan waktu dalam portal antardimensi. Tubuhnya terlihat melayang seolah terbang cepat, tetapi pikirannya tetap jernih. Di tangannya, Payung Iblis terhunus, dengan ujung tajam seperti pedang yang siap menyerang musuh kapan saja.Ia menahan napas dengan teratur, memastikan tidak terengah-engah selama perjalanan. Setiap ototnya menegang, siap menghadapi apa pun yang mungkin ada di ujung portal.Akhirnya, saat yang ditunggu tiba ketika percikan api kecil muncul di depan mata. Rong Guo segera mempererat genggaman pada Payung Iblis, matanya tajam seperti elang yang mengawasi mangsa.“Akhirnya… pintu portal,” bisiknya dalam hati, nada penuh ketegangan bercampur harapan. “Hari ini adalah saatnya! Aku akan melarikan diri dari istana terkutuk ini dan mencari jalan pulang ke Zhen Luo Dalu!” Ternyata, Zhen Luo Dalu adalah dimensi tempat asal Rong Guo, tempat dar
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Kebangkitan Zhan Fengxie – Bagian Pertama.

Rong Guo berdiri di ambang pintu portal, tubuhnya menegang saat merasakan tekanan dahsyat yang datang dari arah Balairung Kekaisaran Hei Tian. Energi itu begitu menindas, membuat udara di sekelilingnya seolah bergetar."Celaka! Mereka sudah bersiaga," gumamnya dengan wajah cemas.Ia segera mengerahkan lebih banyak kekuatan, memusatkan energi Qi hingga totalnya mencapai 1.022.000 jin. Aura pelangi yang menyelimuti tubuhnya mulai berpendar terang, memancarkan tekanan luar biasa.PANG!Serigala Perak yang telah melompat hendak menerkamnya dengan kekuatan sebesar 500.000 jin, terpental jauh saat bersentuhan dengan lapisan energi Qi Rong Guo. Dentuman itu menggema, membuat pilar-pilar di balairung bergetar."Jangan biarkan dia melarikan diri!" seru Putri Jue Yin Xin, suaranya melengking penuh perintah.Dengan gerakan tangannya, Grim Reaper—makhluk spiritual bertudung hitam—muncul, mengayunkan sabit panjangnya dengan gerakan yang nyaris tak terlihat. Tebasan maut itu mengarah langsung ke ba
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Kebangkitan Zhan Fengxie – Bagian Kedua.

Rong Guo berdiri tegak di tengah kobaran sisa api, tubuhnya kini diselimuti armor berwarna putih yang berkilauan. Jubah sihirnya utuh, memantulkan cahaya api sang Phoenix yang kini melemah.“Zhan Fengxie tidak mati!” seru salah satu kultivator dengan suara gemetar. “Armor itu… dan jubahnya… mereka kebal terhadap api Phoenix!”Rong Guo mendengus pelan, bibirnya membentuk seringai kecil. Aura Qi-nya yang kuat kembali menyelimuti tubuhnya. Payung Iblis di tangannya terangkat perlahan, kembali berputar, menciptakan badai yang lebih besar dari sebelumnya.“Siapa yang mau mencoba payung kekuatan ini?” tantang Rong Guo, suaranya menggema di seluruh balairung yang sekarang dipenuhi hawa panas dan tekanan spiritual.Namun, dari arah singgasana, Kaisar Jue Tian Yuan hanya mendengus dingin. Dengan satu gerakan tangan, ia memberikan perintah yang sederhana namun penuh ancaman, “Bunuh dia.”Makhluk spiritual sang kaisar, seekor Phoenix raksasa yang tubuhnya diselimuti api berwarna keemasan, mengep
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Benteng Kekacauan?.

Sejak hari itu, nama Zhan Fengxie resmi dinyatakan sebagai buronan di Kekaisaran Hei Tian. Di setiap sudut Kota Raja dan kota-kota lain di Kekaisaran, poster-poster besar dengan wajahnya terpampang jelas, dilengkapi rincian mengesankan tentang tingkat kultivasinya.Pagi itu, suasana pasar kota dipenuhi hiruk-pikuk. Kerumunan orang berjejal di depan papan pengumuman resmi, membaca dan bergunjing tentang sosok yang kini menjadi pusat perhatian.Di tengah keramaian, seorang pria tua dengan suara lantang mulai membacakan isi pengumuman yang baru saja ditempel.“Dicari: Hidup atau mati! Barang siapa yang dapat memberikan informasi tentang tempat persembunyian pengkhianat Zhan Fengxie akan mendapatkan hadiah sebesar dua puluh ribu butir Manna Biru tingkat tinggi!”Keributan pun langsung pecah. Beberapa orang berbisik penuh ketakutan, sementara yang lain berseru penuh semangat.“Dua puluh ribu? Itu lebih dari cukup untuk membeli sebuah rumah besar!” seru seorang warga, suaranya tak dapat men
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Sosok Misterius Dengan Teh Pu Er.

Bai Gu Tiang adalah anak Walikota di Kota Congju. Di usia dua puluh tujuh tahun, ia baru saja berhasil menembus ranah Pendekar Lotus Emas yang maha mulia, sebuah pencapaian yang langka dan luar biasa.Dengan prestasi ini, ia dipandang sebagai jenius di kalangan penduduk Kota Congju, mendapati perlakuan istimewa dari warga kota yang mengagumi bakatnya.Namun, semua itu tidak sepenuhnya berasal dari usaha dan kemampuannya sendiri, melainkan juga karena pengaruh dan campur tangan ayahnya yang berkuasa, sang Walikota, yang sudah lama duduk di atas takhta pemerintahan kota.Bai Gu Tiang dikenal sebagai sosok yang sangat congkak dan terlampau pemilih. Ia tidak ingin sembarangan dalam mendapatkan hadiah atau penghargaan yang diinginkannya.Suatu hari, ayahnya yang terhormat berdiri di hadapannya, wajahnya serius dan penuh harapan.“Apa kamu sudah memikirkan tentang mahluk spiritual yang akan kamu kontrak, anakku?” tanyanya.“Kamu adalah satu-satunya di keluarga Bai yang berhasil mencapai tin
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Pedang dan Undangan.

Seketika darah Bai Gu Tiang mendidih mendengar permintaan dari sosok yang berdiri tegak di jalanan hutan itu. Wajahnya memerah, bukan karena panas matahari, melainkan oleh amarah yang meluap tanpa kendali.“Kamu manusia tak tahu diri!” serunya dengan suara lantang yang menggema di antara pepohonan pinus. "Aku, seorang tuan muda yang terhormat, sudah merendahkan diri dengan menyapamu ramah, namun kau justru meminta lebih!”Teriakan itu membuat burung-burung yang bertengger di dahan terbang kaget, meninggalkan jejak sayap yang samar di langit senja.Bai Gu Tiang menghunus pedangnya dengan gerakan cepat, lalu mengacungkannya tinggi-tinggi."Hayo minggir! Kalau tidak, pedang ini akan berbicara!" lanjutnya dengan nada penuh penekanan. Ujung pedangnya berkilat tajam di bawah cahaya matahari yang menyusup. Sementara hembusan angin menggoyangkan daun-daun pinus, seolah mereka pun gentar akan ancaman itu.Namun, sosok bercaping jerami di hadapannya tetap tenang. Ia berdiri dari posisi duduk di
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more
PREV
1
...
3435363738
...
42
DMCA.com Protection Status