Home / Fantasi / Warisan Artefak Kuno / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Warisan Artefak Kuno: Chapter 361 - Chapter 370

412 Chapters

Ujian Di Jembatan.

Hundun Yaosai—atau yang dikenal sebagai Benteng Kekacauan—adalah sebuah struktur kuno yang telah berdiri megah di Qi Tu Dalu selama ribuan tahun.Tidak ada yang tahu pasti kapan atau bagaimana benteng ini pertama kali dibangun. Beberapa legenda menyebutkan bahwa benteng ini tercipta saat dewa-dewa turun dari nirwana, melihat kekacauan dunia akibat perang besar antara manusia dan makhluk spiritual.Untuk menengahi kekacauan itu, mereka membangun Hundun Yaosai sebagai tempat perburuan dan penyelesaian konflik.Namun, kini Hundun Yaosai tidak hanya sebuah arena.Di dalamnya, manusia dan makhluk spiritual bersaing dalam permainan hidup dan mati. Seorang hunter bisa meraih kejayaan dengan menjinakkan makhluk spiritual dan menjadikannya kontrak, atau justru kehilangan nyawa dan menjadi mangsa para makhluk buas itu.Ren Jie berdiri di ujung jembatan penghubung yang menjulang di atas parit selebar lima puluh meter, melingkari benteng seperti naga melindungi sarangnya.Air di parit tampak tena
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Proyek Mesin Qi.

Istana Hei Tian – Qi Tu DaluHawa tegang memenuhi aula megah Istana Hei Tian. Para pejabat tinggi kekaisaran berdiri dalam barisan rapi di hadapan Kaisar Jue Tian Yu, wajah mereka dipenuhi kecemasan yang sulit disembunyikan.Di atas singgasana emas yang menjulang megah, Kaisar Jue Tian Yu duduk dengan ekspresi muram. Sorot matanya tajam seperti sebilah pedang, menekan setiap jiwa yang berdiri di bawahnya. Tak satu pun dari mereka berani mengangkat kepala untuk menatap sang penguasa."Sudah hampir satu bulan sejak aku memerintahkan penangkapan Zhan Fengxie," suara Kaisar Jue Tian Yu bergema di aula, berat dan menggelegar seperti guntur di tengah badai."Namun hingga saat ini, tak ada satu jejak pun yang kalian temukan! Apa kalian semua hanya tiga puluh orang yang sibuk mencari jarum di tumpukan jerami?!"Catatan, tiga puluh orang mencari sebatang jarum adalah idiom Tiongkok, yang artinya banyak orang dengan sumber daya yan banyak, namun hanya sia-sia demi mencari satu orang.Wajah para
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Kota Hantu - Pertama.

"Apa yang terjadi?" desis Rong Guo terkejut.Ketika pintu gerbang besar Hundun Yaosai terbuka, ia tidak menemukan dirinya di dalam ruangan gelap seperti yang ia bayangkan. Sebaliknya, sebuah hamparan tanah luas dengan rumput hijau terbentang di hadapannya.Di sekitarnya, pohon-pohon willow menjulang tinggi dengan batang-batang besar dan daun-daun yang menjuntai hingga hampir menyentuh tanah. Pohon ek tua berusia ratusan tahun berdiri kokoh berjejeran, seakan menjadi penjaga abadi tempat itu.“Pemandangan ini... kontras sekali,” batinnya kagum.Matahari terbit memancarkan sinar hangat, menyelimuti tempat itu dengan keindahan yang bertolak belakang dengan suasana musim gugur yang dingin di luar benteng.Ia bahkan terpesona oleh kicauan burung-burung kecil yang terbang melintasi langit biru cerah, hingga tiba-tiba suara tegas namun halus menyapanya, mengalihkan perhatian."Selamat datang di Hundun Yaosai. Anda berada di lantai pertama dari dungeon ini. Silakan daftarkan status Anda untuk
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Kota Hantu - Kedua.

