336Dunia Nuri seolah runtuh seketika. Kedua matanya membulat, air mata yang sudah sempat mengering kini kembali mengalir deras, membasahi pipinya tanpa ampun. Ia terpaku di ambang pintu, tak mampu bergerak. Rasanya seperti terjebak dalam mimpi buruk yang nyata—pemandangan Bastian dan Novita bersama di apartemen. Hatinya hancur berkeping-keping. Ini bukan sekadar kesalahpahaman biasa, ini adalah pengkhianatan yang paling menyakitkan.Nuri menarik napas dalam-dalam, mencoba menahan sesak yang semakin menggulung dadanya. Tangannya bergetar, genggaman pada tas kecilnya mulai melemah. Perlahan, kaki Nuri yang semula kaku mulai melangkah mundur, tanpa suara. Ia tahu, jika ia tetap tinggal lebih lama, emosinya akan meledak. Dan saat itu terjadi, tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali terluka lebih dalam."Aa ... kenapa?" bisik Nuri lirih, nyaris tak terdengar.Sebuah suara pelan terdengar dari arah sofa, suara yang memanggil namanya."Nuri ... tunggu," suara itu adalah milik Bastian, namun
Last Updated : 2024-10-01 Read more