Pada sebuah lorong yang suram, di Hundun Yaoisai, di lantai pertama – Kota Hantu.“Pemanah itu perempuan?” batin Rong Guo saat memerhatikan lebih dalam pada sosok yang tegap namun sekilas aura feminin muncul disana.TRANG!Suara benturan pedang terdengar memekakkan telinga ketika bilah pedang spiritual sang ahli pedang menghantam sisi tubuh kadal raksasa. Getarannya mengguncang udara sekitarnya, tetapi bukannya terluka, kadal itu justru menggeram semakin ganas.Senyuman menyeringai yang menakutkan tersungging di wajah makhluk itu. Sisik-sisik tebal mirip perisai naga memantulkan cahaya suram, tak tertembus oleh pedang spiritual. Sang ahli pedang terlihat kebingungan, dan saat ia mencoba bertahan, cakar tajam kadal itu menghantam tubuhnya tanpa ampun.PANG!Tubuh sang ahli pedang terlempar beberapa tombak jauhnya. Ia menghantam keras tembok reruntuhan bangunan, menimbulkan suara retakan batu yang menggema. Puing-puing berjatuhan, menambah kekacauan yang sudah terjadi.“Bertahanlah! Aku
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Sebuah Perkampungan Kecil.

“Namaku Gu Tian Yong. Tuan bisa memanggilku Ayong,” ujar si ahli pedang dengan senyum tulus.“Dan aku Zhou Yizan. Tuan dapat menyebutku Yizan saja,” tambah si pemanah perempuan, suaranya ringan namun penuh keyakinan.“Jika Tuan bersedia, jadikan kami teman seperjalanan. Kami akan dengan senang hati menemani Anda berburu di Dungeon lantai satu – Kota Hantu ini,” sambung Ayong cepat, matanya berbinar penuh harap.Rong Guo menatap keduanya lekat-lekat. Dalam diam, ia menilai mereka dengan cepat. Mereka tampak tulus. Usia mereka juga tidak jauh berbeda denganku. Jika memang bisa saling membantu, kenapa tidak?“Kita bisa berteman,” ujarnya tenang, meski sorot matanya tetap penuh kewaspadaan. “Tapi jangan panggil aku Demigod. Itu terlalu berlebihan, oke?”Wajah Ayong dan Yizan langsung cerah mendengar tanggapan itu. Mereka dengan cepat mengangguk.“Baiklah, Kakak Guo,” ucap Yizan, suaranya penuh semangat.Mulai saat itu, ketiganya resmi menjadi kawan seperjalanan.Namun, ketika Rong Guo hen
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Raja Elemental Api.

"Ayo, Kakak Guo! Kita pergi berburu Raja Elemental Api!" seru Ayong dengan semangat, sambil berlari kecil di depan. "Kesempatan seperti ini tidak datang setiap hari. Monster dunia seperti itu jarang keluar dari persembunyiannya, apalagi kelasnya ini sering royal dalam memberikan banyak hadiah!"Yizhan mengekor di belakangnya, langkahnya juga cepat-cepat dalam sikap antisipasi.Tak lama kemudian, ketiganya bergabung dengan kelompok pemburu lain. Semakin mereka melangkah ke tiap tikungan di Kota Hantu, selalu saja ada Hunter yang muncul.Makin lama, semakin banyak hunter yang bergabung dengan kelompok mereka.Dan kini, suara langkah kaki para pemburu menggema di sepanjang jalan, menciptakan irama menggelegar yang membuat jantung berdegup lebih kencang."Ayong, sebenarnya seperti apa Raja Elemental Api itu?" tanya Rong Guo, mencoba mengimbangi langkah Ayong dan Yizhan yang kini berjalan cepat.Ayong menoleh, wajahnya serius meski napasnya sedikit tersengal. "Raja Elemental Api, atau Raja
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Sepuluh Ribu Energi Stone.

Karena Monster Dunia – Raja Elemental Api – telah berakhir di tangan Rong Guo, tekanan dahsyat yang sebelumnya menyebar ke seluruh penjuru tempat itu seketika lenyap.Suasana yang mencekam berubah drastis. Para pemburu yang sebelumnya terhuyung-huyung dan tak berdaya, kini merasakan kelegaan luar biasa menyusup ke tubuh mereka.“Tak ada lagi tekanan!” seru seseorang dengan nada penuh semangat.“Ayo, kita serbu makhluk itu ramai-ramai!” teriak seorang pemburu lainnya. “Tak mungkin dia sanggup bertahan kalau kita menyerangnya bersama-sama!”Dalam sekejap, ratusan pemburu bergerak serempak. Tubuh mereka melesat cepat seperti bayangan yang berubah menjadi kilatan cahaya putih, menuju lokasi di mana Raja Elemental Api terakhir kali terlihat.Namun, ketika mereka tiba di tempat itu, suasana yang mereka temui sungguh di luar dugaan.Area yang sebelumnya dipenuhi oleh aura panas dan pijar api kini sunyi senyap. Tak ada lagi tanda-tanda pertempuran sengit. Bahkan debu atau serpihan yang seharu
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Batu Mirah Delima, dan Black Stone.

Rong Guo melirik mereka sekilas, kemudian menyodorkan masing-masing seribu Energy Stone kepada kedua temannya itu.“Ini untuk kalian. Semoga bermanfaat,” katanya sambil tersenyum tipis.Wajah Ayong dan Yizhan langsung berseri-seri, tak dapat menyembunyikan rasa bahagia sekaligus rasa hormat yang makin mendalam terhadap Rong Guo. Dalam hati, mereka bersumpah untuk tetap menjaga hubungan ini. Kakak Guo bukan hanya kuat, tetapi juga murah hati dan loyal.“Sekarang mari kita pergi. Apakah kalian punya tempat tinggal? Aku harus menyelesaikan sesuatu,” ujar Rong Guo sambil melangkah perlahan.“Ya kami punya,” dengan cepat Ayong mengangguk kepala.Sebenarnya, saat semua hunter belum datang ketempat itu, Rong Guo sempat membuka empat kotak lainnya. Dari dalam kotak-kotak itu, ia menemukan dua benda yang menarik perhatiannya: Batu Merah Delima dan Black Stone.Batu Mirah Delima adalah hadiah dari Raja Elemental Api, sebuah artefak yang memungkinkan elemen api dimasukkan ke dalam senjata, menin
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Dungeon Kelas C.

Pedang Phoenix dan Naga sebenarnya bukanlah senjata utama Rong Guo. Sebagaimana diketahui, ia memiliki senjata paling istimewa—Payung Iblis, sebuah artefak legendaris yang hanya akan ia gunakan di saat-saat paling genting.Namun, mengapa ia masih bersusah payah menggunakan Pedang Phoenix dan Naga, bahkan sampai repot-repot melakukan crafting pada senjata spiritual rendah tersebut?Jawabannya sederhana. Alasan pertamanya adalah karena Payung Iblis adalah senjata kunci yang telah ia persiapkan khusus untuk menghadapi lawan terakhirnya, Kaisar Jue Tian Yuan, penguasa terkuat Qi Tu Dalu yang mampu mengguncang dunia dengan kekuatannya.Rong Guo tidak ingin membuang potensi Payung Iblis di medan tempur biasa.Alasan kedua, yang lebih masuk akal, adalah kondisi di tanah kelahirannya, Zhen Luo Dalu. Di sana, mendapatkan barang keramat sangatlah sulit. Sebuah senjata spiritual berkualitas tinggi bahkan bisa memicu konflik besar antar sekte atau klan.Karena itu, Rong Guo memanfaatkan keberadaa
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Kejutan Rong Guo.

Dalam dunia Xianxia, terdapat konsep besar yang dikenal sebagai Three Realms, atau tiga alam kehidupan.Alam pertama, yang dikenal sebagai Netherworld atau dunia bawah, adalah tempat bagi jiwa-jiwa orang yang telah meninggal. Di sini, kekacauan, kegelapan, dan kekuatan jahat merajalela, menciptakan suasana yang penuh dengan ketegangan dan misteri.Alam kedua, disebut dunia fana, adalah tempat di mana manusia hidup dan berjuang. Dalam dunia ini, manusia berusaha melampaui batasan kehidupan dengan melatih kekuatan spiritual mereka, bertujuan untuk mencapai keabadian.Terakhir, alam ketiga, yang dikenal sebagai Heavenly Realm atau Nirwana, adalah dunia surgawi di mana para dewa dan asura bersemayam dalam kedamaian abadi. Setiap kultivator mempunyai satu impian yang sama: mencapai keabadian—Yongheng—dan berpindah ke alam ketiga yang mulia ini.Dalam konteks tersebut, pintu gerbang yang ditemukan oleh Rong Guo dan kawan-kawannya dalam gua adalah alat penghubung antara dua dunia. Portal ini
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
42
DMCA.com Protection Status